Apakah ranitidin bisa diminum bersama antasida?

Selamat siang, A

Terima kasih atas pertanyaannya.

Penyakit asam lambung adalah kondisi dimana asam lambung sedang berlebih sehingga dapat menimbulkan sakit perut, mual. muntah, dada panas, sesak napas, diare, ataupun sembelit.  Pengobatan asam lambung bergantung pada gejala yang ditimbulkan.  

Omeprazole adalah obat lambung golongan penghambat pompa proton bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung dengan mencegah enzim untuk memproduksi asam.  Sedangkan mylanta adalah merek dagang dari obat lambung golongan antasida yang memiliki kerja untuk mengurangi asam lambung yang berlebih di lambung namun tidak mencegah adanya produksi asam lambung yang berlebih.   

Konsumsi omeprazole dengan disertai antasida dapat digunakan ketika ada keluhan sakit perut akut. Omeprazole dan antasida dapat digunakan bersamaan dengan aturan omeprazole dikonsumsi sebelum makan dan antasida 1 jam setelah makan.  Selain dengan pengobatan, asam lambung yang naik juga dikontrol dengan menjaga makan serta pikiran sehat. 

Beberapa alternatif lain untuk mengatasi asam lambung naik :

  • Perbanyak minum air putih. 
  • Jaga makan dan minum teratur dan hindari yang memicu.
  • Hindari begadang. 
  • Kelola stres dan cemas. 
  • Jaga berat badan seimbang.
  • Olahraga teratur. 

Bila dalam pengobatan 2 minggu tidak ada perubahan pada asam lambung, maka ada baiknya lakukan pemeriksaan lanjutan di dokter spesialis penyakit dalam untuk tindakan lanjutan.  

Anda dapat membaca beberapa forum kami terkait asam lambung seperti berikut :

  • Bagaimana cara mengobati asam lambung?
  • Obat apa yang harus dikonsumsi penderita asam lambung?

Semoga penjelasan ini bermanfaat. 

Salam sehat, 

dr. Farah

Daftar isi

  • 1 Bolehkah minum ranitidine bersama antasida?
  • 2 Berapa kali boleh minum antasida?
  • 3 Apa gunanya antasida DOEN?
  • 4 Antasida Apakah aman untuk ibu hamil?

Meskipun Antasid dan ranitidin dapat digunakan secara bersama-sama, pemberiannya sebaiknya diberikan jarak 2-4 jam karena antasid dapat mengganggu penyerapan ranitidin sehingga mengurangi efektivitas kerja obat ini.

Apa bedanya antasida DOEN dengan antasida?

Antasida diambil melalui mulut, untuk obat sediaan tablet dikunyah terlebih dahulu sebelum di telan, sedangkan antasida doen yang berbentuk cair, botol kemasan harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum.

Berapa kali boleh minum antasida?

Dosis dan Aturan Pakai Antasida Salah satu produk antasida yang mengandung 200 mg aluminium hidroksida dan 200 mg magnesium hidroksida dengan sediaan tablet kunyah bisa dikonsumsi 1–2 tablet, 3–4 kali sehari. Untuk obat antasida yang berbentuk suspensi, bisa dikonsumsi 1–2 sendok takar, 3–4 kali sehari.

Bolehkah pemberian obat antasida dan ranitidin diresepkan bersamaan jelaskan selengkap mungkin?

Pemberian obat ranitidine dan antasida tidak boleh bersamaan karena interaksi antara ranitidine dan antasida mengakibatkan penurunan absorpsi ranitidine hingga 33 % dan konsentrasi puncak dalam serum menurun.

Apa gunanya antasida DOEN?

ANTASIDA DOEN merupakan tablet kunyah dengan kandungan Alumunium Hydroxide dan Magnesium Hydroxide. Obat ini digunakan untuk mengatasi maag dengan gejala nyeri ulu hati, sering bersendawa, dan perut kembung.

Apa gunanya obat antasida DOEN?

ANTASIDA DOEN merupakan obat dengan kandungan Alumunium Hydroxide dan Magnesium Hydroxide. Obat ini digunakan untuk mengatasi maag dengan gejala nyeri ulu hati, sering bersendawa, dan perut kembung.

Antasida Apakah aman untuk ibu hamil?

Dikutip dari WebMD, ibu hamil boleh mengonsumsi antasida yang dijual bebas untuk mengatasi gejala mulas sesekali. Antasida yang terbuat dari kalsium karbonat atau magnesium adalah pilihan yang baik.

1. Belakangan ini, ada isu tentang kamanan yang terkait dengan penggunaan Ranitidin, apakah yang sebenarnya terjadi ?

Jawaban:
Sesuai dengan informasi dari US Food and Drug Administration (US-FDA) dan European Medicine Agency (EMA), ditemukan adanya cemaran Nitrosodimethylamine (NDMA) dalam jumlah kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif Ranitidin.

2. Apakah NDMA itu dan apa akibatnya jika senyawa tersebut masuk dalam tubuh kita?

Jawaban:
Nitrosodimethylamine (NDMA) merupakan turunan nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami. Paparan sejumlah batas maksimum yang telah ditetapkan oleh FDA diperkirakan dapat menimbulkan risiko kanker. Mengacu pada interim limit untuk NDMA yang diterbitkan oleh US-FDA dan EMA, acceptable intake NDMA adalah 96 ng/hari.

3. Sebagai institusi yang menjamin keamanan obat, tindakan apa saja yang sudah BPOM lakukan terkait temuan cemaran NDMA dalam Ranitidin ?

Jawaban:
Badan POM telah memberikan informasi awal untuk tenaga kesehatan 17 Sep 2019 dan melakukan pengambilan sampel untuk pengujian di laboratorium. Berdasarkan temuan beberapa produk raditin mengandung impuritis atau kontaminan NDMA, maka dalam konferensi pers 11 Oktober 2019 Badan POM memerintahkan kepada industri farmasi untuk MENGHENTIKAN SEMENTARA / SUSPEND semua produksi dan peredaran sediaan Ranitidin sampai selesainya hasil pengujian mandiri.

4. Setelah Konferensi Pers yang dilakukan oleh Badan POM, apakah Ranitidine sudah tidak dapat diperoleh di apotik atau sarana kefarmasian lainnya?

Jawaban:
a. MENGHENTIKAN SEMENTARA/SUSPEND artinya Ranitidin tidak diresepkan dan apotik tidak melakukan penyerahan obat tersebut kepada pasien untuk sementara waktu. Mengingat proses tersebut membutuhkan waktu maka kepada Industri Farmasi/PBF diberikan waktu 80 Hari Kerja (sejak Konferensi Pers 11 Oktober 2019) atau sampai Minggu ke-4 Januari 2020 untuk melakukan penarikan disarana pelayanan kefarmasian (apotek, klinik, rumah sakit).
b. Sambil menunggu dilakukan penarikan, sarana pelayanan kefaarmasian dapat mengeluarkan obat tersebut dari tempat pelayanan dan menyimpan ditempat yang aman dan diberi penandaan.

5. Siapa yang akan menjamin bahwa sarana pelayanan kefarmasian melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan Badan POM?

Jawaban:
Pada prinsipnya pemeriksaan dilakukan dengan tetap memperhatikan unsur pelayanan dan keberlangsungan bisnis serta membuat kondisi tetap kondusif. Peredaran obat disarana legal dan pengawasan obat yang legal dilakukan oleh Badan POM untuk menjaga keamanan pasien. Dalam melakukan pengawasan Badan POM berkoordinasi dengan petugas Dinas Kesehatan setempat. Permasalahan ini merupakan permasalahan impurities obat sehingga kewenangan penyelesaiannya hanya dapat dilakukan oleh Badan POM dan UPT Badan POM di daerah. Hal tersebut telah sesuai dengan pembagian kewenangan yang telah diatur dalam peraturan yang ada.

6. Apakah Ranitidin dapat digunakan kembali jika sudah dilakukan pengujian?

Jawaban:
Ranitidin dapat di distribusikan atau diresepkan kembali jika hasil pengujian hasil pengujian laboratorium dan NDMA di bawah ambang batas 96 ng/hari. Badan POM terus melakukan pengujian terhadap produk-produk ranitidine dan akan melakukan pemutakiran data terkait isu keamanan ranitidine ini berdasarkan hasil pengujian.

7. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh dokter dan pasien jika membutuhkan obat-obatan untuk mengatasi kelebihan produksi asam lambung dan permasalahan tukak lambung?

Jawaban:
Dokter dapat mencari alternative pilihan terapi baik yang berasal dari golongan H2 Antagonis yang lain ( Famotidine dan Cimetidine), atau golongan lain seperti : Antasida, golongan Sitoprotektif seperi Sukralfat, golongan PPI (Proton Pump Inhibitor) seperti misalnya omeprazole dan lansoprazole.

Apakah ranitidin dan antasida boleh diminum bersamaan?

Meskipun Antasid dan ranitidin dapat digunakan secara bersama-sama, pemberiannya sebaiknya diberikan jarak 2-4 jam karena antasid dapat mengganggu penyerapan ranitidin sehingga mengurangi efektivitas kerja obat ini.

Apakah ranitidin termasuk antasida?

Padahal Ranitidin berbeda mekanisme kerjanya dengan antasida. Ranitidin bekerja dengan mengurangi produksi asam di lambung sementara antasida menetralisir asam yang telah diproduksi oleh lambung.

Ranitidin dan antasida obat apa?

Obat Ranitidin dan antasida merupakan obat yang sering digunakan dalam penanganan masalah di saluran cerna terutama di lambung.

Bolehkah antasida diminum bersama obat yang lain bagaimana caranya?

Anda dapat saja mengonsumsi obat antasida dengan obat yang lainnya, akan tetapi dianjurkan untuk menunggu kurang lebih dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi antasida jika ingin mengonsumsi obat yang lainnya. Antasida dapat mempengaruhi penyerapan atau kinerja obat lain.