Jelaskan penggambaran watak tokoh secara dramatik dan analitik

Pekerjaan itu apa dan berikan penjelasan! :0 (Oh iya ada yg mau jadi sahabat ku? -w-)

Pada suatu hari, Syifa sedang mempersiapkan diri untuk ulangan untuk esok harinya. Pada suatu pagi, Syifa diberikan kertas Ulangan untuk mengerjakanny … a. tetapi disisi lain, Nana Tidak belajar dan Nana pun kesulitan pada Mengerjakan Ulangan tersebut. Syifa melihat Nana sedang menyontek pada jawaban miliknya Si Syifa dan Syifa pun memberi tahukan kepada gurunya dan Nana pun diberikan Nilai dibawah KKM di rapot miliknya. Pertanyaan:1). Bagaimana Sikap Nana saat mengerjakan Ulangan?2). Sikap Yang Syifa terhadap Nana Sebaiknya?3). Sikap mana yang harus kita ikuti dari kedua anak tersebut?​

klien adalah pemimpin...

cara menjadi sopan? ​

jenis jam antik di seluruh dunia​

3 kata, 3 huruf, akhiran U​

Apakah yang dimaksud dengan kata Tidak Baku?​

Qisos bidang apa saja yang dianggap melanggar HAM​

Q.apa arti wawancaragweh come back​

contoh kata2 bahasa indonesia yang berawalan huruf D (20) dan contoh kata kata bhs indo yang berawalan huruf Y (20) terima kasih....

Metode penokohan pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu:
Analitik [secara langsung] dan
Dramatik [secara tidak langsung].
Berikut maksud dari metode tersebut :

1. Metode Analitik [secara langsung]

Metode Analitik adalah metode di mana pengarang menggambarkan watak-watak tokoh dengan mendeskripsikan wataknya secara langsung.

Tokoh dalam Cerita
Tokohnya dihadirkan ke hadapan pembaca dengan _tidak berbelit-belit_ [sifat, watak, tingkah laku, dan ciri fisik]. Teknik penokohan ini sangat sederhana dan ekonomis karena tidak membutuhkan banyak deskripsi. Dengan ini, sang pembaca tidak perlu berpikir lagi akan watak tokoh tersebut. Namun, _sang pengarang harus tetap memperhatikan konsistensi karakter setiap tokoh._ Sang pengarang harus tetap mempertahankan dan mencerminkan pola kedirian tokoh itu.

Cara-cara mempertahankan metode analitik adalah dengan konsistensi dalam pemberian sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan juga kata-kata yang keluar dari tokoh yang bersangkutan. Namun SISI NEGATIF dari teknik penokohan ini adalah sang pembaca tidak ikut serta secara aktif berpikir dan menafsirkan sendiri karakter-karakter dalam cerita. Tapi dengan ini adanya kemungkinan salah tafsir menjadi kecil

CONTOH: Andi,bukan Budi. Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 31 tahun. Ia lalu mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecokelatan. Ia seperti terlihat menggigil. Ku coba untuk bertanya kepadanya.

2. Metode Dramatik [secara tidak langsung]
Metode Dramatik adalah metode di mana pengarang menampilkan tokoh secara tidak langsung atau tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan serta tingkah laku tokoh.

Untuk mengetahui watak tokoh, pembaca harus menafsirkan sendiri setiap bentuk ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk fisik, lingkungan, reaksi, ucapan, dan pendapat karakter tersebut. Penampilan tokoh cerita dengan menggunakan metode dramatik dilakukan secara tidak langsung. Sang pengarang membuat setiap tokoh memperlihatkan karakter-karakternya melalui tingkah laku, peristiwa yang terjadi, dan lain sebagainya . Hal-hal seperti kejadian-kejadian yang terjadi di sebuah karya fiksi tidak hanya untuk memperkembangkan plot, tetapi menceritakan pendirian masing-masing tokoh.

Teknik penokohan ini lebih efektif daripada teknik penokohan analitik, karena berfungsi ganda, kaitan yang erat antara berbagai unsur fiksi seperti contoh plot, latar, dan sebagainya. Teknik ini lebih realistik, sangatlah mungkin tokoh berubah karakternya karena pengaruh lingkungan baru, teman baru, pekerjaan, dan lainnya. Namun, kekurangannya sering munculnya penafsirang ganda akan watak para tokoh.
Berikut jenis-jenis wujud penggambaran setiap tokoh :

Melalui pelukisan latar tokoh
Merupakan penggambaran tempat, waktu, atau suasana yang ada biasanya sanggup memunculkan pemikiran akan sifat tokoh tersebut

CONTOH :
Rojo adalah anak kuliah. Kamarnya tak terlalu kecil sekitar 4x8. Tetapi, banyak sekali barang berserakan disana. Bungkus makanan siap saji tergeletak di dekat TV. Buku-buku kuliah berada di berbagai sudut kamar.

Melalui percakapan, pikiran, perasaan, dan perbuatan tokoh. Merupakan penggambaran sifat tokoh melalui hasil perbuatan, pembicaraan atau pemikiran tokoh yang ditampilkan agar pembaca dapat menafsir tokoh tersebut.

Contoh :

Ia dobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap orang tidak memedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Reno, pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis.

"Sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa membahagiakan orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang pasti orang tuamu akan peduli" ujar Mak Reno. Santi tetap menangis.

Melalui reaksi tokoh atau tokoh-tokoh yang lain

Merupakan penggambaran tokoh melalui reaksi dari tokoh atau tokoh yang lain akan sesuatu yang mungkin terjadi atau menimpa tokoh.

Contoh :

Ia memukul adiknya. Ia marah karena adiknya meninggalkan nenek di stasiun. Ia lalu merebut paksa handphone adiknya dan segera menelepon nenek. Dengan tergesa-gesa, si nenek mengangkat teleponnya. Neneknya sekarang berada di tempat satpam.

Berikut teknik-teknik penggambaran bagi seorang penulis, yaitu :

Teknik cakapan

Percakapan didalam sebuah karya fiksi tidak hanya dilakukan untuk memajukan plot, tapi juga dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik tokoh yang bersangkutan. Namun sang pembaca hanya akan mendapatkan sepotong sifat kedirian tokoh yang bersangkutan itu.

Teknik tingkah laku

Tingkah laku seorang tokoh dapat menunjukkan karakteristik dan kedirian dari tokoh tersebut. Namun tidak semua tingkah laku tokoh menunjukan sifatsifat tokoh itu, ini disebut tingkah laku yang bersifat netral.

Teknik pikiran dan perasaan

Pikiran dan perasaan seorang tokoh dapat menunjukkan kedirian dari tokoh itu. Tokoh sangat mungkin untuk berpura-pura dalam bertingkah laku, tetapi sangatlah tidak mungkin tokoh dapat berpura-pura dengan pikiran dan perasaannya sendiri.

Teknik arus kesadaran/ stream of consciousness

Teknik ini berhubungan dengan teknik sebelumnya, teknik pikiran dan perasaan karena keduanya menunjukkan tingkah laku batin tokoh.

Teknik reaksi tokoh

Reaksi tokoh terhadap suatu kejadian dapat menunjukan kendirian tokoh itu.

Teknik reaksi tokoh lain

Reaksi tokoh-tokoh lain terhadap suatu kejadian yang dilakukan oleh sang tokoh dapat menunjukan kedirian tokoh itu. Dengan kata lain, ini merupakan opini tokoh-tokoh lain terhadap tokoh tertentu.

Teknik pelukisan latar

Tempat dimana suatu cerita terjadi, dapat menunjukkan karakter dari tokoh tersebut. Pelukisan latar tidak hanya akan menunjukkan karakter tokoh, tetapi juga merupaka awal sebuah cerita.

Teknik pelukisan fisik

Penampilan fisik dari tokoh berhubungan langsung dengan ciri-ciri sang tokoh karena sang pengarang mendeskripsikan tokoh itu dengan maksud tertentu. Teknik ini sangat penting dalam penokohan, karena sangatlah efektif.

Cerpen merupakan karya sastra berbentuk narasi berisi potret kehidupan sehari-hari yang lebih menekankan pada penggunaan kata-kata. Isinya bukan hanya kisah imajinatif, tetapi juga berisi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan. Teknik yang digunakan untuk menggambarkan tokoh dalam cerpen, antara lain:

  1. Teknik analitik, biasa disebut teknik ekspositori. Dalam teknik ini, pelukisan tokoh dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsurig. Tokoh dalam cerpen dideskripsikan secara langsung. Deskripsi tokoh yang biasa ditampilkan penulis antara lain sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan ciri fisiknya.
  2. Teknik dramatik, merupakan pengenalan tokoh yang mir.ip dengan pengenalan tokoh pada pentas drama. Pengenalan tokoh dilakukan secara tidak langsung.  Artinya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat ataupun watak tokoh. Baik sifat maupun watak tokoh ditunjukkan melalui berbagai macam aktivitas yang dilakukan tokoh, baik verbal maupun tingkah laku. Jadi, pembaca perlu menganalisis terlebih dahulu untuk memahami sifat dan watak tokoh.


Dengan demikian, teknik yang digunakan dalam cerpen adalah teknik analitik dan teknik dramatik. 

Penokohan adalah cara pengarang dalam memberikan sifat-sifat yang ada pada diri tokoh dalam sebuah cerita. Teknik atau cara penokohan melalui 2 cara, yaitu secara analitik [langsung] dan dramatik [tidak langsung]. Penokohan ini merupakan salah satu unsur yang ada dalam sebuah cerpen atau termasuk dalam unsur intrinsik. Unsur intrinsik cerpen merupakan salah satu unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen, seperti tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Pada kesempatan ini hanya akan dibahas mengenai satu poin saja yaitu penokohan yang terdapat dalam sebuah cerpen. Berikut penjelasannya.

A. Pendeskripsian secara langsung

Penggambaran tokoh secara langsung adalah penggambaran tokoh secara tersurat yang ada di dalam sebuah cerita. Pengarang langsung menjelaskan sifat atau karakter tokoh-tokohnya, misal rajin, pemalas, sombong, dermawan dan lain sebagainya. Teknik secara langsung dapat dipahami oleh pembaca dalam memahami isi cerpen tersebut. Biasanya penulis akan memberikan sifat-sifat para tokoh secara detail atau jelas di dalam alur ceritanya.

B.  Pendeskripsian secara  tidak langsung

Penggambaran tokoh secara tidak langsung atau sering disebut juga dengan teknik dramatik. Teknik dramatik disebut juga penggambaran tokoh secara tersirat yang ada dalam sebuah cerita. Ada beberapa cara pengarang dalam memberikan sifat-sifat para tokoh di dalam cerita melalui teknik ini, diantaranya:

1.    Melalui bentuk fisik secara lahir.

2.    Melalui jalan pikiran tokoh.

3.    Melalui tindakan tokoh.

4.    Melalui lingkungan tokoh.

5.    Melalui dialog antartokoh.

Berikut ini beberapa teknik penokohan dalam cerita

Teks 1

Eka memang sangat menarik. Dia cantik dengan rambut ikalnya yang panjang. Hidungnya kecil dan lancip, matanya yang lebar dilengkapi dengan bulu mata yang lebat dan lentik. Wajahnya disempurnakan dengan bibirnya yang merah, meski tak memakai lipstik. Dia sangat supel sehingga disukai teman-temannya. Teman-temannya pun beragam mulai dari kalangan ekonomi lemah sampai dengan ekonomi atas. Eka sendiri berasal dari keluarga yang kaya, tetapi sangat mengedepankan kesederhanaan. Tak heran kalau Eka terbiasa rajin dan rapi untuk urusan pribadinya.

Teks 2

Deni sedang tiduran di kamarnya yang luas. Ukurannya tak kurang dari 4 X 4 m. Ranjangnya yang berukuran no. 1 terlihat acak-acakan. Spreinya sangat kusut. Diatas tempat tidurnya tedapat buku-buku berserakan yang bercampur dengan baju seragam yang baru dilepasnya. Sepatunya terlihat di ranjang tapi hanya yang sebelah kanan, sedangkan sepatu yang sebelah kiri terlihat di sudut kamar di belakang pintu. Di belakang pintu kamar itu terlihat terdapat kapstok yang dipenuhi pakain kotor. Di lantai kamar terlihat berpasang-pasang kaos kaki dan pakaian yang entah sudah berapa hari tidak dicuci. Televisi di kamar Deni juga tertutupi debu yang tebal. Di sana Dina telentang dengan kaos kaki yang masih melekat di kakinya.

Teks 3

Rina   : “Sin, bagaimana sebenarnya Lita ya ?

Sinta  : “Ya bagaimana lagi ! Dia itu memang judes sich !

               Tapi sebenarnya dia baik juga lho …..”

Rina   : “Ya emang. Kemarin aku juga diajarin dia waktu aku kesulitan mengerjakan PR matematika.”

Sinta  : “Itulah, biar saja dia sekarang marah. Sebentar lagi juga dia akan baik. Dia itu nggak bakalan tahan kalau marah lama-lama. Lagian, kalau kamu nggak nyinggung dia duluan, dia juga ndak mungkin semarah itu.”

Rina   : “Aku emang salah. Tapi tadi aku sudah minta maaf. Cuma Lita emang marah banget, jadi pas aku minta maaf dia malah pergi.”

Teks 4

Dina menatap wajah ibunya. “Ibuku memang cantik batinnya. Meski sudah lanjut usia, kecantikan ibu masih terlihat jelas di wajahnya. Aku sangat menyayangi wanita ini. Sikapnya yang tegas telah ikut membentuk karakterku. Kasih sayangnya padaku tak pernah habis. Perhatiannya padaku juga sangat luar biasa. Meski sejak usiaku 10 tahun ayah sudah meninggal, tapi ibuku sampai kini tak menikah lagi. Ibu sangat kuat dan tabah dalam menapaki hari-hari bersamaku, mendidikku, mengajariku, membimbingku sendirian. Aku ingin sekali bisa sekuat dia,” begitu pikir Dina.

Teks 5

Pulang sekolah tanpa mengetuk pintu, Tono langsung masuk rumah dan dibantingnya pintu rumahnya dengan keras. Ibunya yang sedang berada di dapur sampai terkejut. Begitu masuk, Tono langsung menuju meja makan, segera dibukanya tudung saji. Ketika dilihatnya lauknya hanya itu-itu saja, dibantingnya tudung saji sampai gelas yang ada di meja makan jatuh dan hancur berkeping-keping. Dengan muka masam ia menuju ke kamarnya. Ditendangnya pintu kamarnya sampai terbuka, lalu masuk. Dibantingnya pintu itu untuk menutup. Kemudian ia membantingkan badannya di tempat tidur tanpa mencopot sepatu. Tangannya meraih tape recorder, lalu dia menyetel lagu-lagu rock dengan volume maksimal.

Teks 6

Ayu adalah gadis hitam manis yang lembut dan ramah juga memiliki ukuran tubuh yang lebih mungil dari teman-teman sebayanya ini, memiliki banyak teman dan salah satunya adalah Lisa, yang merasa sangat nyaman berteman dengan Ayu karena menurutnya, Ayu adalah teman yang baik untuknya.

Teks 7

Vani sangat heran mendengar pernyataan teman-temannya yang mengatakan bahwa anak baru yang bernama Alex adalah laki-laki yang paling perfect di sekolahnya. Memang, Alex memiliki wajah tampan dengan rahang yang tegas, kulit putih, bertubuh atletis dan juga mata yang indah. Ia tidak mau saling bertegur sapa kepada siapa saja yang lewat dihadapannya membuat Vani membenci Alex.

Teks 8

Lisa dan Ayu mendapatkan nilai 10 besar, sehingga mereka berdua masuk dalam kelas 10A. Kelas 10A merupakan kelas yang dihuni oleh siswa-siswi yang berprestasi dan mendapatkan nilai ujian 40 terbaik, kelas 10B diduduki oleh siswa-siswi 41-80 terbaik dan kelas 10C diisi oleh siswa siswi yang menempati peringkat 80-120.

Teks 9

Haji Marhaban Hamim bin Muktamar Aminudin nama lengkapnya, sama sekali bukan guru ngaji yang kejam, bukan sama sekali bukan, tapi ia tak lain manusia terpilih penyebar syiar islam, ulama penting penyelamat anak-anak Melayu dari rayuan Iblis. Ia memiliki sifat penyayang kepada murid-muridnya.

Teks 10

Sering aku menyamar memakai mukena sepupuku, menyelinap dalam saf putri dan membuat onar. Pada saat bulan puasa, aku melubangi buku-buku dengan menggunakan linggis. Bambu di dekat jendela kuisi air dan karbit. Lalu kuarahkan ke jendela masjid saat seisi kampung tarawih. Ini merupakan pengalaman buruk bagiku dan tidak akan aku ulangi lagi perbuatan itu.

Teks 11

Tubuhnya kurus kering. Matanya kecil seperti biji sawo. Rambutnya panjang dan bercabang, terikat sekenanya di belakang tengkuknya. Gadis itu pucat, bibirnya berkomat-kamit sambil memeluk buku-buku usang.

Teks 12

     ”Aku tidak peduli! Pokoknya hari ini, malam ini, detik ini juga kalian angkat kaki dari rumah ini!” Sang juragan menatap Adi dan ibunya dengan mata penuh api.

    ”Juragan, kasihanilah kami. Beri waktu seminggu lagi, kami akan segera lunasi uang kontrakan,”  ibu memandang sang juragan dengan air mata berlinang.

Teks 13

Aku memang tak senang dengan dia. Dia tak bisa menyimpan rahasia. Mulutnya ember, bocor, tak ada remnya. Aku sudah bilang, tolong jangan cerita pada orang lain. Eh, baru sehari udah banyak orang yang tahu. Dia bukanlah orang yang dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia. Aku sudah tidak mau lagi berbicara masalah yang sedang dihadapi kepada dia.

Teks 14

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Al Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka,melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra.

Teks 15

Sampai jauh malam Isna masih terjaga. Ia terus menguatkan hati. Ia tak boleh merasa lemah oleh masalah dan kesulitan. Ia harus terus melangkah maju. Kehidupan serba sulit yang saat ini ditanggungkan keluarganya harus ia ubah. Isna yakin, dengan cara sekolah setinggi-tingginya kemiskinan yang membalut keluarganya bisa ia lawan.

Video yang berhubungan