Jurnal masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui PENDIDIKAN kewarganegaraan

TUGAS KELOMPOK 1 PKWN.docx - TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelompok 1 Nama anggota : Cristian Pramana Putra (1302190645) Debby

This preview shows page 1 - 3 out of 4 pages.

  • Jurnal masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui PENDIDIKAN kewarganegaraan

    Jurnal masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui PENDIDIKAN kewarganegaraan

    Di era modern seperti ini dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat banyak sekali membawa kemudahan dalam kehidupan. Namun, tidak sedikit juga memberikan dampak negatif terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Permasalahan yang terjadi pada bangsa Indonesia muncul dari berbagai faktor. Permasalahan ini muncul karena salah satunya arus globalisasi. Masalah yang sering terjadi pada bangsa Indonesia yaitu kenakalan remaja, kriminalitas, terorisme ,masalah sosial budaya dan lain sebagainya.

    Globalisasi membuat sikap para remaja lebih memilih dan meniru budaya luar ketimbang budaya sendiri. Seperti cara berpakaian ala korea dan menyukai lagunya. Hal ini sering dijumpai dimana para remaja tidak hapal dengan lagu wajib bahkan lagu daerah Indonesia yang merupakan ciri khas setiap daerah yang ada di Indonesia. Arus globalisasi ini pun membawa dampak yang bisa dikatakan buruk terhadap prilaku generasi muda saat ini, seperti seks bebas, hedonisme, narkoba dan prilaku lain yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan norma agama.

    Perilaku remaja yang tidak sejalan dengan norma ini banyak ditemukan dan dipengaruhi dari media sosial yang ditontonnya. Pelanggaran moral sudah menjadi pemandangan yang biasa terlihat dalam kehidupan remaja saat ini beredar luas di media. Bahkan tidak sedikit yang menyalahgunakan media tersebut untuk mempertontonkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di Indonesia. Hal ini salah satu faktor yang mengakibatkan menurunnya moral generasi muda kita. Mereka sudah tidak memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan di media sosial. Bahkan dengan bangga memamerkan kekayaan bahkan gaya hidup mewah di media sosial. Hal ini sudah pasti dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan tidak sedikit untuk melakukan tindak kriminal untuk kebutuhan media sosial.

    Kita selama ini lupa dan belum memahami sepenuhnya bahwa pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn adalah mata pelajaran yang memberikan tuntunan dalam kehidupan kita sebagai warga negara. PPKn memberikan rambu dan cara bagaimana kita harus berperilaku sebagai warga negara yang baik. Bukan hanya menganggap PPKn itu sebagai mata pelajaran hapalan atau konseptual semata mengenai Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Pancasila. Justru PPKn adalah mata pelajaran aplikatif, karena negara tidak butuh seseorang warga negara yang hanya pintar dari segi intelektual akan tetapi negara butuh generasi muda yang memiliki karakter religius, nasionalisme, patriotisme,tanggung jawab dan berahlak mulia.

    Lantas bagaimana PPKn mengantisipasi permasalahan itu? Hal pertama yaitu jadikan PPKn mata pelajaran yang menyenangkan dengan cara penyampaian yang inovatif, bisa dengan media yang interaktif ataupun dengan cara penyampaian yang kontekstual. PPKn tidak lagi menjadi pelajaran dengan kesan membosankan. Metode dan media belajar sudah banyak perkembangan serta didukung dengan perkembangan teknologi. Hal ini harusnya dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran PPKn. Dengan cara ini diharapkan peserta didik tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

    Kedua PPkn bisa berjalan beriringan secara integratif dengan mata pelajaran lain disini tentunya pelajaran pendidikan agama. pengenalan butir-butir nilai Pancasila seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan ,persatuan, kerakayatan dan keadilan diperkenalkan dengan contoh langsung dan diperaktekan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian seorang pendidik bisa memberikan contoh dan ajakan yang sejalan dengan nilai Pancasila dan agama yang baik melalui proses pembelajaran online. Seperti mengajarkan peserta didik untuk saling bertoleransi dan menghargai perbedaan ketika dalam proses pembelajaran.

    Ketiga PPkn dijadikan mata pelajaran yang benar-benar mampu membina dan menyadarkan kita dan para remaja sebagai generasi penerus bangsa akan hak dan kewajiban sebagai diri pribadi , masyarakat dan warga negara.

    Pada kesimpulannya PPKn adalah mata pelajaran yang ada pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia tujuannya adalah untuk menciptakan warga negara yang baik. PPKn ini sebagai bagian dari kehendak negara dalam menciptakan dan membina warga negara yang memiliki jiwa Religius,patriotisme, dan nasionalisme.

    Semua akan berjalan dengan baik dan diterima oleh peserta didik jika kita sebagai seorang pendidik mengajarkan nilai-nilai kebaikan pada PPKn berlandaskan dari hati. Apapun yang disampaikan dari hati maka akan diterima oleh hati.

    “Seorang guru adalah pengajar dan pendidik. Namun seorang pengajar belum tentu bisa menjadi seorang guru“

    Jurnal masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui PENDIDIKAN kewarganegaraan

    Jurnal masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui PENDIDIKAN kewarganegaraan

    17 May 2020

    Masalah yang dialami bangsa Indonesia itu muncul dari berbagai faktor. Masalah yang masih sering terjadi pada bangsa Indonesia yaitu meningkatnya kriminalitas, kenakalan remaja, kesenjangan sosial, masyarakat terpengaruh oleh budaya luar, dll. Masalah-masalah tersebut muncul dari tantangan global yang sedang dihadapi saat ini. Proses globalisasi memberi dampak yang besar bagi suatu bangsa termasuk Indonesia. Proses globalisasi juga dapat mempengaruhi identitas bangsa. Arus globalisasi menimbulkan sikap atau perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia seperti meningkatnya kriminalitas yang disebabkan oleh perilaku masyarakat yang individualistis dan kebiasaan konsumtif yang akan melahirkan kecemburuan sosial dan muncul tindakan kriminalitas. Selain tantangan global, meningkatnya kriminalitas juga muncul karena tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sehingga mereka bertindak kriminal untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Selain meningkatnya kriminalitas, masyarakat juga terpengaruh oleh budaya luar seperti lagu barat atau lagu Korea yang lebih diminati oleh para remaja dibandingkan lagu daerah, lagu wajib, ataupun lagu pop Indonesia. Gaya berpakaian dan lebih menyukai produk yang berasal dari luar juga merupakan pengaruh kebudayan dari luar. Dampak lain dari arus globalisasi yaitu kenakalan remaja seperti tawuran, seks bebas, meminum minuman keras, hingga mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang dimana perilaku ini sudah melanggar norma dan adat istiadat. Selain itu, timbulnya kesenjangan sosial antar masyarakat juga merupakan dampak dari arus globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Dengan adanya tantangan global ini menyebabkan menghilangnya tradisi masyarakat Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti lunturnya kegiatan gotong royong yang dimana akan mempengaruhi identitas bangsa Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah tantangan global ini yaitu dengan melalui pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dijadikan sebagai sarana pembentukan sikap nasionalisme. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus lebih diefektifkan agar dapat membentuk sikap dan mental dalam mempertahankan jati diri bangsa ditengah arus globalisasi. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadikan warga negara mengetahui hak dan kewajibannya, sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan berkemanusiaan. Jadi, dengan pendidikan kewarganegaraan kita dapat memecahkan berbagai masalah yang muncul akibat tantangan global dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.