Kecepatan angin di permukaan bumi tidak sama apa saja faktor yang mempengaruhi

TEMPO.CO, Jakarta - Angin merupakan pergerakan udara dengan tekanan tertentu. Angin bermula udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke rendah. Proses terjadinya angin juga dipengaruhi suhu udara yang rendah ke tinggi.

Semakin besar perbedaan antara tekanan, maka kian cepat udara bergerak dari tekanan tinggi ke rendah. Aliran udara itu merupakan angin yang biasa dirasakan.

Bagaimana proses terjadinya angin?

Proses munculnya angin, tak lepas dari sinar matahari ke Bumi. Mengutip Sciencing, pancaran sinar matahari yang tak merata di permukaan Bumi, maka udara bergerak naik dan turun. Kondisi itu menghasilkan daerah tekanan udara yang tinggi dan rendah. Saat udara naik, tekanan menurun. Udara di sekitarnya bergerak menggantikan menghasilkan angin.

Mengutip Energy Information Administration Amerika Serikat, saat siang hari udara di atas tanah memanas lebih cepat. Itu jika dibandingkan udara di atas air. Udara hangat tanah bergerak ke atas, udara dingin pun mengalir untuk menggantikan. Saat malam, siklus itu berlaku sebaliknya karena udara lebih cepat dingin di permukaan tanah daripada di atas air.

Perubahan tekanan jarak tertentu, kemudian mempengaruhi kecepatan pergerakan dan arah angin sebagai gaya gradien tekanan. Rotasi Bumi mempengaruhi gaya Coriolis. Permukaan Bumi, energi matahari, dan gravitasi juga mempengaruhi kecepatan dan arah angin.

Pemanasan permukaan Bumi karena sinar matahari yang tak merata dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya, sinar matahari tertutup bagian Bumi di sudut yang berbeda, antara lain laut dan gunung. Itu sebabnya berbagai bagian Bumi yang berbeda memiliki intensitas udara hangat dan dingin.

HARIS SETYAWAN

Baca: Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Arah Pergerakan Angin?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

AnginUdaraSinar matahariudara dinginGunung


Jika Anda khawatir Anda mungkin kekurangan vitamin D berapa pun usia Anda, Anda bisa memeriksakan kadarnya ke dokter

Baca Selengkapnya

Kekurangan vitamin D meningkat secara dramatis seiring bertambahnya usia. Berapa kebutuhan Anda per hari? Cek di sini.

Baca Selengkapnya

Tabir surya dan topi bukan satu-satunya cara untuk mengurangi dampak sinar matahari, nutrisi juga dapat memainkan peran penting

Baca Selengkapnya

Sinar matahari juga dapat memiliki efek pada penderita penyakit lupus. Berikut dampak yang bisa ditimbulkan.

Baca Selengkapnya

Sejumlah wilayah di selatan Prancis menghadapi gelombang panas sehingga langkah darurat mulai diberlakukan.

Baca Selengkapnya

Kondisi sindrom Raynaud ditandai gejala bagian jari tangan atau kaki terasa kebas dan mati rasa saat udara dingin

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Oman sepakat untuk meningkatkan konektivitas udara antar kedua negara.

Baca Selengkapnya

Meski eksistensinya kurang begitu populer, nyatanya fitoplankton memiliki sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menurut penelitian, menghabiskan waktu di luar di bawah sinar matahari bermanfaat bagi perkembangan mata pada anak-anak usia 6 hingga 12 tahun.

Baca Selengkapnya

innisfree meluncurkan No Sebum Sun Cushion yang memudahkan re-apply sunscreen

Baca Selengkapnya

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan udara tekanan tertentu membentuk angin. Embusan angin memiliki kecepatan dan arah. Variasi pergerakan arah dan kecepatan angin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, salah satunya untuk alat Windsock yang ditempatkan di area bandara. Windsocks digunakan sebagai panduan dasar arah dan kecepatan angin.

Perbedaan suhu di dua lokasi berbeda menyebabkan perbedaan tekanan udara, yang memungkinkan adanya pergerakan angin. Mengutip QS Study, perbedaan udara antara kedua lokasi disebut gradien tekanan. Adapun pergerakan udara dari daerah tekanan tinggi ke rendah disebut gaya gradien tekanan.

Faktor apa yang mempengaruhi pergerakan angin?

Jika dua lokasi, misalnya wilayah Khatulistiwa suhu udara hangat dan Kutub Utara yang dingin. Udara di Khatulistiwa yang hangat akan naik, kemudian bergerak horizontal menuju Kutub Utara. Saat mendingin, angin bergerak turun kembali ke arah wilayah Khatulistiwa yang hangat. Perbedaan arah angin dipengaruhi beberapa keadaan.

Gaya semu akibat pengaruh rotasi Bumi. Gaya rotasi itu membelokkan arah angin. Mengutip publikasi dalam Universe Today (2010), insinyur Prancis Gaspard Coriolis menjelaskan, jalur objek apa pun yang bergerak di atas permukaan yang berputar akan melengkung. Itu sesuai objek di permukaan.

Angin tak hanya bertiup dalam garis lurus dari daerah tekanan tinggi ke rendah. Sebaliknya, angin mengikuti jalur melengkung. Kelengkungan angin tersebab rotasi Bumi yang disebut efek Coriolis.

Faktor lain yang juga mempengaruhi arah pergerakan angin karena gesekan, terutama arus angin yang ada di dekat permukaan tanah. Mengutip Sciencing, pergerakan itu selalu berlawanan dengan kecepatan angin dan aliran udara.

Hal itu juga mengurangi efek gaya Coriolis dan keadaan atmosfer menyesuaikan memutar angin ke arah tekanan rendah. Jika gaya Coriolis dan gesekan digabungkan juga diimbangi gaya gradien tekanan horizontal akan menghasilkan keseimbangan di atmosfer atau Ekman Spiral.

HARIS SETYAWAN

Baca: Mengenali Angin Fohn, yang Namanya Berlainan di Berbagai Daerah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

AnginUdaraAtmosferKhatulistiwaKutub Utara


Sejumlah wilayah di selatan Prancis menghadapi gelombang panas sehingga langkah darurat mulai diberlakukan.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Oman sepakat untuk meningkatkan konektivitas udara antar kedua negara.

Baca Selengkapnya

Setelah gapura Tugu Equator di Kabupaten Pelalawan, Riau, tersangkut crane, perbaikannya justru membuat pelancong enggan singgah.

Baca Selengkapnya

Acara lomba Formula E berlangsung pada tanggal 4 Juni 2022 atau seminggu lagi.

Baca Selengkapnya

Periode badai di Laut Jawa belum berakhir dan kemungkinan membuat banjir rob di pantura wilayah selain Jawa Tengah. "Perlu waspada hingga awal Juni."

Baca Selengkapnya

Kentut adalah hal alami yang dilakukan tubuh. Namun, apakah ada alasan tertentu mengapa seseorang kentut?

Baca Selengkapnya

Mobil listrik Nissan Ariya yang akan digeber Ramsey bukanlah tipe standar, melainkan sudah disesuaikan dengan medan Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Baca Selengkapnya

Biasanya banyak orang akan mencuci mobil di tempat profesional karena lebih praktis dan bersih. Berikut tips mencuci mobil sendiri sekelas bengkel.

Baca Selengkapnya

Tak hanya yang tampak di permukaan, lapisan es mencair juga terjadi di dasar laut beku Arktik. Amblesan terbesar seukuran bangunan enam lantai.

Baca Selengkapnya

Paru-paru adalah organ yang dapat membersihkan dengan sendirinya. Tetapi, ada hal-hal tertentu yang dapat dilakukan untuk membantu pembersihan.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin – Angin merupakan gerakan udara dari satu tempat ke tempat lain, angin ini mempunyai banyak manfaat di dalam kehidupan kita. Angin ini juga sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan iklim.

Kecepatan angin di permukaan bumi tidak sama apa saja faktor yang mempengaruhi

Angin menjadi salah satu parameter utama yang dipantau oleh alat pemantau cuaca / weather station maupun satelit dalam memprediksi cuaca yang akan terjadi. Namun kita juga tahu bahwa angin juga mempunyai kecepatan yang berbeda – beda, lantas hal apa saja yang mempengaruhinya? Berikut adalah faktor yang mempengaruhi kecepatan angin :

1. Gradien Barometris

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara 2 tempat, semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup juga akan semakin kencang atau kuat. Hal ini sesuai dengan hukum Stevenson yang berbunyi kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya, semakin besar gradien barometernya maka semakin kuat angin yang bertiup. Gradien barometer merupakan perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.

2. Relief Permukaan Bumi

Cepat lambatnya aliran angin juga akan dipengaruhi oleh relief permukaan bumi kita. Sebagai contoh di daerah perbukitan aliran angin terhambat bukit – bukit karenanya angin ini akan terhambat yang berbeda dengan daerah yang lapang dan tidak terhalang.

3. Ketinggian Tempat

Tempat yang lebih tinggi akan memiliki tiupan angin yang lebih kencang dibandingkan tempat yang lebih rendah, sebagai contoh saat kita naik gedung bertingkat maka akan merasakan tiupan angin yang kencang di puncak gedung dibandingkan di lantai bawahnya.

4. Letak Lintang

Pada daerah lintang rendah banyak mendapatkan sinar Matahari, sehingga lebih panas dibandingkan di daerah lintang tinggi dan begitu pula sebaliknya. Perbedaan panas ini menimbulkan sistem angin utama di Bumi, selain itu atmosfer bumi kita juga ikut berotasi dengan Bumi sehingga molekul – molekul udara bergerak ke arah timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini disebut gerakan linier dan bentuk Bumi yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).

5. Panjang Siang dan Malam

Pada saat malam dan siang hari kecepatan angin, kecepatan angin akan lebih kencang terjadi pada siang hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah – ubah yang berakibat arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.