Kekurangan bahan yang diolah menjadi bahan olahan setengah jadi

tirto.id - Bahan pangan setengah jadi memiliki banyak manfaat, baik dari sisi konsumsi ataupun niaga. Dari sisi konsumsi, bahan pangan setengah jadi dapat disimpan dalam waktu lama. Sementara itu, dari sisi niaga, ia lebih mahal daripada bahan mentah. Berikut ini contoh-contoh bahan pangan setengah jadi yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai ilustrasi, contoh bahan pangan setengah jadi adalah dendeng dan sosis. Dibandingkan daging mentah, jenis bahan pangan setengah jadi ini mudah diawetkan, serta durasinya lama jadi kadaluarsa. Untuk penggunaan praktis sehari-hari, bahan pangan setengah jadi lebih mudah untuk dimasak menjadi makanan siap konsumsi.

Dikutip dari buku Cabut Duri Cahaya Surimi (2020) yang ditulis Siti Nurazizah, pengertian bahan pangan setengah jadi adalah bahan baku pangan yang telah melalui proses pengawetan. Pengawetan ini dapat terjadi secara kimiawi ataupun mikrobiologi.

Setelah melalui tahap pengawetan, bahan baku pangan akan berubah menjadi bahan pangan setengah jadi yang siap dimasak dan konsumsi.

Kekurangan bahan yang diolah menjadi bahan olahan setengah jadi

Contoh bahan pangan setengah jadi adalah sosis, nuget, dendeng, tempe, bakso, kornet, dan sebagainya.

Saat bahan baku pangan dijadikan bahan pangan setengah jadi, nilai ekonomisnya akan meningkat. Harganya bisa naik beberapa kali lipat saat telah terdistribusi ke konsumen.

Manfaat dan Keuntungan Bahan Pangan Setengah Jadi

Hadirnya produk pangan setengah jadi menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya.

Ragam makanan pun menjadi bervariasi dengan hadirnya bahan pangan jenis ini.

Di samping itu, harga jualnya juga sangat kompetitif, mengingat permintaan pasar selalu ada dan stoknya melimpah.

Ada berbagai keunggulan bahan pangan setengah jadi. Menurut buku Prakarya Pengolahan (2020) yang ditulis Ulfa Fauziah, di antara manfaat dan keuntungan bahan pangan setengah jadi adalah sebagai berikut:

1. Bahan pangan setengah jadi merupakan bahan baku yang bersifat fleksibel bagi industri pengolahan lanjutan.

2. Stok bahan pangan setengah jadi dapat diperjualbelikan antardaerah, hingga menjadi komoditas ekspor.

3. Aman saat dilakukan distribusi dari satu tempat ke tempat lain.

4. Bahan pangan setengah jadi bisa dikemas lebih ringkas dan mudah dipindahtangankan.

5. Penyimpanannya cenderung menghemat tempat.

6. Biaya penyimpanan terbilang lebih terjangkau.

7. Tahan lama dan lebih kuat saat berhadapan dengan cuaca dingin atau panas.

Baca juga:

  • Apa Saja Jenis Hasil Samping dari Bahan Pangan Serealia dan Umbi?
  • Diskusi Pengendalian Bahan Pangan

Jenis Produk Bahan Pangan Setengah Jadi dan Manfaatnya

Bahan pangan setengah jadi dapat dibedakan jenisnya dari asal pengambilannya. Mengutip buku Prakarya (2018) yang ditulis Sukri Faroki, dkk, ada dua jenis bahan pangan setengah jadi:

1. Bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan

2. Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan.

Pemrosesan daging (peternakan) dan ikan (perikanan) menjadi bahan pangan setengah jadi akan memperpanjang waktu simpannya.

Saat tidak dilakukan pemrosesan bahan pangan setengah jadi, kandungan mineral dan air pada daging ataupun ikan yang belum diolah menyebabkan waktu simpannya relatif singkat.

Efek yang muncul adalah pembusukan akibat pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi, serta parasitik atau mikrobiologik yang berubah.

Dengan adanya pengawetan, daging dan ikan bisa diubah menjadi berbagai bentuk makanan olahan yang tahan lama dan tetap mempertahankan sebagian kandungan gizinya.

Pemanfaatan bahan pangan setengah jadi dari sumber hasil peternakan dan perikanan antara lain:

1. Kornet

Kornet umumnya dibuat dengan mengawetkan daging sapi ke dalam larutan garam jenuh yang dicampur air.

Daging tersebut kemudian direbus memakai api kecil agar teksturnya tidak rusak. Kornet menjadi bahan pangan yang cukup awet dengan masa konsumsi cukup panjang.

2. Abon

Abon merupakan makanan dari serat daging hewan dengan bentuk seperti serat kapas. Abon bersifat kering dan nyaris tidak memiliki kandungan air.

Abon bisa awet sampai berbulan-bulan pada kemasan kedap udara. Bahan baku yang biasa dipakai adalah daging sapi dan ayam, atau bisa pula dengan ikan tertentu.

3. Dendeng

Dendeng adalah makanan khas dibuat dari daging sapi dengan memotongnya tipis seperti serpihan.

Daging ini lantas dibumbui dengan saus asam, asin, atau manis kemudian dikeringkan melalui api kecil atau diasinkan dan dijemur.

4. Sosis

Sosis terbuat dari daging cincang, lemak hewan ternak, rempah, dan bahan lainnya.

Daging tersebut umumnya dibungkus memakai usus hewan atau bahan sintetis, kemudian diawetkan.

5. Daging Asap

Daging ini diawetkan dengan cara pengasapan dan pembakaran kayu yang mengeluarkan banyak asap.

Kegunaan asap ini dapat membunuh bakteri dan jamur yang bisa merusak daging. Komponen kimia pada asap menjadikan daging menjadi lebih mengkilap dan tahan lama.

6. Bakso

Bakso adalah bahan makanan yang digemari banyak masyarakat Indonesia.

Selain terbuat dari daging sapi dan ayam, kini juga mulai bermunculan bakso dari bahan baku ikan.

Baca juga:

  • Pandemi Corona: Indonesia Bisa Kekurangan Beras dan Bahan Pangan
  • Contoh Bahan Pangan Setengah Jadi Beserta Pengertian dan Jenisnya

Baca juga artikel terkait MANFAAT BAHAN PANGAN SETENGAH JADI atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/)


Penulis: Ilham Choirul Anwar

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang sudah diolah dengan cara pengawetan. Tidak semua bahan pangan setengah jadi bisa langsung dikonsumsi. Sebagian besarnya masih perlu pengolahan lebih lanjut agar menjadi makanan siap saji atau siap konsumsi. Di antara contoh bahan pangan setengah jadi adalah sosis, nuget, dendeng, dan sebagainya.

Di kalangan masyarakat modern, bahan pangan setengah jadi banyak diminati karena praktis dan mudah dimasak. Bagi orang-orang yang memiliki aktivitas padat, bahan pangan setengah jadi dapat disimpan lama dalam kondisi beku di kulkas. Saat dibutuhkan, bahan tersebut tinggal dimasak sebentar, kemudian dapat langsung dimakan kapan saja.

Pengertian Bahan Pangan Setengah Jadi

Kekurangan bahan yang diolah menjadi bahan olahan setengah jadi

Secara definitif, bahan pangan setengah jadi adalah bahan baku pangan yang diproses dengan cara pengawetan, baik itu pengawetan secara kimia atau mikrobiologi menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, dikutip dari buku Cabut Duri Cahaya Surimi (2020) yang ditulis Siti Nurazizah.

Bahan pangan setengah jadi umumnya memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan segar atau mentah, maupun bahan pangan jadi. Sebab, ia memiliki umur simpan yang lebih panjang. Untuk mengolah bahan pangan segar menjadi bahan pangan setengah jadi diperlukan teknologi pengolahan dan alat yang tepat.

Jenis-jenis Bahan Pangan Setengah Jadi

Dewi Sri Handayani, dkk. dalam buku Prakarya (2018) menuliskan jenis-jenis bahan pangan setengah jadi terdiri hasil perikanan dan peternakan.

Penjelasan mengenai jenis-jenis bahan pangan setengah jadi adalah sebagai berikut.

1. Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Perikanan

Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan terdiri dari baso ikan, dendeng cumi, hingga terasi udang.

Baso Ikan

Baso ikan lazimnya merupakan olahan dari bahan pokok ikan tuna, surimi, udang, kakap, dan ikan marlin.

Baso ikan diramu dengan tepung tapioka dengan racikan khas masing-masing. Berbeda dari baso daging, baso ikan bertekstur lebih lembut dan gurih.

Lumrahnya, baso ikan dimasak dengan cara direbus atau digoreng, serta disajikan saat masih hangat.

Dendeng Cumi

Dendeng cumi adalah makanan kering dari awetan ikan cumi. Lembaran daging cumi-cumi dibumbui dengan gula, garam, dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian dikeringkan.

Kelebihan dendeng cumi adalah masa simpannya yang cukup lama. Ketika dimasak, rasanya gurih dan lezat, serta mengandung banyak gizi baik, mulai dari protein, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, dan sebagainya.

Terasi Udang

Terasi merupakan olahan setengah jadi dari bahan udang. Lazimnya, udang yang dijadikan terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil.

Terasi umumnya berbentuk seperti pasta atau adonan padat berwarna hitam kecoklatan.

Cara membuatnya adalah dengan merebus udang rebon, digiling, diberi bumbu, kemudian difermentasi atau diragikan. Jika sudah, hasil fermentasi itu dijemur untuk menurunkan kadar airnya, kemudian digiling kembali hingga menjadi bentuk umum terasi di pasaran.

Terasi memiliki bau yang sangat tajam. Biasanya, ia digunakan untuk membuat sambal atau bumbu penyedap masakan Indonesia lainnya.

Baca juga: Kementan dan Kemendag Kawal Harga Bahan Pangan

2. Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan

Bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan terdiri dari telur asin, dendeng daging, kornet, hingga keju.

Telur Asin

Kebanyak telur asin di Indonesia adalah telur itik dan telur bebek. Cara memasaknya adalah denga mengawetkan telur dengan cara diasinkan. Telur tersebut diberi garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak.

Lazimnya, telur asin memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan. Telur asin yang kualitasnya bagus umumnya memiliki kuning telur berwarna agak kemerahan, kering, jika digigit tidak mengeluarkan cairan, tidak amis, rasa asin tidak menyengat, dan teksturnya agak berminyak.

Dendeng Daging

Salah satu jenis makanan setengah jadi adalah dendeng daging. Ia adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis, kemudian dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur.

Dendeng daging umumnya memiliki rasa asin dan setengah manis. Dendeng daging tidak perlu disimpan di lemari es.

Kornet

Produk kornet kerap dijual di pasaran dalam bentuk kemasan kaleng atau saset. Ia berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu. Masa penyimpanan kornet dapat bertahan lama hingga 2 tahun.

Daging kornet lazimnya dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mie rebus, pengisi roti, dan makanan lainnya.

Keju

Salah satu bahan pangan setengah jadi yang berasal dari susu hewan adalah susu bubuk, yoghurt, dan keju.

Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing. Keju bertekstur lembut dan rasanya creamy.

Cara membuat keju adalah dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Kemudian, hasilnya dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara.

Baca juga:

  • Pandemi Corona: Indonesia Bisa Kekurangan Beras dan Bahan Pangan
  • Diskusi Pengendalian Bahan Pangan

Baca juga artikel terkait BAHAN PANGAN atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates