Canting memiliki beberapa bagian seperti dibawah ini, kecuali ….. *

Basic Education for Change

Technology-Based Education

Technology serving education

e: Design, Technology, Education

PENGANTAR Managing Basic Education atau [MBE] ,

Keywords : Basic Education, Indonesia, Thailand, Structure, Actor

Decentralized Basic Education 2 South Sulawesi Newsletter

Decentralized Basic Education 2 South Sulawesi Newsletter

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR [PTD]

MODUL PEMBELAJARAN PTD SMP

SBI = [SNP + X] Pengembangan PTD

INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY [ICT] IN EDUCATION

Pendidikan Teknologi Dasar [PTD]

SEMINAR HASIL PROGRAM BEC-TF [Basic Education Capacity Trust Fund]

IOB Evaluatie. de basic education activiteiten van zes Nederlandse NGOs

Education preparatory musical appreciation in Basic Artististic School

SMART PTD transformátor proudu s děleným jádrem

Programma voor Toegang tot Defibrillators [PTD]

BASIC PROČ BASIC? BASIC představení řady BASIC

1. Seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar adalah seni rupa...
a. Dua dimensi b. Tiga dimensi c. Empat dimensi d. Lima dimensi

e. Enam dimensi

2. Kain batik adalah contoh karya seni rupa...
a. Dua dimensi b. Tiga dimensi c. Empat dimensi d. Lima dimensi

e. Enam dimensi

3. Berikut ini merupakan bahan dalam membuat kain batik, kecuali... a. Kain b. Malam c. Pewarna

d. Benang


e. Lilin

4. Merintang warna masuk ke dalam serat kain dimana motif telah dipolakan adalah fungsi dari... a. Kain

b. Malam

c. Pewarna d. Benang

e. Semua benar

5. Berikut ini adalah beberapa media yang digunakan dalam membuat batik, kecuali...
a. Malam/lilin b. Canting c. Gawangan d. Kuas

e. Wajan

6. Alat utama yang dipergunakan untuk membatik adalah... a. Malam/lilin

b. Canting

c. Gawangan d. Kuas

e. Wajan

7. Dalam proses membatik diperlukan kompor minyak tanah yang berguna untuk...
a. Memanasi malam agar cair b. Memanasi kuas agar lembut c. Memanasi canting agar baik d. Memanasi air

e. Memanasi kain

8. Canting memiliki beberapa bagian seperti tersebut dibawah ini, kecuali... a. Gagang b. Nyamplung c. Cucuk

d. Corong


e. Carat

9. Tempat untuk menyimpan cairan campuran pewarna dalam proses membatik adalah... a. Panci

b. Nampan

c. Wajan d. Canting

e. Gawangan

10. Berikut ini cara-cara membuat batik, kecuali... a. Ditulis b. Dicetak cap

c. Direndam

d. Diikat

e. Dicetak screen

Jakarta -

Batik adalah salah satu seni kriya yang sudah dikenal sejak dahulu. Batik sendiri merupakan karya seni bernilai tinggi, yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kebanggaan Indonesia.

Dikutip dari buku Asyiknya Mengenal Batik Sambil Berkreasi oleh Yuwita Wahermika, kata batik berasal dari bahasa Jawa yakni "amba", artinya lebar, dan kata "tik" berarti titik. Jadi, batik dapat diartikan sebagai titik-titik yang dituliskan di sebuah kain lebar, hingga membentuk sebuah gambar.

Batik merupakan kain bergambar yang dibuat melalui teknik rintang warna. Bahan perintang yang digunakan berupa malam [lilin].

Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan, untuk budaya lisan dan non bendawi [Masterpieces Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity]. Akhirnya, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Seiring berkembangnya waktu, batik kini tidak hanya digunakan sebagai pakaian saja, tetapi banyak juga digunakan menjadi bahan kerajinan, tas, lukisan, dan lain-lain.

Ragam budaya di Indonesia telah menghasilkan keragaman hias motif pada batik. Pembuatan ragam hias yang dilakukan dengan canting, disebut dengan batik tulis. Sedangkan, batik cap adalah batik yang pembuatan ragam hiasnya dilakukan menggunakan alat cap.

Alat dan bahan untuk membuat batik cap, tidaklah berbeda jauh dengan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik tulis. Bedanya, batik cap menggunakan canting cap yang cara kerjanya mirip dengan stempel.

Alat dan Bahan Membatik

Alat yang digunakan untuk membatik adalah kain mori, pewarna, bak plastik, malam, canting, wajan, kompor, saringan, dan gawangan, seperti dilansir dalam buku Panduan Mudah Belajar Membatik karya Benny Gratha.

Alat dan bahan membatik adalah sebagai berikut:

1. Kain

Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan untuk membatik biasanya kain yang berasal dari serat alam.

2. Zat Pewarna

Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan [sintetis]. Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.

3. Bak/Ember

Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses pencelupan warna.


4. Malam

Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi sebagai perintang warna kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas. Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus [gondorukem], dan lemak hewan.

5. Canting

Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk menggambar/menorehkan malam pada kain. Canting yang umum digunakan dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.

6. Wajan

Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.


7.Kompor

Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di wajan.

8. Saringan

Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan sebelumnya.

9. Gawangan

Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang akan dibatik.

Proses Membuat Batik


Proses pembuatan batik di berbagai daerah di Indonesia, cenderung memiliki teknik yang sama.

Berikut adalah proses beserta cara membatik pada kain:

- Siapkan alat dan bahan untuk membatik. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih, kemudian dikanji agar mempermudah proses pelepasan malam [melorod].

- Menggambar motif pada kain. Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara menjiplak motif yang telah ada. Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis, maka gambarlah desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam perbatikan menggambar desain batik sering disebut ngengreng.

- Panaskan malam/lilin pada wajan yang berada diatas kompor, hingga malam mencair sempurna.

- Untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain, duduklah dengan posisi kompor berada di sebelah kanan [tidak berlaku bagi yang kidal].

- Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah dicairkan, sekitar 3 detik untuk pengesuaian suhu pada canting.

- Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin digambar. Cara memegang canting sebenarnya sama dengan memegang pensil, namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak menetes-netes.

- Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen seperti garis-garis arsiran maupun titik-titik, sesuai dengan kebutuhan.

- Tahap nembok, dengan mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.

- Mewarnai kain. Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik celup dan colet. Teknik celup menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik colet menggunakan pewarna instan.

- Kain yang telah dicelup sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian ditiriskan agar warna pada serat kain dapat meresap secara maksimal.

- Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada kain. Proses ini dilakukan setelah pewarnaan. Kain akan direbus ke dalam air yang mendidih sampai malam lepas, sehingga dapat memunculkan motif yang telah digambar.

- Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang masih menempel. Jemurlah atau angin-anginkan kain, namun sebisa mungkin hindari terkena panas sinar matahari langsung.


Nah, itu dia penjelasan mengenai alat dan bahan batik, lengkap dengan proses pembuatanya. Apakah detikers tertarik untuk mencoba membatik?

Simak Video "Keseruan Pelajar di Majalengka Belajar Beragam Motif Batik"

[Gambas:Video 20detik]

[lus/lus]

Video yang berhubungan

29 1. Kain Mori Kain mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. 2. Pensil Pensil berfungsi untuk melukis pola pada kain batik. 3. Canting Canting merupakan alat utama dalam proses pembatikan, tanpa canting si pembatik tidak dapat melukis diatas kain. Canting dapat diartikan sebagai alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil 30 pekerjaan disebut batik atau bukan batik. canting berfungsi untuk menulis atau melukiskan cairan lilin atau malam pada kain, selain itu juga canting berfungsi untuk membuat motif-motif batik yang diinginkan. 4. Kuas Alat yang digunakan untuk membatik lainnya adalah kuas. Kuas ini berfungsi untuk melukis atau menggambar motif batik. Biasanya para pembatik menggunakan kuas untuk menutup bidang-bidang yang luas, sehingga proses pembatikan cepat selesai. Selain itu kuas juga dipergunakan untuk melukis, dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk nonyoki yaitu mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas. Kuas yang kualitasnya bagus hendaknya terbuat dari bahan bambu. 31 5. Bak Bak berfungsi untuk mewarnai kain batik. 6. Wajan Wajan merupakan peralatan yang terbuat dari logam baja yang berfungsi untuk mencairkan lilin atau malam yang digunakan untuk membatik dan wajan ini berukuran kecil. 7. Kompor Kompor ini fungsinya untuk memanaskan wajan, sehingga lilin atau malam yang dipanaskan mencair. Kompor dipergunakan untuk memanasi 32 malam agar cair. Ukuran kompor ini biasanya kecil. Pilihlah kompor yang ukuran kecil dengan diameter sekitar 13 cm, sesuai dengan besaran wajan yang digunakan. Pemanasan malam tidak membutuhkan api yang cukup besar seperti kalau kita memasak di dapur. 8. Drum Drum berfungsi untuk melarutkan malam atau lilin. 9. Ember Ember berfungsi untuk merendam dan mencuci batik.

Lihat dokumen lengkap [24 Halaman - 714.46KB]

1. Seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar adalah seni rupa...
a. Dua dimensi b. Tiga dimensi c. Empat dimensi d. Lima dimensi

e. Enam dimensi

2. Kain batik adalah contoh karya seni rupa...
a. Dua dimensi b. Tiga dimensi c. Empat dimensi d. Lima dimensi

e. Enam dimensi

3. Berikut ini merupakan bahan dalam membuat kain batik, kecuali... a. Kain b. Malam c. Pewarna

d. Benang


e. Lilin

4. Merintang warna masuk ke dalam serat kain dimana motif telah dipolakan adalah fungsi dari... a. Kain

b. Malam

c. Pewarna d. Benang

e. Semua benar

5. Berikut ini adalah beberapa media yang digunakan dalam membuat batik, kecuali...
a. Malam/lilin b. Canting c. Gawangan d. Kuas

e. Wajan

6. Alat utama yang dipergunakan untuk membatik adalah... a. Malam/lilin

b. Canting

c. Gawangan d. Kuas

e. Wajan

7. Dalam proses membatik diperlukan kompor minyak tanah yang berguna untuk...
a. Memanasi malam agar cair b. Memanasi kuas agar lembut c. Memanasi canting agar baik d. Memanasi air

e. Memanasi kain

8. Canting memiliki beberapa bagian seperti tersebut dibawah ini, kecuali... a. Gagang b. Nyamplung c. Cucuk

d. Corong


e. Carat

9. Tempat untuk menyimpan cairan campuran pewarna dalam proses membatik adalah... a. Panci

b. Nampan

c. Wajan d. Canting

e. Gawangan

10. Berikut ini cara-cara membuat batik, kecuali... a. Ditulis b. Dicetak cap

c. Direndam

d. Diikat

e. Dicetak screen

nyctophilia di 08.22

Page 2

1. Peralatan Membatik

a. Canting

Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan canting adalah untuk menorehkan [melukiskan] cairan malam agar terbentuk motif batik. Canting memiliki beberapa bagian yaitu:

Gagang merupakan bagian canting yang berfungsi sebagai pegangan pembatik pada saat menggunakan canting untuk mengambil cairan malam dari wajan, dan menorehkan [melukiskan] cairan malam pada kain. Gagang biasanya terbuat dari kayu ringan.

Nyamplung merupakan bgian canting yang berfungsi sebagai wadah cairan malam pada saat proses membatik. Nyamplung terbuat dari tembaga.

Cucuk merupakan bagian ujung canting dan memiliki lubang sebagai saluran cairan malam dari nyamplung. Ukuran dan jumlah cucuk can beragam tergantung jenisnya. Cucuk tersebut terbuat dari tembaga. Kondisi cucuk harus senantiasa berlubang, kalau tersumbat oleh cairan malam yang sudah mengeras, cucuk dapat dilubangi lagi dengan cara mencelupkan di cairan panas malam, sumbatan keras tersebut akan turut mencair kembali. Sedangkan bila sumbatan belum mengeras maka pelubangannya dapat dipakai dengan bulu sapu lantai.

b. Kuas

Pada umumnya kuas dipergunakan untuk melukis, dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas.

c. Kompor Minyak Tanah

Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar. Pembatik tradisional biasanya menggunakan anglo atau keren. Anglo merupakan arang katu sebagai bahan bakar. Kelemahan anglo/keren adalah asap yang ditimbulkannya berbeda dengan kompor yang tidak seberapa menimbulkan

asap. Pilihlah kompor yang ukuran kecil saja, dengan diameter sekitar 13 cm, sesuai dengan besaran wajan yang digunakan. Pemanasan malam tidak membutuhkan api yang cukup besar seperti kalau kita memasak di dapur.

d. Wajan

Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari bahan logam. Pilihlah wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan kita mengangkatnya dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu berukuran besar, wajan dengan diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai untuk tempat pencairan malam.

e. Gawangan

Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi kain tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan. Peralatan tersebut di atas sudah cukup memadai untuk kegiatan membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa peralatan pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil [dingklik] dan lipas/tepas. Tepas diperlukan untuk membantuk menyalakan api arang kayu di anglo/keren. Sekarang ini dengan adanya kompor, maka tepas tidak diperlukan dalam kegiatan membatik.

f. Nampan

Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup kain dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran kain yang dibatik agar kain benar-benar tercelup semuanya.

g. Panci

Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor atau tungku dan untuk melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci sesuai dengan ukuran kain yang dibatik.

h. Sarung tangan

Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan pewarna dan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna alami [natural].

i. Sendok & Mangkuk

Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik untuk mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu juga diperlukan gelas untuk menakar air.

2. Bahan Batik

a. Kain

Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat motif akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis kain katun seperti kain Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn, santung, blacu, dan ada juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang harus diperhatikan adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau kotoran lainnya, karena hal ini akan mengganggu proses penyerapan malam ataupun warna. Pengolahan kain ini lebih banyak dikenal dengan istilah “ngloyor”. Bahan untuk pengolahan kain biasanya minyak jarak atau larutan asam. Pengolahan kain menggunakan minyak jarak, langkah yang harus dikerjakan

yaitu merendam kain dalam panci dan direbus dengan memasukkan minyak jarak ke dalam rebusan kain tersebut. Apabila sudah mendidih, diambil dan direndam dalam air dingin sambil diremas-remas. Air dingin untuk merendam kain ini bisa ditambahkan sabun atau deterjen.

Pengolahan kain dengan larutan asam biasanya dilakukan satu hari, tetapi perlu diperhatikan bahwa larutan asam yang terlalu banyak akan merusak kain. Pengolahan kain dengan minyak jarak dan larutan asam tidak cocok digunakan untuk kain sutera, karena kain sutera yang berbahan sangat lembut memerlukan perlakuan khusus. Biasanya pengolahan kain sutera

dengan sabun yang khusus untuk serat halus dan tidak diperas berlebihan atau apabila sulit untuk mencari sabun khusus untuk kain sutera bisa menggunakan shampo untuk rambut, tetapi gunakan sedikit saja dan cucilah dengan perlahan. Sebagai tambahan saja, bahwa kain sutera sangat cocok apabila diwarna dengan menggunakan pewarna alam. Selanjutnya setelah kain diangkat dari perendaman, kemudian kain dilipat dan dikemplong [“ngemplong”] yaitu dengan cara memukul-mukul kain tersebut dengan menggunakan pemukul kayu. Tujuannya agar serat kain menjadi kendor dan lemas. Setelah dikemplong kain dijemur. Setelah kering kain bisa diseterika dan siap untuk dipola. Saat ini banyak tersedia kain yang berkualitas bagus, tetapi tentu saja kain tersebut masih mengandung kanji. Tetapi terkadang saat ini banyak orang yang hanya merendam kain dalam air sampai beberapa kali tanpa menggunakan minyak jarak atau larutan asam. Cara ini bisa juga dilakukan pada kain yang sedikit mengandung kanji. Setelah kain diproses “ngloyor” dan “ngemplong”, kain tersebut diukur sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.

b. Malam / Lilin

Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses membatik. Dalam proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk merintangi warna masuk ke dalam serat kain dimana motif telah dipolakan dan agar motif tetap tampak. Sebelum menggunakan malam, pilihlah malam yang sesuai dengan kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat, dan fungsi beragam.

Source : Seni Budaya Jilid 2 oleh Hermawati, Sri.

Simak juga :

  • Memahami Batik
  • Proses dan tahapan membatik
  • Sekilas Batik Banyumas

Video yang berhubungan