Jelaskan dua metode pendekatan dalam perhitungan harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi.

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.

Unsur biaya produksi adalah:

  • biaya bahan baku,
  • biaya tenaga kerja,
  • biaya overhead.

Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan:

  • Full Costing
  • Variable Costing

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:

  • Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Approach)
  • Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
  • Pendekatan Pasar (Market Approach)

Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual.

Berikut ini adalah skema pemasaran AIDA:

  1. Attention - Perhatian
  2. Interest - Ketertarikan
  3. Desire - Keinginan
  4. Action - Tindakan/Membeli

Ilustrasi menyiapkan strategi pendekatan biaya. Foto: Pexels.

Di dunia usaha terdapat harga jual barang atau jasa yang ditetapkan guna meraih keuntungan. Namun, dalam menentukan harga tersebut para pelaku bisnis sebaiknya tidak melakukannya sembarang cara.

Diperlukan penghitungan yang jelas agar harga produk atau jasa tidak terlalu murah atau terlalu mahal. Perusahaan dapat mempraktikkan tiga metode pendekatan dalam menetapkan harga suatu produk. Di antaranya, pendekatan permintaan dan penawaran, pendekatan biaya, dan pendekatan pasar.Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

Metode Penetapan Harga Produk

Mengutip Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 oleh Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, Rinrin Jamrianti, dan Desta Wirmas, berikut ini adalah penjelasan metode penetapan harga produk.

1. Pendekatan permintaan dan penawaran (Supply Demand Approach)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price). Caranya dengan mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen. Dengan begitu, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan biaya (Cost Oriented Approach)

Pendekatan biaya yaitu menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan. Baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan pasar (Market Approach)

Pendekatan pasar yaitu merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan. Caranya dengan menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga. Contohnya, situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Ilustrasi merencanakan strategi pendekatan biaya. Foto: pexels

Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi

Selain untuk mendapatkan keuntungan, terdapat tujuan lain dalam menentukan harga pokok produksi. Merujuk pada jurnal Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi Kacang Oven pada Perusahaan Kacang Putra Mandiri karya Adelia Puspitasari Widian Poetri, berikut penjelasannya.

a. Menentukan harga jual produk

Dengan ditentukannya harga pokok produksi, perusahaan juga bisa menentukan harga jual produknya. Tak hanya itu, pihak manajemen juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam penentuan harga jual produk, seperti keadaan pasar dan campur tangan pemerintah.

b. Memantau realisasi biaya produksi

Setiap pihak manajemen membutuhkan informasi biaya produksi secara ril yang dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi.

Akuntansi biaya dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Gunanya, untuk melihat apakah proses produksi mengonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

c. Menghitung laba rugi periodik

Tujuan selanjutnya yaitu agar bisa mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto. Informasi laba rugi bruto periodik dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan laba rugi.

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.

Pada neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produksi yang pada tanggal neraca masih dalam proses.

Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca, disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.