Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

Suatu kali, selesai paduan suara mempersembahkan pujian, seorang saudara berkata kepada saya: ‘Kita memakai banyak waktu untuk latihan, sedangkan waktu tampil hanyalah 10 menit, ini terlalu singkat, tidak sebanding dengan waktu latihan.’

Saya jawab: ‘Benar! Tetapi apakah engkau tidak pernah mendengar pepatah: ‘berdiri di atas mimbar 10 menit, memerlukan latihan di bawah mimbar 10 tahun’? Kita giat berlatih adalah untuk sungguh-sungguh melakukan pekerjaan kudus, maka Roh Kudus bekerja untuk mengharukan jemaat yang mendengar suara pujian kita, benar-benar genap ‘orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak sorai!’.

Petani tidak takut berjerih payah di bawah terik matahari, dia menabur dengan mencucurkan air mata, bergiat berkeringat menyiram air, memupuk, merawat, barulah dia dapat menuai dengan sorak sorai. Demikian juga seperti orang yang belajar main piano, dia siang malam berlatih agar dapat memainkan lagu yang memukau; seperti orang yang belajar melukis, sepanjang malam dia menoreh kuas di atas kanvas, untuk menghasilkan gambar yang mengagumkan; seperti murid yang rajin belajar, untuk mendapat nilai yang tinggi; seperti karyawan yang giat bekerja, untuk meratakan karirnya ke atas; seperti pedagang yang giat membuka pasar baru, untuk menghasilkan keuntungan besar. Karena ‘tidak ada makan siang yang gratis di dunia ini!’, pepatah mengatakan, untuk mendapatkan hasil gemilang, orang harus berjuang tanpa henti-hentinya; untuk menuai dengan sorak sorai, harus menabur dengan mencucurkan air mata.

Kita setiap hari membentuk kebiasaan membaca Alkitab dan berdoa, adalah menabur dengan mencucurkan air mata dalam penyempurnaan rohani, kekuatan yang terkumpulkan melalui proses lama ini akan membuat rohani kita maju dan kuat, akan menuai dengan sorak sorai. Sebaliknya, sifat malas dan kelemahan kita selalu mencari alasan untuk menunda atau asal-asalan, memberi kesempatan kepada Iblis merusakkan penyempurnaan rohani kita.

Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.” (Yakobus 4:8); “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” (Mazmur 25:14) Bila setiap hari kita mendekat kepada Allah dengan menyempurnakan rohani, maka Allah akan mendekat kepada kita, setiap hari kita bergaul karib dengan TUHAN, maka Ia akan memberitahukan perjanjian-Nya kepada kita.

Sama halnya dalam membertiakan Injil, bila kita tidak mau menabur dengan mencucurkan air mata, tidak mau mengatasi rintangan mengajak orang percaya kepada Tuhan, bagaimanakah kita dapat turut menyelamatkan jiwa manusia? Seperti tertulis: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Timotius 4:2) Memang menabur akan mengalami banyak kesulitan dan tantangan, Iblis juga berupaya kuat menghalangi kita, membuat kita takut, putus asa, dan mundur, tetapi Allah sudah berjanji dan menjamin: “Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya!”

Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata
Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

Kata Alkitab

  • Share:
    Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata
    Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata
    Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

Saat Daud menjadi tawanan orang Filistin, dia menuliskan sebuah pujian yang tercatat dalam Mazmur 56:9 seperti ini:

"Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?"

Apakah kamu sudah tahu, seperti apakah kirbat air mata seperti yang dituliskan oleh Raja Daud di atas? Kalau belum, yuk kita simak pembahasan JC Channel bersama Museum Lembaga Alkitab Indonesia kali ini:

Untuk apa ada kirbat air mata?

Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

"Ada tradisi di Timur Tengah, dari jaman Perjanjian Lama bahkan hingga saat ini masih dipertahankan, dimana ada budaya untuk mengingat mereka yang sudah meninggal. Ketika mereka berduka, ditandai dengan mengelurkan air mata atau menangis. Air mata yang tercurah itu mereka tampung, itu sebagai pengingat orang-orang terkasih atau keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggal," demikian penjelasan dari Bambang Kristanto Sitompul,S.Si, Kabid Museum Lembaga Alkitab Indonesia. 

Baca juga : Fakta Alkitab : Buli-buli, Dari Yang Punya Seorang Janda Hingga Yang Menampung Air Mata

Jadi, menampung air mata adalah tradisi untuk menunjukkan rasa sedih atau duka. Hal ini bukan saja tradisi orang Israel namun hampir di seluruh Timur Tengah. Sebagai contoh di Mesir, di makam raja-raja Mesir pun ditemukan banyak temuan botol-botol atau kirbat air mata ini. Bahkan budaya ini juga dipakai oleh bangsa Roma kuno dan juga Kerajaan Inggris di abad 19, hal ini popular diantara para keluarga bangsawan dimana kirbat air mata terbuat dari bahan perak atau gelas yang dihiasi dengan indah. 

Apa makna dari kirbat air mata yang Daud tuliskan dalam Mazmur di atas?

Di mana tertulis di dalam alkitab tentang air mata

"Ketika kita mengalami kesedihan, kita tidak bisa menghadapi sendiri. Namun dalam sengsara, penderitaan dan kesedihan kita, Tuhan hadir dan menolong kita," demikian penjelasan Bambang. 

"Tuhan akan membantu menyelesaikan permasalahan kita, dan dalam kondisi apapun, baik kondisi senang ataupun susah kita harus selalu mengingat bahwa Tuhanlah sumber penghiburan," demikian tambahnya. 

Baca juga : Hadapi Tekanan di Tempat Kerja dengan Terapi Air Mata

Jadi kirbat air mata bukan hanya sebagai simbol kesedihan dan kedukaan, namun juga sebagai simbol kasih setia Tuhan, dimana Dia selalu hadir dalam setiap musim kehidupan kita. Untuk itu mari seperti Raja Daud, kita berseru, "kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 56:12).

Nah, buat JCers yang mau nonton video pembahasan kirbat air mata ini, kamu bisa klik langsung gambar di atas dan kalau mau tahu berbagai pembahasan Fakta Alkitab lainnya bisa langsung kunjungi channel YouTube JC Channel dengan KLIK DISINI. 

Sumber : JC Channel 1

fakta alkitab kirbat kirbat air mata kirbatmu kesedihan duka penderitaan

Mazmur 42:4; 56:9,

Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?" Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

Saya pernah mendengar seorang hamba Tuhan berkata "to receive Jesus cost you nothing but to follow Jesus cost you everything" terjemahan dalam bahasa sehari-hari kira-kira seperti ini: "untuk menerima Yesus itu gratis tetapi untuk mengikuti Yesus, ada harga yang harus dibayar" artinya ada pengorbanan, mungkin korban waktu, korban tenaga, korban harta, korban perasaan, dan lain-lain.

Ketika kita mulai sungguh-sungguh untuk mengikuti jalan-jalan-Nya, maka kita mulai dianggap aneh oleh orang-orang yang belum percaya kepada-Nya bahkan iblis bisa memakai seseorang atau lebih untuk menganiaya kita dan hati kita begitu pedih rasanya.

Saudaraku, apakah Tuhan benar-benar memahami penderitaan dan kesusahan kita ketika menangis? Dapatkah Ia benar-benar ikut merasakan penderitaan kita?

Kita mengalami kesusahan dan "menangis sepanjang malam", tetapi Yesus juga mengalami hal yang sama. "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15)

Ketika Ia sebagai manusia melakukan kehendak Allah Bapa, Ia mengalami penderitaan yang luar biasa ... dihina, dianiaya, disiksa, bahkan sampai Ia harus mati tergantung di kayu salib untuk membuka jalan menebus manusia yang telah jatuh dalam dosa agar semua manusia yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh kehidupan yang kekal di surga.

Imam Besar Agung kita berjalan melintasi pintu rumah-rumah kita, Ia melongok ke dalam dan dengan lemah lembut meletakkan kantong-Nya di bawah mata kita dan berkata "Menangislah anak-Ku, akan Ku-tampung setiap tetes air matamu dan akan Ku-ingat penderitaanmu".

Mungkin Anda akan bertanya, "Mengapa Tuhan menampung dan menyimpan air mataku? Sebegitu berharganyakah air mataku?"

Airmata yang bercucuran dari anak-anak-Nya dan diserahkan kepada-Nya untuk disimpan, jelas bukan air mata dari sikap pemberontakan atau dari sikap yang tidak ikhlas.

Air mata yang mengalir dari hati yang saleh pada suatu ketika nanti akan dikembalikan kepada pemiliknya, setelah diubah menjadi penghiburan oleh kekuasaan yang dulu pernah mengubah air menjadi anggur.

Saudaraku, mungkin saat ini Anda sedang memerlukan penghiburan dari Tuhan yang belum pernah Anda nikmati.

Saudara terkasih, jangan pernah berhenti berharap kepada-Nya karena Ia bersama dengan Anda.

"...sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai " (Mazmur 30:6)

Biarkan air mata anda berlinang dan bercucuran sesukanya. Tuhan dengan penuh kesabaran menunggu untuk menampung setiap tetes air mata Anda dan Ia akan membuat indah pada waktu-Nya.

Sumber