MuslimTerkini.com - Ada beberapa hadits tentang tanggung jawab yang bisa menjadi pengingat untuk diri. Kemudian hadits ini pun menjadi bahan pedoman bagi diri dalam mengemban tanggung jawab. Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya. Secara keseharian, Anda pasti pernah bertemu dengan orang yang bertanggung jawab dan orang yang tidak bertanggung jawab. Baca Juga: Jelaskan Mengapa Islam Menjunjung Tinggi Sikap Tanggung Jawab, ini Jawaban dan Penjelasnnya Sikap bertanggung jawab dan bentuk pertanggung jawaban dalam hidup menjadi sangat pentung dalam islam. Setiap orang pasti punya tanggung jawab, dan itu akan dimintai laporannya. Misal, adalah tanggung jawab dalam pemberian nikmat atau rezeki. Untuk apa rezeki itu, dan bagaimana cara memperolehnya pun akan dicatat dan di "sidang". Hadits-hadits dibawah ini akan memberikan gambaran bagi Anda mengenai tanggung jawab. 1. Jangan Menyia-nyiakan Amanah/ Tanggung Jawab Baca Juga: Jelaskan Mengapa Islam Melarang Pergaulan Bebas, ini Jawaban dan Penjelasannya Page 2Diriwayatkan oleh Anas ra. Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT akan mempertanyakan semua orang yang memegang amanah atas amanah yang ia tanggung, apakah ia memeliharanya atau menyia-nyakannya? Hingga Allah SWT akan mempertanyakan seseorang pada keluarganya.” (HR. Muslim). 2. Tanggung Jawab Seorang Pemimpin Diriwayatkan Abdullah bin Umar ra, ia menuturkan mendengar Rasulullah SAW bersabda, “semua kamu adalah pemimpin dan seluruh pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas mereka yang dipimpin. Imam (presiden, raja) adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Suami adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas keluarganya itu. Istri adalah pemimpin di rumah tangganya dan bertanggung jawab atas rumah tangganya itu. Pembantu adalah pemimpin bagi harta tuannya dan bertanggung jawab atasnya. Dan, kalian semua adalah pemimpin serta bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Baca Juga: Bagaimana Cara Sholat Makmum yang Tertinggal Bacaan Al Fatihahnya Imam, Simak Penjelasannya 3. Pertanggung Jawaban Atas Waktu Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud ra menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dua kaki seorang hamba tidak akan bergeser dari hadapan Rabbnya, hingga ia dipertanyakan akan lima perkara: tentang umurnya dia pergunakan untuk apa? Tentang masa mudanya di mana ia habiskan? Tentang hartanya dari mana ia dapatkan? Dan, ke mana ia nafkahkan? Serta, bagaimana ia mempraktikkan dengan ilmu yang ia miliki?” (HR. Tirmdzi). 4. Pertanggung Jawaban Atas Apa yang dimakan (rezeki) Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, engkau akan ditanyakan tentang nikmat ini pada hari kiamat, engkau keluar dari rumahmu dalam keadaan lapar, dan engkau tidak kembali hingga engkau mendapatkan nikmat.” (HR. Imam Muslim). Baca Juga: Mengapa Seorang yang Fasih Bacaan Alquran Tidak Boleh Menjadi Makmum kepada Orang yang Belum Fasih, Alasannya 5. Tentang Tanggung Jawab Mencegah Kemungkaran Page 3
Tuliskan hadis tentang ajaran kebaikan dalam Islam bantu kak jgn smbrangn jwb Di Dalam Alquran disebutkan neraka memiliki beberapa tingkatan neraka yang paling pedih siksaan Ia adalah neraka a saqar b hawiyah c utama D jahanam Membaca mad layyin sepanjang enam harakat hukumnya .... a. wajib b. lazim C. boleh D.makruh jawab dengan benar dan jangan asal2!!! jelaskan dan sebutkan bacaan tajwid pada surah al mursalat ayat 38 ? bantu jawab ya guys surga merupakan tempat kembali yang penuh dengan...bantu jwb kk yg singkat sj apa arti, "ana min sarogi Jawa wusto_ ( Arab dan arti nya)Apa arti, "fasli jalasti ya zubair" ( bahasa Arab dan arti nya)apa arti, "jalastu fil fasli … Carilah Alif Lam Syamsiyyah Dan Alif Lam Qomariyyah Di Surat Yassin Ayat 1-15 Jangan Ngasal Yaa! Kalo Ngasal Kulaporin tolong bantu kaktrimakasih
04 Januari 2021 : 06:40:15
Muhasabah diri أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ. (رَواه ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه Artinya : Sesungguhnya Rasûlullâh ﷺ bersabda: "Tidak akan bergeser kedua telapak kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya dengan empat macam, yaitu: (1) tentang umurnya habis digunakan untuk apa, (2) jasadnya rusak digunakan untuk apa, (3) ilmunya bagaimana mengamalkannya, (4) hartanya dari mana mencari dan kemana membelanjakannya." (HR. Ibnu Hibban dan At Tirmizi). Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas : 1. Rasûlullâh ﷺ sudah mengingatkan umat manusia sejak zaman dahulu mengenai empat perkara yang harus dipertanggungjawabkan pada hari kiamat. 2. Besuk di hari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat tinggalnya sampai ditanyakan 4 perkara, yaitu : 1) Tentang umurnya. Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang diharamkanNya maka sungguh ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah. 2) Tentang jasad/badan. Bila digunakan untuk taat kepada Allah SWT. sungguh ia telah mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang-orang yang sukses tetapi bila digunakan untuk maksiat kepada Allah maka sungguh termasuk orang yang merugi dan gagal. 3) Tentang ilmunya. Apa yang diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu agama yang Allah telah wajibkan atasmu? Ilmu agama ada dua, Ilmu agama yang sangat dibutuhkan/dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka akan bahagia dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur. Dalam sebuah riwayat disebutkan: وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ. "Celakalah bagi siapa tidak mengerti, dan celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak mengamalkan." 4) Tentang hartanya. Seseorang ditanya di hari kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia, bila mencari dengan jalan tidak haram maka tidak dihukum dengan syarat harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyari'atkan. 3. Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat; Dua yang celaka: 1) Seseorang mengumpulkan harta yang haram. 2) Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian dibelanjakan pada yang haram dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk riya'. Satu yang selamat: Yakni bila mencarinya dengan jalan yang halal dan kemudian dibelanjakannya sesuai dengan apa yang disyari'atkan oleh Allah SWT. Rasûlullâh ﷺ bersabda: نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ. (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ) “Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang sholeh.” (HR Ahmad dalam al-Musnad). Semoga kita termasuk golongan orang yang selamat ini. Aamiin... Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an : 1. Yakni hitung-hitunglah diri kita sebelum kita dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal shaleh untuk bekal hari kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kita kepada Robul-'alamin; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۚ إِنَّ اللّٰهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr/59: 18) 2. Bahwa masalah duniawi itu adalah masalah yang rendah, pasti lenyap, sedikit, dan pasti rusak. Maka perlu diwaspadai supaya selamat dan beruntung; وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ ۞ "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran/3: 185) وَاللّٰهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ. Semoga kita senantiasa dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh, karena hanya Allah-lah yang memberi taufiq dan hidayah. Aamiin... Nabi muhammad hari kiamat Rasulallah
redaksiEditor liramedia.co.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE |