Jelaskan komponen komponen apa saja yang terdapat pada sistem pelumasan?

Berikut merupakan subnet mask untuk kelas B: 1. 255.255.0.0 2. 255.255.128.0 3. 255.255.192.0 4. 255.255.224.0 5. 255.255.240.0 6. 255.255.248.0 7. 2 … 55.255.252.0 8. 255.255.254.0 Hitunglah jumlah subnet dan jumlah host dari setiap subnet mask di atas! 40

Orang yang memahami adanya kematian dan alam barzakh akan mempunya sikap a. Jujur b. Rendah hati c. Mawas diri d.Qanaah c. Berani

berikan pendapat tentang perbandingan MPC Indonesia dengan salah satu negara maju (misalnya Singapura)​

pada hakekatnya semua kita Allah subhanahu wa ta'ala sebagai petunjuk hidup manusia tanpa kitab suci manusia berada dalam kesesatan hal ini pertanyaan … dari​

Hanya minta contoh aja kak biar paham buat isi paragrafnya​

Tolong Di bantu ya kak​

8. berdasarkan gambar diatas, lempeng indo-australia dengan lempeng eurasia bergerak secara...A. konvergenB. divergenC. transformasiD . tidak bergerak … 9. pergerakan lempeng indo-australia dengan lempeng Antartika terjadi secara ..A.konvergen B.divergenC. transformasiD. tidak bergerak​

Silmi membeli tepung terigu sebanyak 5 3/4 kg. Sebagian tepung terigu itu digunakan untuk membuat kue, yaitu sebanyak 9/2 kg. Lalu ia membeli lagi seb … anyak 1 1/4 kg. Berapa banyak tepung terigu yang dimiliki Silmi sekarang​

bagaimana cara membuat RPP model 221 untuk satu hari pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum 13?​

sebutkan nama pakaian adat beserta artinya ​

Semua pemilik mobil tentu tahu dengan oli atau pelumas. Pelumas merupakan pelindung mesin mobil, sekaligus menjaga bahkan mampu meningkatkan performa mobil Anda. Pelumas memiliki zat yang bertugas untuk melumasi komponen dalam mesin. Zat tersebut disesuaikan dengan spesifikasi mesin. Hal ini yang membuat setiap mobil dengan spesifikasi tertentu harus menggunakan yang oli yang tepat.

Komponen Sistem Pelumasan Pada Mobil

Bak oli berguna sebagai penampung oli atau pelumas. Ia berfungsi menyimpan cadangan oli yang akan digunakan untuk melumasi komponen-komponen mesin yang bekerja.

Pompa oli bertuga menghisap dan mengalirkan oli ke mesin. Kerjanya ditentukan pada putaran mesin dari komponen seperti camshaft, crankshaft, atau timing belt. Pompa oli ini bertugas menyuplai oli untuk melumasi seluruh bagian mesin yang terbuka tanpa tekanan

Komponen ini bertugas menyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat kotor. Filter oli berperan penting untuk menjaga oli tetap bersih, sehingga usia pakainya lebih panjang, karena oli yang kotor tidak akan melumasi dengan maksimal.

Strainer bekerja bersama filter oli. Ia menyempurnakan kerja filter oli. Strainer memiliki keunggulan dalam menyaring kotoran. Daya saringnya sangat tinggi, menangkap kotoran hingga satu milimeter.

Pressure valve menjadi komponen yang bertugas mengatur tekanan pelumas.Ketika mesin sedang bekerja dalam putaran yang tinggi, ia yang menyuplai pelumas untuk melumasi komponen-komponen mesin. Dalam tekanan yang tinggi, pompa oli akan bergerak lebih cepat. Sementara saluran oli memiliki kemampuan terbatas. Di sini, Pressure valve yang akan mengatur tekanan pelumas yang dibutuhkan agar tetap stabil

Switch oli, juga punya peran penting. Ia memiliki sensor tekanan oli, sehingga mengetahui tekanan dan hasil kerja pompa oli. Komponen ini bertugas menginformasikan apakah pasokan pelumas cukup atau tidak untuk melumasi mesin.

Oil gallery merupakan sirkuit pelumasan yang menjadi jalan bagi oli ke mesin. Komponen ini memiliki lubang pada blok mesin yang akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas pada komponen tertentu yang harus mendapat pelumasan.

Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di bawah silinder mesin. Ia berfungsi untuk menyemburkan oli atau pelumas ke batang penggerak.

Sistem pelumasan pada mesin mobil memiliki peran penting untuk menjaga keawetan dan ketahanan komponen-komponen di dalam mesin. Terlebih, untuk setiap komponen yang memiliki beban gesekan yang sangat besar, seperti contohnya main bearing, conrod bearing, ring piston, piston, silinder, dan lain-lain.

Seperti kita ketahui bahwa ada 5 fungsi oli mesin yang penting bagi mesin yaitu sebagai pelumas, pembersih, penyerap panas, penutup celah, dan pencegah karat. Untuk lebih lengkapnya tentang fungsi oli mesin, anda bisa membacanya pada artikel " mengenal fungsi oli mesin".

Oli mesin akan mencegah seluruh komponen di dalam mesin dari kerusakan akibat panas, mengembang, dan macet. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah sistem pelumas mesin yang dapat menjangkau seluruh mesin agar komponen-komponen mesin tersebut terhindar dari kerusakan. Nah, pada artikel berikut ini, akan kami jelaskan tentang komponen-komponen sistem pelumasan , fungsi dan cara kerja sistem pelumasan itu sendiri.

I. Komponen sistem pelumasan

Komponen sistem pelumasan pada setiap mesin mobil sangat tergantung dari konstruksi maupun tipe mesin yang digunakan, namun umumnya, mereka memiliki beberapa kesamaan fungsi dan cara kerja, berikut adalah 10 komponen sistem pelumasan dan fungsinya yang umum ditemui di dalam mesin mobil.

1. Oil Pan [Karter oli, bak penampungan oli]

Komponen sistem pelumasan yang pertama adalah oil pan atau juga kerap disebut karter oli atau bak penampungan oli. Fungsi oil pan adalah sebagai bak tempat menampung oli mesin. Oli mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh mesin akan di tampung di oil pan ini dan kemudian akan dihisap kembali oleh pompa oli untuk disirkulasikan ke dalam mesin.

Selain untuk menampung oli mesin, oil pan juga memiliki dua fungsi lainya yaitu sebagai tempat saluran pembuangan oli mesin dan sebagai tempat untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan. Untuk lebih lengkapnya tentang fungsi oil pan ini silahkan baca pada artikel Fungsi oil pan yang sudah pernah ombro posting sebelumnya

2. Oil Strainer [Saringan oli kasar]

Komponen sistem pelumasan yang kedua adalah oil strainer [saringan oli kasar]. Fungsi oil strainer pada sistem pelumasan adalah untuk menyaring oli mesin pertama kalinya dari benda-benda yang berukuran cukup besar [kasar] yang ada di dalam oli mesin pada bak penampungan oli. Penyaringan ini bertujuan agar kotoran-kotoran tersebut tidak masuk dan terhisap oleh pompa oli yang dapat menyebabkan kerusakan pada pompa oli tersebut.

3. Oil Pump [Pompa oli]

Komponen sistem pelumasan yang ketiga adalah Oil pump [Pompa oli]. Fungsi oil pump adalah untuk menciptakan tekanan pada oli mesin dengan cara menghisap oli mesin dari oil pan untuk kemudian dipompa oleh oil pump ke seluruh bagian mesin. Oli mesin yang dipompa oleh oil pump ini akan memiliki tekanan sehingga dapat mengalir keseluruh jalur sistem pelumasan mesin. Dengan adanya oil pump, maka oli mesin dapat dengan mudah bersirkulasi ke seluruh bagian mesin yang membutuhkan pelumasan.

4. Oil Pressure Regulator [Relieve valve]

Komponen sistem pelumasan yang ke empat adalah oil pressure regulator [relieve valve]. Fungsi oil pressure regulator adalah untuk mengatur tekanan oli mesin agar tetap konstan dan stabil meskipun putaran mesin berubah-ubah. Saat mesin berputar pada rpm tinggi, pompa oli juga akan ikut berputar lebih cepat. Hal ini akan meningkatkan tekanan oli di dalam saluran oli. Dengan adanya oil pressure regulator, tekanan oli yang berlebihan akibat putaran pompa yang cepat karena mengikuti putaran mesin, dapat dikurangi dengan cara membuka saluran pada relieve valve. Oli yang keluar dari relieve valve ini kemudian akan kembali ditampung oleh oil pan [bak penampungan oli]. Oil pressure regulator kerap di temukan menyatu dengan bodi oil pump.

5. Oil Cooler [Pendingin suhu oli mesin]

Komponen sistem pelumasan yang ke lima adalah oil cooler [pendingin suhu oli mesin]. Fungsi oil cooler adalah untuk mendinginkan suhu oil mesin sebelum dialirkan ke dalam blok mesin. Dengan adanya penurunan suhu pada oli mesin, hal ini akan membuat fungsi pendinginan pada oli mesin menjadi lebih maksimal. Saat ini ada dua model oil cooler yang umum digunakan. Oil cooler dengan pendinginan udara dan oil cooler dengan pendinginan air pendingin mesin. Untuk oil cooler berpendingin udara, anda dapat melihat contohnya pada mobil L300 dan untuk pendingin air pada truk Canter.

6. Filter Oli [Saringan oli halus]

Komponen sistem pelumasan yang ke enam adalah filter oli [saringan oli halus]. Fungsi filter oli adalah untuk menyaring oli mesin dari kotoran yang lebih halus sebelum oli tersebut di sirkulasikan ke seluruh sistem pelumasan mesin. Umumnya, posisi filter oli ini diletakkan tepat dibagian silinder blok, yaitu pada saluran masuk main gallery atau jika menggunakan oil cooler, maka filter oli diletakkan sebelum oil cooler berada

Filter oli untuk mesin mobil ini ada beberapa model, silahkan baca lebih lanjut tentang filter oli ini pada artikel mengenal manfaat dan fungsi filter oli yang sudah pernah di terbitkan sebelumnya.

Komponen sistem pelumasan yang ke tujuh adalah oil main gallery. Oil main gallery merupakan saluran-saluran yang terdapat di dalam blok mesin. Fungsi oil main gallery adalah sebagai tempat saluran oli mesin yang akan dialirkan. Saluran-saluran oli ini akan mengarah ke masing-masing komponen mesin yang perlu dilumasi, seperti contohnya untuk main bearing, con rod bearing, dinding silinder, dan lain-lain. Selain itu, oil main gallery ini juga terhubung dengan cylinder head yang akan mengalirkan oli ke camshaft dan rocker arm.

8. Oil Jet

Komponen sistem pelumasan yang ke delapan adalah oil jet. Fungsi oil jet adalah untuk menyemburkan oli bertekanan ke piston pin dan dinding silinder. Posisi oil jet umumnya diletakkan pada bagian bawah blok mesin dekat dengan poros engkol.

9. Oil Pressure Switch

Komponen sistem pelumasan yang ke sembilan adalah oil pressure switch. Fungsi oil pressure switch adalah sebagai saklar untuk mematikan atau menghidupkan lampu indikator oli mesin yang ada di dashboard mobil. Dengan begitu, pengemudi bisa mengetahui apakah oli mesin mengalir dengan baik atau tidak di dalam mesin. Oil pressure switch akan memantau aliran dan tekanan oli dalam saluran oil main gallery. Jika tekanan oli berkurang atau tidak ada [oli tidak mengalir], maka oil pressure switch ini akan membuat lampu indikator oli di dashboard pengemudi menyala.

10. Engine Oil [Oli mesin].

Komponen sistem pelumasan yang ke sepuluh, atau yang paling akhir adalah oli mesin. Tanpa adaya oli mesin, seluruh komponen pada sistem pelumasan diatas tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Oli mesin menjadi komponen utama bagi mesin agar seluruh sistem pelumasan bisa berfungsi dengan baik dan sempurna.

II. Cara kerja sistem pelumasan mesin

Cara kerja sistem pelumasan umumnya sama dan berulang, yaitu memanfaatkan oli mesin yang disirkulasikan ke seluruh saluran pada sistem pelumasan. Setelah oli mesin melumasi komponen mesin, maka oli akan kembali ke dalam bak penampungan oli untuk kemudian disaring dan disirkulasikan kembali. Berikut adalah cara kerja sistem pelumasan mesin mobil.
  1. Saat mesin mati, semua oli mesin yang ada akan ditampung di dalam oil pan. Sebagian kecil lainnya ada yang tertahan di dalam main gallery , oil cooler, filter oli dan oil pump.
  2. Setelah mesin distarter dan hidup, maka mesin akan memutar pompa oli. Akibatnya, oli mesin mulai dihisap masuk ke dalam pompa oli melalui oil strainer. Oil strainer akan menyaring oli yang masuk pertama kali dari kotoran-kotoran kasar dalam bak penampungan oli sehingga pompa oli terhindar dari kerusakan.
  3. Selanjutnya, Pompa oli akan memompa oli mesin dan mendorongnya menuju keseluruh saluran sistem pelumasan. Akibatnya tekanan oli akan meningkat. Semakin kencang putaran mesin, maka tekanan oli akan semakin besar.
  4. Untuk mencegah kelebihan tekanan oli akibat putaran mesin yang tinggi, maka oil pressure regulator akan membatasi tekanan yang dihasilkan pompa oli. Ketika tekanan berlebih, relieve valve akan terbuka untuk menurunkan tekanan oli dan mengembalikan oli yang berlebih kembali ke dalam oil pan.
  5. Oli mesin akan masuk ke dalam filter oli [saringan halus] untuk menyaring oli mesin dari kotoran-kotoran yang lebih halus [kecil]. Dengan begitu, maka oli mesin yang bersih bisa dialirkan menuju ke oil cooler.
  6. Di dalam oil cooler, oli mesin akan didinginkan suhunya terlebih dahulu. Prosesnya ada yang menggunakan air radiator ataupun langsung dengan udara. Setelah suhu oli di dinginkan, selanjutnya oli mesin akan dialirkan kembali menuju main gallery silinder blok.
  7. Di dalam main gallery silinder blok, oli akan disalurkan menuju crankshaft pin dan crankshaft jurnal, selain itu oli mesin ada juga yang disemprotkan ke pin piston melalui oil jet. Selanjutnya, sebagian oli mesin ada yang dialirkan ke silinder head untuk melumasi bagian camshaft dan rocker arm.
  8. Setelah semua bagian dalam mesin sudah mendapatkan pelumasan, oli mesin akan mengalir kembali ke dalam oil pan untuk kemudian kembali disirkulasikan keseluruh komponen sistem pelumasan mesin.
  9. Untuk mengetahui kondisi aliran oli mesin di dalam mesin, pengemudi bisa mengetahuinya melalui lampu indikator oli mesin yang sinyalnya didapat dari oil pressure switch. Ketika mesin mati, lampu indikator oli mesin akan menyala, kemudian setelah mesin hidup dan oli sudah mengalir, maka lampu indikator oli mesin akan padam.

Demikianlah siklus dan cara kerja sistem pelumasan mesin mobil akan berlangsung berulang-ulang seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Video yang berhubungan