Selamat malam, B Show Indonesia kaya akan sumber alamnya, sehingga banyak obat herbal yang berada dimasyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sebaiknya anda berhati-hati dalam penggunaan obat herbal yang dikonsumsi bersamaan dengan obat kimia. Ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi, efeknya menjadi berlebihan, atau efeknya melemah, ataupun tidak bekerja sama sekali. Sebaiknya anda berkonsultasi dulu dengan dokter apakah boleh mengkombinasikan obat yang anda konsumsi dengan obat herbal. Untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, sebaiknya minum obat herbal setelah obat farmasi, beri jarak 1 hingga 2 jam setelah konsumsi obat kimia. Karena, obat herbal lebih lama dicerna dibanding obat kimia, dan obat herbal beberapa ada yang dapat mengikat obat kimia, sehingga terjadi ketiga hal yg tidak diinginkan diatas. Cuka apel dan cuka anggur walau banyak manfaatnya, namun karena sifatnya yang asam sebaiknya anda berhati-hati terhadap efek sampingnya, seperti :
Sebaiknya bila anda ingin mengkonsumsi cuka apel atau cuka anggur, sebagai obat herbal, perhatikan hal berikut;
Semoga membantu. Salam sehat, dr. Lizsa Minggu, 31 Juli 2022 16:16 WIB Jamu VS Obat1627 Elsa Savitrie, SKM, M.Kes - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Slogan “back to nature” membuat masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan produk bersumber alam dalam upaya menjaga kesehatan. Salah satu upaya tersebut yakni mengonsumsi jamu yang telah lama digunakan oleh nenek moyang kita. Terutama di musim penghujan seperti sekarang ini, enaknya menghangatkan tubuh dengan mengonsumsi jamu. Dan di masa pandemi ini orang-orang banyak beralih ke jamu-jamuan yang kononnya bisa mencegah virus corona seperti minuman berasal dari jahe merah. Di warung-warung, apotik, mini market banyak dijumpai menjual minuman kemasan dari bahan dasar jahe merah. Minuman hangat satu ini menjadi idola dimasa pandemi. Apakah peran obat akan tergeser oleh si jahe merah ini? Yok….kita cari tahu. Jamu herbal berasal dari bahan alam, sedangkan obat kimia dari bahan sintetik. Jadi secara umum kita bisa mengatakan bahwa keunggulan obat tradisional, jamu atau herbal lebih aman, lebih minimal efek samping. Meski diklaim lebih aman, obat tradisional tidak bisa memberikan efek instan. Misal dibandingkan obat sintetis pereda nyeri, obat kimia akan bekerja lebih cepat meredakan peradangan atau nyeri dibanding herbal atau jamu. Interaksi obat Herbal dan obat Kimia Interaksi Herbal dan obat kimia dapat terjadi, karena Herbal dan obat kimia mengandung senyawa aktif yang sama-sama mempengaruhi tubuh. Jika Herbal dan obat kimia ini dikonsumsi secara bersamaan, ada 3 interaksi yang mungkin timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang sama sekali. Cukup sulit menentukan mana yang paling baik, karena efek yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh jenis penyakit dan kondisi tubuh pasien. Interaksi yang menguntungkan juga akan terjadi jika Herbal yang dikonsumsi berefek mengurangi efek samping obat. Cara aman dalam kombinasi obat Agar aman dan efektif, waktu mengkonsumsi juga harus diperhatikan. Menurut Dr Dalimartha (yang menjabat Ketua II PDPKT), sebaiknya nimum Herbal dua jam sebelum atau sesudah mengkonsumsi obat dokter. “Selama waktu itu, biasanya proses mencerna obat sudah selesai sehingga interaksi yang tidak diinginkan bisa dihindari, dan efektivitas Herbal yang dikonsumsi tetap terjaga. Berikut ini kombinasi obat herbal dan kimia yang cocok dan tidak cocok untuk konsumsi : 2. Obat Pembunuh Virus 3. Obat Alergi
2. Obat Pengencer Darah 3. Obat Jantung Referensi https://health.detik.com/ulasan-khas/d-2223105/sedang-minum-obat-dokter-boleh-tetap-minum-jamu-kok-asal. https://www.suara.com/health/2020/08/07/210820/jamu-herbal-vs-obat-kimia-untuk-pengobatan-mana-yang-lebih-cespleng https://www.suara.com/health/2021/06/23/115515/bolehkah-obat-herbal-dan-obat-kimia-diminum-bersamaan-ini-kata-dokter-zaidul-akbar https://iik.ac.id/blog/amankah-kombinasi-obat-kimia-obat-herbal/ DOC, PROMKES,RSMH Berapa jam jarak minum obat kimia dengan obat herbal?Menurut Dr Dalimartha (yang menjabat Ketua II PDPKT), sebaiknya nimum Herbal dua jam sebelum atau sesudah mengkonsumsi obat dokter. “Selama waktu itu, biasanya proses mencerna obat sudah selesai sehingga interaksi yang tidak diinginkan bisa dihindari, dan efektivitas Herbal yang dikonsumsi tetap terjaga.
Mengapa obat herbal lebih baik dikonsumsi ketimbang obat kimia?Obat herbal juga relatif lebih aman dibanding obat kimia. Dikarenakan sifat bahan obat tradisional yang alami sehingga dapat dicerna oleh tubuh.
Apakah obat herbal lebih aman dari pada obat kimia?Menurut dokter pakar obat herbal Arijanto Jonosewojo, jika dibandingkan dengan obat kimia, obat herbal memang cenderung lebih aman. Pasalnya zat aktif pada obat herbal tidak sebesar pada obat kimia. "Namun kembali lagi, keamanan obat herbal tergantung pada jenis obatnya dan siapa yang meminumnya.
Apakah obat herbal bisa merusak ginjal?Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi obat herbal dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan struktur ginjal yang berujung pada kerusakan ginjal. Untuk menghindari kerusakan pada ginjal, Anda dapat memulainya dengan berhati-hati dalam mengonsumsi obat.
|