Show
Warna Kayu
Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu dipengaruhi oleh kandungan resin alami di dalamnya. Kayu Jati misalnya, memiliki bau yang sangat unik karena kandungan wax di dalamnya. Bau dan rasa ini biasanya hanya terdapat pada kayu yang baru saja dibelah atau dipotong. Setelah beberapa lama bau dan rasanya akan memudar.Serat Kayu Kayu terbentuk dari ribuan pori-pori yang tersusun dari pertumbuhan pohon. Bentuk dan motif serat kayu yang terlihat tergantung dari metode pembelahan log. Arah serat pada pembelahan arah radial cenderung lebih lurus, dan pembelahan pada arah tangensial akan cenderung lebih bergelombang. Pertumbuhan dan susunan lingkaran tahun juga menentukan bentuk serta arah serat kayu.Kepadatan Kayu Kepadatan kayu atau wood density berkaitan dengan jumlah kayu dan substansi di dalamnya tanpa air atau udara. Hal ini mengacu pada jumlah kayu per unit, dibagi dengan volume kayu. Kepadatan kayu diukur dalam kg/m kubik.Baca juga: Wood Density, Kepadatan Kayu Kekerasan Kayu Bagian penampang kayu memiliki tingkat kekerasan jauh lebih tinggi daripada sisi yang lainnya (tangensial atau radial) karena arah serat atau pori kayu. Dan kayu dengan kepadatan tinggi bisa diartikan pula sebagai kayu yang keras. Penyusutan Kayu mengalami penyusutan, apabila kekeringan kayu berada pada level di bawah EMC, maka kayu akan menyusut dan berubah bentuk. Pada situasi penyusutan yang ekstrim, ukuran kayu bisa berubah hingga 8%.Konduktivitas Panas dan Listrik Kayu memiliki kemampuan mentransmisikan panas dan listrik dengan daya yang relatif sangat kecil terutama pada kondisi kayu kering di bawah EMCnya. Karena daya listrik dan panas pada dasarnya lebih mudah bergerak melalui air, apabila MC kayu sangat tinggi, maka konduktifitas panas dan listrik akan lebih tinggiBaca juga: Sifat Mekanis Kayu
Indonesia memiliki sekitar 800 jenis kayu yang masuk ke dalam kelompok kayu sangat kurang dikenal (the least-known wood species). Beberapa marga anggota suku Annonaceae yang masuk ke dalam kelompok kayu sangat kurang dikenal, yaitu Annona (A. muricata dan A. palustris), Goniothalamus (G. giganteus dan Goniothalamus sp.), Saccopetalum (S. horsfieldii, S. kollsii, dan Saccopetalum sp.), Stelechocarpus (S. burahol dan Stelechocarpus sp.), dan Trivalvaria (Trivalvaria sp.), telah diteliti untuk mengetahui ciri umum dan ciri anatominya. Ciri umum yang diamati berupa warna, corak, tekstur, arah serat, kilap, kesan raba, dan kekerasan. Ciri anatomi yang diamati berdasarkan daftar ciri mikroskopis IAWA untuk identifikasi kayu daun lebar. Hasil pengamatan ciri umum kayu adalah berwarna putih sampai putih keabuan; bercorak polos hingga samar; bertekstur agak kasar sampai kasar; arah serat lurus; kilap kayu bervariasi dari yang tidak mengkilap, agak mengkilap, hingga mengkilap; kesan raba agak licin sampai licin; serta kekerasan kayu dari lunak, agak lunak, agak keras, hingga keras. Hasil pengamatan ciri anatomi kayu adalah pengelompokan pembuluh bertipe ganda radial 2-4; perforasi bertipe sederhana; susunan ceruk antar pembuluh selang-seling; susunan pembuluh bertipe baur; sebaran pembuluh bertipe radial; tilosis tidak dijumpai; dan serat dijumpai tanpa sekat. Kayu Annona, Goniothalamus, Stelechocarpus, dan Trivalvaria memiliki kualitas serat kelas II.
Penggunaan kayu tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Beberapa manfaat kayu yang sering kita jumpai adalah sebagai bahan konstruksi rumah dan bangunan, peralatan rumah tangga, karya seni, kertas dan lain sebagainya. Pemilihan kayu yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut tentu berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti kekuatan dan keawetan kayu, harga kayu, tekstur serat, dan sifat-sifat dari kayu lainnya. Karena kayu yang dihasilkan oleh setiap pohon memiliki karakteristik berbeda-beda. Mengenal KayuKayu adalah bagian batang / cabang / ranting tumbuhan yang mengeras akibat proses lignifikasi atau pengayuan secara alami. Kayu terbentuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada bagian dinding sel berbagai jaringan pada batang pohon. Tumbuhan berkayu mulai muncul sekitar 400 juta tahun lalu dan telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Melalui kayu, kita juga dapat mengetahui kondisi iklim dan cuaca pada masa lalu dengan cara mempelajari cincin pertumbuhan dari sebuah kayu. Bagian KayuKayu merupakan hasil hutan berupa bagian batang pohon. Bagian-bagian kayu dapat diketahui dengan cara melakukan pemotongan melintang batang pohon, antara lain empulur yang bersifat lunak, kemudian cincin pertumbuhan, kayu teras, kayu gubal dan pada bagian luar adalah pepagan atau kulit kayu. Pada bagian percabangan akan terdapat pola khusus yang biasa disebut “mata kayu”. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian kayu: 1. EmpulurEmpulur adalah bagian terdalam dari batang kayu. Bagian ini berupa jaringan lunak yang agak kering, dan terkadang berongga kecil. Empulur tersusun dai sel-sel parenkima dan merupakan pusat dari batang tumbuhan berkayu. Sel-sel jaringan empulur aktif yang dinamakan perimedular kebanyakan terdapat di bagian terluar dengan bentuk yang berbeda-beda. Pada pohon (tumbuhan berkayu) dapat pula ditemukan sisa-sisa empulur yang disebut jari-jari empulur dan nampak sebagai noktah pada penampang tangensial batang yang menembus kayu. Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau coklat pucat dan berubah menjadi gelap ketika tumbuhan telah dewasa. 2. Cincin PertumbuhanCincin pertumbuhan adalah pola-pola konsentrik yang berbentuk lingkaran melintang kayu. Cincin pada batang pohon terbentuk karena adanya perbedaan musim yang dialami pohon ketika tumbuh. Pohon akan tumbuh dengan cepat dan lambat pada periode tertentu, sehingga berpengaruh terhadap diameter pohon. Pada bagian tengah cincin pertumbuhan kayu adalah tahap awal pohon yang masih mengalami pertumbuhan yang cukup cepat, sehingga pada bagian tengah kayu tersebut memiliki massa jenis atau kekerasan yang rendah dibanding cincin kayu terluar. 3. Kayu TerasKayu teras adalah kayu yang terbentuk lebih awal, telah mati dan tidak mengalami perkembangan. Heartwood atau kayu teras tidak memiliki jaringan. Meski dianggap kau mati, kayu teras masih memberikan respon terhadap organisme yang menyerang kayu. Bagian kayu ini dianggap bukan merupakan komponen utama kayu, sebab jika kayu teras telah membusuk seringkali pohon tetap dapat tumbuh. 4. Sapwood / AlburnumSapwood atau alburnum merupakan nama lain dari kayu gubal. Kayu gubal terletak pada bagian tepi luar pohon dan masih tumbuh / hidup. Pada mulanya semua kayu adalah kayu gubal yang mati dan membentuk kayu teras. Pada bagian kayu ini terdapat pembuluh yang menyimpan air dan mengankut air dari akar ke daun. Pada pohon yang memiliki banyak daun, maka volume kayu besar semakin besar. Bagian kayu ini lebih tebal pada bagian atas pohon namun volumenya tetap sama dengan bagian bawah. 5. Mata KayuMata kayu atau knot merupakan bagian kayu yang menjadi awal percabangan atau kuncup yang dorman. Terdapatnya mata kayu pada sebuah pohon memengaruhi kualitas kayu, baik positif maupun negatif. Kayu yang memiliki mata kayu, tidak cocok untuk konstruksi karena kekuatan kayu akan menuurun. Namun dari sudut pandang seni, mata kayu dapat meningkatkan nilai seni. Kayu Lunak dan Kayu KerasSetiap spesies pohon yang menghasilkan kayu memiliki sifat-sifat tersendiri. Kerapatan atau densitas kayu adalah hal yang menentukan kekuatan atau kekerasan sebuah kayu. Misalnya, kayu mahoni dan jati yang memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga tepat untuk digunakan sebagai bahan furniture dan konstruksi bangunan. Namun berbeda dengan kayu dadap dan kapuk atau randu yang memiliki kerapatan rendah, sehingga hanya cocok untuk keperluan ringan seperti begisting yang tidak memerlukan kekuatan tinggi dan keawetan yang tahan lama. Akan tetapi pengertian kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood) lebih dikaitkan kepada kelompok jenus tanaman yang menghasilkan kayu.
baca juga: Lebih Dulu Ayam atau Telur? Ini Jawaban Ilmiahnya! Jika berdasarkan teori tersebut, maka pada kenyataanya terkadang ditemukan jenis-jenis kayu keras dari pohon tertentu yang memiliki kerapatan rendah akan lebih lunak dibandingkan jenis-jenis kayu lunak yang memiliki kerapatan tinggi. Sifat Fisik KayuMasing-masing kayu mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Sifat-sifat ini pada akhirnya akan menentukan kualitas, fungsi dan nilai jual kayu tersebut. Misalnya, kayu yang masuk kategori lunak akan lebih cocok digunakan untuk bahan kertas karena mudah untuk diolah atau dihancurkan. Sedangkan, kayu yang bersifat keras cocok digunakan untuk tiang bangunan. Selain itu, terdapatnya mata kayu, warna dan serat kayu juga berpengaruh terhadap nilai jual atau nilai seni kayu. Setiap kayu dari pohon yang sama spesiesnya pun memiliki sifat fisik yang berbeda, hal itu dipengaruhi oleh lokasi pohon tumbuh, kandungan nutrisi dalam tanah, cuaca atau iklim daerah, dan lain sebagainya.
baca juga: Pohon Ramin - Morfologi, Sebaran, Manfaat & Budidaya Sifat Mekanik KayuSifat mekanik adalah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau gaya dari luar, atau disebut kekuatan kayu. Muatan dari luar yang dimaksud adalah gaya-gaya dilaur benda yang cenderung mengubah bentuk dan besar benda tersebut. Kekuatan kayu merupakan hal penting dalam pemilihan kayu untuk konstruksi bangunan, perkakas, dan lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat mekanik kayu:
Untuk mengukur sifat mekanik kayu diatas maka digunakan satuan kg / cm2. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu:
Sifat Kimia KayuSelain air, kayu juga mengandung komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif. Ketiga senyawa tersebut jika bergabung, dinamakan lignoselulosa. Komponen kimia yang terdapat dalam kayu memiliki peranan penting karena akan menentukan kegunaan jenis kayu, menentukan ketahanan kayu terhadap jamur dan serangga (rayap), dan menentukan teknik pengerjaan kayu. Kayu memiliki komposisi unsur kimia sebagai berikut:
Selulosa adalah bahan kristalin yang berguna untuk membangun dinding sel. Sedangkan lignin adalah unsur kayu non karbohidrat yang tidak berstruktur, letaknya berada pada lamela tengah dan dinging primer. Kadar lignin pada kayu gubal lebih tinggi daripada kayu teras. Namun sebaliknya, kadar selulosa kayu gubal lebih rendah daripada kayu teras. Hemiselulosa adalah pentosa yang terhbung tidak beraturan dan terdapat pada tumbuhan berdaun lebar sebesar 20%, serta 30% di kornifer. Zat ini juga sebagai bahan terbentuknya dinding sel serta menjadi zat cadangan. Dalam kayu juga terdapat senyawa ekstraktif yang jenis dan jumlahnya tergantung spesies pohon. Senyawa ini berupa asam lemak, resin, lilin dan terpena. Fungsinya adalah melindungi barang kayu dari hama seperti jamur dan serangga kayu, sehingga mempengaruhi keawetan, warna, bau dan rasa setiap kayu. Manfaat KayuPenggunaan kayu yang tepat adalah dengan mengetahui sifat-sifat kayu yang akan digunakan. Berikut ini adalah manfaat kayu berdasarkan syarat teknis dan jenis kayu apa yang dapat digunakan:
baca juga: Perbedaan Kayu Legal dan Ilegal - Prinsip dan Sertifikasi Masih banyak kegunaan kayu yang lain dalam kehidupan sekitar kita. Bahkan, jika kita amati lingkungan sekitar, kita tidak dapat lepas dari pemanfaatan kayu sebagai salah satu hasil kekayaan hutan. |