Etnosentrisme adalah cara pandang atau sikap suatu kelompok yang merasa terhadap kelompok lainnya dengan menggunakan standar yang mereka punya. Biasanya sikap ini akan membuat suatu kelompok merasa lebih baik dari kelompok lainnya. Show Contoh sikap etnosentrisme di lingkungan masyarakat adalah pembentukan organisasi masyarakat berdasarkan kesukuan. Sayangnya etnosentrisme ini juga terjadi di sekolah. Apa saja contoh etnosentrisme di sekolah, dan bagaimana cara mengatasinya? Mamikos akan membahasnya pada artikel ini. Contoh Etnosentrisme di Sekolah Sikap etnosentrisme di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. bisa saja dipengaruhi oleh didikan dari orang tua ataupun pengaruh dari lingkungan. Selain itu, pendapat yang kurang tepat di masyarakat tetapi disadari ataupun tidak secara turun temurun terus diajarkan. 1. Orangtua Yang Mengajarkan Anaknya Untuk Berteman Hanya Dengan Etnis Tertentu Disadari atau tidak, banyak orangtua dari etnis tertentu mengajarkan anak-anaknya untuk berteman hanya dengan etnis yang sama dengannya. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah adanya anggapan yang kurang tepat terhadap etnis lainnya. Ini merupakan contoh kasus etnosentrisme di Indonesia. Cara mengatasi hal ini adalah dengan melakukan pendekatan kepada orangtua. Orangtua adalah orang terdekat dan paling dipercayai oleh siswa. Sampaikan kepada orangtua agar belajar lebih banyak tentang budaya orang lain, sehingga mereka mampu menyampaikan hal yang benar kepada anak-anaknya. 2. Siswa Yang Merasa Etnis Tertentu Lebih Baik Dari Etnis Lain Dalam Hal Belajar Kamu mungkin pernah mendengar pendapat bahwa orang Tionghoa lebih pintar dari etnis lainnya. Padahal ini hanya dikarenakan ada sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan fasilitas pendidikan yang sangat baik dan ada yang meliput prestasinya. Tetapi ada juga bidang atau jenis keahlian khusus yang dikuasai oleh etnis lainnya. Contohnya bidang hukum sudah terkenal banyak dikuasai oleh orang-orang Batak. Cara mengatasi sikap ini dengan menunjukkan sebanyak mungkin bukti dan contoh bahwa siapa saja bisa menjadi ahli dalam bidang apapun. Syaratnya hanya bila mereka mau bekerja keras untuk mencapainya.Sikap etnosentrisme ini tentu saja tidak bisa diterima, terlebih lagi dalam masyarakat yang sudah berkembang seperti sekarang. Kamu dapat berperan serta menghilangkan kedua contoh etnosentrisme di sekolah yang sudah dijelaskan di atas. Dengan Begitu, akan tercipta lingkungan sekolah yang lebih baik. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
Etnosentrisme adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Penyebab, Jenis, Dampak & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Etnosentrisme yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, penyebab, jenis, dampak dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian EtnosentrismeEtnosentrisme adalah suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakan dengan kebudayaan lain. Adapun pengertian etnosentrisme menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Penyebab Munculnya EtnosentrismeEtnosentrisme ialah sebagai salah satu bentuk sikap, maka dapat disederhanakan bahwa pembentukan etnosentrisme sama halnya dengan pembentukan sikap, sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Maka dari itu Gerungan “1991” menyampaikan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap ini ialah faktor internal dan eksternal individu. Pengamatan dalam komunikasi melibatkan proses pilihan di antara seluruh rangsangan objektif yang ada di luar diri individu. Pilihan tersebut berkaitan erat dengan motif-motif yang ada dalam diri individu. Selektivitas pengamatan berlangsung karena individu tidak dapat mengamati semua stimulus yang ada. Sikap dapat dibentuk dan diubah berdasarkan dua hal yaitu karena interaksi kelompok dan komunikasi. Sedangkan menurut Triatmaja “2011” bahwa dari hasil penelitian mengenai etnosentrisme menunjukkan bahwa orang yang mempunyai pendidikan randah mempunyai tingkat etnosentrisme yang lebih tinggi dari pada yang berpendidikan tinggi. Etnosentrisme dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme ialah pandangan atau paham bahwa kelompok atau kebudayaan sendiri lebih baik dari pada kelompok atau kebudayaan lain. Serta menganggap nilai dan norma kebudayaan sendiri lebih baik dan bisa dijadikan standar bagi kebudayaan yang lain. Menurut Levinson “Neulip, 2006” menyebutkan dasar-dasar etnosentrisme yang terdiri dari sikap yang meliputi stereotype negatif dan perilaku bermusuhan yang ditujukkan kepada individu di luar kelompoknya “out-group” serta stereotype positif dan bersikap tunduk dan loyal terhadap anggota sesama kelompoknya “ingroup”. Interaksi antara kelompok maupun sesama anggota kelompok, dimana sangat menghargai hubungan hirarkis dalam kolompok namun bersifat autoritarisme dalam memandang kelompok lain dan merasa berhak mendominasi kelompok lainnya.
Jenis-Jenis EtnosentrismeDalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa etnosentrisme terbagi atas dua macam jenis yang dikenal dengan “explicit etnosentrisme” dan “implicit etnosentrisme” menurut Hooghe “2008”, maksud dari kedua macam etnosentrisme ini ialah:
Dan selain itu secara empiris menurut Hooghe “2008” bahwa macam-macam etnosentrisme terdapat atas dua jenis yakni etnosentrisme kebudayaan dan etnosentrisme ekonomi. Hal itu didasari oleh Hoogje lantaran etnosentrisme timbul karena adanya perbedaan budaya atau kebiasaan pada dua atau lebih etnik yang berinteraksi dalam suatu tempat. Menurut Hooghe “2008” bahwa penjelasan kedua macam ini dalam etnosentrisme yang cukup berhubungan namun dapat dibedakan secara empiris yaitu: Kepercayaan bahwa norma budaya sendiri lebih baik dari pada norma kebudayaan lain. Hal ini ditujukan kepada kelompok kebudayaan lain dan mengakui bahwa daerah tersebut sebagai miliknya. Mereka biasanya menunjukkannya dengan simbol-simbol keagamaan, pakaian atau hal lainnya yang menunjukkan keberadaan mereka. Mereka beranggapan bahwa kelompok lain sebagai pesaing mereka dan karena itu berusaha untuk membatasi ruang ekonomi kelompok tersebut. Hal ini biasanya ditunjukan dengan mendiskriminasi para pekerja dari kelompok lain dan menolak menggunakan suatu produk yang dihasilkan oleh kelompok lain. Jenis-Jenis Etnosentrisme Berdasarkan Manfaatnya Selain itu terdapat dua macam atau dua tingkatan etnosentrisme yaitu diistilahkan “tingkat rendah” dan “tingkat tinggi”, adapun pengertian dari keduanya yaitu:
Dampak EtnosentrismeDalam etnosentrisme terdapat dua dampak yang akan ditimbulkan yaitu dampak positif dan negatif. Maksud dari hal ini bahwa etnosentrisme kerap kali menimbulkan hal yang memberikan keuntungan dan kerugian, adapun macam dampak yang ditumbulkan yaitu: 1. Dampak Positif EtnosentrismeAdapun positif etnosentrisme yang diantaranya:
Sebagai suatu dampak positif yang menguntungkan dimana dalam artian bahwa kelompok-kelompok etnosentrisme tampak lebih bertahan dibandingkan dengan kelompok yang bersikap toleran. Sehingga etnosentrisme berdampak positif dalam mengukuhkan nasionalisme dan patriotisme, tanpa adanya etnosentrisme tidak akan membawa kesadaran nasional yang penuh.
Berkaca pada sejarah negara Jepang abad ke-19, etnosentrisme merupakan instrumen untuk menghambat masuknya unsur asing ke dalam kebudayaan. Hal itu membawa dampak kemajuan besar yang membawa pada perubahan terjadi bangsa Jepang. 2. Dampak Negatif EtnosentrismeAdapun dampak negatif etnosentrisme yang diantaranya yaitu:
Sebagai suatu sikap yang menganggap kebudayaannya lebih baik dibandingkan yang lainnya, maka dalam perkembangan tersebut sering kali akan menimbulkan konflik yang digolongkan antara mayoritas dan minoritas, seperti yang kerap terjadi di Indonesia.
Diketahui bahwa sikap yang menjadi dasar utama dari etnosentrisme, sedangkan dalam perilaku dan komunikasi politik, itu tidak terlepas dari kondisi geografis dimana aktor bergerak, sehingga kerap kali unsur yang menjadi gerakan politik ialah budaya dan agama. Contoh EtnosentrismeSalah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial. Contoh yang lain adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.
Demikianlah pembahasan mengenai Etnosentrisme adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Penyebab, Jenis, Dampak & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 |