Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

Mengapa beberapa buku mengatakan bahwa Pluto merupakan sebuah planet, namun beberapa buku lainnya mengatakan bahwa Pluto bukan sebuah planet. Sebenarnya Pluto itu apa? — Carlos, 5, London, Ontario, Canada.

Pluto merupakan salah satu dari ratusan ribu asteroid es (biasa dikenal sebagai objek di Sabuk Kuiper) yang orbitnya mengelilingi Matahari lebih jauh dibanding Neptunus. Namun, selama 76 tahun, Pluto dianggap sebagai planet kesembilan.

Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada 1930, sewaktu nenek saya masih kecil.

Ketika saya masih kecil, sampai tahun 1992, belum ada objek lainnya yang berada di Sabuk Kuiper setelah Pluto.

Jadi selama sebagian besar masa hidup nenek saya, Pluto merupakan satu-satunya objek luar angkasa yang diketahui yang terletak lebih jauh daripada Neptunus, sehingga secara otomatis dianggap sebagai planet.

Teleskop yang lebih besar

Seiring berjalannya waktu, teleskop menjadi lebih besar dan lebih canggih, sehingga kita mampu mengambil gambar yang lebih jelas dari benda-benda luar angkasa yang letaknya jauh seperti Pluto.

Para astronom mulai curiga karena pada nyatanya Pluto ukurannya jauh lebih kecil dibanding planet-planet lainnya.

Ketika objek pada Sabuk Kuiper yang kedua ditemukan pada 1992, para astronom mengetahui bahwa Pluto bahkan lebih kecil daripada Bulan.

Tapi karena Pluto telah lama dianggap sebagai planet, maka status planetnya tetap dipertahankan.

Para astronom juga telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa orbit Pluto sebenarnya melintasi orbit Neptunus. Tidak ada planet yang saling melintasi orbit satu sama lain, jadi mengapa orbit Pluto berbeda?

Beberapa tahun kemudian para astronom kemudian menemukan ratusan objek-objek di Sabuk Kuiper lainnya. Pada 2005, astronom Mike Brown menemukan Eris, yang bahkan lebih besar dibanding Pluto.

Menentukan planet

Maka dari itu para astronom perlu membuat keputusan apakah Pluto dan Eris dapat dianggap sebagai planet.

Bagaimana dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper yang ukurannya sedikit lebih kecil dibanding Pluto? Apakah mereka dapat disebut sebagai planet juga? Berapa banyak nama planet lainnya yang harus diingat oleh manusia?

Pada 2006, para astronom di International Astronomical Union bertemu dan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah Pluto dapat terus disebut planet kesembilan atau tidak.

Banyak astronom sangat menyukai Pluto dan menganggap Pluto sebagai semacam saudara bayi di tata surya kita dan enggan untuk mengeluarkan Pluto dari klub planet. Tetapi banyak juga yang berpendapat bahwa Pluto seharusnya sudah disebut objek Sabuk Kuiper sejak awal dan tidak disebut sebagai sebuah planet.

Pada akhirnya mereka mencapai sebuah keputusan.

Pluto tidak lagi menjadi salah satu planet, dan sebagai gantinya ia disebut sebagai suatu bagian dari kategori baru yang disebut “planet kerdil”.

Planet kerdil

Planet kerdil memiliki ukuran yang cukup besar sehingga gravitasinya sendiri mampu membentuknya menjadi bulat layaknya planet sesungguhnya, sehingga planet-planet kerdil bentuknya bukan tidak beraturan atau berbentuk seperti kentang layaknya kebanyakan asteroid-asteroid kecil.

Mungkin juga bila ada objek berukuran serupa yang melintasi orbit planet-planet kerdil. Namun, karena gaya gravitasi planet-planet kerdil yang kuat, sehingga dapat menghilangkan objek-objek besar yang melintas dekat orbitnya.

Salah satu satu planet kerdil bernama Ceres, yang berada di sabuk asteroid, dan beberapa planet kerdil lainnya terletak di Sabuk Kuiper, termasuk Pluto; dan kemungkinan besar akan ditemukan lebih banyak planet-planet kerdil lainnya pada masa yang akan datang.

Jadi, alasan mengapa banyak buku yang menyebutkan bahwa Pluto adalah sebuah planet, karena selama 76 tahun hal ini memang benar adanya.

Semua orang yang berusia di atas 30 tahun sempat mengenal Pluto sebagai planet selama lebih dari separuh masa hidup mereka. Pada 2015, wahana antariksa New Horizons terbang melewati Pluto dan berhasil mengambil gambar dengan resolusi tertinggi dari planet kerdil tersebut.

Gambar-gambar menakjubkan ini menunjukkan bahwa Pluto merupakan planet yang memiliki pegunungan, gletser, kawah, dan memiliki atmosfer yang tipis.

Walaupun Pluto tidak lagi disebut sebagai sebuah planet, tapi ia tetap dianggap sebagai sebuah planet kerdil yang terletak di Sabuk Kuiper yang sangat disukai.

Lukisan seorang artis tentang planet-planet kerdil yang telah ditemukan. (Sylvia Lawler)

Diva Tasya Belinda Rauf menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

If so, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. With the latest scientific discoveries, thoughtful analysis on political issues and research-based life tips, each email is filled with articles that will inform you and often intrigue you.

Editor and General Manager

Find peace of mind, and the facts, with experts. Add evidence-based articles to your news digest. No uninformed commentariat. Just experts. 90,000 of them have written for us. They trust us. Give it a go.

If you found the article you just read to be insightful, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. Each newsletter has articles that will inform and intrigue you.

Komentari artikel ini

Avisena Ashari Rabu, 1 April 2020 | 13:30 WIB

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

Ilustrasi sabuk asteroid (NASA)

Bobo.id – Teman-teman, di ruang angkasa juga ada sabuk, lo! Tepatnya di Tata Surya kita.

Tapi, sabuk yang ada di Tata Surya itu berbeda dengan sabuk yang biasa kita kenakan bersama seragam sekolah.

Sabuk di ruang angkasa itu adalah Sabuk Kuiper dan Sabuk Asteroid.

Di mana letaknya Sabuk Kuiper dan Sabuk Asteroid itu? Serta apa perbedaan keduanya?

Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper merupakan  wilayah yang berada di luar orbit planet Neptunus, teman-teman. Artinya, Sabuk Kuiper berada di bagian terjauh di Tata Surya.

Jarak dari Sabuk Kuiper ke Matahari adalah 30 kali jarak Bumi ke Matahari, wah, apa kamu bisa membayangkan seberapa jauhnya?

Sedangkan wilayah inti Sabuk Kuiper berakhir sekitar 50 kali jarak Bumi ke Matahari.

Sabuk Kuiper juga berbentuk lingkaran mirip donat yang tebal, dan berisi benda-benda yang membeku seperti es.

Lalu, apa saja yang ada di dalam Sabuk Kuiper, ya?

Baca Juga: Apa Jadinya Kalau Bumi Tidak Punya Atmosfer? Cari Tahu Bedanya Atmosfer Bumi dan Planet Lain, yuk!


Page 2


Page 3

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

NASA

Ilustrasi sabuk asteroid

Bobo.id – Teman-teman, di ruang angkasa juga ada sabuk, lo! Tepatnya di Tata Surya kita.

Tapi, sabuk yang ada di Tata Surya itu berbeda dengan sabuk yang biasa kita kenakan bersama seragam sekolah.

Sabuk di ruang angkasa itu adalah Sabuk Kuiper dan Sabuk Asteroid.

Di mana letaknya Sabuk Kuiper dan Sabuk Asteroid itu? Serta apa perbedaan keduanya?

Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper merupakan  wilayah yang berada di luar orbit planet Neptunus, teman-teman. Artinya, Sabuk Kuiper berada di bagian terjauh di Tata Surya.

Jarak dari Sabuk Kuiper ke Matahari adalah 30 kali jarak Bumi ke Matahari, wah, apa kamu bisa membayangkan seberapa jauhnya?

Sedangkan wilayah inti Sabuk Kuiper berakhir sekitar 50 kali jarak Bumi ke Matahari.

Sabuk Kuiper juga berbentuk lingkaran mirip donat yang tebal, dan berisi benda-benda yang membeku seperti es.

Lalu, apa saja yang ada di dalam Sabuk Kuiper, ya?

Baca Juga: Apa Jadinya Kalau Bumi Tidak Punya Atmosfer? Cari Tahu Bedanya Atmosfer Bumi dan Planet Lain, yuk!

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya
Lihat Foto

Gambar asteroid Vesta yang diambil pesawat luar angkasa NASA, Dawn. Asteroid terbesar kedua di sabuk utama tata surya ini.

KOMPAS.com - Asteroid memiliki ukuran yang cukup beragam. Secara kseluruhan, massa asteroid lebih kecil dibandingkan massa Bulan Bumi. 

Asteroid juga disebut sebagai planet kerdil atau minor. Hal ini karena asteroid mirip planet, namun dengan ukuran lebih kecil. 

Jika kamu melihat gambar benda langit berupa gumpalan batu menyerupai planet, itu adalah asteroid. Asteroid berupa kumpulan batu kecil yang mengapung di udara.

Dilansir dari situs NASA, asteroid adalah batuan sisa dari pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu.

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya
Lihat Foto

Ignacio Ferrin / University of Antioquia

Model sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter dengan adanya komet aktif.

Sampai saat ini, sejumlah 958.393 asteroid yang baru diketahui oleh manusia. Sebagian besar batuan asteroid mengorbit matahari di antara Mars dan Jupiter. Orbit asteroid disebut dengan Sabuk Asteroid. 

Material pembentuk asteroid terdiri dari tanah liat dan batu silikat. Ada juga yang kombinasi antara logam terang dan padat seperti besi atau nikel.

Baca juga: Ciri-ciri dan Karakteristik Anggota Tata Surya

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya

Jika semua asteroid di sabuk asteroid disatukan dan dijadikan sebuah planet maka massanya
Lihat Foto

NASA

Empat asteroid terbesar di tata surya

Ukuran asteroid berbeda-beda. Yang terbesar, Ceres, dengan diameter 950 kilometer atau seperempat ukuran bumi. Ada juga yang hanya selebar 10 meter diameternya.

Jika dijumlah, berat seluruh asteroid di Sabuk Asteroid tak lebih dari berat bulan.

Berbeda dari planet yang berbentuk bola, asteroid memiliki bentuk tak beraturan.

Ada yang lonjong, ada yang memiliki kawah atau lubang. Bentuk yang tidak teratur ini hasil dari tabrakan dengan asteroid lain.

Baca juga: Sistem Tata Surya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya