Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti
Lihat Foto

ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

Siswa Sekolah Dasar Negeri Kapuk Muara 01 bergotong royong memindahkan meja, kursi dan lemari kedalam ruang kelas saa kerja bakti bersama pascabanjir di Jakarta, Senin (6/1/2019). Kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terdampak banjir belum efektif karena selain ruangan kelas terendam air juga digunakan sebagai tempat pengungsian.

KOMPAS.com - Warga negara Indonesia yang baik diharapkan berbudi pekerti sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Budi pekerti meliputi bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Budi pekerti harus sesuai nilai-nilai Pancasila karena Pancasila adalah ideologi, dasar negara, pandangan hidup serta kepribadian bangsa Indonesia.

Jika tiap warga negara mengamalkan nilai-nilai Pancasila harapannya akan tercipta suasana kehidupan yang religius, damai, harmonis, demokratis dan sejahtera.

Apa maksud hakikat bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai Pancasila?

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjadi landasan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dalam segala hal termasuk dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Tutur kata, sikap dan perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila merupakan wujud budi pekerti luhur manusia Indonesia yang membedakan dari manusia dari negara lain.

Bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila menunjukkan keluhuran harkat, derajat dan martabat warga nergara sebagai bagian dari sebuah bangsa yang beradab.

Baca juga: Lambang Negara Garuda Pancasila: Arti dan Sejarahnya

Makna bertutur kata sesuai Pancasila

Perlu bahasa sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan manusia lain agar berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman. Menggunakan kata-kata yang tidak kasar dan tidak kotor.

Ciri perkataan yang baik adalah menjadikan orang lain tidak akan sakit hati, tersinggung, marah dan kecewa.

Tutur kata baik adalah sikap atau adab dalam berbicara yang penuh kesopanan. Mampu menempatkan bahasa yang pantas sesuai situasi, kondisi dan siapa yang diajak bicara.

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti

Sumber gambar: SS cover PAI & BP Kelas X Bab 2

Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 2 "Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan"

CecepGaos.Com - Halo, sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com, media informasi pendidikan.


Kali ini, CecepGaos.Com akan berbagi  Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 2 "Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan".

A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat

1. Makna Aurat

Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan, dan mengecewakan. Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.

2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah

Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan dalam bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat

perempuan, dikenal pula istilah kerudung, ĥijab, dan sebagainya.

Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, gunanya untuk kemaslahatan dan kebaikan bagi wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada.

Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu (Q.S. al-Aĥzāb/33: 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki yang bukan mahramnya (Q.S. al-Aĥzāb/33:53).

Selanjutnya, karena istri-istri Nabi Muhammad saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, maka Allah Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluar

rumah (Q.S. al-Aĥzāb/33:59). Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang- orang yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.

A. Ayat-Ayat Al-Qur’ān dan Hadis tentang Perintah Berbusana Muslim/ Muslimah

1. Q.S. al-Aĥzab/33:59

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti


“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudahuntuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

2. Q.S. An-Nūr/24:31

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti


“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra- putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki- laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang- orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

3. Hadis dari Ummu ‘Aţiyyah

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti

Dari Umu ‘A¯iyah, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk keluar pada Hari Fitri dan Adha, baik gadis yang menginjak akil balig, wanita-wanita yang sedang haid, maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang sedang haid tetap meninggalkan śalat, namun mereka dapat menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim. Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw., salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya.’” (H.R. Muslim).

Menerapkan Perilaku Mulia 

Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

  1. Sopan-santun dan ramah-tamah
  2. Jujur dan amanah
  3. Gemar beribadah
  4. Gemar menolong sesama
  5. Menjalankan amar makruf dan nahi munkar

Demikianlah  Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 2 "Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan"

Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sumber: Khairiyah, Nelty dan Suhendi Zen, Endi . 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017. Jakarta: Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti
Sumber gambar: SS cover PAI & BP Kelas X Bab 1


Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 1 "Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt."

CecepGaos.Com - Halo, sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com, media informasi pendidikan.


Kali ini, CecepGaos.Com akan berbagi ringkasan materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 1 "Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt."

Membuka Relung Hati

Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung atau ber-tafakkur atau berżikir. 

Żikir artinya mengingat Allah Swt. dengan menyebut dan memuji nama-Nya. Syarat yang sangat fundamental yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui żikir adalah kemampuan dalam menguasai nafsu, selanjutnya bila menyebut nama Allah Swt. (al-Asmā’u al-Husnā) berulang-ulang di dalam hati akan menghadirkan rasa rendah hati (tawadhu’) yang disertai dengan rasa takut karena merasakan keagungan-Nya. Żikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. 

Selain melalui żikir, mendekatkan diri kepada Allah Swt. dapat pula dilakukan melalui perbuatan atau amaliah sehari-hari, yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan semata-mata hanya karena taat mematuhi aturan main- Nya. Misalnya, kita berbuat baik kepada tetangga bukan karena tetangga baik kepada kita, tetapi semata-mata karena Allah Swt. menyuruh kita untuk berbuat baik. Kita bersedekah bukan karena kasihan, tetapi semata-mata karena Allah Swt. memerintahkan kita untuk mengeluarkan sedekah membantu meringankan beban orang yang sedang mengalami kesulitan. 

A. Memahami Makna al-Asmā’u al-Ĥusnā: al-Karīm, al-Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir.)

1. Pengertian al-Asmā’u al-Ĥusnā

Al-Asmā’u al-Ĥusnā terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama-nama, dan ĥusna yang berarti baik atau indah. Jadi, al-Asmā’u al- Ĥusnā dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya. Kata al-Asmā’u al-

Ĥusnā diambil dari ayat al-Qur’ān Q.S. Ţāhā/20:8. yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmā’u al-Ĥusnā (nama- nama baik).“

2. Dalil tentang al-Asmā’u al-Ĥusnā

a. Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti


Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul ĥusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180)

b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam Bukhari 

Carilah 10 kata dan artinya pada bidang budi pekerti

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah  saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)

B. Memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir. Mari pelajari dan pahami satu persatu asmā’ul husna tersebut!

Secara bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt. Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. 

Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pem- benaran, ketenangan hati, dan aman. Allah Swt. al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia.

Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. 

Al-Matin artinya Mahakukuh. Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya. Allah Swt. juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.

Al-Jāmi’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Meng- himpun, yaitu bahwa Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak.

Al-‘Adl artinya Mahaadil. Keadilan Allah Swt. bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan oleh siapa pun. Keadilan Allah Swt. juga didasari dengan ilmu Allah Swt. yang Maha Luas. Dengan demikian, tidak mungkin keputusan-Nya itu salah.

Al-Ākhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Swt. Dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya. 

Demikianlah Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 1 "Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt."

Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sumber: Khairiyah, Nelty dan Suhendi Zen, Endi . 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017. Jakarta: Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud