Apa yang dimaksud populasi sebutkan contohnya

Apa yang dimaksud populasi sebutkan contohnya

Apa yang dimaksud populasi sebutkan contohnya
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/ARTHIMEDES

Ilustrasi populasi penduduk

KOMPAS.com - Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama dan hidup di tempat yang sama.

Sekumpulan individu ini memiliki kemampuan bereproduksi antarsesama. 

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), populasi dalam manusia itu adalah seluruh jumlah penduduk yang menempati suatu daerah.

Faktor peningkatan populasi

Ada beberapa faktor peningkatan populasi. Berikut faktor-faktornya:

Kelahiran

Kelahiran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan populasi.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lepaskan Elang Jawa dan Burung Hantu untuk Kontrol Populasi Kobra

Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan individu dari suatu negara menuju negara lain. Tentunya ini akan berdampak pada peningkatan populasi di suatu wilayah.

Penyempitan wilayah

Adanya penyempitan ini membuat meningkatkan populasi di suatu wilayah. Harusnya bisa ditempati dengan nyaman, tapi adanya penyempitan wilayah menyebabkan kepadatan penduduk.

Ini juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan sosial yang mengatur reproduksi dan perkembangan teknologi.

Untuk perkembangan teknologi terutama dipengaruhi dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat. Itu yang telah mengurangi angka kematian dan memperpanjang masa hidup.

Baca juga: Tahun 2019, Populasi Orangutan Kalimantan Semakin Kritis

Selain meningkat, populasi juga bisa menurun. Ada beberapa hal yang menyebabkannya. Berikut penjelasannya:

Kematian

Kematian seseorang menjadi salah satu dampak menurunnya populasi. Ini akan mengurangi jumlah penduduk di satu wilayah.

Emigrasi

Emigrasi adalah perpindahan pendudukan dari tempat asal menuju tempat lain. Adanya ini jelas akan mengurangi jumlah populasi.

Perluasan wilayah

Penurunan populasi juga bisa dipengaruhi adanya perluasan wilayah. Ini membuat pengurangan kepadatan di satu wilayah.

Memang hampir setiap aspek manusia itu tersentuh oleh tren populasi.

Ciri-ciri Populasi

Ada ciri-ciri mengenai populasi, yakni secara biologis dan statistik. Berikut penjelasannya:

Lingkup biologis

Pada lingkup biologis ini terdapat organisasi dan struktur organisasi yang bersifat konstan. Ini juga memiliki sejarah kehidupan mualui dari lahir, tumbuh, berdiferensasi menjadi tua hingga mati.

Baca juga: Elon Musk Berencana Pindahkan Populasi ke Mars, Ini Roketnya

Lingkup statistik

Pada lingkup ini kepadatan besarnya suatu populasi dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian. Sebaran populasi ini dipengaruhi oleh obyek tertentu, seperti kondisi iklim, cuaca atau struktur obyek.

Dilansir dari Live Science, saat ini populasi dunia lebih dari 7,7 miliar orang dan telah tumbuh antara 1 persen hingga 2 persen setiap tahunnya.

Ini terjadi sejak tahun 1950. Menurut, Pusat Penelitian Pew, pada tahun 2100 diproyeksikan populasi akan mencapai sekitar 10,9 miliar orang, pertumbuhannya kurang dari 0,1 persen per tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa yang dimaksud populasi sebutkan contohnya
Sensus Penduduk. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

TRENDING | 19 Januari 2021 09:38 Reporter : Billy Adytya

Merdeka.com - Perbedaan populasi dan sampel memang sangatlah tipis. Namun keduanya tetap memiliki perbedaan yang sebenarnya penting untuk Anda ketahui.

Populasi sebenarnya dapat dikatakan sebagai totalitas dari semua objek yang pada nantinya akan diteliti. Sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari populasi itu sendiri yang diambil sebagai objek dalam sebuah pengamatan atau penelitian lantaran dianggap mampu mewakili populasi.

Lebih singkatnya, perbedaan populasi dan sampel adalah, jika populasi merupakan bagian besar dari sampel dan merupakan objek penelitian. Sementara objek yang akan dijadikan riset secara langsung berupa sampel. Bagi Anda yang ingin mengetahui contoh-contoh populasi dan sampel berikut adalah ulasannya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

2 dari 6 halaman

Populasi sebenarnya merupakan sebuah kelompok objek pengamatan atau riset yang pada nantinya dapat berbentuk hewan, barang hingga manusia dan masih banyak lagi. Biasanya sebagai bahan yang digunakan untuk riset, populasi ini mempunyai karakteristik tertentu, jelas dan tentu lengkap.

Perlu diketahui dan dipahami bahwa populasi dapat pula disebut sebagai keseluruhan dari semua objek yang diteliti.

3 dari 6 halaman

Sedangkan untuk sampel yaitu merupakan bagian kecil dari populasi. Sampel akan diambil sebagai objek dari pengamatan lantaran dianggap dapat mewakili sebuah populasi yang ada.

Hasil riset yang pada nantinya berhasil didapatkan dari sebuah sampel ini, maka akan memunculkan kesimpulannya. Kemudian kesimpulan ini akan dipakai untuk memastikan kesimpulan dari populasi.

4 dari 6 halaman

Dari pengertian yang sudah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik perbedaan populasi dan sampel. Populasi dan sampel sebenarnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan ketika melakukan penelitian. Dalam menentukan populasi dan sampel ini juga sangat perlu diperhatikan, sebab jika peneliti menggunakan populasi dan sampel kurang tepat maka data yang terkumpul pun tidak relevan.

Ukuran karakteristik dari keseluruhan anggota populasi biasa disebut dengan parameter. Sementara bagi ukuran-ukuran karakteristik dari sampel disebut dengan statistik. Untuk lebih jelasnya bisa memperhatikan contoh populasi dan sampel penelitian tentang rata-rata pendapatan per bulan keluarga di kabupaten A. Parameter dari penelitian tersebut adalah rata-rata pendapatan per bulan dari seluruh keluarga yang ada di kabupaten A (rata-rata dari 313 ribu kepala keluarga). Sementara statistik dari penelitian itu ialah rata-rata pendapatan per bulan dari 1.700 keluarga di kabupaten A.

5 dari 6 halaman

Mengamati seluruh anggota populasi atau biasa disebut dengan sensus atau pencacahan lengkap dapat dipelajari dengan melakukan pengumpulan data dan informasi. Misalnya bisa kita ambil contoh adalah sensus pertanian, sensus ekonomi, sensus penduduk yang tengah diselenggarakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) di Indonesia.

Sementara kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari sampel bagian populasi mendapat sebutan survei. Survei ini akan dilaksanakan jika sensus sudah mulai terasa sulit untuk dilakukan. Contohnya saja survei yang diadakan oleh BPS yakni Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS, Survei Angkatan Kerja atau Sakernas, Survei Ekonomi Nasional atau Susenas.

6 dari 6 halaman

Dirangkum dari Tambahpinter, berikut adalah contoh dari populasi dan sampel. Dalam hal ini diibaratkan seorang peneliti ingin mengetahui tingkat IQ siswa SD di sebuah kota A, maka:

- Populasi yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah siswa-siswa yang bersekolah di seluruh SD yang ada di kota A. Ukuran dari populasi tersebut adalah 80 ribu siswa.

- Sampel yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah sejumlah siswa yang bersekolah di SD yang ada di kota A yang dipilih menggunakan cara atau teknik pengambilan sampel tertentu. Misalkan peneliti memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 2.000 siswa.

Adapun contoh lain dari populasi dan sampel yang juga bisa Anda pelajari. Berikut adalah contoh lainnya yang berhasil dikutip dari Tambahpinter.

- Populasi dari penelitian tersebut adalah seluruh kepala keluarga di Kabupaten B. Ukuran dari populasi tersebut adalah 313 ribu kepala keluarga.

- Sampel yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah sejumlah kepala keluarga di Kabupaten B yang dipilih menggunakan cara atau teknik pengambilan sampel tertentu. Misalkan ditentukan ukuran sampelnya sebanyak 1.700 kepala keluarga.

(mdk/bil)

Apa yang dimaksud populasi sebutkan contohnya

Populasi dan sampel merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan penentuan jenis objek penelitian ini, peneliti bisa menentukan metode penelitian yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Apa itu Populasi?

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. 

Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi ini disebut dengan parameter.

Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti. Misalnya 1000 orang dikatakan sebagai populasi karena terkait dalam suatu penelitian. Kemudian pada pendapat lain mengatakan bahwa secara harfiah pengertian populasi adalah seluruh variabel yang terkait dengan topik pada penelitian.

Apa itu Sampel?

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik.

Pengertian Populasi Menurut Para Ahli

  • (Djarwanto, 1994: 420) Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
  • Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.
  • Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
  • Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
  • Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
  • Menurut Bungin (2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
  • Menurut Nursalam (2003), Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti.
  • Menurut Furchan (2004), Populasi adalah objek, keseluruhan anggota sekelompok orang, organisasi, atau kumpulan yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan jelas.
  • Menurut Margono (2004), Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.
  • Menurut Nazir (2005), Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan sebagai variabel. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit.
  • Menurut Sabar (2007), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau studI sensus.
  • Menurut Zuriah (2009: 116), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
  • Menurut Sudjana (2010: 6), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya.
  • Menurut Widiyanto (2010: 5), Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.
  • Menurut Mulyatiningsih (2011: 19), Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.
  • Menurut Howell (2011: 7), Populasi adalah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda tertarik dengan peristiwa tersebut.
  • Menurut Morissan (2012: 19), Populasi ialah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan.

Pengertian Sampel dan Sampel Menurut Para Ahli

  • Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti” (Djarwanto, 1994:43).
  • Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
    • Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
    • Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya diberlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang didapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif (mewakili).
  • Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
  • Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut.

Populasi itu seperti sebuah organisme, sedangkan sampel adalah organ. Sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal ini haruslah dapat mewakili karakteristik dari keseluruhan populasi.

Dengan kata lain Populasi dan Sampel merupakan dua hal yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Melalui sampel ini seseorang dapat mengetahui karakter dari sejumlah subjek pada satu tempat tertentu. Misalnya ketika ingin meneliti karakter 100 orang dalam belajar, maka peneliti cukup mengambil sejumlah sampel dari 100 orang tadi untuk diteliti. Sehingga melalui sampel yang diambil akan diketahui karakter dari 100 orang tersebut.

Kriteria Sampel

Ada dua kriteria sampel yaitu:

Adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96).

Adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).

Pertimbangan dalam menentukan kriteria eksklusi antara lain:

  • Subjek membatalkan kesediaannya untuk menjadi responden penelitian, dan
  • Subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data dilakukan.

Mengapa Banyak Penelitian Menggunakan Sampel?

Beberapa alasan mengapa penelitian lebih cenderung menggunakan sampel dibandingkan populasi:

  • Ukuran populasi terlalu besar

Bila ukuran populasi terlalu besar, rasanya sangat sulit untuk melakukan penelitian. Penggunaan sampel akan jauh lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan data yang dibutuhkan.

Dalam prosesnya, bisa jadi penggunaan populasi akan menimbulkan biaya yang sangat besar. 

Penelitian menggunakan sampel memungkinkan penyajian data dalam waktu yang relatif lebih cepat daripada populasi.

  • Sumber daya yang lebih efisien

Sumber daya yang dimaksud adalah hal-hal pendukung lain seperti peralatan teknologi informasi pengolah data. Untuk mengolah data populasi dengan jumlah jutaan, tentunya membutuhkan perangkat penyimpan data dan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Hal ini akan jauh berbeda bila pendataan dilakukan dalam bentuk sampel.

  • Penelitian yang tidak mungkin menggunakan populasi

Dalam beberapa contoh penelitian, bisa jadi penggunaan populasi tidak dimungkinkan dan akan membahayakan objek dari populasi itu sendiri. Sebagai contoh, apakah kita yakin bahwa warna darah manusia itu seluruhnya berwarna merah? Apakah kita yakin darah yang berada di kepala dan di kaki benar-benar berwarna merah? Untuk memastikan hal tersebut, kita tidak perlu menyedot seluruh darah dan memeriksa hasilnya. Cukup mengambil beberapa tetes di setiap bagian tubuh dan tentunya kita sudah bisa menarik kesimpulan dari hal tersebut.

Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagian dari populasi tersebut, kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).

Manfaat sampling adalah:

  1. Menghemat biaya penelitian.
  2. Menghemat waktu untuk penelitian.
  3. Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
  4. Memperluas ruang lingkup penelitian.

Syarat-syarat teknik sampling

Teknik sampling bisa dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Dan apabila keadaan populasi bersifat heterogen, maka sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Jenis-jenis teknik sampling:

  • Teknik sampling secara probabilitas

Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan:

    • Teknik sampling secara rambang sederhana. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
    • Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sampel dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
    • Teknik sampling secara rambang proporsional. Jika populasi terdiri dari sub populasi-sub populasi maka sampel penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Dan adapun cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
    • Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila sub populasi-sub populasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proposiional.
    • Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)

Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multistage sampling.

  • Teknik sampling secara non probabilitas.

Teknik sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.

Dan beberapa jenis atau cara penarikan sampel dari populasi secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut:

    • Purposive sampling atau judgmental sampling

Penarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti.

    • Snowball sampling (penarikan sample secara bola salju).

Penarikan sampel pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sampai ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.

    • Quota sampling (penarikan sampel secara jatah).

Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sampel penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.

    • Accidental sampling atau convenience sampling

Dalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi.

Penentuan Jumlah Sampel

Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga, maka peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi melainkan akan menggunakan sampel.

Bila peneliti bermaksud meneliti hanya sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistik dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi (Sukardi, 2004 : 55).

Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Populasi

Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.

Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55).

Dengan menggunakan rumus tertentu (Sukardi, 2004: 55-56), Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000.

Sampel acak sederhana adalah salah satu elemen dimana setiap populasi memiliki kesempatan dan independen yang sama untuk dijadikan sebagai sampel, yaitu sampel dipilih dengan metode pengacakan. Contoh teknik sampel acak sederhana yaitu:

  • Lempar koin
  • Lempar dadu
  • Metode lotre/undian
  • Blind folded method
  • Random tables (menggunakan tabel acak)

Keuntungan:

    • Memerlukan pengetahuan minimum dari populasi
    • Bebas dari kesubjektifan dan bebas dari kesalahan personal
    • Memberikan data yang sesuai untuk tujuan kita
    • Observasi dari suatu sampel dapat digunakan untuk tujuan inferensial

Kekurangan

    • Keterwakilan dari sampel tidak dapat dipastikan pada metode ini
    • Metode ini tidak menggunakan pengetahuan tentang populasi
    • Keakuratan inferensial dari penemuan tergantung pada ukuran sampel

Contoh: 

Misalnya ada “pembiayaan pembangunan sekolah di Kalimantan Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Kalimantan Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP itu dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokan terlebih dahulu, dengan demikian peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.

Teknik pengambilan sampel merupakan perbaikan dari sampel acak sederhana. Metode ini mengharuskan melengkapi informasi tentang populasi.Harus ada daftar informasi populasi dari semua individu secara sistematis.

Cara menentukan ukuran sampel:

n= ukuran sampel

N= ukuran populasi

N/n dikenal sebagai sampel sistematis. Jadi pada teknik ini populasi sampel perlu diatur dengan cara yang sistematis.

Keuntungan:

  • Merupakan metode yang sederhana untuk memilih sampel
  • Meminimalisir biaya (saat ke lapangan)
  • Menggunakan statistik inferensial
  • Komprehensif (menyeluruh) dan mewakili populasi
  • Observasi sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan dan menarik kesimpulan

Kekurangan:

  • Tidak bebas dari kesalahan karena subjektifitas mengarah pada cara yang berbeda dari daftar sistematis oleh individu yang berbeda. Pengetahuan tentang populasi sangat penting.
  • Informasi dari setiap individu sangat penting
  • Metode ini tidak dapat menjamin keterwakilan
  • Adanya resiko dalam menggambarkan kesimpulan dari penelitian sampel

Contoh : Misalnya  setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal “keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada  ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.

Merupakan perbaikan dari metode sebelumnya. Saat menggunakan teknik ini peneliti membagi populasi dalam tingkatan beberapa karakteristik dasar dan dari setiap kelompok homogenitas yang lebih kecil. Peneliti perlu memilih karakteristik atau kriteria yang lebih relevan pada penelitiannya. Stratified sampling ada tiga jenis:

  • Disproportionate stratified sampling

Ukuran dari sampel pada setiap kesatuan tidak seimbang terhadap ukuran satuan, tapi tergantung pada pertimbangan, termasuk keputusan seseorang dan kesepakatan. Metode sampel ini lebih efektif untuk membandingkan tingkatan yang mempunyai kemungkinan kesalahan. Hal ini kurang efisien untuk menentukan karakteristik populasi.

  • Proportionate stratified sampling

Keseimbangan sampel mengarah pada pemilihan dari setiap satuan sampel yang seimbang pada ukuran kesatuan.Keuntungan dari prosedur ini termasuk keterwakilan dengan mengarah pada variabel yang digunakan sebagai dasar dalam mengklasifikasikan kelompok dan meningkatkan kesempatan dalam membuat perbandingan antar tingkatan.

  • Optimum allocation stratified sampling

Adalah perwakilan komprehensif yang lebih baik daripada stratified sampel yang lain. Hal ini mengarah terhadap penyeleksian kesatuan dari setiap strata yang perlu seimbang terhadap hubungan populasi strata.

Keuntungan:

  • Perbaikan dari yang sebelumnya
  • Ini adalah metode objektif sampling
  • Observasi dapat digunakan untuk tujuan inferensial

Kekurangan:

  • Kekurangan berat dari metode ini adalah sulit bagi peneliti untuk memutuskan kriteria relevan untuk stratifikasi
  • Hanya satu kriteria yang dapat digunakan untuk stratifikasi, tapi itu secara umum tampak lebih dari satu kriteria relevan untuk stratifikasi
  • Banyak memakan biaya dan waktu

http://abiavisha.blogspot.com/2015/12/populasi-dan-sampel-penelitian.htmlhttp://abiavisha.blogspot.com/2015/12/populasi-dan-sampel-penelitian.html

Sumber: