Hadits 3 golongan yang mendapat naungan Allah

ORANG kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi Umat Muslim.”

Ketika Allah SWT kumpulkan semua umat manusia di Padang Mahsyar, ketika seluruh umat manusia akan dihisab betul-betul amal ibadahnya dari mulai ia lahir hingga mereka meninggal dunia. Mereka para orang-orang kafir berangan-angan untuk menjadi orang muslim.

Bagaimana tidak, orang muslim tentu telah dijanjikan oleh Allah surga yang begitu indah. Dalam kitab Nashâih al-‘Ibâd karya Syekh Nawawi al-Jawi al-Bantani, ia menjelaskan mengenai nasib seseorang ketika di Padang Mahsyar di hari kiamat kelak. Dijelaskan dalam kitab tersebut, akan ada tiga bentuk manusia yang akan Allah terangkan nanti dan akan mendapatkan naungan yang luar biasa.

Seperti sabda Rasulullah yang tertera dalam kitab Nashâih al-‘Ibâd “Tiga golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan arasy-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya (pada Hari Kiamat).”

Baca Juga: Bersin dan Menguap, Mana yang Disukai dan Dibenci Allah Ta'ala

Golongan pertama yang akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala di Hari Kiamat adalah mereka yang senantiasa tetap menyempurnakan wudhunya dalam keadaan sesulit apapun.

Golongan yang kedua adalah orang yang selalu melakukan perjalanan ke masjid. Bagaimana sulitnya kondisi maupun suasana atau barangkali bagaimanapun dinginnya cuaca, namun orang tersebut terus berangkat ke masjid untuk menunaikan salat sesuai perintah Allah subhanahu wata’ala.

Baca Juga: Bersedekah Cara Memperlancar Rezeki, Ini Jurus Lainnya

Golongan yang terakhir adalah mereka yang memberikan makanan dan minuman kepada orang- orang yang kelaparan.

Maka marilah kita terus berusaha bertakwal agar kelak di Padang Mahsyar kita termasuk kedalam tiga golongan tersebut. Maka dari itu mari selalu melangkahkan kaki kita untuk ke masjid, selalu menjaga wudhu kita walaupun dalam kondisi atau posisi bagaimanapun dan juga mari untuk memberikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan, maka InsyaAllah ketika di Padang Mahsyar kelak kita semua akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang diberikan naungan oleh Allah.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

(Vitri)

  • #PPPA Daarul Quran
  • #Jangan Remehkan Umat Muslim
  • #Umat Muslim

Hadits 3 golongan yang mendapat naungan Allah


Padang (Indomen)-Ketika Allah SWT kumpulkan semua umat manusia di Padang Mahsyar, ketika seluruh umat manusia akan dihisab betul-betul amal ibadahnya dari mulai ia lahir hingga mereka meninggal dunia. Mereka para orang-orang kafir berangan-angan untuk menjadi orang muslim.

Bagaimana tidak, orang muslim tentu telah dijanjikan oleh Allah surga yang begitu indah. Dalam kitab Nashâih al-‘Ibâd karya Syekh Nawawi al-Jawi al-Bantani, ia menjelaskan mengenai nasib seseorang ketika di Padang Mahsyar di hari kiamat kelak. Dijelaskan dalam kitab tersebut, akan ada tiga bentuk manusia yang akan Allah terangkan nanti dan akan mendapatkan naungan yang luar biasa.

Seperti sabda Rasulullah yang tertera dalam kitab Nashâih al-‘Ibâd “Tiga golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan arasy-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya (pada Hari Kiamat).”

Golongan pertama yang akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala di Hari Kiamat adalah mereka yang senantiasa tetap menyempurnakan wudhunya dalam keadaan sesulit apapun.

Golongan yang kedua adalah orang yang selalu melakukan perjalanan ke masjid. Bagaimana sulitnya kondisi maupun suasana atau barangkali bagaimanapun dinginnya cuaca, namun orang tersebut terus berangkat ke masjid untuk menunaikan salat sesuai perintah Allah subhanahu wata’ala.

Golongan yang terakhir adalah mereka yang memberikan makanan dan minuman kepada orang- orang yang kelaparan.

Maka marilah kita terus berusaha bertakwal agar kelak di Padang Mahsyar kita termasuk kedalam tiga golongan tersebut. Maka dari itu mari selalu melangkahkan kaki kita untuk ke masjid, selalu menjaga wudhu kita walaupun dalam kondisi atau posisi bagaimanapun dan juga mari untuk memberikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan, maka InsyaAllah ketika di Padang Mahsyar kelak kita semua akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang diberikan naungan oleh Allah.(O.c)

Rabu, 03 Juni 2020 - 21:28 WIB

Dahsyatnya hari Kiamat tidak bisa dibayangkan oleh siapa pun, maka beruntuglah golongan manusia yang masuk surga tanpa hisab (pengadilan akhirat). Foto ilustrasi/Ist

Sebagaimana dijelaskan dalam kaidah syariat, hari Kiamat adalah hari yang sulit bagi manusia kecuali mereka yang dirahmati Allah Ta'ala. Dahsyatnya hari Kiamat tidak bisa dibayangkan oleh siapa pun, maka beruntunglah golongan manusia yang masuk surga tanpa hisab (pengadilan akhirat).

Dalam satu hadis disebutkan ada 3 hal yang akan berada dalam naungan 'Arasy Allah pada hari Kiamat .(Baca Juga: Inilah Rentetan Peristiwa Menjelang Hari Kiamat Besar)

عَن عَبِد الَرحمنِ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ عَنِ الٌنِبيِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ ثَلآثُ تَحتَ العَرشِ يَومَ القَياَمةَ القُرانُ يُحَاجُّ العِبَادَ لَه ظَهرٌ وَبَطُنٌ وَالأمَاَنُةٌ وَالرَّحِمُ تُنَادِيُ ألآ مَنُ وَصَلَنيِ وَصَلَهُ اللٌهُ وَمَن قَطَعنيِ قَطَعَهً اللٌهُ. (روى في شرح السنة)

Dari Abdur Rahman bin Auf RA dari Nabi shallallahu 'alaihi wa salam. "Ada tiga hal yang akan berada di bawah naungan 'Arasy Ilahi pada hari kiamat : (1) Al-Qur'an yang akan membela hamba Allah dan ia mempunyai zhahir dan batin: (2) Amanat dan (3) Silaturahmi yang akan berseru, 'ingatlah! siapa yang menghubungkan aku, maka Allah menghubunginya, dan siapa yang memutuskan aku, maka Allah memutuskannya." (Kitab Syarhus Sunnah).

Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dalam Kitab Fadhail Qur'an menjelaskan, maksud 'tiga hal yang berbeda di bawah Arasy' adalah sempurnanya kedekatan ketiga hal itu kepada Allah, yakni sangat dekat dengan 'Arsy Allah. Maksud 'membela hamba Allah' adalah orang yang memuliakan Al-Qur'an , menunaikan hak-haknya, dan mengamalkan isinya. Maka Al-Qur'an pasti akan membelanya di hadapan Allah dan akan mensyafa'atinya serta meninggikan derajatnya.

Mulla Ali Qari RA meriwayatkan dari Tirmidzi bahwa ahli Al-Qur'an kelak akan datang pada hari Kiamat . Lalu Al-Qur'an memohon kepada Allah, "Ya Allah, berilah ia pakaian!" maka dipakaikan mahkota kemuliaan kepada orang itu. Kemudian Al- Qur'an memohon lagi, "Ya Allah tambahkanlah untuknya!" maka dipakaikan kepadanya pakaian kemuliaan. Al-Qur'an pun memperoleh ridha dari orang yang kita cintai di dunia ini, rasanya tidak ada kenikmatan yang lebih besar dari pada itu. (Baca Juga: Beginilah Keadaan Umat Islam pada Hari Kiamat)

Demikian juga di akhirat, kenikmatan manakah yang dapat mengalahkan ridha Allah? Sedangkan bagi orang yang tidak memenuhi hak-hak Al-Qur'an , maka Al-Qur'an akan menuntutnya, "apakah engkau telah memuliakan aku? Apakah engkau telah menunaikan hak-hakku?"

Hak Al-Qur'an

Dalam Syarah Ihya dinyatakan bahwa hak Al-Qur'an adalah dikhatamkan dua kali dalam setahun. Maka mereka yang melalaikan Al-Qur'an hendaknya memikirkan masalah ini, yakni bagaimanakah kita menjawab tuntutan sekeras ini? Padahal maut itu pasti datang, dan tidak ada tempat untuk lari darinya.

Maksud Al-Qur'an memiliki zhahir dan batin. Zhahir Al-Qur'an yaitu makna Al-Qur'an yang dapat dipahami oleh semua orang. Sedangkan batin Al-Qur'an maksudnya adalah makna Al-Qur'an yang tidak dapat dipahami oleh semua orang. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengemukakan pendapatnya sendiri tentang isi Al-Qur'an, maka ia telah melakukan kesalahan walaupun pendapatnya itu benar."

Ulama berpendapat bahwa maksud zhahir Al- Qur'an adalah lafazh-lafazh Al-Qur'an yang dapat dibaca oleh semua orang. Sedangkan batin Al-Qur'an adalah makna atau maksud Al-Qur'an yang dapat dipahami menurut keahlian masing-masing.(Baca Juga: Astaghfirullah, Inilah Orang Pertama yang Diadili di Hari Kiamat)

Untuk memahami kandungan Al-Qur'an , kita mesti menunaikan syarat dan adab-adabnya terlebih dahulu. Jangan hanya bermodalkan tentang lafaz bahasa Arab, atau melihat terjemahan, seseorang berani menafsirkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri.

Alim ulama berkata, untuk dapat menafsirkan Al-Qur'an diperlukan keahlian dalam 15 bidang ilmu. Ada tiga hal yang harus dikuasai jika ingin menafsirkan Al-Qur'an:

1. Ilmu Lughat (filologi), yaitu ilmu untuk mengetahui arti setiap kata Al-Qur'an .

2. Ilmu Nahwu (ilmu tata bahasa).

3. Ilmu Sharaf (ilmu perubahan bentuk kata). (Baca Juga: Inilah Orang-orang yang Bangkrut di Hari Kiamat)

Wallahu Ta'ala A'lam

(rhs)

Hadits Tujuh Golongan dalam Naungan Allah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mu’ammal Hamidy

عن أبي هريرة ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، أنه قال : « سبعة يظلهم الله تعالى في ظل عرشه يوم لا ظل إلا ظله : شاب نشأ في عبادة الله تعالى ، وإمام مقسط ، ورجل دعته امرأة حسناء ذات حسب إلى نفسها فقال : إني أخاف الله رب العالمين ، ورجل أخفى يمينه عن شماله صدقته ، ورجل قلبه متعلق في مساجد الله تعالى ، ورجلان تواخيا في الله ثم افترقا على ذلك » ( الطحاوى )

Artinya: Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: Ada tujuh golongan manusia yang nanti  akan dinaungi Allah dalam naungan ‘arasy-Nya pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah, yaitu : (1) Seorang pemuda yang dibesarkan dalam ibadah kepada Allah, (2) Pemimpin yang adil dan ujur, (3) Seorang laki-laki yang diajak berselingkuh oleh seorang perempuan cantik dan berpangkat, lalu dia mengatakan “aku takut kepada Allah rabbal ‘alamin”, (4) Seseorang yang merahasiakan sedekah yang diberikan oleh tangan kanannya terhadap tangan kirinya, (5) Seseorang yang hatinya  selalu tertambat di masjid-masjid Allah, (6) dan (7) Dua orang yang masing-masing bermaksud menjalin persaudaraan karena Allah, lalu dalam keadaan demikian itu mereka berpisah. (HR Thahawi).

Dalam riwayat lain berbunyi sbb:

807 – عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « سبعة يظلهم الله تحت ظله يوم لا ظل إلا ظله ، إمام مقسط ورجل لقيته امرأة ذات جمال ومنصب فعرضت نفسها عليه فقال : إني أخاف الله رب العالمين ، ورجل قلبه معلق بالمساجد ورجل تعلم القرآن في صغره فهو يتلوه في كبره ورجل تصدق بصدقة بيمينه فأخفاها عن شماله ، ورجل ذكر الله في برية ففاضت عيناه خشية من الله عز وجل ، ورجل لقي رجلا فقال : إني أحبك في الله فقال : له  الرجل وأنا أحبك في الله » ( رواه البيهقى فى شعب الايمان و هذا حديث صحيح )

Artinya : Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah Saw, sesungguhnya beliau bersada : ”Ada tujuh golongan yang akan  dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tiada naungan lain selain naungan-Nya, yaitu : (1). Pemimpin yang adil dan jujur, (2). Seorang lelaki betemu seorang perempuan cantik dan berpangkat lalu perempuan itu menawarkan dirinya kepada laki-laki tersebut dan laki-laki tersebut  mengatakan : “Sesungguhya aku takut kepada Allah rabbul alamin”, (3). Seseorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid, (4). Seseorang yang mempelajari al-Qur’an sejak muda dan terus dibacanya sampai tua, (5). Seseorang  yang merahasiakan sedekahnya sehingga apa yang diberikan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, (6). Seseorang yang ingat kepada Alah (dzikrullah) di tengah-tengah orang banyak sambil melelehkan air matanya karena takut kepada Allah, (7). Seseorang bertemu orang lain lalu dia mengatakan : Aku mencintaimu karena Allah, yang disambut oleh temannya itu : Akupun mencintaimu karena Allah”. (HR Baihaqi, dalam Syu’abul Iman).

Hadits 3 golongan yang mendapat naungan Allah

sumber : Suara Muhammadiyah