Jelaskan nilai kehidupan yang terkandung dalam kutipan cerpen rumah Batu Kakek Songkok

Faozi, R., & Qomariyah, U. (2020). NILAI MORAL PADA ANTOLOGI CERPEN KASUR TANAH (CERPEN PILIHAN KOMPAS 2017) DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA/MA. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 9(1), 49-57. https://doi.org/10.15294/jpbsi.v9i1.32050

  • Zulaifatut Thohiroh, U'um Qomariyah, Mukh Doyin, Etika Humanisme dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Jepara , Jurnal Sastra Indonesia: Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
  • Laily Nur Zahrina, U'um Qomariyah, Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Cerita Fantasi Melalui Strategi Joyfull Learning untuk Siswa Kelas VII B SMP Negeri 7 Semarang , Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Vol 7 No 2: November 2018
  • Natalina Nita Kusumadewi, U'um Qomariyah, KEEFEKTIFAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DAN MODEL SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN MENGONSTRUKSI CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMK , Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Vol 9 No 2: November 2020

DOI: http://dx.doi.org/10.23969/literasi.v9i1.1695

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan nilai budaya dan nilai psikologi yang terdapat pada cerpen Rumah Batu Kakek Songkok karya Lina PW. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen pada koran kompas yang terbit pada tanggal 29 Januari 2017. Cerpen ini menceritakan tentang seorang anak yang tidak setuju dengan pembangunan rumah batu yang menggantikan rumah panggung adat Mandar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi dari segi unsur kebudayaan dan psikologi. Hasil penelitian ini adalah bahwa cerpen Rumah Batu Kakek Songkok : (1) Budaya adat istiadat, dan (2) Nilai psikologi sang anak yang menentang pembangunan rumah batu.
Kata Kunci : Nilai Budaya, Nilai Psikologi, Cerpen Rumah Batu Kakek Songkok

wahai ananda dengarlah kata,carilah kerja di mana saja, asalkan halal jangan dikira, supaya hidupmu ada faedahnya. 4. jelaskan pesan syair tersebut?to … long jawab kak:)​

quizzzz buatlah puisi berjudul " heran " hmmmm kok manusia ini ada di galeri ku ya , bingung smph

quizzz buatlah puisi berjudul " hingga waktu memisahkan " semangat teruss oky keep smile , jika gk bisa senyum jadi topeng aja oky

penyebab remaja suka macam2 di rumah orang lain pada orang tua minimal 5 ciri​

1. apa yang dimaksud dengan kata??2. apa yang dimaksud dengan kalimat??3. sebutkan macam macam simbiosis dan jelaskan!!No 4 spesial teka teki :4. Panj … ang gak dihargai pendek dihapus. Tebak apa hayoooNo googleNo copassSemangat!!nt : masih 0???, ko masuk papan??.​

JUDUL : SPIDERMAN NO WAY HOME ULASANKELEBIHAN........KEKURANGAN.....TOLONG DI JAWAB KK​

JUDUL : SPIDERMAN NO WAY HOMEPENGARANG PEMAIN :BANTU KK​

contoh kalimat konjungsi temporal dengan kata kemudian,sejak,setelah,awalnya akhirnyatolong dijawab​

berikanlah contoh kalimat konjungsi penerang: bahwa,yakni,yaitutolong dijawab​

Last week, my parents, sister and I went to the zoo. We went there for recreation. We left at 06.00 am and arrived there at 08.00 am . The zoo is abo … ut a hundred kilometers from my house. There were a lot of people watching a giant snake. The snake was there for about a week. It was 9 metters long. I thought it was the biggest snake I had ever seen. After going around and watching various animals, we went home. We were very tired but we were very happy.I. Questions:1. What is the text about?----------------------------------------------------------------------------2. When did the writer go to the zoo?.............................................................................................3. How long did they go for the journey?..............................................................................................4. What is special in the zoo?..............................................................................................5. “It was 9 metter along.” It refer to,6. What is the sinonym of – giant =...................... - Various =...................​

    Darman mengangguk-angguk. Ia bukan orang Mandar. Tidak seperti Sabang dan Kakek Songkok. Ia tak pernah menikmati kebersamaan memindah rumah panggurig beramai-ramai. Kebersamaan yang menyatukan warga kampung. Di tanah Mandar, masyarakat biasa saling bantu saat akan memindahkan rumah. Dari kampung sebelah pun ikut mengangkat rumah panggung itu ke tempat baru.

    Tawa riuh rendah bercampur masam bau keringat serta teriakan semangat selalu menyemarakkan pemindahan rumah. Semua lelaki kampung turun tangan, rumah dipindah dalam sekali waktu, bersama-sama. Setelah rumah pindah, masyarakat menikmati makanan ringan, seperti loka yanno, plsang goreng gurih sedap disantap selagi hangat, dan bubur kacang hijau .yang disuguhkan oleh si empunya rumah. Kebersamaan itu mengikat masyarakat kampung. Sabang suka sekali membantu pemindahan rumah, ia akan bersenda gurau dengan pemuda kampung yang ikut serta. apalagi ayahnya, Kakek Songkok. Ditunggu-tunggu pemuda kampung karena selalu memberi guyon sernangat saat akan memindahkan rumah. Hari-hari Sabang kecil riuh oleh semangat dan kebersamaan warga.

Dikutip dari: Lina R. W., “Rumah Batu Kakek Songkok” dalam Kasur Tanah Cerpen Pilihan Kompas 2017, Jakarta, Kompas, 2018.


Jelaskan nilai kehidupan yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut! 

  1. ... 

  2. ... 

Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1-4.

    Pembangunan rumah batu dimulai. Papan-papan rumah dibongkar, tiang-tiangnya dibuang. Pasir dan semen dicampur, batu-batu disusun. Darman dan semua keluarga berdatangan membantu, atau sekadar melihat pembongkaran rumah tua mereka. Sabang tak pernah datang, tak juga muncul saat rumah selesai dibongkar. Dinding batu pertama sudah rampung, tapi Sabang tak juga tampak.     Banyak yang memuji, atau setengah menyindir, akhirnya Kakek Songkok memperbaiki rumah, dan tidak dipandang sebelah mata lagi oleh tokoh kampung. la hanya tersenyum menyaksikan rumahnya menjadi rumah batu. Meski heran mengapa putranya tak pernah menjenguk pembangunan rumah, Kakek tak terlalu gelisah, ia ingat perbincangan terakhir Sabang menyetujui keputusan tersebut.     Ketika rumah batu itu rampung, Kakek mengadakan syukuran kecil. Kepala kampung yang diundang memberikan sambutan betapa bijak keputusan Kakek Songkok untuk mengubah rumah, dan memuji betapa indah rumah-rumah batu di kampung yang ia pimpin. Sebelum syukuran, Sabang dipanggil, tapi yang dicari tak ada di rumah. Acara tetap berjalan tanpa kehadiran Sabang.     Masih subuh, saat Kakek akan bersiap ke kebun, Sabang menghampiri ibunya, di depan rumah. Kakek minum kopi di teras.     "Ke mana saja, Ko? Kenapa tak pernah datang? Mau ke mana lagi?" tanya Kakek melambai pada Sabang.     "Saya mau pindah ke Ratte. Tak ada lagi yang sanggup saya bikin di sini, rumah kita juga sudah berubah,” ujarSabangmenahan isak. la menggendong ransel. Di motornya ada satu tas besar lagi, dipegang oleh Sarti, istri Sabang. Ia akan tinggal di kampung istrinya di Ratte, letaknya di balik bukit. Di sana ia bisa tetap tinggal di rumah panggung, terhindar dari tekanan untuk mengubah rumahnya menjadi rumah batu.     "Rumahmu ini bagaimana? Kami bagaimana?" tanya Kakek, melonjak dari duduknya, kaget saat Sabang memutuskan untuk pergi.     "Tak apa. Rumah saya berikan pada Darman untuk anaknya, mau dijadikan rumah batu juga. Semua kan sudah aman di rumah batu. Lenyap kenangan kita, hilang juga saya," jawab Sabang menghidupkan motornya. Ia berlalu, sedih.

    "Saya sudah berusaha tahan. Dia tak mau dengar," tiba-tiba Darman datang, berusaha selekas mungkin sampai pada Kakek. Sabang sudah tak terlihat lagi. Kakek Songkok duduk dengan tatapan kosong, matanya sembab, bayangan Sabang semakin jauh. Deru motornya kian sayup, begitu jauh. Angin tak kuasa lagi mengantarnya.

(Sumber: Lina P.W., " Rumah Batu Kakek Songkok" dalam Kasur Tanah Cerpen Pilihan Kompas 2017, Jakarta, Kompas, 2018)

Tentukan nilai-nilai yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut!