Gerakan meloncat dapat dilakukan dengan titik titik berjalan

KOMPAS.com - Melompat dan meloncat merupakan aktivitas yang sering dilakukan dalam olahraga fisik. 

Tahukah kamu, melompat dan meloncat memiliki arti yang berbeda? 

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti lompat adalah gerakan yang dilakukan untuk menjauhi permukaan tanah atau lantai. Dilakukan untuk bergerak secara horizontal ke depan, samping, atau ke belakang. Aktivitas melompat menggunakan otot kaki. 

Sedangkan loncat artinya gerakan untuk menjauhi permukaan tanah atau lantai secara vertikal atau ke atas yang menggunakan otot kaki. 

Dari definisi tersebut, perbedaan melompat dan meloncat terletak pada arah menjauhi permukaan tanah atau lantai. Melompat secara horizontal, sedangkan meloncat secara vertikal. 

Baca juga: Olahraga Bela Diri: Pengertian, Teknik Dasar, Jenis, dan Fungsinya

Selain arah menjauhi permukaannya, berikut perbedaan melompat dan meloncat lainnya, yaitu: 

Posisi tangan

Dikutip dari buku 99% Sukses Ulangan Harian SD Kelas 2 (2010) karya Tim Guru Eduka, disebutkan jika posisi tangan pada saat melompat dan meloncat berbeda.

Biasanya pada saat melompat, posisi kedua tangan ditekuk ke samping tubuh. Salah satu tujuannya untuk menjaga keseimbangan tubuh saat melompat.

Sedangkan saat meloncat, biasanya posisi kedua tangan akan diluruskan dan berada di samping paha. Contohnya saat melakukan loncat indah.

Namun, posisi tangan dalam melompat dan meloncat tentunya harus disesuaikan dengan aturan dalam cabang olahraganya. Tidak bisa disamaratakan jika posisi tangan saat melompat dan meloncat selalu seperti itu.

Contohnya pada saat melakukan lompat galah, tangan atlet tidak ditekuk ke samping. Namun, membawa galah dengan posisi tangan yang telah ditentukan.

Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Olahraga Lompat Kangkang

Tumpuan kaki

Menurut Tim Guru Eduka dalam Buku 99% Sukses Ulangan Harian SD Kelas 4 (2010), melompat dan meloncat memiliki perbedaan dalam penggunaan tumpuan kaki untuk mendorong tubuh.

Saat melompat, tubuh hanya bertumpu pada satu kaki saja. Hal ini berarti jika saat melompat, hanya satu kaki saja yang dijadikan tumpuan untuk menolakkan kaki atau mendorong tubuh.

Sehingga gerakan yang dihasilkan berupa gerakan tubuh ke depan. Contoh olahraga yang menggunakan teknik melompat adalah olahraga atletik lompat tinggi, lompat jauh dan lompat galah.

Sedangkan untuk meloncat, tubuh bertumpu pada kedua kaki. Hal ini berarti kedua kaki dijadikan tumpuan untuk menolakkan kaki atau mendorong tubuh.

Hasil dari gerakan meloncat ialah tubuh terdorong secara vertikal ke atas. Contoh olahraga yang menggunakan teknik meloncat ialah permainan loncat tangga, loncat bola dan loncat indah yang merupakan bagian dari cabang olahraga renang.

Baca juga: Gerak Melayang dalam Olahraga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi sikap awal gerakan meloncat. Foto: iStock

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang cukup dikenal luas oleh masyarakat. Pasalnya, gerakan-gerakan yang terdapat dalam olahraga ini adalah gerakan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan, berlari, melompat, dan melempar.

Bahkan, masing-masing gerakan tersebut telah dijadikan sebagai cabang olahraga pula, tak terkecuali melompat. Ada beberapa olahraga yang menggunakan loncatan sebagai gerakan dasar, contohnya lompat jauh dan lompat tinggi.

Lompat jauh adalah olahraga yang dilakukan dengan gerakan menolak dengan satu kaki. Dalam olahraga ini, atlet harus mengandalkan kemampuan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan untuk melemparkan dirinya dari papan tolakan.

Mengutip buku Pandai Mengajar dan Melatih Atletik oleh Pungki Indarto dkk, dalam lompat jauh, dibutuhkan usaha membawa berat badan yang dipertahankan dalam waktu lama ketika di udara hingga pendaratan kedua kaki diluruskan dan mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Ada pula lompat tinggi, jenis olahraga atletik yang menuntut sang atlet melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan.

Dalam pertandingan lompat tinggi, lompatan akan dinyatakan gagal jika peserta menyentuh palang atau tidak melakukan loncatan. Pelompat diberikan kesempatan sebanyak tiga kali loncatan.

Apabila pelompat gagal tiga kali berturut-turut maka dinyatakan gagal. Pemenang ditentukan dari pelompat yang dapat melakukan lompatan tertinggi.

Bagaimana Sikap Awal Gerakan Meloncat Jauh?

Ilustrasi sikap awal lompat jauh. Foto: iStock

Lompat jauh dilakukan dengan berbagai gaya, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan di udara. Ketiga gaya tersebut memiliki sikap awal meloncat yang berbeda-beda.

Sebelum melakukan awalan lakukan tahap persiapan perkenaan kaki tolak dengan papan tolak. Awalan dilakukan dengan ritme lari dari pelan ke maksimal.

Setelah itu, pelompat hanya perlu melakukan tekukan pada kaki setelah melakukan tolakan pada saat posisi badan berada di udara.

Sikap awal meloncat dilakukan dengan berlari secara pelan hingga maksimal. Setelah kaki tumpu melakukan tolakan pada balok tumpu, selanjutnya badan menolak vertikal ke atas.

Saat melayang di udara, tubuh diposisikan seperti orang yang sedang menggantung dengan tangan diluruskan ke atas dan posisi badan dilentingkan ke belakang.

Diawali dengan ritme langkah lebar dari pelan ke maksimal dengan pembagian jarak 40 m-45 m. Lakukan gerakan menolak dengan lompatan vertikal menggunakan kaki terkuat.

Saat di udara, ubahlah kaki ayun ke atas dengan kuat seperti berjalan di udara. Lalu kaki mendarat dengan posisi badan diusahakan selalu dijatuhkan ke depan agar badan tidak jatuh ke belakang dan mengurangi hasil lompatan.

Bagaimana Sikap Awal Gerakan Meloncat Tinggi?

Ilustrasi sikap awal lompat tinggi. Foto: iStock

Sama halnya dengan lompat jauh, lompat tinggi juga dilakukan dengan berbagai gaya, antara lain gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop.

Diawali dengan loncatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar. Dengan begitu, kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.

Sikap awal meloncat dilakukan dari sisi samping mistar. Kemudian, atlet atau pemain mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang telentang di udara, lalu memutar tubuh hingga melewati mistar.

Dalam gaya guling sisi, bagian kepala menjadi lebih rendah dari pinggul. Karena itu, gaya ini disempurnakan dengan gaya straddle.

Gaya straddle dilakukan dengan posisi badan menghadap mistar, kemudian dilanjutkan berlari dengan ritme pelan lalu cepat.

Berbeda dengan gaya guling sisi dan straddle, awalan gaya flop dilakukan dari arah depan dengan sangat cepat dan sedikit melingkar atau menikung dan tegak lurus menghadap letak mistar.