Dibawah ini adalah bukan orang yang mengaku nabi

NABI Muhammad SAW bersabda, “Dalam umatku ada 27 pendusta dan pembohong, 4 diantara mereka adalah perempuan. Dan sesungguhnya aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” (HR. Thahawi).

NABI-nabi palsu sudah banyak beredar di zaman Rasulullah itu sendiri. Dan juga para sahabat. Siapa saja mereka?

Berikut ini nabi palsu pada zaman Rasulullah SAW.

1. Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al Kadzdzab alias Al Aswadi Al Ansi.
Pada masa Rasulullah SAW. Berasal dari Yaman dan dia berhasil dibunuh oleh istrinya sendiri yang bekerjasama dengan kaum muslimin.

2. Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal.
Pada zaman Rasulullah SAW. Berasal dari Bani Asad. Dia bersama istrinya kabur ke Syam, hingga dia akhirnya kembali ke pangkuan Islam.

3. Musailamah bin Tsumamah bin Habib Al Kadzdzab.
Berasal dari Yamamah. Dia mati sesudah dilempar tombak oleh Musilamah bin Harb pada kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

4. Sajah binti Al Harits bin Suwaid.
Pada Masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Seorang perempuan yang berasal dari Bani Tamim. Dia diusir oleh sang khalifah.

5. Al Mukhtar bin Abi Ubaid.
Berasal dari Thaif, penganut Syiah yang mengaku nabi. Dia adalah saudara ipar Abdullah bin Umar bin Khattab. Mati dibunuh oleh Mush’ab bin Az-Zubair.

6. Mirza Ali Mohammad.
Pada abad 19. Pendiri agama Babisme. Dihukum mati oleh pemerintah Iran pada 1843.

7. Mirza Husein Ali.
Pendiri agama Bahaisme, penganut Syiah. Mati pada tahun 1892. Dilanjutkan oleh anknya yang bernama Abbas Efendy yang bermarkas di Chicago, USA.

8. Mirza Ghulam Ahmad.
Berasal dari India. Mati terkena penyakit kolera. Pendiri agama Ahmadiyah, tapi kitabnya bukan Al Qur’an melainkan Tadzkirah.

9. Rashad Khalifa.
Dari Mesir 1835-1908. Mati dicincang oleh pengikutnya sendiri dengan pisau dapur.

10. Asy Syaikhah Manal Wahid Manna.
Seorang wanita mengaku nabi. Dipenjara oleh pemerintahan Mesir.

11. Tsurayya Manqus.
Seorang wanita dari Yaman. Mati dibunuh oleh pengikutnya sendiri dan disalib.

12. Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala.
Dari sudan. []

Mereka yang mengaku nabi ada yang bertobat dan ada pula yang tewas.

.

Mereka yang mengaku nabi ada yang bertobat dan ada pula yang berarkhir tragis tewas. Kaligrafi Muhammad SAW. Ilustrasi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena para pengaku nabi dan rasul masih saja kerap bermunculan, tak terkecuali di era sekarang. Sekalipun teks-teks keagamaan baik Alquran, hadis, maupun consensus ulama menegaskan tak ada nabi dan rasul setelah Muhammad SAW. 

Baca Juga

Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa, Musnad Ahmad, Marwiyat-Anas bin Malik).  

Bahkan, munculnya fenomena para pengaku nabi ini juga dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yaitu munculnya banyak Dajal yang mengaku nabi, baik pada saat Rasulullah masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadis disebutkan bahwa jumlahnya sekitar 30 orang. Namun Nabi tidak memerincinya satu per satu.

“Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak Dajal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah.” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA). Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku dirinya sebagai nabi, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Musailamah al-Kazzab, hidup pada masa Nabi. Musailamah masuk Islam tahun 9 H, tapi kemudian murtad. Dia dan bala tentaranya sekitar 40 ribu orang bisa ditaklukkan Abu Bakar.
  2. Al-Aswad al-'Ansi, berasal dari Yaman. Dia hidup pada masa Nabi, masuk Islam tapi kemudian murtad. Dia mempimpin gerakan melawan kaum Muslimin, tapi akhirnya mati terbunuh.
  3. Sajah binti al-Haris at-Taglibiyyah, seorang wanita penganut Nasrani. Dia pernah menjadi istri Musailamah al-Kazzab. Setelah Musailamah kalah, dia akhirnya masuk Islam dan kembali ke kampungnya di Taglib.
  4. Ţulaihah binti Khuwailid al-Asadi, pernah masuk Islam pada tahun 9 H, bersama kabilah Bani Asad. Dia kemudian murtad dan mengaku nabi. Pada masa Abu Bakar dia dikalahkan Khalid bin Walid dan masuk Islam kembali.
  5. Mukhtar bin Abi 'Ubaid as-Saqafi, seorang Syi'ah. Dia hidup pada masa tabi‘in. Dia mengaku mendapat wahyu. Saat perang melawan Mus'ab bin Zubair, dia mati terbunuh.
  6. Haris bin Sa'id al-Kazzab, hidup pada masa Abdul Malik bin Marwan. Dia mengaku menjadi nabi dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.
  7. Pada masa Dinasti Bani Umayyah dan Abb☼asiyah tercatat tidak kurang dari tujuh orang pengaku nabi, yaitu al-Mukhtar bin 'Ubaid as-Saqafi, al-Haris bin Sa'id, Bayan bin Sam'an, al-Mugirah bin Sa'id, Abu Mansur al-Ujali, Abu al-Khattab al-Asadi dan Ali bin al-Fadl.   

Prediksi munculnya nabi palsu diungkap rasulullah.

Republika/Mardiah

Nabi Palsu (ilustrasi)

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maraknya orang-orang yang mengaku sebagai nabi akhir-akhir ini ternyata telah diprediksi Rasulullah SAW.  Meski dalam Alquran dan hadis telah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir dan penutup, namun di setiap zaman dan waktu, terus bermunculan orang-orang yang mengaku sebagai nabi.

Allah SWT dalam surat al-Ahzab ayat 40 berfirman, '' Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” Rasulullah pun bersabda, ''Aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” 

Prediksi akan munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi diungkapkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwatkan Abu Dawud. '' Sesungguhnya akan ada tiga puluh orang pendusta di tengah umatku. Mereka semua mengaku nabi. Padahal, aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.”

Di era kepemimpinan Rasulullah SAW, sudah muncul seorang  pria asal Yaman yang bernama Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al-Kadzdzab. Ia mengklaim dirinya sebagai nabi.  Selain itu, di Yamamah, juga muncul nabi palsu bernama Musailimah bin Tsumamah bin Habib Al-Kadzdzab.

Pada masa Nabi, dari Bani Asad juga  muncul seorang nabi palsu bernama Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal. Pada tahun sembilan Hijrah, Thulaihah datang bersama kaumnya kepada Nabi dan menyatakan keislamannya. Ketika Nabi sakit keras, dia memproklamirkan dirinya sebagai nabi.  Selain itu, ada pula seorang nabi palsu bergender perempuan bernama Sajah binti Al-Harits bin Suwaid. Nabi palsu dari Bani Tamim itu mengaku sebagai utusan tuhan,  setelah Nabi SAW wafat.

Setelah  Khulafaur Rasyidin berkuasa pun menucul fenomena nabi palsu. Dikisahkan Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas RA, “Hai Ibnu Abbas, sesungguhnya Al-Mukhtar bin Abi Ubaid mengaku bahwa tadi malam dia mendapatkan wahyu.” Ibnu Abbas berkata, “Dia benar.” Abu Zumail yang saat itu berada di dekat Ibnu Abbas langsung tersentak. Dia bangun dan berkata, “Ibnu Abbas mengatakan Al-Mukhtar benar telah mendapatkan wahyu?”

Ibnu Abbas lalu berkata, Sesungguhnya wahyu itu ada dua macam; wahyu dari Allah dan wahyu dari setan. Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW. Sedangkan wahyu setan diturunkan kepada kawan-kawannya.” Lalu, Ibnu Abbas pun membaca ayat, “Sesungguhnya setan itu memberikan wahyu kepada kawan-kawannya untuk membantah kalian.” (QS. Al-An’am: 121).

Pada masa pemerintahan,  Khalifah Abdul Malik bin Marwan Al-Umawi, juga ada nabi palsu bernama al-Harits bin Said Al-Kadzdzab. Dulunya, ia adalah seorang zuhud yang ahli ibadah. Namun sayang, ia tergelincir dari jalan Allah dan mengikuti jalan setan. Ia pun didatangi iblis dan diberi ‘wahyu.’ Kemudian, al-Harits menyatakan dirinya sebagai nabi. Tentu saja, nabi palsu. 

  • ensiklopedia islam
  • nabi palsu

JAKARTA - Agama adalah suatu hal yang sakral. Meskipun demikian, fenomena-fenomena sosial masih menunjukkan bahwa tidak semua orang menganggap agama adalah hal yang sakral, salah satunya dengan fenomena nabi atau utusan Tuhan palsu.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa sosok yang sempat menarik perhatian publik karena mengaku dirinya sebagai utusan Tuhan

1. Lia Eden

Nama Lia Eden menjadi sosok yang dikenal sekaligus kontroversial di tengah khalayak. Lia Aminuddin atau yang dikenal sebagai Lia Eden mengakui dirinya telah bertemu dengan malaikat Jibril. Pengikut kerajaan yang ia bentuk, Kerajaan Tahta Suci Eden, dikenal dengan sebutan pengikut Salamullah. Selain menganggap dirinya sebagai penyampai wahyu Tuhan.

Baca Juga:  Viral Video Pria Ngaku Nabi ke-26, Muhammadiyah: Perlu Diperiksa Kejiwaannya

Ia juga mengaku mampu meramalkan hari kiamat. Ia juga mengakui dirinya sebagai reinkarnasi dari Bunda Maria dan mengatakan bahwa anaknya bernama Ahmad Mukti adalah reinkarnasi dari Nabi Isa. Lia Eden juga pernah dipenjara sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2006 dan 2009. Karena kasus penodaan agama. Pemimpin kelompok Salamullah ini telah meninggal dunia pada tanggal 9 April 2021.

2. Ahmad Musadeq

Ahmad Musaddeq atau Abdul Salam juga mengaku bahwa ia menerima wahyu dan menyatakan dirinya sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW. Ahmad Musadeq menjadi pemimpin aliran kepercayaan Al Qiyadah Al Islamiyah atau aliran kepercayaan yang melakukan sinkretisme ajaran Alquran, Injil, Yahudi, dan wahyu yang dianggap diturunkan kepada pemimpinnya.

Pada 2007 ia dan enam pengikutnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Ia divonis 4 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tindak pidana penodaan agama.

3. Sensen Komara

Sensen Komara merupakan salah satu orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan melalui mimpinya. Ia mengubah kalimat syahadat dengan mengganti nama Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah menjadi namanya.

Selain kalimat syahadat yang ia modifikasi, ajaran salat di aliran ini pun berbeda, yaitu menghadap timur. Oleh pengikutnya, ia dianggap sebagai rasul dan presiden Negara Islam Indonesia (NII).

Baca Juga:  Puluhan Pengikut Nabi Palsu di Toraja Diinsyafkan

Setelah melakukan penyelidikan, Sensen terindikasi mengalami gangguan jiwa sehingga perbuatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

4. Sri Hartati

Perempuan asal Pekalongan, Jawa Tengah ini juga mengaku sebagai utusan Tuhan dan mengaku menerima wahyu saat menderita sakit keras pada tahun 2009. Ia menganggap pengalaman sakit kerasnya sebagai pengalaman spiritual yang luar biasa.

Sri Hartati kemudian membuat kitab suci sendiri yang dinamakan Alkitab Na’sum. Selain itu, ia juga mengaku memiliki ritual keagamaannya sendiri yang berbeda dari ajaran Islam pada umumnya. Serupa dengan Sensen Komara, Sri Hartati dan pengikutnya juga melaksanakan sholat dengan menghadap ke timur.

5. Eyang Ended 

Pria dengan nama asli Dedi Mulyana ini juga sempat mengakui dirinya sebagai nabi. Pria yang dikenal sebagai Eyang Ended ini mengakui bahwa wahyu yang ia terima, diberikan kepada dirinya setelah para jin melakukan musyawarah di laut.

Ajaran yang diberikan oleh Eyang Ended ini terbukti sesat. Hal ini dilihat dari ritual keagamaan yang ia ajarkan kepada para pengikutnya dengan melakukan hubungan intim dengan perempuan yang bukan muhrim. Selain itu, ia juga mewajibkan calon pengikutnya untuk menyetorkan uang sebesar Rp5 juta untuk dapat menjadi pengikutnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten pada saat itu, Kiai Haji Wahab Afif juga menegaskan bahwa aliran ini sesat sebab tidak ada ajaran agama yang memberikan kepastian tentang kiamat dan mengamini seks bebas. 

Dihimpun oleh Litbang MPI

  • #Aliran sesat
  • #Nabi
  • #Fenomena Nabi Palsu
  • #Nabi Palsu