Lihat Foto
Suparman, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, Jakarta, mengatakan, meski terkesan sepele, mengisi oli tidak boleh kekurangan atau kelebihan, sebab bisa menimbulkan masalah pada mesin. Baca juga: Pelumas Khusus buat Truk Peminum Solar B30 "Terkait mengganti oli yang tidak sesuai takaran itu ada dua hal, bisa kelebihan atau justru malah kurang jumlah volume liternya. Keduanya sama-sama punya dampak yang merugikan bagi pemilik mobil, tapi memang kerap dianggap remeh," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini. Jika mesin kelebihan oli, kinerja mesin menjadi berat. Alhasil performa mesin juga menurun, tarikan pada putatan atas juga bakal terasa berat meski pedal gas sudah di ''bejek.''
Lihat Foto "Karena pelumas yang telalu banyak membuat gelembung udara. Kemampun kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas juag berkurang. Ujung-ujungnya adalah kendaraan akan boros bahan bakar," katanya. Baca juga: Ganti Oli Mesin Motor di Rumah Aja, Perhatikan Hal ini Sedangkan bila kekurangan oli, maka mesin akan lebih panas. Sebab salah satu fungsi oli adalah sebagai distribusi panas pada mesin yang kemudian dapat diserap cairan pendingin radiator. Selain itu kekurangan oli juga berakibat pada menurunnya kemampuan oli dalam melumasi metal yang bergerak dalam mesin. Membuat komponen cepat aus. "Kurang oli itu lebih fatal, suara mesin akan terdengar sangat kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak menyeluruh. Ujung-ujungnya bisa rusak karena banyak keausan yang terjadi," katanya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lihat Foto JAKARTA, KOMPAS.com - Pelumas kendaraan alias oli punya dua jenis yaitu oli mineral dan oli sintetik. Perbedaan keduanya terletak dari bahan pembetuknya yaitu base oil. Lantas apa keunggulan dan kekurangan masing-masing? Brahma Putra Mahayan, Jr Technical Specialist Pertamina Lubricants, mengatakan, base oil sintetik lebih unggul ketimbang mineral. Baca juga: Beda Bahan Pembentuk Oli dan Gemuk
Lihat Foto Setidaknya ada lima keunggulan base oil sintetik, yaitu lebih tahan panas, titik tuang (pour point) lebih rendah, lebih tahan oksidasi, kekentalan lebih stabil dan viskositas indeks lebih tinggi, serta umur pakai relatif lebih lama. "Sintetik lebih tahan oksidasi. Oksidasi saat kondisi panas olinya cepat rusak," kata Brahma saat acara Pertamina Lubricants Workshop secara daring belum lama ini. Brahma mengatakan, selain tahan oksidasi juga tingkat kekentalan oli sintetik lebih stabil. Kekentalan oli yang stabil cukup penting dalam spesifikasi pelumas kendaraan. Sebab mesin pada dasarnya bekerja dalam relatif tidak stabil.
Lihat Foto "Contoh kita berangkat dari rumah, saat pagi menyalakan mesin temperaturnya dingin sehingga dianjurkan dipanasi," katanya. "Tentunya temperatur oli naik sampai titik tertentu setelah itu kendaraan berjalan, apalagi yang tipe pendingin udara bukan cairan maka kualitas pendinginannya sangat tergantung aliran udara," kata Brahma. Baca juga: Apa Perbedaan Pelumas Mineral dan Sintetik untuk Kendaraan? "Dengan temperatur naik turun, diharapkan pelumas masih bisa memberikan perlindungan yang stabil, mau panas atau dingin tetap kental," ucapnya.
Lihat Foto "Karena minyak punya sifat kalau dingin mengental dan panas encer, tapi kita jaga dalam rentang aman. Jadi tetap stabil. Panas atau dingin tetap terjaga," katanya. Brahma mengatakan secara spesifikasi umur oli sintektik bisa lebih lama ketimbang mineral. Kebalikannya oli mineral umurnya lebih singkat dan harganya relatif lebih murah. "Paling tidak dua kali atau tiga kali dari mineral. Kelemahannya harga lebih mahal, sintetik bisa 4-5 kali dari mineral," katanya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sistem pelumas sangat penting bagi kendaraan, mengingat fungsi dari pelumasan sangat penting bagi kendaraan. Salah satu fungsi dari pelumas yaitu untuk melumasi bagian-bagian komponen pada mesin. Pada sistem pelumasan terdiri dari beberapa macam, yaitu sistem pelumasan campur, sistem pelumasan autolube, sistem pelumasan percik dan sistem pelumasan tekan. Sistem pelumasan campur
Pada sistem pelumasan campur ini, banyak digunakan pada mesin 2 tak pada sepeda motor. Pada sistem pelumasan campur ini pelumas atau oli samping dicampur dengan bahan bakar di dalam tangki. Sifat-sifat pada sistem pelumasan campur ini adalah :
Sistem pelumasan autolube
Pada sistem pelumasan autolube ini juga digunakan pada mesin 2 tak, prinsipnya sama dengan sistem pelumasan campur, yaitu mencampur oli samping dengan bahan bakar, tetapi bedanya pencampuran ini tidak dilakukan langsung pada tangki bahan bakar melainkan oli samping dan bahan bakar nantinya akan dicampur pada ruang engkol. Pada sistem pelumasan autolube ini, oli ditempatkan pada wadah tersendiri yang nantinya oli akan masuk ruang engkol karena dipompa oleh pompa oli. Sifat-sifat pada sistem pelumasan autolube sama dengan sistem pelumasan campur yaitu :
Pada sistem pelumasan percik ini, memanfaatkan gerakan putar dari poros engkol untuk memercikkan oli kebagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Pada sistem pelumasan percik ini, pada bagian poros engkol dibagian bawahnya menyerupai sendok, sehingga ketika poros engkol berputar, oli yang berada dikarter akan terbawa dan dipercikkan oleh bagian poros engkol Sifat-sifat pada sistem pelumasan percik ini adalah :
Sistem pelumasan tekan
Pada sistem pelumasan tekan ini, pelumas atau oli akan disirkulasikan ke seluruh bagian mesin oleh pompa oli. Pompa oli pada sistem pelumasan ini berfungsi untuk memompa atau menekan oli, agar oli dapar bersirkulasi ke seluruh bagian mesin sehingga semua bagian mesin mendapatkan pelumasan Sifat-sifat pada sistem pelumasan tekan ini adalah :
Sumber : Bintoro. (2013). Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Semester 1 SMK/ MAK Kelas XI. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan |