JAKARTA - Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara perlu diketahui bagi generasi kekinian agar tetap semangat dalam mempelajari sejarah dan meneladani para pahlawan. Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bang sa yang gigih dalam menggapai cita-citanya. Meskipun berbeda zaman, namun spirit berjuang terus berkobar. Dimulai dari zaman Kerajaan Majapahit, bagaimana Patih Gadjah Mada mengucap kan Sumpah Palapa. Diketahui isi sumpah tersebut untuk mempersatukan Nusantara. Saat Indonesia dijajah Belanda dan Jepang, perlawanan tak pernah berhenti. Hingga puncaknya Soekarno dan Bung Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Bentuk semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh pendiri negara dari masa ke masa terbagi menjadi 4 periode, yaitu periode I atau masa sebelum pergerakan nasional, periode II atau masa pergerakan nasional, periode III atau masa proklamasi dan perang kemerdekaan, dan periode 4 atau masa perjuangan mengisi kemerdekaan. Periode I Dahulu pada periode ini Nusantara masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Mereka memiliki agama dan kepercayaan masing-masing. Namun, perbedaan itu tak menjadi sebab perpecahan. Justru mereka hendak bersatu di bawah naungan Nusantara. Pada saat itu pula tumbuh jiwa dan semangat kejuangan yakni kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketakwaan terhadap Tuhan, dan Kerukunan hidup umat beragama, serta kepeloporan dan keberanian. Periode II Masa ini merupakan kebangkitan para pemuda. Mereka aktif dalam Pergerakan Nasional. Terdiri dari beragam pemuda dari suku, budaya, bahasa, agama yang berbeda. Namun para pemuda itu berusaha menyatukan anak bangsa dan mengucapkan Sumpah Pemuda. Tanggal 28 Oktober 1928, menjadi langkah awal kemerdekaan bangsa Indonesia lepas dari belenggu penjajah dan belenggu ego masing-masing. Periode III Dalam periode III atau semangat dan komitmen kebangsaan yang terjadi pada masa proklamasi dan perang kemerdekaan ini terjadi karena Indonesia masih mengalami agresi oleh pihak Belanda yang tidak menerima kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu Indonesia mengangkat senjata dan melawan pihak Belanda dengan semangat dan nilai-nilai kejuangan terutama rasa sebagai negara yang sudah merdeka. Perjuangan para pendiri bangsa selama periode inilah yang diberi nama sebagai Jiwa semangat dan nilai-nilai berdasarkan kepada Undang-undang Dasar 1945 (UUD 45). Periode IV Pasca kemerdekaan, bangsa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yakni bagaimana mereka mengurus kemerdekaan. Karena saat merebut dan berjuang untuk membacakan proklamasi, butuh banyak nyawa dan terjadi pertumpahan darah. Bapak bangsa dibantu para pemuda mencoba merumuskan dasar-dasar negara Indonesia. Agar negara ini dapat bersatu tanpa terpecah belah. Fondasi dasar semangat juang ialah Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara terlihat pada empat periode masing-masing. Sebagai generasi penerus sudah seharusnya melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa.
Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut.
Sebagai siswa dan generasi muda, tentu kalian juga harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Komitmen berbangsa dan bernegara bagi generasi muda salah satunya dengan menerima Pancasila sebagai dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri.
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final. Final artinya, Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional (konsensus) yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat Indonesia. Konsensus Pancasila sebagai dasar negara, telah diperkuat dengan Ketetapan MPR Nomor XVIII/ MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 isi ketetapan MPR tersebut yaitu ”Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri negara. adjar.id - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila dirumuskan oleh beberapa orang yang disebut sebagai para pendiri negara. Tokoh-tokoh pendiri negara di antaranya adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Mr. Soepomo, dan KH. Wahid Hasyim. Dalam merumuskan Pancasila, para pendiri negara tersebut memiliki ciri-ciri komitmen pribadi, Adjarian. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen berarti tanggung jawab. Sikap atau perilaku yang menunjukkan komitmen ditandai dengan adanya rasa memiliki, perhatian, dan melakukan usaha secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita. Nah, seseorang yang mempunyai komitmen terhadap bangsa akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi. Lalu, apa saja ciri-ciri komitmen pribadi para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila? "Dalam merumuskan dasar negara Pancasila, tokoh-tokoh pendiri negara mempunyai ciri-ciri komitmen pribadi." Baca Juga: Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Ciri-Ciri Komitmen Pribadi Pendiri Negara Berikut lima ciri komitmen pribadi para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila. Page 2
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri negara. 1. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk cinta Tanah Air serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. 2. Mempunyai rasa memiliki terhadap bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, Adjarian. Sebab, rasa memiliki terhadap bangsa Indonesialah yang menjadi landasan bagi para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. 3. Senantiasa bersemangat dalam berjuang. Dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa, para pendiri negara menghadapi berbagai cobaan dan rintangan. Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ada di dalam Pancasila dan Contoh Pengamalannya Namun, para pendiri negara selalu bersemangat memperjuangkan bangsa Indonesia. 4. Memberikan dukungan dan melakukan upaya aktif untuk mencapai cita-cita bangsa. Tidak hanya memberikan dukungan, para pendiri bangsa juga aktif berupaya untuk mencapai cita-cita bangsa. Cita-cita bangsa Indonesia adalah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Page 3
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri negara. 5. Melakukan pengorbanan pribadi. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi merupakan salah satu bentuk pengorbanan pribadi para tokoh pendiri bangsa. "Ciri-ciri komitmen pribadi para pendiri negara di antaranya selalu bersemangat dan mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme." Nah, itulah ciri-ciri komitmen pribadi para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sekarang kita jawab pertanyaan berikut, yuk! Baca Juga: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs kelas VII Kemednikbud RI. Tonton video ini, yuk! |