Biaya pemandu di keraton solo

Jika sedang berada di kota Solo, jangan lupa menyempatkan diri untuk berkunjung ke Keraton yang ada di kota ini. Kota Solo memiliki 2 buah keraton. Yang pertama adalah Keraton Kasunanan Surakarta yang didirikan oleh Pakubuwono II dan merupakan tempat tinggal resmi keluarga Pakubuwono sampai saat ini. Sedangkan yang kedua adalah Keraton Mangkunegara yang didirikan oleh Raden Mas Said atau Mangkunegara I dan merupakan kediaman Sri Paduka Mangkunegara beserta keturunanya hingga saat ini.

Minggu lalu, saat sedang melakukan perjalanan dinas ke kota Solo, saya pun menyempatkan diri berjalan-jalan ke salah satu keraton yang ada di kota Solo ini. Yaitu Keraton Kasunanan Surakarta. πŸ™‚

Untuk menuju ke Keraton Kasunanan Surakarta ini cukup mudah. Bisa naik becak atau menggunakan taksi jike pergi bersama rombongan.

Area Keraton Kasunanan Surakarta ini sangatlah luas. Secara umum, pembagian keraton meliputi Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Siti Hinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Sri Manganti Kidul/Selatan, dan Kamandungan Kidul/Selatan, serta Kompleks Siti Hinggil Kidul/Selatan dan Alun-alun Kidul/Selatan. (Sumber : Wikipedia)

Untuk masuk ke dalam kawasan keraton ini, kami harus membeli tiket masuk terlebih dulu. Loket pembelian tiket terdapat di sebuah ruang kecil di sisi kiri bangunan. Harga tiket masuknya Rp 10.000 per orang. Cukup murah, bukan? Setelah membeli tiket masuk tersebut, rombongan kami yang berjumlah 8 orang pun langsung disambut oleh salah seorang pemandu yang merupakan abdi dalem keraton untuk diantar mengelilingi keraton ini.

Biaya pemandu di keraton solo

Kami memasuki kawasan keraton melalui sebuah gerbang yang berada di sisi kiri tempat penjualan tiket. Setelah masuk ke dalam gerbang itu, kami langsung disambut dengan bangunan sekolah yang berada di sisi kiri jalan. Ternyata dulunya, sekolah tersebut adalah sekolah khusus anak-anak pejabat pemerintahan. Namun kini sudah berubah menjadi sekolah umum.

Biaya pemandu di keraton solo

Perjalanan pun dilanjutkan menuju bagian dalam Keraton Kasunanan Surakarta yang sekarang sudah berubah menjadi museum. Kami masuk melalui pintu timur dan langsung disambut dengan sebuah patung besar yang ternyata merupakan patung Sinuhun Pakubuwono X.

Biaya pemandu di keraton solo

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasuki kawasan Keraton Kasunanan Surakarta ini. Salah satunya adalah tidak boleh menggunakan sendal, kacamata hitam, dan topi karena dianggap tidak menghormati keraton.

Bagi yang sudah pernah berkunjung ke keraton Yogyakarta, sekilas bangunan di Keraton Kasunanan Surakarta ini memang mirip sekali dengan keraton di Yogyakarta. Wajar saja, arsitekturnya adalah orang yang sama, yaitu Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I).

Selain didesain oleh arsitek yang sama, Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Yogyakarta awalnya merupakan satu kesatuan di kerajaan Mataram. Hanya saja, karena terjadinya permasalahan politik di tahun 1755, kerajaan Mataram ini pun terpisah menjadi dua bagian, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarta. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti.

Well, kalo bahas sejarahnya bisa panjang banget. Lengkapnya sile googling sendiri ya atau baca di sini. πŸ™‚

Biaya pemandu di keraton solo

Selain bangunan keraton Kasunanan Surakarta yang terlihat menarik dengan desain tradisionalnya, halaman di tengah keraton juga tampak menarik dengan pasir hitam dan deretan pohon sawo yang membuat suasana di halaman tersebut menjadi rindang. Konon, di masing-masing pohon sawo ini ada penunggunya.

β€œYang jaga keraton ini ada 2. Ada yang bisa kita lihat, ada yang tidak. Karena itu jangan berbuat yang aneh-aneh.” Begitu penjelasan dari abdi dalem yang mendampingi kami mengelilingi keraton.

Biaya pemandu di keraton solo

Di halaman yang luas tersebut terdapat pula beberapa pendopo yang dulu sering menjadi tempat pertemuan. Terlihat pula ada bangunan yang tinggi menjulang yang konon dulu menjadi tempat mengintai benteng lawan dan saat ini menjadi tempat raja melakukan meditasi.

Biaya pemandu di keraton solo

Di tengah-tengah halaman itu, berdiri pula sebuah aula yang megah dengan patung-patung bernuansa Eropa klasik dan guci-guci antik yang berjejer di setiap sudutnya. Konon, pada masa kesultanan Pakubuwono X, keraton ini sering dikunjungi tamu-tamu dari luar negeri dan dihadiahi berbagai macam souvenir. Salah satunya patung-patung dari Eropa dan guci-guci dari China tersebut.

Aula yang megah itu biasanya sering digunakan untuk jamuan besar keraton dan juga untuk pesta pernikahan putra putri keraton. Sayang, pengunjung tidak boleh masuk ke dalam aula tersebut. Hanya boleh mengambil foto dari luar saja. πŸ™‚

Biaya pemandu di keraton solo
Usai menikmati penjelasan dari guide dan melihat-lihat halaman keraton, kami pun beranjak masuk ke dalam museum. Dulunya, ruangan yang menjadi museum ini adalah ruang-ruang pemerintahan di era kerajaan jaman dulu kala.

Sekarang setelah mengalami beberapa kali pemugaran, di ruang-ruang tersebut dipajang berbagai macam benda bersejarah dari masa pemerintahan Pakubuwono I. Berbagai benda yang dipajang antara lain foto-foto raja Kasunanan, senjata perang, diorama pengantin Jawa, benda-benda pusaka kerajaan, wayang, hingga kereta kencana.

Biaya pemandu di keraton solo

Well, secara keseluruhan, keraton Kasunanan Surakarta ini cukup menarik untuk dikunjungi. Mengelilingi kawasan keraton sambil mendengarkan penjelasan dari guide abdi dalem membuat saya seolah dibawa ke masa lalu. Seperti belajar sejarah di bangku sekolah hehehe.

Hanya saja, beberapa kawasan keraton tampak kurang terawat. Sayang sekali, padahal keraton ini memiliki potensi besar sebagai objek wisata yang edukatif di kota Solo. Semoga kawasan keraton ini bisa lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Agar wisata sejarah Kasunanan Surakarta ini bisa selalu dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke kota Solo. πŸ™‚

Rate this:

Keraton Solo bayar berapa?

Harga Tiket Masuk Keraton Surakarta Tiket masuk Keraton Kasunanan Surakarta Solo ini terbilang sangat terjangkau karena hanya Rp10.000,00 saja. Dengan biaya tersebut Anda sudah bisa berkeliling kawasan keraton, berikut ini rincian biayanya.

Apakah kraton solo buka?

Untuk jam buka dari Keraton Surakarta ini dimulai dari pukul 09.00-14.00 pada hari Senin-Kamis. Sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu buka mulai jam 09.00-15.00. Pada hari jumat, tempat wisata sejarah ini tutup. Harga tiket masuk dari Keraton Surakarta ini hanya Rp10.000 untuk wisatawan lokal.

Kenapa keraton Solo tidak menjadi daerah istimewa?

Sayangnya, status Daerah Istimewa Surakarta ini tidak dikukuhkan seperti halnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini salah satunya disebabkan adanya gerakan anti-swapraja. Sebagai informasi, swapraja adalah daerah yang memiliki hak pemerintahan sendiri semasa penjajahan Belanda.

Keraton Solo ada apa aja?

Daftar isi.
2.1 Kompleks Alun-Alun Lor/Utara..
2.2 Kompleks Sasana Sumewa dan Kompleks Siti Hinggil Lor/Utara..
2.3 Kompleks Kamandungan Lor/Utara..
2.4 Kompleks Sri Manganti Lor/Utara..
2.5 Kompleks Kedhaton..
2.6 Kompleks Kamagangan, Sri Manganti Kidul/Selatan, Kamandungan Kidul/Selatan, serta Siti Hinggil Kidul/Selatan..