Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum

Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum

Pemasaran merupakan kegiatan untuk terjadinya proses transaksi antara pemilik jasa/barang dengan konsumen. Sedangkan pemasaran pariwisata diartikan sebagai suatu usaha untuk memudahkan terjadinya transaksi pariwisata bagi suatu golongan masyarakat yang berbeda-beda. Dalam hal ini, pemasaran juga dipandang sebagai proses manajemen suatu badan usaha kepariwisataan untuk mempengaruhi wisatawan agar mengunjungi tempat wisatanya.

Tujuan pemasaran memiliki arti yang berbeda dengan target pasar. Hal ini karena tujuan pemasaran berfokus pada ungkapan filosofis yang ditegaskan oleh badan usaha tertentu. Sedangkan target pemasaran merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh badan usaha tersebut.

Pentingnya Strategi Pemasaran Pariwisata

Strategi pemasaran khususnya dalam bidang pariwisata  sangat perlu untuk dilakukan mengingat banyaknya pesaing yang ada. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan dan dinilai sangat ampuh untuk dilakukan yaitu promosi. Dalam kegiatan promosi seperti pemasangan iklan dan promosi penjualan, suatu badan usaha dapat memperbesar daya tarik produknya kepada wisatawan.

Dengan adanya strategi pemasaran maka para wisatawan akan tahu wisata baru apa yang sedang muncul dan populer. Selain itu, dengan strategi pemasaran yang benar, tempat wisata yang dipromosikan akan berkembang lebih baik dan lebih ramai lagi. Strategi ini membantu para wisatawan untuk mengetahui informasi detail tentang suatu tempat wisata.

Terlepas dari beberapa hal di atas, strategi pemasaran bidang pariwisata membuat tempat wisata memiliki pengawasan yang lebih efektif. Hal ini karena pengelola wisata ingin terus mengembangkan tempat wisata sehingga pengawasan perlu ditingkatkan untuk menciptakan tempat wisata yang nyaman. Strategi pemasaran ini membuat target serta tujuan tempat wisata menjadi lebih terarah.

Strategi Pemasaran Pariwisata

Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyusun strategi pemasaran suatu produk atau jasa. Hal ini berkaitan dengan strategi untuk membuat tempat wisata dapat dikunjungi oleh banyak orang sehingga pengelola tempat wisata memperoleh keuntungan. Berikut adalah strategi pemasaran dalam bidang pariwisata untuk membuat tempat wisata menjadi ramai dikunjungi wisatawan.

1. Membangun Identitas Tempat Wisata

Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipersiapkan adalah membangun identitas tempat wisata. Dalam strategi ini, pengelola wisata dapat mengumpulkan informasi mengenai hal-hal apa saja yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Selain itu, pengelola juga perlu menggali informasi mengenai hal yang membuat tempat wisatanya berbeda dengan tempat wisata lain.

Dalam membangun identitas suatu tempat wisata diperlukan informasi yang mendetail mengenai sejarah dan alasan mengapa tempat wisata itu ada. Identitas tempat wisata ini dapat menarik para wisatawan untuk datang mengunjungi tempat wisata karena rasa penasaran akan sejarah tempat wisata tersebut.

Dengan adanya identitas yang pasti tempat wisata itu menjadi terarah dalam hal siapa saja yang dapat mengunjungi tempat wisata tersebut. Selain itu, membangun identitas juga membuat tempat wisata menjadi jelas bagi para wisatawan untuk mengetahui mengapa mereka perlu mengunjunginya. Tempat wisata yang unik dan berbeda selalu menjadi incaran para wisatawan.

2. Menentukan Target Pasar

Strategi pemasaran pariwisata selanjutnya adalah menentukan target pasar. Penentuan ini membantu pengelola mengetahui kepada siapa mereka perlu memasarkan tempat wisatanya. Target pasar sangat berpengaruh bagi keberlangsungan suatu tempat wisata. Penentuan target pasar yang tepat sangat mempengaruhi banyak sedikitnya wisatawan yang datang.

Selain itu, proses pemasaran serta promosi suatu tempat wisata juga tergantung pada siapa tempat wisata itu ditujukan. Target pasar yang jelas akan sangat membantu dalam proses pemasaran sehingga dapat menaikkan jumlah wisatawan. Kesalahan penentuan target pasar dapat berakibat fatal. Hal ini karena dapat membuat tempat wisata sepi pengunjung.

Dalam penentuannya diharapkan pengelola dapat bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengetahui target pasar yang sesuai dengan tempat wisatanya. Selain itu, pengelola juga dapat mengetahui pasaran yang ramai saat ini seperti apa dari mereka. Hal ini juga dapat memudahkan pengelola dalam menentukan target pasar.

Baca Juga :  Gak Punya Modal untuk Bisnis? Coba Bisnis Online Gratis Ini

3. Menetapkan Harga

Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting untuk dilakukan. Harga mencerminkan fasilitas apa saja yang diberikan kepada pengunjung serta pengunjung kalangan seperti apa yang dapat menikmati tempat wisata tersebut. Biaya yang perlu dikeluarkan oleh pengunjung ketika mengunjungi suatu tempat wisata menjadi perhatian tersendiri.

Tidak semua wisatawan yang ingin berkunjung berasal dari keluarga mampu. Hal ini membuat harga menjadi hal penting untuk dipikirkan oleh pengelola. Ditambah lagi jika fasilitas yang ditawarkan oleh tempat wisata tidak sesuai dengan harga yang diberikan. Hal tersebut dapat membuat pengunjung kecewa dan tidak ingin berkunjung lagi.

Oleh karena itu, dalam penentuan harga sebaiknya memperhatikan target pasar atau target pengunjung yang akan mengunjungi tempat wisata. Selain itu, perkirakan harga yang setidaknya mudah dijangkau oleh semua kalangan. Harga yang telah ditetapkan juga sudah menutupi fasilitas yang ditawarkan oleh tempat wisata. Adakanlah harga promosi sesekali untuk menarik wisatawan berkunjung.

4. Merumuskan Unique Selling Proposition (USP)

Unique Selling Point merupakan hal yang membedakan suatu usaha dengan badan usaha lainnya atau suatu produk/jasa dengan produk/jasa lainnya. Suatu badan usaha harus merumuskan USP dalam strategi pemasaran pariwisatanya. Hal ini supaya badan usaha tersebut mengetahui keunikan produk/jasanya, cara membujuk pelanggannya serta memiliki usulan agar diterima orang banyak.

USP sendiri sangat diperlukan dalam bidang pariwisata karena dengan USP, pengelola tempat wisata mengetahui keunikan tempat wisatanya. Keunikan inilah yang akan menarik banyak pengunjung berdatangan. Selain itu, USP membuat pengelola tempat wisata mengetahui cara ampuh untuk membujuk para wisatawan agar berkunjung ke tempat wisatanya.

Bujuk dan rayuan tersebut dapat dengan melebihkan keunikan tempat wisata tersebut serta harga terjangkau yang ditawarkan. Selain itu, pihak pengelola juga dapat menjelaskan tentang fasilitas apa saja yang ada di tempat wisata tersebut. Hal tersebut dapat membuat para wisatawan tertarik dan mengunjungi tempat wisata yang ditawarkan.

Baca Juga :  Ide Bisnis Dengan Modal Kecil

5. Melakukan Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam strategi pemasaran pariwisata ini. Hal ini karena dengan adanya proses pemasaran yang tepat dengan target pasar yang jelas, tempat wisata akan ramai dikunjungi. Selain itu, proses pemasaran yang tepat juga dapat menjadikan tempat wisata yang dipasarkan menjadi ramai dikunjungi.

Pemasaran tidak hanya dapat dilakukan melalui reklame yang ada di pinggir jalan. Pemasaran juga dapat dilakukan melalui sosial media seperti facebook, instagram dan lain sebagainya. Terkenalnya suatu tempat wisata dikalangan para wisatawan tergantung pada proses pemasarannya. Dalam pelaksanaannya, tunjukanlah pula kelebihan serta keunikan dari tempat wisata itu sendiri.

Strategi ini sangat berkaitan erat dengan target pasar yang ada. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya proses pemasaran ini disesuaikan dengan target pasar yang telah ditentukan sebelumnya.

Demikian ulasan singkat mengenai strategi pemasaran pariwisata lengkap dengan pentingnya melakukan strategi pemasaran tersebut. Setiap poin strategi yang ada berkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam penetapan dan perumusan tiap poinnya. Kesalahan dalam penentuan strategi pemasaran dapat berakibat pada sedikit atau hampir tidak adanya pengunjung tempat wisata.

Pemasaran Destinasi Wisata – Sebelum saya bahas mengenai model pemasaran destinasi wisata, saya akan uraikan mengenai posisi dan ruang lingkup strategi pemasaran destinasi wisata. Posisi strategi pemasaran destinasi wisata menurut saya dari sisi tingkatan pengambilan keputusan (level of desicion making) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis, taktis, dan teknis-operasional. Aktivitas-aktivitas tersebut bersifat fungsional dalam aktivitas destinasi secara keseluruhan. Namun dikarenakan sifat dari strategi pemasaran itu bersinggungan dengan strategi destinasi secara keseluruhan, fungsi pemasaran dalam destinasi menjadi sangat penting dan strategis.

Posisi Strategi Pemasaran Destinasi Wisata

Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum
Sumber: Modifikasi dari Sucherly (2010)

Strategi pemasaran destinasi wisata bersinggungan dengan strategi destinasi wisata dikarenakan sifat dari keluaran (output) dari masing-masing strategi tersebut keduanya beririsan. Keluaran dari strategi pemasaran adalah menjadi superior di market place, sedangkan keluaran dari strategi destinasi diantaranya adalah menjadi unggul dalam persaingan (competitive advantage). Superior dan Competitive Advantage adalah dua kata yang beririsan, karena keduanya arahnya ialah menjadi pemenang dalam persaingan.

Cara-cara yang tepat dari destinasi untuk menjadi superior di market place disebut strategic destination marketing atau pemasaran destinasi yang strategis. strategic destination marketing merupakan proses manajemen strategis yang menggunakan pendekatan integrated driven atau pendekatan yang mempertimbangkan sisi pasar dan sumberdaya secara seimbang (balance), karena pada dasarnya strategi pemasaran destinasi harus mengacu pada bottom lines pembangunan destinasi yaitu sustainable tourism development.  Pendekatan tersebut adalah pendekatan yang menekankan terhadap penyelarasan antara peluang pasar yang memiliki daya tarik (market attractiveness) dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki (resource capabilities), dengan mempertimbangkan kelayakan ekonomi, sosial, serta kelestarian lingkungan alam. Pendekatan tersebut menekankan pada proses adaptasi terhadap perilaku pasar sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki destinasi.

Menurut saya, pemasaran destinasi wisata pada dasarnya adalah aktivitas mem-branding-kan destinasi wisata itu sendiri. Karena branding menurut saya bukan hanya sekedar aktivitas yang berkaitan dengan penamaan, logo, atau selogan-slogan saja, tetapi branding merupakan indikator keberhasilan dari persaingan. Jadi jika destinasi superior di market place, maka dapat dipastikan brand-nya akan kuat di market place tersebut.

Aktivitas pemasaran destinasi wisata diawali dengan memilih target pasar, dan aktivitas tersebut disebut sebagai proses segmenting & targeting. Sedangkan aktivitas mendapatkan, menjaga, dan menumbuh-kembangkan target pelanggan disebut sebagai proses selling. Dan yang terakhir, menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan penawaran destinasi disebut sebagai proses positioning. Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pemasaran destinasi wisata yaitu terdiri dari proses-proses yang disebut dengan branding, segmenting & targeting, selling dan positioning.

Model Pemasaran Destinasi Wisata

Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum

Proses branding, segmenting & targeting, selling, serta positioning berada pada tingkatan strategis yang artinya bahwa proses tersebut merupakan keputusan secara jangka panjang. Sedangkan aktivitas taktis yang biasanya disebut sebagai program pemasaran merupakan proses jangka pendek atau menengah yang berupa manuver-manuver agar stratagi yang telah ditetapkan berjalan dengan baik. Keputusan taktis merupakan keputusan mengenai bauran pemasaran (marketing mix).

Strategi dan Taktik Pemasaran Destinasi Wisata

Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum

Proses-proses strategis dan taktis tersebut, harus dikelola dengan baik agar sesuai dengan  tujuan yang diinginkan. Aktivitas pengelolaan biasanya disebut dengan manajemen, sementara pengelolaan dengan menggunakan prinsip manajemen intinya adalah untuk mengoptimalkan sumberdaya yang terbatas agar dapat meraih tujuan secara efektif, atau dengan kata lain inti dari manajemen adalah untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang optimal. Fungsi dari manajemen yang menurut saya paling tepat adalah yang dipopulerkan oleh Edward Deming (1900), yang terkenal dengan Siklus Deming yaitu Plan-Do-Check-Act (P-D-C-A). Siklus tersebut memberikan pengertian bahwa keberhasilan dalam mengelola sesuatu itu harus direncanakan, diimplementasikan, dikontrol dan dievaluasi, tak terkecuali dalam mengelola pemasaran destinasi wisata.

Model Manajemen Pemasaran Destinasi Wisata

Gambarkanlah Model pariwisata yang menjelaskan tentang kegiatan PEMASARAN pariwisata secara umum

Proses pengelolaan terhadap strategi segmenting, targeting dan positioning saya sebut sebagai market management, proses pengelolaan terhadap strategi branding saya sebut brand management, dan proses pengelolaan terhadap strategi selling saya sebut sales management. Untuk pengelolaan terhadap taktik, atau bauran pemasaran saya sebut value management. Ke-empat sisi pengelolaan pemasaran tersebut Insyaallah akan saya bahas satu persatu pada kesempatan yang lain.