Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu maka

Pengertian Usaha Dalam Sudut Pandang Fisika. Hampir Sebagian besar dari kita kadang menafsirkan istilah “usaha” sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu, kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh uang, atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keinginan. Nah Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Usaha Dalam Sudut Pandang Fisika.

Dalam sudut pandang fisika, khususnya mekanika, usaha mengandung pengertian sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda sehingga benda itu bergerak. Agar usaha berlangsung, maka gaya harus dikerahkan pada suatu benda hingga benda tersebut menempuh jarak tertentu.

Pengertian usaha adalah sebagai sejumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sepanjang garis lurus dan searah dengan arah gaya.

Pengertian usaha secara umum menurut fisika adalah adalah perubahan energi. Sedangkan pengertian usaha adalah perkalian gaya yang segaris dengan perpindahan dan besar perpindahan itu pengertian usaha khusus untuk gerak. Jadi apabila seorang mendorong dinding tetapi dinding tidak bergerak, tetap orang tersebut melakukan usaha karena telah terjadi perubahan energi yaitu energi kimia berubah menjadi energi panas, hanya saja usaha oleh gaya orang tersebut tidak untuk gerak tetapi untuk panas sehingga tidak sesuai dengan tujuan (gerak) maka diberi nilai 0.

Sebagai contoh. seorang atlet sedang mengangkat sebuah barbel dalam suatu olimpiade kejuaraan angkat besi. Atlet tersebut mencoba mengangkat barbel yang mula-mula terletak di lantai hingga berada di atas kepalanya. Gaya yang diberikan oleh atlet tersebut pada barbel menyebabkan barbel dapat berpindah (berubah ketinggiannya). Adanya gaya yang diberikan oleh atlet itu kepada barbel sehingga barbel dapat berpindah menunjukkan adanya usaha yang diberikan oleh atlet tersebut kepada barbel.

  1. Adanya gaya yang bekerja pada suatu benda;
  2. Adanya perpindahan yang dialami oleh benda tersebut.

Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu maka

Satuan untuk usaha adalah joule (J) dimana nilainya adalah 1 J = 1 N x 1 m = 1 Nm. Pada kasus tersebut, gaya yang bekerja pada suatu benda searah dengan perpindahan benda tersebut.

Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu, maka usaha yang dilakukan akan menjadi lebih kecil. Usaha yang dilakukan pada suatu benda apabila gaya yang bekerja pada benda itu tidak searah dengan arah perpindahannya secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu maka

Itulah sedikit penjelasan tentang pengertian Usaha Dalam Fisika.

Newer Posts Older Posts

HOME FISIKA SMA USAHA DAN ENERGI

Usaha adalah besarnya energi yang diberikan oleh suatu gaya untuk merubah posisi suatu benda sehingga benda tersebut dikatakan bergerak. Dalam ilmu fisika, usaha pada umumnya dilambangkan dengan huruf W, merupakan singkatan dari bahasa Inggris work yang artinya kerja. Secara sederhana, usaha merupakan hasil kali gaya dengan perpindahan. Usaha merupakan besaran skalar namun dapat bernilai positif atau negatif bergantung pada arah gaya dan perpindahan. Jika gaya yang menghasilkan usaha melawan arah gerak atau arah perindahan, maka gaya dikatakan melakukan usaha negatif. Sebaliknya, jika gaya yang melakukan usaha searah dengan arah gerak atau arah perpindahan, maka usaha yang dilakukan adalah usaha positif.
Dari uraian di atas maka usaha dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

  1. Usaha positif

    Usaha positif merupakan sebuah usaha bernilai positif. Usaha seperti ini dilakukan oleh gaya yang arahnya searah dengan arah perpindahan atau membentuk sudut 0o. Untuk gaya yang searah, maka rumus usaha adalah W = F. s. Contoh usaha positif antara lain seorang anak mendorong meja, usaha mesin mobil saat menghidupkan mobil sehingga memiliki kecepatan, usaha mengangkat buku ke atas dan lain sebagainya. Contoh Seorang murid mendorong sebuah meja untuk meluruskan susunannya. Jika ia mendorong meja tersebut dengan gaya 80 N dan meja berpindah sejauh 20 cm, berapakah usaha yang dilakukan murid tersebut ?

    Pembahasan

    Dik : F = 80 N s = 20 cm = 0,2 m W = F . s W = 80 (0,2)

    W = 16 Joule.

  2. Usaha negatif 

    Usaha negatif merupakan usaha yang dilakukan oleh gaya yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan atau membentuk sudut 180o. Contoh usaha negatif antara lain usaha yang dilakukan oleh rem untuk menghentikan mobil, usaha yang dilakukan gaya gesekan, dan lain sebagainya. Contoh Sebuah mobil yang sedang bergerak dengan kecepatan awal v. Bila pada jarak 20 m di depan mobil terdapat lampu merah, tentukan usaha yang dilakukan rem mobil untuk menghentikan mobil. Gaya pengereman yang dibutuhkan adalah 240 N.

    Pembahasan 

    Dik : F = 240 N s = 20 m

    Karena gaya yang dilakukan oleh rem berlawanan arah dengan arah gerak atau perpindahan, maka sudut yang dibentuk oleh gaya terhadap perpindahan adalah 180o. Karena cos 180o = -1, maka :

    W = - F s. W = - 240 (20) W = - 4800 Joule.

Pada dasarnya secara matematis, usaha dapat dituliskan sebagai berikut :

W = F cos θ . s = F . s cos θ

dengan :

W = usaha (Joule)

F = gaya (N)

s = perpindahan (m)
θ = sudut yang dibentuk oleh gaya terhadap perpindahan

Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji persoalan mengenai usaha yaitu :
  1. Usaha bergantung pada besar perpindahan

    Seberapa besarpun gaya yang bekerja, jika tidak terjadi perpindahan maka gaya tersebut dikatakan tidak melakukan usaha atau W = 0. Contoh : Hitunglah besar usaha yang dilakukan oleh Andi jika ia mendorong sebuah lemari yang massanya 40 kg dengan gaya sebesar 60 N.  Dengan gaya sebesar itu ternyata lemari tidak berpindah tempat.

    Pembahasan

    Dik : F = 60 N s = 0 maka W = F. s = 60 (0) = 0 Jadi Andi tidak melakukan usaha karena lemari tidak berpindah.

  2. Usaha bergantung pada arah dan sudut gaya Jika gaya yang bekerja membentuk sudut tertentu terhadap arah perpindahan, maka gaya yang melakukan usaha hanya gaya yang searah dengan perpindahan saja. Oleh karena itu, jika gaya yang bekerja membentuk sudut tertentu maka uraikanlah terlebih dahulu gaya tersebut menjadi Fx dan Fy kemudian lihat gaya mana yang searah dengan perpindahan. Contoh :

    Sebuah gaya sebesar 40 N membentuk sudut 37o terhadap sumbu datar x seperti pada gambar di bawah ini. Tentukanlah besar usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut bila benda berpindah sejauh 2 meter dari posisinya semula.

    Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu maka


    Pembahasan  Dik : F = 40 N

    θ = 37o

    s = 2 m Karena gaya membentuk sudut terhadap perpindahan, maka bila diuraikan terlebih dahulu F menjadi Fx dan Fy seperti di bawah ini, akan jelas terlihat gaya mana yang melakukan usaha.

    Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan benda itu maka


    Dari gambar jelas terlihat bahwa gaya yang sesumbu dengan arah perpindahan adalah Fx dengan begitu sudut anatar gaya Fx dengan perpindahan adalah 0o, sehingga yang melakukan usaha adalah Fx bukan F ataupun Fy. Dengan begitu maka berlaku W = F . s. W = Fx . s = F cos θ . s

    W = 40 cos 37o (2)

    W = 40 (4/5) (2) W = 64 Joule.

  3. Gaya tegak lurus perpindahan, usaha sama dengan nol
    Jika gaya yang bekerja pada benda tegak lurus terhadap arah perpindahan, maka usaha yang dilakuakn gaya tersebut adalah nol atau tidak melakukan usaha karena sudut yang terbentuk adalah 90o (cos 90o = 0 sehingga W = 0) Contoh : Dari contoh soal pada poin kedua di atas, tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gaya vertikal.

    Pembahasan


    Gaya yang bekerja pada arah vertikal atau sumbu y adalah Fy yaitu sebesar F sin 37o. Sekarang perhatikan bahwa sudut yang dibentuk oleh Fy dengan perpindahan (sumbu x) adalah 90o sehingga :

    W = Fy . s cos 90o

    W = Fy s (0) W = 0

    Jadi Fy tidak melakukan usaha.


Rumus Dasar Energi

Pada materi usaha dan energi, energi yang dimaksud adalah energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik.Berikut rumus masing-masing energi :

  1. Energi Potensial

    Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena faktor ketinggian atau kedudukan benda tersebut.Secara matematis dapat ditulis :

    Ep = m g h

    dengan : Ep = energi potensial (J) m = massa (kg)

    g = gravitasi bumi (m/s2)

    h = ketinggian (m) Contoh : Tentukan energi potensial yang dimiliki oleh sebuah benda bermassa 20 kg yang berada pada ketinggian 20 m di atas tanah.

    Pembahasan 

    Dik : m = 20 kg

    g = 10 m/s2

    h = 20 m Ep = m g h Ep = 20 (10) (20) Ep = 4000 Joule

  2. Energi Kinetik

    Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya. Denagn kata lain, energi kinetik merupakan suatu energi yang dihasilkan ketika suatu benda atau ojek bergerak dengan kecepatan tertentu. Secara matematis dapat ditulis :

    Ek = ½ m v2

    dengan : Ek = energi kinetik (J) m = massa (kg) v = kecepatan (m/s) Contoh : Jika sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s, berapakah energi kinetik benda tersebut ?

    Pembahasan 

    Dik : m = 2 kg v = 5 m/s

    Ek = ½ m v2

    Ek = ½ (2) (25) Ek = 25 Joule

  3. Energi Mekanik

    Energi mekanik adalah jumlah energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki oleh suatu benda. Menurut kekekalan energi mekanik, jumlah nergi potensial dan energi kinetik selalu tetap. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

    EM1 = EM2


    Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 dengan : EM1 = energi mekanik keadaan pertama EM2 = energi mekanik keadaan kedua Ep1 = energi potensial keadaan pertama Ep2 = energi potensial keadaan kedua Ek1 = energi kinetik keadaan pertama Ek2 = energi kinetik keadaan kedua Contoh : Sebuah bola bermassa 200 g jatuh dari ketinggian 20 m di atas tanah. Tentukan energi kinetik benda saat berada pada ketinggian 10 m di atas tanah.

    Pembahasan 

    Dik : m = 200 g = 0,2 kg h1 = 20 m h2 = 10 m v1 = 0 ---> karena bola jatuh tanpa kecepatan awal. Ek1 = 0 ---> karena v1 = 0 Berdasarkan hukum kekekalan energi berlaku : Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 m g h1 + 0 = m g h2 + Ek2 Ek2 = m g h1 - m g h2 Ek2 = m g (h1 - h2) Ek2 = 0,2 (10) (20 - 10) Ek2 = 20 Joule.

Hubungan Energi dan Usaha Bila dikaitkan dengan energi, usaha merupakan perubahan energi. Usaha dapat berupa perubahan energi potensial ataupun perubahan energi kinetik. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

  1. Hubungan usaha dengan energi potensial : 


    W = Δ Ep = mg (Δh) dengan : W = usaha (J) Δ Ep = perubahan energi potensial (J) m = massa benda (kg)

    g = gravitasi bumi (m/s2)

    Δh = perubahan ketinggian (m) Contoh : Sebuah bola bermassa 500 gram dijatuhkan dari atas gedung setinggi 2 m. Tentukan besar usaha selama perpindahan bola tersebut.

    Pembahasan 

    Dik : m = 500 g = 0,5 kg Δh = 2 m W = m g Δh W = 0,5 (10) (2) W = 10 Joule.

  2. Hubungan usaha dengan energi kinetik :


    W = Δ Ek = ½ m (v22 - v12)

    dengan :

    W = usaha (J) Δ Ek = perubahan energi kinetik (J) m = massa benda (kg)

    v2 = kecepatan akhir benda (m/s)

    v1 = kecepatan awal benda (m/s) Contoh : Tentukan esar usaha yang dilakukan oleh mesin terhadap sebuah mobil bermassa 1 ton yang mula-mula diam sehingga bergerak dengan kecepatan 5 m/s.

    Pembahasan 

    Dik : v2 = 5 m/s m = 1000 kg v1 = 0

    W = Ek


    W = ½. m (v22 - v12) W = ½ (1000) (25 - 0)

    W = 12.500 Joule


Rumus Dasar Daya Daya adalah laju energi yang dihantarkan atau besarnya usaha yang dilakukan dalam selang waktu tertentu. Dengan kata lain, daya adalah hasil bagi usaha terhadap waktu yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

P = W/t = (F.s) / t = F. v

dengan : P = daya (J/s atau Watt) W = usaha (J) t = waktu (s) F = gaya (N) v = kecepatan (m/s) Contoh : Tentukan besar daya untuk memindahkan sebuah benda sejauh 200 m dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s dan usaha sebesar 400 Joule.

Pembahasan 

Dik : s = 200 m v = 10 m/s W = 400 J P = W/t = F v Karena waktu tidak diketahui maka kita cari terlebih dahulu waktunya. Berdasarkan GLB diperoleh : t = s/v t = 200/10 t = 20 s P = W/ t P =400/ 20 P = 20 J/s

Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.