Jelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi

Oleh: Metty Hartina, Guru SMP Negeri 21 Batanghari, Jambi

KOMPAS.com - Eksplanasi adalah salah satu teks yang berisi tentang sebuah fenomena, baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial.

Fenomena alam bisa tentang proses terjadinya suatu peristiwa alam, contohnya peristiwa terjadinya pelangi, peristiwa terjadinya gerhana dan sebagainya.

Sedangkan, fenomena sosial merupakan gejala atau peristiwa yang dapat diamati dalam kehidupan sosial.

Fenomena sosial tersebut dapat terjadi dikarenakan ada suatu kejadian yang diluar dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Contohnya, fenomena sosial mudik, kriminalitas, kenakalan remaja, kerusuhan, aksi solidaritas dan sebagainya. 

Baca juga: Struktur Teks Diskusi beserta Penjelasannya

Ciri eksplanasi

Karakteristik atau ciri dari teks eksplanasi ialah:

  • Informasi yang disampaikan bersifat umum
  • Berisi proses terjadinya sesuatu
  • Disusun menurut prinsip sebab-akibat
  • Informasi dalam tulisan berdasarkan fakta

Struktur teks eksplanasi

Secara garis besar struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

Judul

Judul dalam teks eksplanasi dapat menjelaskan atau memberikan informasi tentang suatu fenomena atau peristiwa.

Contoh judul teks eksplanasi fenomena alam, 'Proses Terjadinya Pelangi', 'Mengenal Gempa Tektonik', 'Mengapa Air Laut Asin?' dan sebagainya.

Sedangkan teks eksplanasi fenomena sosial contoh judulnya, 'Mengenal Infodemi, Tantangan Upaya Memutus Penyebaran Covid-19', 'Fenomena Hijrah di Kalangan Artis', 'Mengapa Banyak Milenial Butuh 'Healing' ?' dan sebagainya.

Pernyataan umum

Memuat petunjuk awal tentang suatu peristiwa yang hendak dijelaskan. Pernyataan umum ini berfungsi sebagai pengantar pada penjelasan-penjelasan di paragraf berikutnya.

Contohnya, "Pada abad ke-17, ilmuwan Inggris Isaac Newton (1642 – 1727) menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya adalah campuran dari cahaya berbagai warna."

Baca juga: Contoh Teks Pidato Persuasif tentang Ajakan Ikut Vaksinasi

Rincian penjelas

Memuat tentang bagaimana atau mengapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Penjelasan ini berupa tahapan sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa.

Contoh:

  1. Cahaya matahari melewati tetes hujan
  2. Cahaya matahari dibiaskan atau dibelokkan menuju ke tengah tetes hujan
  3. Tetes hujan memisahkan cahaya putih menjadi spektrum
  4. Warna-warna terpisah, memantul ke belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi
  5. Cahaya tampak melengkung menjadi kurva, warna yang muncul di sebut Pelangi
Simpulan

Berupa pengulangan informasi penting atau kata penutup yang menandai bahwa penjelasan telah berakhir.

Contohnya, "Pelangi dan efek cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel."

Unsur kebahasaan teks eksplanasi

Memuat istilah

Karena teks eksplanasi biasanya menjelaskan fenomena atau isu, akan ada istilah-istilah yang digunakan.

Contoh istilah-istilah yang digunakan yakni spektrum, vulkanik, tektonik, kesenjangan, kedaulatan, integrasi nasional, dan sebagainya.

Menggunakan konjungsi sebab-akibat

Teks eksplanasi yang baik perlu dijelaskan penyebab dan dampak dari fenomena. Kalimat sebab-akibat biasanya menggunakan konjugasi, disebabkan, ditimbulkan, karena mengakibatkan, dan sebagainya.

Contoh kalimatnya, "Kadang, sebuah Pelangi kedua yang lebih redup dapat terlihat di atas Pelangi utama karena cahaya telah dipantulkan atau dibiaskan lebih dari sekali di dalam tetes-tetes air hujan."

Baca juga: 5 Jenis Teks Artikel dan Penjelasannya

Tsunami

Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.

Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.

Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.

Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.

Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.

Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatera di Samudra Hindia.

Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya.

Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi.

Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.

Baca juga: Kebahasaan dalam Teks Tanggapan

Cyberbullying

Cyberbullying adalah serangan atau ancaman yang dilakukan seseorang melalui media elektronik seperti internet. Mungkin biasanya aksi perundungan atau bullying hanya terjadi di dunia nyata, namun sekarang bullying juga sudah marak di dunia maya.

Cyberbullying merupakan fenomena sosial baru yang muncul karena perkembangan teknologi dan komunikasi. Hal ini diartikan sebagai tindakan menyakiti orang lain yang dilakukan dengan sengaja melalui media seluler, komputer atau alat elektronik lainnya.

Aktivitas cyberbullying dilakukan dengan cara mengirim komentar yang mengandung kebencian di media sosial, blog, email atau postingan.

Komentar ini dibuat untuk menghina orang lain. Hal tersebut dapat menurunkan kepercayaan diri orang yang dijadikan target perundungan. Biasanya berujung pada kecemasan, kekhawatiran atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Kasus cyberbullying tidak hanya merugikan, bahkan dapat mengancam kondisi psikologis korban. Mental korban kasus perundungan cyber dapat terganggu dan korban akan kesulitan mengatur emosi.S ebab itu kita harus mencegah dan menghentikan aksi cyberbullying.

Baca juga: Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tahukah Grameds pengertian teks eksplanasi ? Saat membaca koran atau postingan di media sosial, pernahkah Kamu menemukan pembahasan tentang proses terjadinya suatu peristiwa? Misalnya saja, proses terjadinya suatu fenomena atau bencana alam, baik itu penjelasan tentang proses tsunami, banjir, hujan, atau yang lainnya. Teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya suatu peristiwa tersebut adalah pengertian teks eksplanasi.

Teks eksplanasi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah teks yang memiliki isi tentang proses mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yang dapat terjadi di kehidupan manusia. Sebuah peristiwa di sekitar Kita yang mengandung sifat hubungan antara sebab dan akibat atau suatu proses terjadinya ini cenderung akan ditulis dalam bentuk eksplanasi.

Teks eksplanasi pada dasarnya menyajikan rentetan kejadian atau peristiwa yang tidak hanya dirasakan sebagai bahan untuk dibaca oleh pembaca. Salah satu tujuan pembuatan teks eksplanasi adalah sebagai bentuk pembelajaran kepada pembaca sehingga mengetahui sekaligus memahami proses terjadinya peristiwa dan alasan peristiwa tersebut bisa terjadi.

Penjelasan tentang teks eksplanasi sebenarnya sudah pernah dijelaskan dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8, dan diulang lagi ketika menginjak kelas 11. Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang materi teks eksplanasi, mulai dari pengertian teks eksplanasi, tujuan, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan tentunya contoh sekaligus pembahasannya.

A. Pengertian Teks Eksplanasi

Pengertian teks eksplanasi telah banyak dibahas oleh para ahli, mulai dari pembahasan definisi secara istilah hingga arti teks eksplanasi secara harfiah. Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian teks eksplanasi dari para ahli yang berhasil dirangkum.

1. Barwick (2007:50)

Pendapat yang pertama tentang pengertian teks eksplanasi adalah dari Barwick. Barwick mengungkapkan bahwa teks eksplanasi dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang menjelaskan dan mendeskripsikan suatu proses dan alasan dapat terjadi sesuatu di dunia, atau tempat manusia hidup.

2. Kosasih (2014:178)

Selanjutnya, pendapat yang kedua mengenai pengertian teks eksplanasi diungkapkan oleh Kosasih. Kosasih menyebutkan bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang memiliki keterkaitan dengan genre pada teks. Teks eksplanasi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah teks yang menjelaskan tentang suatu proses atau peristiwa terkait proses, asal usul, atau bisa juga disebut perkembangan dari suatu fenomena atau berupa peristiwa alam, sosial, atau budaya.

3. Restuti (2013:85)

Pendapat yang ketiga tentang pengertian teks eksplanasi yaitu dari Restuti. Restuti mengungkapkan bahwa teks eksplanasi memiliki makna sebagai sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan terkait proses terjadinya peristiwa atau fenomena alam maupun sosial.

4. Mahsun (2013:189)

Pendapat tentang pengertian teks eksplanasi yang terakhir berasal dari Mahsun. Dalam bukunya, Mahsun menjelaskan bahwa teks eksplanasi memiliki struktur yang ditata dan disusun dengan tiga bagian utama. Tiga bagian atau struktur dari teks eksplanasi yaitu meliputi pernyataan umum sebagai pembuka, deretan penjelasan sebagai isi, dan interpretasi sebagai penutup.

Apabila dikaji menggunakan keilmuan bahasa, maka pengertian teks eksplanasi pada bentuk yang terdiri dari dua kata yang digabung, yaitu kata teks dan kata eksplanasi. Kata teks sendiri memiliki arti sebagai sebuah tulisan yang panjang. Sementara itu, kata eksplanasi merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris explain, kata explain ini memiliki arti yakni menjelaskan. Jadi, definisi teks eksplanasi secara harfiah adalah sebuah teks yang memiliki fungsi untuk memperjelas suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi di sekitar manusia.

Setelah menyimak berbagai penjelasan tentang pengertian teks eksplanasi dari beberapa ahli dan definisi berdasarkan bahasa, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan proses atau alasan suatu peristiwa dapat terjadi.

Pengertian teks eksplanasi sendiri banyak dipahami sebagai sebuah teks yang mengandung penjelasan tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Kejadian yang dapat dijelaskan oleh teks eksplanasi dapat berwujud kejadian alam maupun kejadian sosial di sekitar manusia yang memiliki hubungan antara sebab dan akibat atau sebuah proses, misalnya seperti bencana alam, fenomena alam, insiden sosial, hingga lahirnya suatu budaya baru.

B. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Setelah Kamu memahami pengertian teks eksplanasi secara menyeluruh, pada bagian ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri dari teks eksplanasi. Ciri-ciri dari teks eksplanasi dapat berguna untuk mengetahui teks eksplanasi dengan teks yang tidak eksplanasi. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, diantaranya yaitu:

1. Informasi yang dalam teks eksplanasi dibuat berdasarkan fakta atau kejadian yang sebenarnya.

2. Pembahasan dalam teks eksplanasi adalah tentang suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau memiliki keterkaitan dengan suatu ilmu pengetahuan.

3. Penjelasan yang disajikan dalam teks eksplanasi bersifat informatif, sehingga tidak ada maksud untuk memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

4. Penjelasan pada teks eksplanasi juga berfokus pada hal umum atau generik dan tidak ada partisipasi dari manusia. Misalnya saja, seperti tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, tanah longsor, angin puting beliung, dan lain sebagainya.

C. Tujuan Teks Eksplanasi

Bagi Kamu yang sedang membaca atau bahkan membuat teks eksplanasi, pemahaman tentang pengertian teks eksplanasi dan ciri-ciri di atas akan sangat berguna untuk menganalisis maksud dari teks eksplanasi. Sebelum Kamu menganalisis teks eksplanasi, Kamu perlu memahami tujuan dari teks eksplanasi.

Pada dasarnya, teks eksplanasi memiliki tujuan untuk membuat pembaca mampu menjelaskan fenomena atau peristiwa yang sedang terjadi, dengan menjelaskan proses atau sebab dan akibat dari peristiwa tersebut.

Selain itu, teks eksplanasi juga dapat dijelaskan dengan menyebut mengenai hukum sebab dan akibat suatu peristiwa. Pembahasan dari teks eksplanasi biasanya terdiri dari alasan mengapa peristiwa itu terjadi dan akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. Hal ini yang membuat teks eksplanasi sering juga disebut sebagai teks yang berisi kumpulan berbagai informasi dan fakta.

D. Struktur Teks Eksplanasi

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang struktur dari teks eksplanasi. Pemahaman struktur ini akan sangat berguna untuk membedakan teks eksplanasi dengan teks yang lain. Struktur sendiri memiliki peran sebagai kerangka atau susunan dari sebuah teks. Nah, berikut ini adalah tiga struktur utama dari teks eksplanasi yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

Bagian yang pertama dari struktur teks eksplanasi adalah identifikasi fenomena. Identifikasi fenomena sendiri dapat dipahami sebagai penjelasan dari sebuah teks eksplanasi tentang gambaran umum tentang suatu fenomena atau peristiwa alam yang akan dibahas. Bagian ini terletak di awal teks eksplanasi dan biasanya digunakan untuk mengenalkan tentang proses terjadi sebuah peristiwa atau fenomena alam.

2. Rangkaian Kejadian

Bagian yang kedua dari struktur teks eksplanasi yaitu rangkaian kejadian. Setelah memahami secara umum fenomena yang akan dibahas pada sebuah teks eksplanasi, maka selanjutnya akan dijelaskan mengenai penyebab sekaligus akibat yang dapat terjadi dari fenomena tersebut. Rangkaian kejadian ini memiliki peran sebagai isi atau bisa dikatakan sebagai badan dari teks eksplanasi.

Pada bagian ini, Kamu dapat membuat deskripsi atau penjelasan tentang sebab dan akibat ke dalam beberapa paragraf. Beberapa orang yang sering menyebut bagian isi dari teks eksplanasi ini sebagai deretan penjelas. Hal ini dikarenakan rangkaian kejadian berisi berbagai penjelasan tentang proses dari peristiwa atau fenomena yang terjadi.

3. Interpretasi

Bagian yang ketiga dari teks eksplanasi yang perlu Kamu ketahui yaitu interpretasi. Interpretasi ini sendiri berada di bagian akhir dari teks eksplanasi atau memiliki peran sebagai penutup dari penjelasan suatu peristiwa yang dibahas. Selain itu, interpretasi juga memuat pembahasan tentang ulasan atau penarikan kesimpulan dari penulis tentang peristiwa tersebut Pada bagian ini, Kamu dapat memberikan pernyataan atau tanggapan tentang fenomena yang telah Kamu angkat dalam teks eksplanasi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Selanjutnya, setelah memahami struktur dari teks eksplanasi, Kamu akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi. Kaidah kebahasaan dalam sebuah teks memiliki fungsi sebagai bahasa khas dari teks tertentu. Kaidah kebahasaan dapat digunakan untuk membedakan berbagai teks dalam materi Bahasa Indonesia, misalnya seperti membedakan teks eksplanasi dengan dengan teks yang lain. Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks eksplanasi, diantaranya yaitu:

1. Isi teks berdasarkan fakta yang sebenarnya terjadi, hal ini termasuk nonsastra.

2. Banyak memakai konjungsi kausalitas atau sebab akibat (seperti: sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga, dst.) dan konjungsi kronologis atau hubungan waktu (seperti: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya, dst.).

3. Banyak menggunakan kata ganti berwujud kata benda dan kata bukan kata ganti orang seperti demonstrasi, banjir, gempa, gerhana, embrio, dan lain sebagainya.

4. Banyak menggunakan kata kerja pasif seperti terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dilahirkan.

5. Banyak menggunakan istilah teknis atau ilmiah sesuai topik yang sedang dibahas.

6. Banyak menggunakan kata kopula, seperti adalah dan merupakan.

Jelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi
Jelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi

Jelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi
Jelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi

F. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi

1. Observasi peristiwa yang terjadi di sekitar

Langkah pertama yang perlu Kamu lakukan untuk menulis teks eksplanasi adalah mengamati peristiwa yang terjadi di sekitar. Dalam kehidupan sehari-hari pasti Kamu banyak menemukan peristiwa atau kejadian yang terjadi. Setiap peristiwa atau kejadian pasti memiliki keunikannya masing-masing. Maka dari itu, peristiwa atau kejadian ini bisa dijadikan bahan utama dalam penyusunan teks eksplanasi yang baik dan menarik.

Supaya teks eksplanasi yang Kamu buat dapat dengan mudah dipahami, Kamu dapat membahas hal di sekitarmu, misalnya seperti pembahasan tentang udara yang selalu Kita hirup, penyebab udara di pagi lebih terasa dingin dibandingkan udara pada saat waktu siang hari. Kamu juga bisa membahas tentang, bagaimana proses terbentuknya embun pada saat pagi hari dan kenapa pada saat memasuki waktu sore hari tidak ada embun. Nah, segala hal yang memiliki proses yang berubah atau berhubungan sebab akibat dapat dilakukan observasi.

2. Menentukan fokus

Pada saat Kamu melakukan pengamatan untuk mendapatkan informasi atau data dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, hal yang perlu Kamu lakukan berikutnya adalah fokus terhadap peristiwa yang Kamu amati atau observasi. Selain itu fokus, Kamu juga perlu menentukan batasan terhadap peristiwa, seperti seberapa dalam atau seberapa luas fokus yang Kamu ambil dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Menentukan fokus menjadi penting agar tulisan yang akan Kamu buat tidak melebar ke mana-mana.

3. Mencatat urutan peristiwa

Selain menentukan fokus, hal yang juga penting untuk dilakukan pada saat pengamatan untuk mendapatkan bahan menulis teks eksplanasi adalah mencatat urutan peristiwa. Dalam melakukan pencatatan, ada baiknya Kamu mencatat dengan cermat peristiwa yang sedang Kamu amati, bahkan Kamu dapat mencatat semua hal yang Kamu amati. Hal ini akan meminimalisir kekurangan bahan ketika menulis teks eksplanasi. Selain itu, pencatatn akan diperlukan untuk membuktikan kebenaran dari pengamatan yang telah Kamu lakukan.

4. Membuat kerangka teks eksplanasi

Setelah mendapatkan informasi atau data, urutan kejadian, hingga fakta dari hasil pengamatan, langkah berikutnya yang perlu Kamu lakukan adalah menyusun kerangka teks eksplanasi terlebih dahulu. Pada tahap ini, Kamu dapat menentukan atau membagi setiap bagian dari peristiwa tersebut agar sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Struktur dari teks eksplanasi sendiri yaitu meliputi identifikasi fenomena atau pernyataan umum, dilanjut dengan rangkaian peristiwa, dan yang terakhir adalah interpretasi atau ulasan dari penulis.

5. Menyusun teks eksplanasi

Setelah melakukan beberapa langkah di atas, langkah berikutnya yang perlu Kamu lakukan adalah menulis teks eksplanasi. Kerangka atau struktur teks eksplanasi yang telah Kamu memiliki tujuan agar Kamu lebih mudah dalam menyusun teks secara menyeluruh. Pada saat Kamu menulis teks eksplanasi, Kamu dapat berangkat dari apa yang sudah Kamu buat di kerangka teks eksplanasi. Selain itu, dalam menulis teks eksplanasi, Kamu sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga memudahkan pada saat dibaca.

G. Contoh Teks Eksplanasi

Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Penyebab Alami Banjir

Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi pemukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Penyebab Banjir karena Faktor Sosial

Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien