Show Evaluasi adalah proses penilaian. Dalam perusahaan, dapat didefinisikan sebagai proses evaluasi akan mengukur Efektivitas strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya. Berikut ini terdapat beberapa pengertian evaluasi menurut para ahli, terdiri atas: Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa. Pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Seperti definisi yang pertama dikembangkan oleh: Ralph Tyler beliau mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya. Untuk definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain yaitu Cronbach dan Stufflebeam, definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris) kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi evaluasi. Istilah penilaian merupakan kata benda dari nilai. Wiersma dan Jurs membedakan antara evaluasi, pengukuran, dan testing. Keduanya berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai. Di dalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement sedang penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai.(tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu). Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Evaluasi ini dilakukan oleh guru, Seorang guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Contoh: jika siswa sudah mencapai suatu kompetensi dasar, maka pelajaran dilanjutkan ke materi berikutnya, jika belum maka diadakan remedial. Prinsip Umum EvaluasiAda satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara:
Prinsip-prinsip umum evaluasi tersebut hendaknya bersifat:
Berikut ini beberapa prinsip dalam suatu penilaian:
Tujuan EvaluasiSecara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut (Reece dan Walker, 1997:420) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan yaitu:
Berikut ini adalah tujuan atau fungsi penilaian, yaitu:
Selain itu perlu diketahui pula adanya tujuan evaluasi media pembelajaran, antara lain:
Tahapan EvaluasiAda pesanan yang mendasari atau proses sebelum melakukan evaluasi, yaitu :
Proses EvaluasiDalam melakukan proses evaluasi, ada beberapa hal yang akan dibahas adalah apa bahan evaluasi, proses evolusi, ketika evaluasi diadakan, mengapa harus ada evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan, dan pihak evaluasi. Hal yang harus dilakukan evaluasi ini sumber yang ada, efektivitas menyebarkan pesan, pemilihan media dan keputusan yang tepat keputusan dalam anggaran mengadakan sejumlah promosi dan iklan. Evaluasi tersebut perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategi yang tersedia, meningkatkan efisiensi iklan pada umumnya, dan melihat apakah tujuan telah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk melakukan evaluasi karena biayanya mahal, ada masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan dari apa yang akan dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang-buang waktu. Secara garis besar, proses evaluasi dibagi menjadi awal (pretest) dan akhir (posttest). Pretest adalah evaluasi yang dilakukan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sementara itu, evaluasi dilakukan posttest untuk melihat pencapaian tujuan dan berfungsi sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya. Evaluasi bisa dilakukan dalam atau di luar. Evaluasi diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan digunakan sebagai kelompok eksperimen. Kelemahan, kurangnya realisme dari metode ini dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang akan diadakan di luar ruangan dengan menggunakan metode penelitian lapangan di mana kelompok eksperimen masih diperbolehkan untuk menikmati kebebasan dari lingkungan sekitarnya. Realisme dari metode ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai evaluasi ini dengan baik, diperlukan sejumlah langkah yang harus dilalui yang jelas mendefinisikan masalah, mengembangkan pendekatan untuk masalah, merumuskan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan untuk menyampaikan hasil penelitian. Tujuan Evaluasi PendidikanLembaga pendidikan disebuah sangat diperlukan untuk mengevaluasi hal-hal seperti itu karena mereka dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolah. tujuan pendidikan dari evaluasi adalah : 1. Untuk siswa
2. Untuk Guru
3. Untuk Sekolah
Syarat-Syarat EvaluasiDalam menyelenggarakan kegiatan evaluasi, kita perlu memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi kegiatan evaluasi tersebut. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi adalah sbb: 1. Kesahihan Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrument evaluasi atau tes dan tidak terhadap instrument itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi:
2. Keterandalan Syarat umum yang juga sama pentingnya dengan kesahihan adalah keterandalan evaluasi. Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
3. Kepraktisan Dalam memilih tes dan instrumen evaluasi yang lain kepraktisan merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Kepraktisan evaluasi terutama dipertimbangkan saat memilih tes atau instrumen evaluasi lain yang dipubliksikan oleh suatu lembaga. Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi, memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut:
Daftar Pustaka:
Demikianlah pembahasan mengenai Evaluasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Prinsip, Tujuan, Tahapan dan Syarat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga : |