Jelaskan salah satu pameran seni rupa yang pernah diadakan di Indonesia

Jelaskan salah satu pameran seni rupa yang pernah diadakan di Indonesia
MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pameran seni rupa dengan tajuk “Ars Tropika”  pada perhelatan Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia ke-17, Museum Basoeki Abdullah dan Galeri Nasional yang digelar di Kota Palangka Raya dari tanggal 12-16 September 2018, mampu menarik  perhatian.

Keunikan karya-karya para seniman Indonesia  yang dipamerkan pada pameran ars tropika ini, tidak hanya menarik perhatian warga Palangka Raya, namum juga para tamu peserta temu karya taman budaya, yang datang silih berganti mengabadikan setiap sisi ruang pameran, seolah-olah tak ingin melewatkan untuk mendokumentasikan karya-karya seni bernilai tinggi tersebut. 

Dalam pameran itu terlihat mendominasi karya-karya lukisan seniman tanah air, yang dilengkapi dengan katalog serta memuat informasi mengenai profil para seniman beserta hasil karyanya.

“Lukisan yang berkelas, dan ini hanya mampu dihasilkan seorang seniman sejati dalam menuangkan kepiawaiannya  melukis. Kita mengagumi hasil karya mereka,” ungkap Sri salah seorang pengunjung pameran ars tropika, Jum’at (14/9/2018) malam.

Sebelumnya, Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI), Pustanto mengatakan pameran seni rupa dengan tajuk ars tropika, sebagai bentuk peran GNI dalam mendukung acara Temu Karya Taman Budaya  ke-17, yang diselenggarakan di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sebagai tuan rumah.

“Pameran ars tropika menampilkan 45 karya seni rupa hasil olah artistik 30 perupa dari berbagai daerah di Indonesia, dan tujuh perupa Indonesia yang karyanya telah menjadi koleksi GNI atau koleksi negara,”bebernya. 

Adapun kurator pameran Sudjud Dartanto mengungkapkan karya-karya perupa dalam kegiatan pameran ars tropika, sengaja dihadirkan dengan tujuan untuk memperlihatkan wacana naturalisme yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa alam dan isinya.

Selain itu menghadirkan lagi seni yang lahir dari daerah tropis dan wacana seni tropis yang belakangan ini kurang mendapat perhatian dalam dunia seni rupa. 

“Sebagai momentum simbolik ketika pameran ini diselenggarakan tepat diparu-paru Indonesia dengan situasi geo-kulturalnya. Pameran ini dapat menjadi kontekstual dalam memamerkan wacana seni tropis,” tulis Sudjud. (MC. Isen Mulang.1)

Menikmati waktu luang bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk berjalan-jalan tanpa tujuan. Ternyata, datang ke pameran seni juga bisa menjadi salah satu pilihan kegiatan yang menyenangkan lho. Selain bisa menambah pengetahuan maupun inspirasi mengenai perkembangan tren di bidang seni dan desain, juga jenis-jenis pameran itu sendiri, kegiatan ini juga bisa membantu kita melepaskan penat.

Dalam berkarya seni, pameran merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang seniman untuk menguji kemampuannya. Maka pameran dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyampaikan ide gagasan melalui karya seni rupa sehingga bisa diapresiasi oleh banyak orang.

Jenis-jenis pameran seni sebenarnya sangatlah beragam dan bisa dibedakan berdasarkan kategori, mulai dari jenis karya seni yang dipamerkan, waktu penyelenggaraan, jumlah peserta, sifat pameran, serta ruang tempat pelaksanaan pameran.

Dalam artikel kali ini, kita akan berkenalan lebih jauh dengan jenis-jenis pameran berdasarkan kategorinya. Apa saja ya kira-kira?

  • Pameran Berdasarkan Jenis Karya Seni yang Dipamerkan

Pameran Homogen, merupakan pameran yang hanya fokus dalam memamerkan satu jenis karya seni, seperti pameran patung, pameran lukisan, pameran grafis, dan pameran kriya.

Pameran Heterogen, merupakan pameran yang memamerkan berbagai jenis karya seni yang berbeda, seperti pameran lukisan, grafis, kriya, maupun patung.

  • Pameran Berdasarkan Waktu Penyelenggaraan

Pameran Periodik, merupakan pameran yang dilangsungkan secara berkala. Misalnya, pameran yang dilakukan sekali dalam sebulan.

(Baca juga: Pengertian. Fungsi dan Tujuan Pameran)

Pameran Incidental, merupakan pameran yang hanya dilangsungkan dalam waktu tertentu jika diperlukan.

Pameran Permanen, merupakan pameran yang dilangsungkan dalam jangka waktu tertentu dan tempatnya telah ditentukan.

  • Pameran Berdasarkan Jumlah Peserta

Pameran Tunggal, merupakan pameran karya seni dengan jumlah peserta hanya satu orang. Ini berarti bahwa karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni merupakan hasil karya seseorang saja.

Pameran Kelompok, merupakan pameran karya seni dengan jumlah peserta lebih dari satu orang ayau kelompok. Ini berarti bahwa hasil karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni merupakan hasil karya berssama beberapa orang atau kelompok.

  • Pameran Berdasarkan Sifatnya

Pameran Seniman, merupakan pameran yang dilakukan oleh seorang seniman atau lebih.

Pameran Keliling, merupakan pameran incidental yang diadakan karena adanya keperluantertentu.

Pameran Sekolah, merupakan pameran periodik yang diadakan di sekolah untuk memamerkan hasil karya murid-muridnya.

Pameran Kelas, merupakan pameran yang dilangsungkan sesaat setelah siswa menyelesaikan karya seninya.

Pameran Berdasarkan Ruang Tempat Pelaksanaan

  • Pameran di dalam ruangan (indoor), merupakan pameran karya seni yang menggunakan tempat tertutup seperti gedung atau museum sebagai tempat pelaksanaannya. Dalam penyelenggaraannya, penataan, unsur cahaya, dan sirkulasi pengunjung harus diperhatikan dengan cermat.
  • Pameran di luar ruangan (outdoor), merupakan pameran karya seni yang menggunakan tempat terbuka seperti taman atau lapangan sebagai tempat pelaksanaannya. Karya-karya yang dipamerkan di ruang terbuka merupakan karya seni yang tahan terhadap suhu ruangan terbuka seperti patung batu, lukisan, dan keramik.

Di akhir pekan ini, ada beberapa agenda acara menarik yang bisa Anda kunjungi di Jakarta untuk menikmati waktu luang. Tenang, tak ada mal dalam daftar ini, meski mungkin salah satu tempat tujuan ini akan membuat Anda berbelanja.

Jelaskan salah satu pameran seni rupa yang pernah diadakan di Indonesia

1. Pameran Arts & Toilets, Galeria Fatahillah
Selalu ada alasan untuk ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Dengan menaiki bus TransJakarta atau malah menggunakan KRL yang seringnya sepi di akhir pekan sehingga nyaman, kawasan Kota Tua bisa dengan mudah dicapai.

Galeria Fatahillah yang terletak di lantai dua Kantor Pos Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, menjadi tuan rumah tempat berlangsungnya pameran seni berjudul Art & Toilets: Bringing Back The Glory of The Past. Pameran ini sudah dibuka sejak 3 Februari lalu dan akan terus berlangsung sampai 3 Mei 2015 nanti.

Lewat pameran ini, pengunjung bisa melihat kondisi sejarah Jakarta saat masih menjadi Batavia hingga berproses seperti kota yang kita kenal kini. Pameran ini bertujuan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif memperbaiki Jakarta menjadi kota ideal dengan cara membenahi prasarana dasar seperti toilet.

Pameran yang diadakan oleh Jakarta Old Town Revitalization Corporation bersama UNESCO ini berniat mempromosikan proyek revitalisasi Kota Tua sekaligus menyoroti minimnya fasilitas sanitasi di kawasan tersebut. Padahal toilet adalah infrastruktur mendasar dalam upaya membuat sebuah kota jadi tujuan ideal.

(Baca juga: Kota Tua Menuju Daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO)

Setelah dari sini, tentu Anda bisa berkeliling di Kota Tua atau melihat Museum Bahari, Menara Syahbandar, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. (Baca juga: Museum Bahari Berbenah Diri)

2. Pameran Tunggal Ipong Purnama Sidhi, Bentara Budaya Jakarta
Pameran bertajuk Kakang Kawah Adhi Ari-Ari ini dibuka untuk umum mulai 27 Februari-7 Maret 2015, mulai 10.00-18.00. Dalam pameran ini, Anda bisa melihat 20 lukisan dan 50 ilustrasi cerpen karya Ipong Purnama Sidhi yang diterbitkan oleh harian Kompas sejak 1990-1995.

3. Pameran Tirolesia, Galeri Foto Jurnalistik Antara
Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara yang terletak di Jl. Antara no. 59 Pasar Baru, ini akan jadi tempat berlangsungnya pameran karya dua seniman Digie Sigit dan Helena Lea Manhartsberger dari 27 Februari-7 Maret 2015.

Karya-karya yang akan ditampilkan adalah foto, video, dan stencil art. Tirolesia adalah proyek kesenian yang bertujuan menjembatani dialog lewat budaya dan pertukaran kesenian. Helena Lea Manhartsberger berasal dari Tyrol, Austria sementara seniman grafis, musisi, dan seniman jalanan Digie Sigit berasal dari Indonesia. Sebelum dipamerkan di Jakarta, karya mereka sebelumnya sudah dipamerkan di Yogyakarta pada 12-21 Februari 2015 lalu.

4. Pameran Tunggal Ramadhan Bouqie, Galeri-Museum Cemara 6
Galeri-Museum Cemara 6 yang terletak di Jalan HOS. Cokroaminoto No.9-11, Jakarta Pusat, ini tengah menggelar pameran bertajuk Human Absurdity karya Ramadhan Bouqie. Berikut beberapa karya yang bisa Anda lihat:

Jelaskan salah satu pameran seni rupa yang pernah diadakan di Indonesia

5. Indonesia Fashion Week, Jakarta Convention Centre
Selama 4 hari, sejak 26 Februari lalu, sampai 1 Maret 2015 nanti, acara ini menjadwalkan 32 peragaan busana, menampilkan 747 merek Indonesia, dan berbagai seminar serta talk show.

Meski peragaan busana hanya untuk undangan terbatas, dan Anda harus mendaftar untuk seminar, ada talk show yang bisa diikuti. Namun yang terpenting, Indonesia Fashion Week kali ini ingin menjadi ajang presentasi dan etalase dari industri mode di Indonesia. Karena itu, ada pameran yang menjual pakaian wanita, pria, anak-anak, baju muslim, aksesoris, dan tekstil. Jadi, manjakan mata dengan melihat produk mode indah dan jangan lupa siapkan uang ya.

Selamat berakhir pekan!