Ruang pameran sudah pasti memiliki kelengkapan, tidak hanya karya saja yang terpasang, ternyata ada benda-benda lain yang harus ada dalam ruang pameran. Benda-benda ini akan mendukung ruang pameran yang ideal. Bagaimana seharusnya ruang pameran ditata. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran selain apa yang dibutuhkan dalam ruang pameran. Jadi dengan kata lain bahwa ruang pameran akan lengkap jika ada hal-hal yang dibutuhkan di ruang pameran. Karya adalah kebutuhan ruang pameran, Lampu merupakan kelengkapan. Jadi selain karya yang dipasang dinamakan kebutuhan ruang pameran, kemudian benda yang lainnya adalah pendudukng ruang pameran. namun semuanya bersatu menjadi satu kebutuhan yang saling dibutuhkan demi ruang pameran yang ideal. Okey mas brow.... ini adalah perlengkapan ruang pameran selain karya yang dipasang ;
Setelah kelengkapan semua tercukupi maka langkah selanjutnya bagaimana Menata ruang pameran yang ideal. Artinya ada Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran. Baru kegiatan pameran seni rupa ini akan sukses.
Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan.
Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut.
1. Sketsel atau panil, merupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan. 2. Level, merupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran. 3. Meja dan kursi, Meja diperlukan untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung. 4. Tata lampu atau pencahayaan, Penempatan lampu sebagai pencahayaan sangat penting dalam penataannya dengan tata letak sedemikian rupa supaya berfungsi sebaik-baiknya sehingga penerangan terhadap karya yang dipamerkan kelihat indah dan menarik. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang ataupun terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaan difokuskan pada hasil seni karya yang dipajang agar kelihatan indah dan menarik perhatian. 5. Dekorasi ruangan, suatu hal yang perlu di perhatikan untuk mempercantik ruangan pameran, agar kelihatan bahwa ada suatu acara pameran yang yang sedang diselenggarakan dalam gedung (indoor). 6. Katalog, dibuat berupa brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Adapun isi katalog memuat tentang kata sambutan, jenis-jenis karya, data peserta yang mengikuti pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto). 7. Brosur, adalh sebagai sarana promosi dan informasi tentang adanya suatu kegiatan pameran yang yang diselenggarakan dikelas atau sekolah. Adapun brosur dibuat secara singkat dan menarik yang mempunyai informasi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas bisa dibuat beberapa halaman dalam serta berbentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan yang perlukan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah. 8. Buku tamu atau buku kesan dan pesan, Sebuah buka besar yang ada di meja dekat pintu masuk ruangan kegiatan pameran. Dalam buku tamu berisikan kolom nama, catatan yang diisi oleh para tamu atau pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran. 9. Sound system, diperlukan sebagai alat pengeras suara pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
Daya tarik suatu pameran juga sangat dipengaruhi oleh penempatan karya sekaligus penataan ruangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan karya yaitu sebagai berikut.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi. Berikut disajikan contoh rancangan denah ruang pameran Rancangan denah kelas atau sekolah.
Demikian Perlatan, Perlengkapan serta Penataan Karya Seni Rupa dalam Sebuah Pameran Kelas atau sekolah semoga ada manfaatnya. |