tirto.id - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “mobilitas" diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiap-siagaan untuk bergerak. Sedangkan secara etimologis, mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis", yang berarti “mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain." Show Dengan demikian, terdapatnya kata “sosial" pada istilah tersebut, berarti menekankan bahwa istilah mobilitas sosial mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Dalam sosiologi, mobilitas sosial erat kaitannya dengan kelas sosial. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang dikutip Bagong Suyatno dalam Sosiologi Teks dan Terapan (2004), menyatakan mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
Baik perbubahan itu berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial, dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Maka, dengan melakukan mobilitas sosial, seseorang akan berada pada satu kelas sosial (stratifikasi sosial) yang berbeda dari sebelumnya.
Jenis dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial
Dalam ilmu sosiologi, terdapat lima jenis mobilitas sosial, di antaranya adalah:
Sementara itu, selain jenis, ada juga lima faktor yang memengaruhi mobilitas sosial.
Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin, dalam laman Sumber Belajar Kemendikbud, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial (social circulation), meliputi: 1. Angkatan Bersenjata Angkatan bersenjata memiliki garis komando yang tegas, yang mana para prajurit harus patuh sepenuhnya pada perintah atasan. Kenaikan status seorang prajurit sangat bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya, sehingga keberadaannya di masyarakat sangat dihargai. Mereka dianggap sebagai pelindung masyarakat. 2. Lembaga Keagamaan Para tokoh agama mempunyai kedudukan yang terhormat di dalam masyarakat. Mereka sering memberikan nasihat keagamaan sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. 3. Lembaga Pendidikan Sekolah merupakan sarana yang konkrit untuk melakukan gerak vertikal, bahkan dianggap sebagai perangkat sosial (social elevator) dari kedudukan yang rendah menuju kedudukan yang tinggi. 4. Organisasi Politik Partai politik menjanjikan peluang yang besar dalam meningkatkan status sosial seorang politikus yang profesional. Aktivitasnya yang sering berorasi di depan umum dengan mengatasnamakan partai, membuat namanya terkenal, sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi status sosialnya. 5. Organisasi Ekonomi Organisasi ini bersifat relatif terbuka dalam meningkatkan status seseorang. Seperti pada saat pemilihan Manajer Keuangan pada PT. Subur Ekonomi, beberapa orang karyawan mencalonkan diri untuk posisi yang menjanjikan itu, mereka akan gencar dalam berkampanye. 6. Organisasi Keahlian Para profesional membentuk wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya yang berprofesi sama. Misalnya; Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sebagainya.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
MOBILITAS SOSIAL
atau
tulisan menarik lainnya
Ahmad Efendi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Senin, 18 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Apa saja saluran-saluran mobilitas sosial?
Bobo.id - Mobilitas sosial dapat terjadi karena adanya berbagai hal yang memengaruhi. Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan dengan saluran dan sarana yang mendukung. Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya. Baca Juga: Macam-Macam Faktor Penghambat Terjadinya Kegiatan Mobilitas Sosial Mobilitas sosial yang biasanya ditemukan di sekitar kita adalah adanya kenaikan pangkat atau status sosial pada seseorang. Nah, ketika seorang guru mengalami mobilitas sosial menjadi kepala sekolah, lembaga pendidikan menjadi saluran mobilitas tersebut. Lalu, apa saja contoh saluran-saluran mobilitas sosial selain lembaga pendidikan? Yuk, simak penjelasannya. 1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu saluran bagi terjadinya mobilitas vertikal di masyarakat. Sebab, pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Page 2
Page 3
Apa saja saluran-saluran mobilitas sosial?
Bobo.id - Mobilitas sosial dapat terjadi karena adanya berbagai hal yang memengaruhi. Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan dengan saluran dan sarana yang mendukung. Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya. Baca Juga: Macam-Macam Faktor Penghambat Terjadinya Kegiatan Mobilitas Sosial Mobilitas sosial yang biasanya ditemukan di sekitar kita adalah adanya kenaikan pangkat atau status sosial pada seseorang. Nah, ketika seorang guru mengalami mobilitas sosial menjadi kepala sekolah, lembaga pendidikan menjadi saluran mobilitas tersebut. Lalu, apa saja contoh saluran-saluran mobilitas sosial selain lembaga pendidikan? Yuk, simak penjelasannya. 1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu saluran bagi terjadinya mobilitas vertikal di masyarakat. Sebab, pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. |