Artikel kali ini akan membahas mengenai salah satu pola barisan bilangan. Pola bilangan apakah itu? Simak penjelasan di bawah ini. Show Dalam materi pola barisan bilangan terdapat berbagai macam jenis pola bilangan. Beberapa pola bilangan yang perlu dipahami yaitu pola barisan bilangan ganjil, pola barisan bilangan genap, pola barisan bilangan persegi, pola barisan bilangan persegi Panjang, pola barisan bilangan segitiga, dan juga pola barisan bilangan Fibonacci. Salah satu topik pola bilangan yang akan kita pelajari yaitu pola barisan bilangan Fibonacci. Apakah kalian sudah mengetahui apa itu bilangan Fibonacci? Jika kalian belum mengetahuinya, perhatikan dan pahami penjelasan terkait Fibonacci berikut. Pengertian FibonacciFibonacci adalah suatu barisan bilangan yang merupakan hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Bilangan Fibonacci diperkenalkan pertama kali oleh Leonardo da Pisa atau yang lebih dikenal dengan Fibonacci pada abad ke 13. Berikut akan dijelaskan mengenai contoh penerapan Fibonacci. Contoh Penerapan FibonacciFibonacci cukup banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi misalnya terdapat Teknik menentukan dan memprediksi pergerakan harga suatu produk dengan menggunakan Fibonacci. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai bilangan Fibonacci.
Bilangan FibonacciPada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa bilangan Fibonacci merupakan penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Dua bilangan Fibonacci pertama yaitu bilangan 0 dan 1. Sehingga suku-suku berikutnya dari barisan bilangan Fibonacci yaitu sebagai berikut. Bilangan pertama: 0 Bilangan kedua: 1 Bilangan ketiga: 0 + 1 = 1 Bilangan keempat: 1 + 1 = 2 Bilangan kelima: 1 + 2 = 3 Bilangan keenam: 2 + 3 = 5 Bilangan ketujuh: 3 + 5 = 8 Bilangan kedelapan: 5 + 8 = 13 dan seterusnya sehingga bilangan selanjutnya merupakan penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya. Selain itu, konsep Fibonacci juga digunakan digunakan untuk barisan bilangan yang lainnya. Perhatikan contoh di bawah ini. 4, 5, 9, 14, 23, . . . Pada barisan di atas, suku pertama: 4 dan suku kedua: 5. Suku ketiga: 4 + 5 = 9, Suku keempat: 5 + 9 = 14, Suku kelima: 9 + 14 = 23, dan seterusnya. Berikut akan dijelaskan mengenai deret Fibonacci.
Deret FibonacciDeret Fibonacci didefinisikan secara rekursif (berulang). Misalkan dalam beberapa pola barisan bilangan dengan dua suku pertama F1 = 0 dan F2 = 1. Suku selanjutnya dirumuskan secara rekursif sebagai berikut. Fn + 1 = Fn – 1 + Fn Berikut ini akan dijelaskan mengenai rumus Fibonacci. Rumus FibonacciUntuk menentukan suku ke-n bilangan Fibonacci dapat dengan menggunakan rumus berikut ini. fn = 1/√5 x ((1 + √5)/2)n – 1/√5 x ((1 – √5)/2)n Berikut ini merupakan contoh soal bilangan Fibonacci. Contoh Soal Bilangan Fibonacci1. Terdapat barisan bilangan sebagai berikut. 1, 1, 2, 3, 5, 8, . . . Tentukan suku ke-8 barisan tersebut. Dengan menerapkan konsep bilangan Fibonacci, diperoleh: Suku ke-5 = 5 Suku ke-6 = 8 Suku ke-7 = 5 + 8 = 13 Suku ke-8 = 8 + 13 = 21 2. Perhatikan barisan bilangan berikut. 4, 7, 11, 18, 29, . . . Tentukan tiga suku selanjutnya dari barisan di atas. Suku ke-4 = 18 Suku ke-5 = 29 Suku ke-6 = 18 + 29 = 47 Suku ke-7 = 29 + 47 = 76 Suku ke-8 = 47 + 76 = 123 Tiga suku berikutnya yaitu 47, 76, dan 123. Mari kita simpulkan materi mengenai bilangan Fibonacci.
KesimpulanFibonacci adalah suatu barisan bilangan yang merupakan hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya, ditemukan oleh Leonardo da Pisa atau dikenal dengan Fibonacci. Penjumlahan dua suku sebelumnya dari bilangan Fibonacci dirumuskan sebagai berikut. Fn + 1 = Fn – 1 + Fn Rumus eksplisit sukuk e-n dari barisan Fibonacci yaitu fn = 1/√5 x ((1 + √5)/2)n – 1/√5 x ((1 – √5)/2)n Demikian pembahasan mengenai Fibonacci. Semoga bermanfaat. Baca juga Bilangan Prima. Dalam matematika, bilangan Fibonacci merupakan barisan yang dirumuskan secara rekursif sbg berikut: Penjelasan: barisan ini berawal dari 0 dan 1, kesudahan angka selanjutnya diperoleh dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya. Dengan aturan ini, karena itu barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946.......Barisan bilangan Fibonacci bisa dinyatakan sbg berikut: Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)dengan
Perbandingan selang Fn+1 dengan Fn hampir selalu sama untuk tanpa pola nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu dikata rasio emas yang nilainya mendekati 1,618. Pengaturan lantai dengan kotak mempunyai ukuran bilangan Fibonacci Asal mulaSesuai buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai probabilitas untuk memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sbg Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci. Lihat pula
Tautan luaredunitas.com Page 2Dalam matematika, bilangan Fibonacci merupakan barisan yang dirumuskan secara rekursif sbg berikut: Penjelasan: barisan ini berawal dari 0 dan 1, kesudahan angka selanjutnya diperoleh dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya. Dengan aturan ini, karena itu barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946.......Barisan bilangan Fibonacci bisa dinyatakan sbg berikut: Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)dengan
Perbandingan selang Fn+1 dengan Fn hampir selalu sama untuk tanpa pola nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu dikata rasio emas yang nilainya mendekati 1,618. Pengaturan lantai dengan kotak mempunyai ukuran bilangan Fibonacci Asal mulaSesuai buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai probabilitas untuk memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sbg Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci. Lihat pula
Tautan luaredunitas.com Page 3Dalam matematika, bilangan Fibonacci merupakan barisan yang dirumuskan secara rekursif sbg berikut: Penjelasan: barisan ini berawal dari 0 dan 1, kesudahan angka selanjutnya diperoleh dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya. Dengan aturan ini, karena itu barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946.......Barisan bilangan Fibonacci bisa dinyatakan sbg berikut: Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)dengan
Perbandingan selang Fn+1 dengan Fn hampir selalu sama untuk tanpa pola nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu dikata rasio emas yang nilainya mendekati 1,618. Pengaturan lantai dengan kotak mempunyai ukuran bilangan Fibonacci Asal mulaSesuai buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai probabilitas untuk memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sbg Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci. Lihat pula
Tautan luaredunitas.com Page 4Dalam matematika, bilangan Fibonacci merupakan barisan yang dirumuskan secara rekursif sbg berikut: Penjelasan: barisan ini berawal dari 0 dan 1, kesudahan angka selanjutnya diperoleh dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya. Dengan aturan ini, karena itu barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946.......Barisan bilangan Fibonacci bisa dinyatakan sbg berikut: Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)dengan
Perbandingan selang Fn+1 dengan Fn hampir selalu sama untuk tanpa pola nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu dikata rasio emas yang nilainya mendekati 1,618. Pengaturan lantai dengan kotak mempunyai ukuran bilangan Fibonacci Asal mulaSesuai buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai probabilitas untuk memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sbg Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci. Lihat pula
Tautan luaredunitas.com Page 5Bikuaternion (atau kuaternion ganda) yaitu bilangan hiperkompleks dan adalah suatu kuaternion di mana variabelnya w, x, y, dan z yaitu bilangan kompleks. Perkalian elemen dasar bikuaternion {i, i, j, k} sama dengan perkalian elemen dasar kuaternion berbilangan cacah (bilangan riil). Karena benar terdapat 3 jenis bilangan kompleks, karenanya begitu pula dengan bikuaternion, yaitu:
Berdasarkan dengan aturan aljabar mujarad, ketiga-tiga jenis bikuaternion ini benar definisi aritmetis yang sama, dan hanya definisi aritmetis variabelnya yang berlainan. Daftar inti
DefinisiDefinisi bikuaternion yaitudi mana: yaitu elemen-elemen kuaternion yaitu variabel kompleks.Dan juga, unit imaginer di bilangan-bilangan kompleks ini tidak dituliskan dengan huruf i, melainkan dengan huruf h, karena huruf i dipakai untuk melambangkan elemen kedua himpunan kuaternion. Contoh: Bila ,karenanya .Wujud matriksBikuaternion dapat dituliskan dalam wujud matriks kompleks 2x2:.Contoh: Bila karenanya .KonjugatBikuaternion benar 2 jenis konjugat, yaitu:
di mana: dan dan dan .Selanjutnya: Lihat juga
edunitas.com Page 6Bikuaternion (atau kuaternion ganda) yaitu bilangan hiperkompleks dan adalah suatu kuaternion di mana variabelnya w, x, y, dan z yaitu bilangan kompleks. Perkalian elemen dasar bikuaternion {i, i, j, k} sama dengan perkalian elemen dasar kuaternion berbilangan cacah (bilangan riil). Karena benar terdapat 3 jenis bilangan kompleks, karenanya begitu pula dengan bikuaternion, yaitu:
Berdasarkan dengan aturan aljabar mujarad, ketiga-tiga jenis bikuaternion ini benar definisi aritmetis yang sama, dan hanya definisi aritmetis variabelnya yang berlainan. Daftar inti
DefinisiDefinisi bikuaternion yaitudi mana: yaitu elemen-elemen kuaternion yaitu variabel kompleks.Dan juga, unit imaginer di bilangan-bilangan kompleks ini tidak dituliskan dengan huruf i, melainkan dengan huruf h, karena huruf i dipakai untuk melambangkan elemen kedua himpunan kuaternion. Contoh: Bila ,karenanya .Wujud matriksBikuaternion dapat dituliskan dalam wujud matriks kompleks 2x2:.Contoh: Bila karenanya .KonjugatBikuaternion benar 2 jenis konjugat, yaitu:
di mana: dan dan dan .Selanjutnya: Lihat juga
edunitas.com Page 7Bikuaternion (atau kuaternion ganda) yaitu bilangan hiperkompleks dan adalah suatu kuaternion di mana variabelnya w, x, y, dan z yaitu bilangan kompleks. Perkalian elemen dasar bikuaternion {i, i, j, k} sama dengan perkalian elemen dasar kuaternion berbilangan cacah (bilangan riil). Karena benar terdapat 3 jenis bilangan kompleks, karenanya begitu pula dengan bikuaternion, yaitu:
Berdasarkan dengan aturan aljabar mujarad, ketiga-tiga jenis bikuaternion ini benar definisi aritmetis yang sama, dan hanya definisi aritmetis variabelnya yang berlainan. Daftar inti
DefinisiDefinisi bikuaternion yaitudi mana: yaitu elemen-elemen kuaternion yaitu variabel kompleks.Dan juga, unit imaginer di bilangan-bilangan kompleks ini tidak dituliskan dengan huruf i, melainkan dengan huruf h, karena huruf i dipakai untuk melambangkan elemen kedua himpunan kuaternion. Contoh: Bila ,karenanya .Wujud matriksBikuaternion dapat dituliskan dalam wujud matriks kompleks 2x2:.Contoh: Bila karenanya KonjugatBikuaternion benar 2 jenis konjugat, yaitu:
di mana: dan dan dan .Selanjutnya: Lihat juga
edunitas.com Page 8Bikuaternion (atau kuaternion ganda) yaitu bilangan hiperkompleks dan adalah suatu kuaternion di mana variabelnya w, x, y, dan z yaitu bilangan kompleks. Perkalian elemen dasar bikuaternion {i, i, j, k} sama dengan perkalian elemen dasar kuaternion berbilangan cacah (bilangan riil). Karena benar terdapat 3 jenis bilangan kompleks, karenanya begitu pula dengan bikuaternion, yaitu:
Berdasarkan dengan aturan aljabar mujarad, ketiga-tiga jenis bikuaternion ini benar definisi aritmetis yang sama, dan hanya definisi aritmetis variabelnya yang berlainan. Daftar inti
DefinisiDefinisi bikuaternion yaitudi mana: yaitu elemen-elemen kuaternion yaitu variabel kompleks.Dan juga, unit imaginer di bilangan-bilangan kompleks ini tidak dituliskan dengan huruf i, melainkan dengan huruf h, karena huruf i dipakai untuk melambangkan elemen kedua himpunan kuaternion. Contoh: Bila ,karenanya .Wujud matriksBikuaternion dapat dituliskan dalam wujud matriks kompleks 2x2:.Contoh: Bila karenanya .KonjugatBikuaternion benar 2 jenis konjugat, yaitu:
di mana: dan dan dan .Selanjutnya: Lihat juga
edunitas.com Page 9Tags (tagged): bilangan fibonacci, unkris, didefinisikan secara, rekursif, sebagai berikut penjelasan, dinyatakan sebagai, berikut, f n x, n x, 2, n sqrt 5, pengaturan lantai, kotak, berukuran bilangan fibonacci, kali dipelajari, oleh, leonardo da pisa, dikenal, pusat, ilmu, pengetahuan quarterly an, academic journal, devoted, to the study, of bilangan, fibonacci, bilangan, program kuliah pegawai, kelas weekend, ilmu pengetahuan, kelas, eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 10Tags (tagged): bilangan fibonacci, unkris, didefinisikan secara, rekursif, sebagai berikut penjelasan, dinyatakan sebagai, berikut, f n x, n x, 2, n sqrt 5, pengaturan lantai, kotak, berukuran bilangan fibonacci, kali dipelajari, oleh, leonardo da pisa, dikenal, pusat, ilmu, pengetahuan quarterly an, academic journal, devoted, to the study, of bilangan, fibonacci, bilangan, program kuliah pegawai, kelas weekend, ilmu pengetahuan, kelas, eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 11Tags (tagged): bilangan fibonacci, unkris, didefinisikan secara, rekursif, sebagai berikut penjelasan, dinyatakan sebagai, berikut, f n x, n x, 2, n sqrt 5, pengaturan lantai, kotak, berukuran bilangan fibonacci, kali dipelajari, oleh, leonardo da pisa, dikenal, center, of, studies quarterly an, academic journal, devoted, to the study, of bilangan, fibonacci, bilangan, program kuliah pegawai, kelas weekend, of studies, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia Page 12Tags (tagged): bilangan fibonacci, unkris, didefinisikan secara, rekursif, sebagai berikut penjelasan, dinyatakan sebagai, berikut, f n x, n x, 2, n sqrt 5, pengaturan lantai, kotak, berukuran bilangan fibonacci, kali dipelajari, oleh, leonardo da pisa, dikenal, center, of, studies quarterly an, academic journal, devoted, to the study, of bilangan, fibonacci, bilangan, program kuliah pegawai, kelas weekend, of studies, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia Page 13Tags (tagged): category, numbers, unkris, artikel, utama kategori bilangan, b bilangan, bulat, c 153 p, nol 3, p, bilangan prima 35, bilangan, kategori, memiliki 15 halaman, dari total, fibonacci, b samb bilangan, hampir sempurna, center of studies, bilangan riil, sempurna bilangan sempurna, semu category, numbers unkris, center of, studies, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia Page 14Tags (tagged): category, numbers, unkris, artikel, utama kategori bilangan, b bilangan, bulat, c 153 p, nol 3, p, bilangan prima 35, bilangan, kategori, memiliki 15 halaman, dari total, fibonacci, b samb bilangan, hampir sempurna, center of studies, bilangan riil, sempurna bilangan sempurna, semu category, numbers unkris, center of, studies, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia Page 15Tags (tagged): kategori, bilangan, unkris, artikel, utama kategori bilangan, b bilangan, bulat, c 153 p, nol 3, p, bilangan prima 35, memiliki 15 halaman, dari total, fibonacci, b samb bilangan, hampir sempurna, pusat ilmu pengetahuan, bilangan riil, sempurna bilangan sempurna, semu kategori, bilangan unkris, pusat ilmu, pengetahuan, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 16Tags (tagged): kategori, bilangan, unkris, artikel, utama kategori bilangan, b bilangan, bulat, c 153 p, nol 3, p, bilangan prima 35, memiliki 15 halaman, dari total, fibonacci, b samb bilangan, hampir sempurna, pusat ilmu pengetahuan, bilangan riil, sempurna bilangan sempurna, semu kategori, bilangan unkris, pusat ilmu, pengetahuan, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 17Kategori ini memiliki 153 halaman, dari total 153. Page 18Kategori ini mempunyai 153 halaman, dari total 153. Page 19Kategori ini mempunyai 153 halaman, dari total 153. Page 20Kategori ini mempunyai 153 halaman, dari total 153. Page 21Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying, Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying, First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying, First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying, Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying, Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying, Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28, 2 Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, 2 Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id Page 22Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying, European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying, Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying, First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying, First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying, Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying, Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying, Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28, 2 Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, 2 Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id Page 23Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir, F Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, F Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id Page 24Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir, F Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, F Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id Page 25Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script, G Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, G Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id Page 26Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script, G Title of articles, p2k.unkris.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, G Title of articles, Unkris, Center of Studies, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldp2k.unkris.ac.id |