Check out new fun Android game - ”QUIZLOGO - Detective Conan”! It’s created in free game builder - http://ok.ru/group/52769539096718 https://play.goog … Show Bagaimana cara mengaktifkan fitur pesan di brainly??pliiiiiis bisa....NOTE : PLIS JANGAN DIHAPUS gangguan kesehatan yang di sebabkan oleh komputer Iman dapat diartikan dengan.. a:Pasrahb:Patuhc:percayad:mengikat Puisi ibu aku mohon 1. Hasil dari 60³ : 12³ adalah .... menggunakan caraMatematika فإنTulislah dengan huruf latin Apa wujud nyata dari tari kreasi tradisional bunga cikri kondisi serbuk sarinya (IPA) . di ketauhi pendapat sebetar rp.160 juta,total komsumsi=rp 9x juta bila komsumsi otonom sebesar rp 75 juta hitung mpc dan mpsnyaiketahui: c =a byd da …
MEMASANG INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL 1. KEGIATAN BELAJAR 1.1 KEGIATAN PEMELAJARAN 1.1.1 Kompetensi : Memahami dan mampu memasang instalasi penerangan rumah tinggal 1.1.1. Kriteria Kinerja
1.1.2. Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat :
2.2 URAIAN MATERI PROSEDUR MEMASANG INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL
2.2.1. MATERI: DASAR-DASAR INSTALASI
PENERANGAN RUMAH TINGGAL A. Sistem Distribusi Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu) dan alat-alat yang lain. Biasanya instalasi penerangan di dalam rumah-rumah dan gedung-gedung mempergunakan sistem radial, karena sederhana dan mudah pengamanannya. Banyaknya beban yaitu jumlah lampu dan alat yang lain dibagi kelompok-kelompok/group. Pembagian group ini dimaksudkan untuk mempertinggi keandalan dari sistem itu. Apabila salah satu group mendapat gangguan hubung singkat maka hanya group itulah yang terputus hubungannya, sedang group yang lain tak terganggu. B. Penentuan banyak dan kekuatan lampu Jumlah dan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu ruangan tergantung pada :
Letak dan banyak lampu untuk suatu ruang harus ditentukan sedemikian rupa sehingga ruang tersebut mendapat sinar terbagi rata, tempat-tempat yang menndapat cahaya dari suatu titik sumber cahaya, kuat penerangan dapat dinyatakan dengan rumusan di bawah ini : dimana EB : Kuat penerangan di B (lemah/m2 atau lux) I : Kuat cahaya dari lampu (elemen) h : Tinggi lampu dari bidang kerja. a : Sudut penyinaran. Gambar 1. Kuat Cahaya dari Titik Sumber Lampu Supaya sinar lampu yang jatuh pada bidang bisa agak terbagi rata maka sudut penyinaran ( a ) jangan melampaui 45° jadi a £ 45° hal ini dapat diterangkan sebagai berikut : Titik A adalah yang mendapat kuat penerangan yang terbaik sedang titik B adalah titik yang kuat penerangannya paling kurang baik pada bidang BB. Kuat penerangan di A : Kuat penerangan di B : Maka untuk sudut a = 45°, tempat yang paling kurang baik (B) mendapat kuat penerangan ± ⅓ kali kuat penerangan dari tempat yang terbaik (A). C. Menentukan Letak Lampu Menurut Siemens Dalam hal cara menentukan titik lampu disini akan diambil yang dengan sistem penerangan langsung. dimana : hn : tinggilampu sampai bidang kerja. a : jarak antar lampu 0,7 : faktor penerangan langsung dengan reflektor. Gambar 2. Sistem Penerangan Langsung Dengan telah ditetapkannya jarak antara lampu dengan lampu maka jumlah lampu seluruhnya dalam suatu ruangan dapat dihitung:
D. Menentukan Besar Kekuatan Lampu Untuk menentukan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu ruang dapat ditentukan dengan melihat/menghitung berapa jumlah arus cahaya (lumen) yang diperlukan oleh ruang tersebut. Untuk menghitung besarnya arus cahaya (lumen) yang dibutuhkan suatu ruang dipakai rumus : Dimana : f = jumlah arus cahaya yang diperlukan oleh ruang tersebut dalam satuan lumen. A = Luas bidang yang diterangi untuk ruangan , biasanya luas lantainya (m2). E = Kuat penerangan ( lumen per m2 atau lux ) yang diminta untuk tempat/ruang itu. h = Rendemen dari sistem ruangan yang dipakai. Jumlah arus cahaya tiap lampu selanjutnya dapat dihitung dari : Kekuatan lampu dapat ditetapkan dari tabel lumen (arus cahaya) dari lampu-lampu. E. Penentuan Banyak Kelompok Penerangan Menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia (Pasal 661 C1) : “Instalasi penerangan harus dibagi dalam group-group (kelompok) dan setiap group harus diamankan sendiri-sendiri dengan pengaman arus lebih (sekring) dan saklar. Banyaknya titik-titik pengambilan arus untuk setiap group paling banyak 9 titik”. Pada instalasi yang mempergunakan supply 3 phase untuk memudahkan dalam menentukan keseimbangan beban nantinya sebaiknya (tidak mutlak) dibuat agar banyaknya group merupakan angka kelipatan tiga. Setelah ditentukan berapa banyaknya group/kelompok penerangan kemudian ditentukan lampu-lampu atau stop kontak-stop kontak manakah yang ikut dalam tiap-tiap group tersebut. Untuk menentukannya maka perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
F. Penentuan Keseimbangan Beban Pada rumah-rumah atau gedung-gedung yang besar dimana tenaga listrik yang tersedia terdiri dari 3 phase, maka harus dihitung/direncanakan agar beban tiap-tiap phasenya sama atau berbeda sedikit sekali, sehingga ketiga fasenya akan setimbang. Cara menentukan/merencanakan keseimbangan beban ini dilakukan dengan jalan coba-coba. Beban tiap-tiap group dihitung, kemudian dicoba-coba. Beban tiap-tiap group dihitung, kemudian dicoba dimasukkan dalam tiap-tiap phase sehingga diperoleh keseimbangan. Oleh karena itu akan mudah menentukan keseimbangan beban ini apabila jumlah group dapat dibagi 3 (kelipatan tiga) dan beban tiap group sama atau hampir sama. G. Penentuan Ukuran Sekring dan Penghantar Yang dimaksud ukuran sekring disini adalah besarnya arus “rating”/arus nominal dari sekring. Sedang yang dimaksud ukuran penghantar disini adalah ukuran luas penampang kawat penghantar tadi. Faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran kawat penghantar yang dipergunakan untuk suatu instalasi adalah sebagai berikut :
Adapun cara menentukan ukuran sekring dan kawat penghantar yang dipakai untuk pemasngan suatu instalasi penerangan adalah sebagai berikut ;
1). Arus bolak-balik satu phase : 2). Arus bolak-balik tiga phase : dimana: I = arus yang mengalir pada kawat (Ampere) P = besar muatan/daya (Watt) V = tegangan antar kawat (Volt) Cos j = faktor daya dari beban
I sekring /I beban Jika yang dicari ukuran sekring utama yang melindungi hantaran pengisi (feeder) maka digunakan faktor serempak (demam factor yaitu K jadi : I sekring / K x I beban total tiap group
1) Harus lebih besar/sama dari ketentuan batas minimum ukuran penghantar yang diperkenankan menurut PUIL. 2) Rugi-rugi tegangan jangan melebihi batas yang ditentukan. Untuk mengecek apakah sesuai rugi-rugi tegangannya dipakai rumus sebagai berikut : a). untuk arus searah : b). untuk arus bolak balik 1 phase: c). untuk arus bolak balik 3 phase : dimana:
Adapun batas umum ukuran penghantar yang diperkenankan dipasang adalah : 1) Peloloh (feeder) ke papan bagi utama, umum penampangnya 4 mm2 kecuali untuk rumah-rumah kecil. 2) Untuk nilai hubung lebih dari 250 VA penghantar yang dipasang tetap, penampang tembaganya minim 2,5 mm2 kecuali :
H. Ketrampilan Dasar Dalam Instalasi Listrik Penerangan Untuk dapat memasang Instalsi Listrik Penerangan dengan benar dan baik maka harus dikuasai ketrampilan dasar sebagai berikut :
Lembar Kerja Alat dan Bahan
10. Obeng kecil 11. Pendel snoer 12. Benang tali. Keselamatan Kerja
Langkah Kerja Memasang fitting gantung dengan pendel snoer.
Gambar 1. Mengupas Kabel
Gambar 2. Membuat Loop Membuat bermacam – macam sambungan kabel.
Gambar 3. Sambungan Ekor Babi. Gambar 4. Sambungan Datar Gambar 5. Sambungan Bell Hangers Gambar 6. Sambungan Western Union
Membengkok pipa pralon
Gambar 7. Proses Membengkokan Pipa Memasang fitting gantung dengan Pendel snoer.
Lembar LatihanAmati hasil pekerjaan setiap langkah percobaan diatas, apakah termasuk kriteria kualitas instalasi yang sangat baik, baik, sedang atau kurang. Jika termasuk kriteria sedang atau kurang maka harus dilatih lagi percobaan tersebut ! Gambar 9. Memasang Fitting Gantung dengan Pandel Snoer 2.2.2. MEMASANG KOMPONEN INSTALASI LISTRIK
PENERANGAN RUMAH TINGGAL Setiap pekerjaan membutuhkan cara penyelenggaraan yang teratur dan seksama yang disesuaikan dengan peraturan keamanan. Beberapa faktor sebagai pegangan / pedoman untuk suatu instalasi yang baik antara lain sebagai berikut :
Rencana instalasi listrik adalah satu berkas gambar rencana dan uraian teknik yang akan dipergunakan sebagai pegangan untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rencana instalsi listrik harus dibuat dengan jelas dan mudah dibaca dan dimengerti oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti penggunaan standar yang berlaku. Rencana instalasi listrik terdiri dari :
Gambar detail tersebut dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan tertulis.
Berikut ini diberikan contoh gambar macam instalasi penerangan 1 fase 2 group sebuah rumah tinggal yang dilengkapi dengan banyaknya kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan : Gambar 10. Bagan Instalasi Gambar 11. Diagram Satu Garis dan Denah Lokasi Tabel 1. Daftar Kebutuhan Bahan Suatu Instalasi Listrik Penerangan Rumah Tinggal
Pelaksanaan instalasi listrik penerangan rumah tinggal secara garis besar tersusun atas beberapa kegiatan antara lain :
Lembar KerjaAlat dan Bahan
10.Trek boor ………………………………………………………. 1 buah 11.Obeng pipih …………………………………………………. 1 buah 12.Obeng kembang ………………………………………….. 1 buah 13.Test pen ……………………………………………………….. 1 buah 14.Pensil …………………………………………………………… 1 buah 15.Penggaris kayu ……………………………………………. 1 buah Keselamatan Kerja
Langkah kerjaPemasangan Pipa Dalam Tembok Dan Rangka Kayu Diatas Plafon
Memasukkan Penghantar Dalam Pipa Dan Membuat Hubungan Saklar, Fitting Lampu Dan Stop Kontak.
Memasang Kotak Sekring, Kwhmeter Dan Mcb Serta Elektroda Batang
Gambar 12. Pemasangan KWHMeter dan Kotak Sekring Lembar LatihanAmati hasil pekerjaan setiap langkah percobaan diatas, apakah termasuk kriteria kualitas instalasi sangat baik, baik, sedang atau kurang. Jika termasuk kriteria sedang atau kurang maka harus dilatih lagi percobaan tersebut. 2.2.3. materi : MENGUKUR TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN MEMASANG PENGHANTAR
Suatu instalasi baru, belum boleh diberi tegangan sebelum diukur tahanan isolasinya. Hal ini perlu untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi karena adanya isolasi yang kurang baik atau hubung singkat antara penghantar-penghantar. Tahanan isolasi antara dua penghantar atau antara penghantar dengan tanah paling sedikit harus ada 1000 x tegangan kerja. Untuk instalasi listrik tiga fase yang perlu diukur tahanan isolasinya ialah :
Untuk sumber tegangan 1 fasa maka pengukuran dilakukan antara fase – nol dan fase – ground. Pada pengukuran-pengukuran tersebut diatas, semua lampu-lampu/pemakai dalam keadaan terbuka, sedang saklar-saklar dan sekring-sekring dalam keadaan terhubung. Pengukuran dilakukan dengan “Megger”. Apabila dari hasil pengukuran ternyata nilai tahanan isolasinya kurang dari 1000 kali tegangan kerja maka instalasi harus diperiksa secara teliti bagian demi bagian untuk mencari letaknya kesalahan. Apabila pengukuran tahanan isolasi Instalsi Listrik Penerangan telah memenuhi persyaratan maka Instalasi Listrik Penerangan pada rumah tinggal tersebut boleh dihubungkan dengan sumber tegangan listrik pada tiang pengisi. Untuk menghubungkan instalasi listrik penerangan rumah dengan sumber tegangan listrik pada tiang pengisi umumnya digunakan penghantar DX, Twisted ataupun BC melewati dak standard. Lembar KerjaAlat dan Bahan
Keselamatan kerja
Langkah kerjaPengukuran Tahanan Isolasi Pada Instalasi Listrik Penerangan
Pemasangan Penghantar Dx Dari Dak Standard Ke Tiang Listrik
Gambar 13. Saluran Rumah DX Lembar Latihan Ulangi beberapa kali pengukuran tahanan Isolasi Instalasi Listrik Penerangan seperti tersebut pada lembar kerja sampai terampil. Demikian halnya ulangi beberap kali penyambungan penhantar DX dari dak standard ke tiang pengisi sampai terampil dan hasilnya baik, rapi dan kuat. LEMBAR EVALUASI A. Pertanyaan Disediakan sebuah rumah tinggal yang akan dipasang instalasi listrik penerangan 1 phasa 2 group beserta gambar rencana instalasi dan alat serta bahan yang diperlukan. Pasanglah instalasi listrik penerangan rumah tinggal tersebut dengan benar, baik, rapi, aman dan memenuhi persyaratan PUIL. Kriteria Kelulusan
LEMBAR KUNCI JAWABAN Kunci Jawaban 2.2.1
Kunci Jawaban 2.2.2
Kunci Jawaban 2.2.3
Kunci Jawaban Lembar EvaluasiHasil pemasangan instalasi listrik penerangan rumah tinggal menunjukkan hal – hal berikut :
DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 2000. _____ , Master Electrician’s Workbook, P Publication, Springfield, 1987. Basrowi, Teori Instalasi Listrik Penerangan, FPTK IKIP Yogyakarta, 1996. |