Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui

Jakarta -

Gas alam adalah salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu kapur di atas reservoir minyak bumi.

Dalam situs Kemendikbud disebutkan, gas alam ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi, dan tambang batubara. Unsur utama penyusun gas alam adalah metana (CH4) yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan.

Metana sebagai unsur utama penyusun gas alam merupakan gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat.

Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Namun sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol. Hal ini agar terdeteksi bila terjadi kebocoran.

Gas alam yang telah diproses sebenarnya tidak beracun. Akan tetapi gas alam tanpa diproses dapat menyebabkan pernafasan tercekik karena dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan.

Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan.

Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak jika tersulut api. Selain itu dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.

Gas alam mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak, yaitu:

1. Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik.2. Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu

3. Mudah transportasinya.

Sedangkan kekurangan gas alam adalah sulit dalam penyimpanannya terutama dalam jumlah besar.

Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi:

(1) transportasi melalui pipa salur

(2) transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh,

(3) transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah (antar pulau).

Saat ini jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh Pertamina dan PGN dan masih terlokalisir terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Manfaat gas alam cukup banyak. Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok seperti dilansir situs Kemendikbud:

1. Sebagai Bahan Bakar

Antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap (PLTG/PLTU), bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, serta bahan bakar kendaraan bermotor, sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.

2. Sebagai bahan baku

Antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, plastik, cat, photo film, obat-obatan, karbondioksidanya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

3. Sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG)

Di Indonesia, pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar untuk energi yang berorientasi ekspor, yaitu diekspor dalam bentuk LNG.

Sedangkan untuk pemakaian di dalam negeri, gas alam lebih banyak digunakan untuk kebutuhan pabrik. Sebagai contoh, pipa gas alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.

Pemanfaatan gas alam sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai bahan baku industri yang mempunyai nilai tambah yang tinggi ini perlu didorong agar dicapai nilai pemanfaatan yang optimal.

Daerah Penghasil Gas Alam di Indonesia

Daerah-daerah penghasil gas alam di Indonesia antara lain Arun (Aceh), Bontang (Kalimantan), Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Simak juga video 'Bahan Bakar Gas Alam, Pamekasan':

[Gambas:Video 20detik]

(nwy/pal)

Gas alam atau gas bumi adalah kekayaan alam yang terkandung dalam perut bumi. Biasanya gas alam ditemukan pada ladang minyak, ladang gas hingga ladang tambang batu bara. Manfaat gas alam bagi kehidupan sangatlah banyak. Contohnya untuk bahan bakar transportasi hingga sebagai bahan bakar yang paling dicari ibu rumah tangga untuk memasak di dapur.

Seperti halnya minyak bumi, gas alam juga termasuk energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, jika gas alam terus dieksploitasi maka bukan tidak mungkin cadangannya di dalam perut bumi akan habis, apalagi jika tidak ditemukan cadangan gas alam yang baru.

Untuk menambah wawasanmu tentang gas alam, berikut ini 5 fakta menarik seputar gas alam yang harus kamu ketahui. Yuk disimak!

Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
spartanrugged.com

Gas alam merupakan sumber energi yang rendah karbon dioksida (CO2) dibandingkan dengan sumber energi lain seperti batu bara atau minyak bumi. Ini membuat gas alam menjadi sumber energi yang lebih bersih. Melansir barentsnaturgass.com, gas alam memiliki kandungan emisi 25% lebih rendah dibandingkan bahan bakar lainnya dalam memproduksi listrik. Karenanya pembangkit listrik yang memakai bahan bakar gas lebih bersih lantaran mengeluarkan emisi yang lebih sedikit. Dengan begitu lebih ramah lingkungan.

Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
santos.com

Ternyata gas alam yang berbentuk padat bisa diubah menjadi cair. Gas alam yang telah dicairkan sering disebut Liquified Natural Gas (LNG). Jadi, perubahan gas alam menjadi cair dilakukan untuk memudahkan proses distribusi gas agar sampai ke konsumen tanpa harus dialirkan melalui pipa. Praktik mencairkan gas ini dilakukan oleh negara-negara yang menjual gasnya ke negara lain. Seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia.

Indonesia pernah menjadi eksportir gas alam terbesar ke negara-negara Asia Timur pada era 70-an. Gas tersebut bersumber dari ladang gas yang dikelola PT Arun NGL di Lhokseumawe, Aceh.

Pada prosesnya, gas alam yang diekspor oleh Indonesia tersebut dibawa melalui kapal kargo dalam bentuk cair hingga tiba ke negara tujuan ekspor. Setelah sampai tujuan, barulah gas tersebut masuk proses regasifikasi, atau mengubah gas yang tadinya cair kembali menjadi gas seperti semula.

Mengacu quakeenergy.com, agar gas alam berubah menjadi cair maka gas harus didinginkan dengan alat tertentu hingga suhunya mencapai 260 derajat di bawah nol. Dengan begitu gas pun akan berubah bentuk dari padat menjadi cair.

Baca Juga: 5 Cara Memutus Kutukan Sumber Daya Alam yang Terjadi di Indonesia

Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
Gas alam merupakan sumber energi yang dapat Diperbaharui
Unsplash.com/Carl Nenzen Loven

Proses penemuan gas alam dilakukan dengan kegiatan eksplorasi seperti halnya pencarian minyak bumi. Adapun gas alam yang mentah alias belum diolah maka gas tersebut masih mengandung sejumlah unsur gas. Mengacu data International Gas Union (IGU), gas alam mentah dapat mengandung sejumlah campuran gas seperti butana, propana, pentana, dan juga beberapa unsur kimia lain seperti nitrogen, karbon dioksida serta uap air.

Ketika gas alam diolah menjadi gas yang siap digunakan konsumen, maka harus melalui proses pemurnian gas menjadi metana dengan beberapa campuran etana.

Baca Juga: 5 Cara Memutus Kutukan Sumber Daya Alam yang Terjadi di Indonesia

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sumber energi di Indonesia melimpah ruah, mulai dari migas dan non migas. Foto: Pixabay

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi, mulai dari minyak dan gas bumi (migas), hingga yang bukan berasal dari minyak dan gas bumi (non migas). Sumber energi tersebut dapat ditemukan di seluruh daerah di Indonesia.

Energi didapatkan dari bermacam-macam sumber yang berbeda. Sumber energi paling utama di muka bumi adalah matahari. Menurut sumbernya, energi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sumber energi yang dapat diperbarui

Sumber energi yang dapat diperbarui, yaitu sumber energi yang dapat digunakan secara terus menerus, tanpa batas waktu tertentu, serta tidak mudah habis. Contohnya adalah air, matahari, hewan, dan tumbuhan.

2. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui

Sumber energi yang tidak dapat diperbarui merupakan sumber energi yang akan habis bila terus menerus digunakan, tidak dapat dibentuk dalam waktu yang cepat, serta jika tidak dikelola dengan baik, akan sulit untuk mendapatkannya kembali.

Berdasarkan sumbernya, sumber energi dibagi menjadi dua, yaitu dapat diperbarui dan tidak. Foto: Pixabay

Segala sumber energi perlu dilakukan pemanfaatan yang efektif dan efisien agar tidak mengalami kelangkaan, sekali pun sumber energi yang dapat diperbarui. Mengapa demikian? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sumber Energi yang Dapat Diperbarui

Mengutip dalam buku Kayanya Negeriku Tema 9 Kelas IV yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI, sumber energi yang dapat diperbarui adalah sumber energi yang tidak akan habis, meskipun digunakan secara terus menerus.

Disebutkan bahwa sumber energi ini dapat memperbarui diri. Sumber energi jenis ini tersedia di alam, serta dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik mungkin, tetapi harus perlu memperhatikan dalam pengelolaannya.

Mengutip dari buku Mesin Konversi Energi karya Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, sumber energi yang dapat diperbarui cenderung memiliki sifat pembentukan yang lebih singkat, bahkan banyak yang tersedia di alam dan tidak merusak lingkungan.

Sumber energi yang dapat diperbarui bukan berasal dari minyak bumi dan gas (non migas). Berikut adalah contoh sumber energi yang dapat diperbarui, yaitu:

Contoh sumber energi yang dapat diperbarui. Foto: Pixabay

  • Air, yang dibedakan menurut tenaga air (hydropower), energi gelombang laut, energi pasang surut dan energi gradien suhu.

  • Angin, yang didapatkan dari adanya perbedaan tekanan di aliran udara.

  • Biomassa, adalah proses daur ulang pada tumbuhan melalui proses fotosintesis, yang mana tenaga surya adalah sumber energi utamanya.

  • Biofuel, yaitu bahan bakar perantara yang terbentuk dari material organik umpan kimiawi, yang menghasilkan etanol cair, biodiesel, dan biogas.

  • Biogas, merupakan sumber energi yang didapatkan dari kotoran binatang melalui proses penguraian oleh bakteri.

  • Energi gelombang laut (wave energy), yang merupakan sumber energi dari yang dikonversi melalui sistem mekanisme.

  • Energi pasang surut (tidal), yang cukup potensial untuk menggerakkan turbin air berskala besar.

  • Energi surya (solar energy) adalah sumber energi yang melimpah ruah, bersih, bebas polusi, dan tidak akan habis sepanjang masa.

  • Energi panas bumi, yang dihasilkan dari matahari, serta menjadi sumber energi utama yang didapatkan di muka Bumi.