Jelaskan dan gambarkan zona kedalaman laut

luthfiyyahmutmainnah luthfiyyahmutmainnah

1. Zona Litoral Yaitu zona yang merupakan batas antara wilayah pasang naik dan pasang surut air laut. 2. Zona Neritik Yaitu zona laut yang memiliki kedalaman kira-kira 50 sampai 200 meter. 3. Zona Batial Yaitu zona laut yang kedalamannya 1500-1800/2000 m, sehingga cahaya matahari tidak dapat menembus sampai dasar laut.

4. Zona Abbisal

Yaitu zona laut memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.semoga bermanfaat. :)


  • Jelaskan dan gambarkan zona kedalaman laut

  • Jelaskan dan gambarkan zona kedalaman laut

  • Jelaskan dan gambarkan zona kedalaman laut

Jelaskan dan gambarkan zona kedalaman laut

kalafiatasya kalafiatasya

1.zona litoral :terletak diantara garis pasang dan surut,2. zona neritik: terletak diantara kedalaman 0-200 m,sinar matahari masih bisa menebus bagian dalam laut,banyak didapati ikan dan tumbuhan laut3.zona bathial :terletak diantara kedalaman 200-2000 m,batas antara perairan dan daratan ,sinar matahari sudah tidak dapat ditembus di dasar laut

4.zona abbysal: terletak di kedalaman lebih dari 2000 m ,suhunya sangat rendah

Laut mempunyai kondisi topografi yang mirip dengan daratan (baca: ekosistem daratan). Maksudnya adalah dasar laut memiliki topografi yang tidak rata, sehingga ada yang dalam, ada yang sangat dalam, ada yang dangkal ataupun sangat dangkal. Perbedaan mengenai kedalaman laut ini membuat laut dibedakan menjadi beberapa zona atau bagian yang berbeda- beda (baca: macam- macam laut). Perbedaan zona laut yang dilihat dari kedalamannya ini akan kita bahas pada kesempatan kali ini. berdasarkan kedalamnnya, laut menjadi beberapa zona antara lain sebagai berikut:

  1. Zona Litoral atau Wilayah Pasang Surut

Pembagian zona kedalaman laut yang pertama adalah zona litoral. Zona litoral juga dikenal sebagai wilayah pasang surutnya. Yang dimaksud dengan zona litoral adalah wilayah laut yang dapat tergenang oleh air apabila kondisi laut sedang mengalami pasang (baca: manfaat pasang surut air laut). Namun ketika air laut surut, maka wilayah atau zona litoral ini berubah menjadi pantai (baca: manfaat pantai). Maka dari itulah mengapa wilyah ini disebut sebagai zona pasang surut. Pengaruh suhu udara beserta sinar matahari  (baca: lapisan matahari) yang terdapat pada zona sangatlah kuat. Zona litoral menjadi habitat bagi beberapa spesies laut, yakni berupa binatang maupun tumbuh- tumbuhan seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing beserta bentos. Beberapa dari binatang tersebut merupakan binatang yang bisa dimakan. Zona Litoral ini bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling atas ataupun yang paling dekat dengan pantai (baca: ekosistem pantai) ataupun daratan. zona litoral ini juga disebut sebagai jalur pasang, yakni bagian cekungan lautan yang terletak diantara air pasang dan juga air surut. Zona litoral sering disebut juga sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah- rumah karang.

  1. Zona Neritik atau Wilayah Laut Dangkal

Daerah yang lebih dalam dari zona litoral adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga sebagai wilayah laut dangkal. Disebut sebagai wilayah laut dangkal (baca: ekosistem laut dalam dan dangkal), karena wilayah ini mempunyai kedalaman hanya antara 50 hingga 200 meter. Zona neritik adalah wilayah perairan dangkal yang letaknya dekat dengan pantai. Kawasan zona neritik ini merupakan zona yang dapat ditembus oleh sinar matahari dengan sangat baik. Karena tertembus oleh sinar matahari dengan sangat baik, maka zona neritik ini dijadikan sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis spesies laut, seperti ubur- ubur, fitoplankton, zooplankton, rumput laut dan lain sebagainya. Zona neritik ini juga merupakan tempat dimana banyak jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan. Beberapa faktor yang menyebabkan banyak ikan di zona ini antara lain adalah:

  • Perairannya banyak mengandung oksigen
  • Banyak terdapat plankton- plankton yang mengapung di permukaan air
  • Banyak mendapatkan sinar matahari

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan banyak binatang maupun tumbuhan banyak ditemui di zona ini.

  1. Zona Bathial atau Wilayah Laut Dalam

Setelah ada zona neritik, selanjutnya ada zona bathial. Zona bathial juga disebut sebagai zona laut dalam (baca: fungsi batas kelautan ZEE). Disebut sebagai zona laut dalam karena wilayah zona ini mempunyai kedalaman antara 200 hingga 2000 meter. Karena kedalamannya yang semakin dalam, maka wilayah laut ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Oleh karena tidak dapat ditembus oleh sinar matahari, maka zona bathial ini tidak banyak dihuni oleh spesies binatang maupun tumbuhan sehingga tidak seramai zona neritik. Jenis spesies tumbuhan sudah sangat jarang ditemukan di zona ini, namun spesies binatang laut (baik ikan maupun non ikan) masih lumayan banyak.

  1. Zona Abisal atau Wilayah Laut Sangat Dalam

Pembagian laut berdasarkan kedalamannya, yang paling dalam adalah zona abisal. Zona abisal ini merupakam wilayah yang paling dalam dan sangat sangat gelap. Oleh karena merupakan wilayah laut yang paling dalam maka wilayah ini mempunyai kedalaman lebih dari 2000 meter. Karena sangat dalam, maka wilayah ini tidak mendapatkan penyinaran matahari sama sekali sehingga membuat wilayah ini sangat dingin karena mempunyai suhu yang sangat rendah. Karena letaknya yang sangat dalam maka sangat sulit ditemui oksigen di zona ini. dan hal ini  pula yang menjadi penyebab tidak adanya spesies tumbuhan yang kita temukan di zona ini. selain itu, spesies binatang yang dapat hidup di zona inipun juga sangat sedikit. Beberapa binatang yang dapat hidup di zona ini antara lain adalah angler fish. Angler fish merupakan jenis ikan yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri untuk dapat berkomunikasi. Selain itu, zona ini juga mempunyai tekanan air yang sangat besar.

Itulah beberapa pembagian laut berdasar pada kedalamannya yang bervariasi. Dengan demikian kita bisa mengetahui karakteristik dari masing- masing wilayah laut. Semoga artikel yang ditulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Secara umum, rata-rata kedalaman laut adalah 3,7 kilometer. Kedalaman laut terbagi menjadi beberapa zona. Zona tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Zona litoral (wilayah pasang surut); zona ini merupakan wilayah laut yang akan tergenang air apabila terjadi air pasang. Begitupun sebaliknya, ketika terjadi air surut maka daratan ini akan terlihat menjadi daratan pantai.
  2. Zona neritik (laut dangkal); zona ini merupakan wilayah dangkal yang berada di dekat pantai dengan kedalaman mencapai 50-200 meter. Pada zona ini cocok sebagai habitat ubur-ubur, fitoplankton, zooplankton, rumput laut, serta jenis spesies lainnya karena terkena sinar matahari langsung.
  3. Zona batial; zona ini merupakan wilayah dengan kedalaman mencapai 200-2000 meter. Pada wilayah ini sinar matahari tidak dapat menembus karena terlalu dalam, sehingga berbagai spesies laut tidak seramai pada zona neritik.
  4. Zona abbisal; zona ini merupakan wilayah dengan kedalaman mencapai lebih dari 2000 meter. Pada zona ini suhu sangat dingin karena sinar matahari jauh dari jangkauan, sehingga pada zona ini sedikit spesies hewan laut dan tidak akan ditemukan spesies tumbuhan laut.