NABI Muhammad SAW bersabda, “Dalam umatku ada 27 pendusta dan pembohong, 4 diantara mereka adalah perempuan. Dan sesungguhnya aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” (HR. Thahawi). NABI-nabi palsu sudah banyak beredar di zaman Rasulullah itu sendiri. Dan juga para sahabat. Siapa saja mereka? Berikut ini nabi palsu pada zaman Rasulullah SAW. 1. Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al Kadzdzab alias Al Aswadi Al Ansi. 2. Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal. 3. Musailamah bin Tsumamah bin Habib Al Kadzdzab. 4. Sajah binti Al Harits bin Suwaid. 5. Al Mukhtar bin Abi Ubaid. 6. Mirza Ali Mohammad. 7. Mirza Husein Ali. 8. Mirza Ghulam Ahmad. 9. Rashad Khalifa. 10. Asy Syaikhah Manal Wahid Manna. 11. Tsurayya Manqus. 12. Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala.
Mereka yang mengaku nabi ada yang bertobat dan ada pula yang tewas. Ahad , 19 Jan 2020, 09:23 WIB . Mereka yang mengaku nabi ada yang bertobat dan ada pula yang berarkhir tragis tewas. Kaligrafi Muhammad SAW. Ilustrasi Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena para pengaku nabi dan rasul masih saja kerap bermunculan, tak terkecuali di era sekarang. Sekalipun teks-teks keagamaan baik Alquran, hadis, maupun consensus ulama menegaskan tak ada nabi dan rasul setelah Muhammad SAW. Baca Juga Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa, Musnad Ahmad, Marwiyat-Anas bin Malik). Bahkan, munculnya fenomena para pengaku nabi ini juga dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yaitu munculnya banyak Dajal yang mengaku nabi, baik pada saat Rasulullah masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadis disebutkan bahwa jumlahnya sekitar 30 orang. Namun Nabi tidak memerincinya satu per satu. “Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak Dajal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah.” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA). Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku dirinya sebagai nabi, di antaranya adalah sebagai berikut:
Prediksi munculnya nabi palsu diungkap rasulullah. Senin , 11 Feb 2019, 14:00 WIB Republika/Mardiah Nabi Palsu (ilustrasi) Red: Agung Sasongko REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maraknya orang-orang yang mengaku sebagai nabi akhir-akhir ini ternyata telah diprediksi Rasulullah SAW. Meski dalam Alquran dan hadis telah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir dan penutup, namun di setiap zaman dan waktu, terus bermunculan orang-orang yang mengaku sebagai nabi. Allah SWT dalam surat al-Ahzab ayat 40 berfirman, '' Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” Rasulullah pun bersabda, ''Aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” Prediksi akan munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi diungkapkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwatkan Abu Dawud. '' Sesungguhnya akan ada tiga puluh orang pendusta di tengah umatku. Mereka semua mengaku nabi. Padahal, aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” Di era kepemimpinan Rasulullah SAW, sudah muncul seorang pria asal Yaman yang bernama Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al-Kadzdzab. Ia mengklaim dirinya sebagai nabi. Selain itu, di Yamamah, juga muncul nabi palsu bernama Musailimah bin Tsumamah bin Habib Al-Kadzdzab. Pada masa Nabi, dari Bani Asad juga muncul seorang nabi palsu bernama Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal. Pada tahun sembilan Hijrah, Thulaihah datang bersama kaumnya kepada Nabi dan menyatakan keislamannya. Ketika Nabi sakit keras, dia memproklamirkan dirinya sebagai nabi. Selain itu, ada pula seorang nabi palsu bergender perempuan bernama Sajah binti Al-Harits bin Suwaid. Nabi palsu dari Bani Tamim itu mengaku sebagai utusan tuhan, setelah Nabi SAW wafat. Setelah Khulafaur Rasyidin berkuasa pun menucul fenomena nabi palsu. Dikisahkan Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas RA, “Hai Ibnu Abbas, sesungguhnya Al-Mukhtar bin Abi Ubaid mengaku bahwa tadi malam dia mendapatkan wahyu.” Ibnu Abbas berkata, “Dia benar.” Abu Zumail yang saat itu berada di dekat Ibnu Abbas langsung tersentak. Dia bangun dan berkata, “Ibnu Abbas mengatakan Al-Mukhtar benar telah mendapatkan wahyu?” Ibnu Abbas lalu berkata, Sesungguhnya wahyu itu ada dua macam; wahyu dari Allah dan wahyu dari setan. Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW. Sedangkan wahyu setan diturunkan kepada kawan-kawannya.” Lalu, Ibnu Abbas pun membaca ayat, “Sesungguhnya setan itu memberikan wahyu kepada kawan-kawannya untuk membantah kalian.” (QS. Al-An’am: 121). Pada masa pemerintahan, Khalifah Abdul Malik bin Marwan Al-Umawi, juga ada nabi palsu bernama al-Harits bin Said Al-Kadzdzab. Dulunya, ia adalah seorang zuhud yang ahli ibadah. Namun sayang, ia tergelincir dari jalan Allah dan mengikuti jalan setan. Ia pun didatangi iblis dan diberi ‘wahyu.’ Kemudian, al-Harits menyatakan dirinya sebagai nabi. Tentu saja, nabi palsu.
JAKARTA - Agama adalah suatu hal yang sakral. Meskipun demikian, fenomena-fenomena sosial masih menunjukkan bahwa tidak semua orang menganggap agama adalah hal yang sakral, salah satunya dengan fenomena nabi atau utusan Tuhan palsu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa sosok yang sempat menarik perhatian publik karena mengaku dirinya sebagai utusan Tuhan 1. Lia Eden Nama Lia Eden menjadi sosok yang dikenal sekaligus kontroversial di tengah khalayak. Lia Aminuddin atau yang dikenal sebagai Lia Eden mengakui dirinya telah bertemu dengan malaikat Jibril. Pengikut kerajaan yang ia bentuk, Kerajaan Tahta Suci Eden, dikenal dengan sebutan pengikut Salamullah. Selain menganggap dirinya sebagai penyampai wahyu Tuhan. Baca Juga: Viral Video Pria Ngaku Nabi ke-26, Muhammadiyah: Perlu Diperiksa Kejiwaannya Ia juga mengaku mampu meramalkan hari kiamat. Ia juga mengakui dirinya sebagai reinkarnasi dari Bunda Maria dan mengatakan bahwa anaknya bernama Ahmad Mukti adalah reinkarnasi dari Nabi Isa. Lia Eden juga pernah dipenjara sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2006 dan 2009. Karena kasus penodaan agama. Pemimpin kelompok Salamullah ini telah meninggal dunia pada tanggal 9 April 2021. 2. Ahmad Musadeq Ahmad Musaddeq atau Abdul Salam juga mengaku bahwa ia menerima wahyu dan menyatakan dirinya sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW. Ahmad Musadeq menjadi pemimpin aliran kepercayaan Al Qiyadah Al Islamiyah atau aliran kepercayaan yang melakukan sinkretisme ajaran Alquran, Injil, Yahudi, dan wahyu yang dianggap diturunkan kepada pemimpinnya. Pada 2007 ia dan enam pengikutnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Ia divonis 4 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tindak pidana penodaan agama. 3. Sensen Komara Sensen Komara merupakan salah satu orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan melalui mimpinya. Ia mengubah kalimat syahadat dengan mengganti nama Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah menjadi namanya. Selain kalimat syahadat yang ia modifikasi, ajaran salat di aliran ini pun berbeda, yaitu menghadap timur. Oleh pengikutnya, ia dianggap sebagai rasul dan presiden Negara Islam Indonesia (NII). Baca Juga: Puluhan Pengikut Nabi Palsu di Toraja Diinsyafkan Setelah melakukan penyelidikan, Sensen terindikasi mengalami gangguan jiwa sehingga perbuatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. 4. Sri Hartati Perempuan asal Pekalongan, Jawa Tengah ini juga mengaku sebagai utusan Tuhan dan mengaku menerima wahyu saat menderita sakit keras pada tahun 2009. Ia menganggap pengalaman sakit kerasnya sebagai pengalaman spiritual yang luar biasa. Sri Hartati kemudian membuat kitab suci sendiri yang dinamakan Alkitab Na’sum. Selain itu, ia juga mengaku memiliki ritual keagamaannya sendiri yang berbeda dari ajaran Islam pada umumnya. Serupa dengan Sensen Komara, Sri Hartati dan pengikutnya juga melaksanakan sholat dengan menghadap ke timur. 5. Eyang Ended Pria dengan nama asli Dedi Mulyana ini juga sempat mengakui dirinya sebagai nabi. Pria yang dikenal sebagai Eyang Ended ini mengakui bahwa wahyu yang ia terima, diberikan kepada dirinya setelah para jin melakukan musyawarah di laut. Ajaran yang diberikan oleh Eyang Ended ini terbukti sesat. Hal ini dilihat dari ritual keagamaan yang ia ajarkan kepada para pengikutnya dengan melakukan hubungan intim dengan perempuan yang bukan muhrim. Selain itu, ia juga mewajibkan calon pengikutnya untuk menyetorkan uang sebesar Rp5 juta untuk dapat menjadi pengikutnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten pada saat itu, Kiai Haji Wahab Afif juga menegaskan bahwa aliran ini sesat sebab tidak ada ajaran agama yang memberikan kepastian tentang kiamat dan mengamini seks bebas. Dihimpun oleh Litbang MPI
|