Berikan 5 Contoh kegiatan di daerah daerah untuk mengembangkan industri kreatif

Jakarta -

Industri kreatif adalah Industri yang fokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif.


Sedangkan manfaat industri kreatif adalah:

1. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan.

2. Dapat menciptakan iklim bisnis yang baik.

3. Diharapkan dapat membangun citra dan identitas bangsa.

4. Dapat mengembangkan sumber daya yang terbarukan.

5.Menciptakan inovasi dan kreativitas sehingga memunculkan keunggulan kompetitif dari suatu bangsa.

6. Dapat memberikan dampak sosial yang positif bagi bangsa Indonesia.

Dalam situs Disperindag Provinsi Jateng, industri kreatif sudah tentu ekonomi kreatif. Hal ini karena di dalam setiap industri kreatif selalu terdapat proses penciptaan.

Berdasarkan Inpres No 6 tahun 2009, industri kreatif dikelompokkan menjadi 14 sektor:

Berikut jenis industri kreatif dilansir Situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:

1. Periklanan

Iklan masih menjadi medium paling efisien untuk memublikasikan produk dan jasa.

Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi.

Pertumbuhan belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahun.

Iklan juga mempunyai soft power yang berperan dalam membentuk pola konsumsi, pola berpikir, dan pola hidup masyarakat.

2. Arsitektur

Peran arsitektur di Indonesia sangat penting. Dalam hal budaya, keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter Bangsa Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya.

Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur juga berperan dalam merancang dasar pembangunan sebuah kota.

3. Barang Seni

Barang seni berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli suatu daerah, unik, dan langka. Selain itu memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang dan galeri.

Barang seni dapat berupa alat musik, kerajinan, film, seni rupa, dan lukisan.

4. Kerajinan Kriya

Kerajinan Kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya kerajinan ini.

Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam.

Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk- produk kriya Indonesia terkenal karena konsep hand made-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi.

5. Desain Produk

Dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar.

Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang berkualitas.

Desain produk juga didukung oleh para pelaku industri yang memiliki craftmanshift andal.

Para desainer produk mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dalam setiap karya-karyanya.


6. Fashion

Tren fashion berubah dengan cepat. Dalam hitungan bulan, muncul mode fashion baru.

Ini tak lepas dari produktivitas para desainer fashion lokal yang inovatif merancang baju-baju model baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fashion ini.

Fashion lokal masih menjadi anak tiri, pasar memprioritaskan ruangnya untuk produk-produk impor, sehingga fashion lokal kurang mendapatkan tempat. Sedangkan tantangan lain yang tak kalah penting adalah sinergi industri hulu ke hilir, mulai dari pabrik tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke urusan pasar.

7. Film, Video, dan Fotografi

Jenis industri kreatif film, animasi, dan video memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik, walaupun masih harus menghadapi berbagai tantangan.

Beberapa di antaranya adalah minimnya SDM yang benar-benar mempunyai keahlian di bidang film, sehingga pilihan untuk memperoleh tim dari sutradara, penulis skenario, kru, dan pemain film, sangat terbatas.

Untuk fotografi, perkembangannya tak lepas dari banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi. Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di bidang ini sebagai profesional.

Masyarakat pun memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.

Saat ini, belum adanya perlindungan HKI terutama untuk hak penggunaan karya fotografi. Selain itu belum adanya pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia.

Jenis industri kreatif lainnya dapat diklik pada halaman berikutnya

(nwy/nwy)


Page 2

Jakarta -

Industri kreatif adalah Industri yang fokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif.


Sedangkan manfaat industri kreatif adalah:

1. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan.

2. Dapat menciptakan iklim bisnis yang baik.

3. Diharapkan dapat membangun citra dan identitas bangsa.

4. Dapat mengembangkan sumber daya yang terbarukan.

5.Menciptakan inovasi dan kreativitas sehingga memunculkan keunggulan kompetitif dari suatu bangsa.

6. Dapat memberikan dampak sosial yang positif bagi bangsa Indonesia.

Dalam situs Disperindag Provinsi Jateng, industri kreatif sudah tentu ekonomi kreatif. Hal ini karena di dalam setiap industri kreatif selalu terdapat proses penciptaan.

Berdasarkan Inpres No 6 tahun 2009, industri kreatif dikelompokkan menjadi 14 sektor:

Berikut jenis industri kreatif dilansir Situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:

1. Periklanan

Iklan masih menjadi medium paling efisien untuk memublikasikan produk dan jasa.

Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi.

Pertumbuhan belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahun.

Iklan juga mempunyai soft power yang berperan dalam membentuk pola konsumsi, pola berpikir, dan pola hidup masyarakat.

2. Arsitektur

Peran arsitektur di Indonesia sangat penting. Dalam hal budaya, keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter Bangsa Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya.

Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur juga berperan dalam merancang dasar pembangunan sebuah kota.

3. Barang Seni

Barang seni berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli suatu daerah, unik, dan langka. Selain itu memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang dan galeri.

Barang seni dapat berupa alat musik, kerajinan, film, seni rupa, dan lukisan.

4. Kerajinan Kriya

Kerajinan Kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya kerajinan ini.

Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam.

Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk- produk kriya Indonesia terkenal karena konsep hand made-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi.

5. Desain Produk

Dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar.

Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang berkualitas.

Desain produk juga didukung oleh para pelaku industri yang memiliki craftmanshift andal.

Para desainer produk mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dalam setiap karya-karyanya.


6. Fashion

Tren fashion berubah dengan cepat. Dalam hitungan bulan, muncul mode fashion baru.

Ini tak lepas dari produktivitas para desainer fashion lokal yang inovatif merancang baju-baju model baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fashion ini.

Fashion lokal masih menjadi anak tiri, pasar memprioritaskan ruangnya untuk produk-produk impor, sehingga fashion lokal kurang mendapatkan tempat. Sedangkan tantangan lain yang tak kalah penting adalah sinergi industri hulu ke hilir, mulai dari pabrik tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke urusan pasar.

7. Film, Video, dan Fotografi

Jenis industri kreatif film, animasi, dan video memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik, walaupun masih harus menghadapi berbagai tantangan.

Beberapa di antaranya adalah minimnya SDM yang benar-benar mempunyai keahlian di bidang film, sehingga pilihan untuk memperoleh tim dari sutradara, penulis skenario, kru, dan pemain film, sangat terbatas.

Untuk fotografi, perkembangannya tak lepas dari banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi. Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di bidang ini sebagai profesional.

Masyarakat pun memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.

Saat ini, belum adanya perlindungan HKI terutama untuk hak penggunaan karya fotografi. Selain itu belum adanya pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia.

Jenis industri kreatif lainnya dapat diklik pada halaman berikutnya

Oleh:

JIBI/Dwi Prasetya Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memberikan sambutan pada Outlook Conference 2019 di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Bisnis.com,  JAKARTA --Deputi Infrastruktur Badan  Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari menuturkan terdapat empat daerah dengan ekosistem ekonomi kreatif terbaik di Indonesia.

Mereka yakni Kabupaten Majalengka di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur, Kota Palembang di Provinsi Sumatera Selatan, dan Kota Malang di Provinsi Jawa Timur. 

Menurutnya, keempat daerah tersebut potensial untuk dijadikan tempat pengembangan proyek kota kreatif seluas 5.000 hektare yang dimulai 2019 dan dijadwalkan rampung 2024.

Baca Juga : 2024, Indonesia Bakal Punya Kota Kreatif Seluas 5.000 Hektare

Pembangunan kota kreatif tersebut juga mempertimbangkan tipologi wilayah.

Dia mencontohkan Palembang sangat berpotensi sebagai kota kreatif di subsektor kuliner, lalu Malang berpotensi sebagai kota kreatif aplikasi dan pengembang permainan. 

Sektor ekonomi kreatif, lanjutnya, menyumbang produk domestik bruto senilai Rp1.000 triliun pada 2017, meningkat menjadi Rp1.100 triliun di 2018. Tahun ini sendiri diperkirakan naik 9,6% dari tahun lalu menjadi Rp1.211 triliun.

"Karena itu, masing-masing daerah perlu adanya pendampingan guna mendorong industri kreatif. Kami juga memberikan kemudahan agar industri kreatif ini bisa berkembang dan kemudahan memasarkan ke luar," kata Hari, Senin (15/7/2019).

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Fauzan Zidni mengatakan rencana pembanguan kota kreatif merupakan insiatif bagus sebagai sebuah model pengembangan sebuah kawasan baru. 

Selama ini, faktor pendorong percepatan pembangunan daerah didominasi industri manufaktur dan ekstraktif serta pembukaan kawasan ekonomi khusus, dengan didorong lewat ekonomi kreatif tentu berdampak pada ekonomi Indonesia. 

"Kami berharap dengan adanya kota kreatif film beserta pendukungnya bisa membuat film asal Indonesia  berjaya kembali dan bersaing dengan global," ucapnya. 

Ketua Badan Perfilman Indonesia Chand Parwez Servia menambahkan selain pembangunan kota kreatif juga perlu penguatan dari hulu ke hilir mulai di bidang pendidikan hingga ekshibisi untuk mendukung pertumbuhan industi perfilman Indonesia.

"Ujung hilir distribusi dan eksibisi hulunya itu adalah edukasi, yang di tengahnya itu adalah filmpreneur (pengusaha film) dan usaha di bidang perfilman," tuturnya. 

Di Indonesia saat ini memang sudah ada sekolah khusus perfilman secara formal dan juga pendidikan nonformal. Namun, saat ini terkendala pelatih atau pengajar di pendidikan perfilman.

"Selama ini banyak yang jadi pelaku industri bukan mendidiknya. Ini perlu dipikirkan bersama dengan pemerintah dan pelaku usaha," ujar Chand.

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia Cipto Adiguno berpendapat  pihaknya menyambut baik adanya inisiatif pembangunan kota kreatif. 

"Gim tidak hanya dipakai untuk hiburan tetai juga membantu usaha dan bisnis melalui gamifikasi. Mungkin bisa lebih banyak usaha kreatif yang terbantu bila tahu bahwa gim bisa digunakan seperti itu," tuturnya. 

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia Irwan Iden Gobel menuturkan dengan adanya kota kreatif di subsektor kuliner ini akan menjadi lebih mudah dipromosikan ditambah lagi adanya pendidikan kuliner di kota itu. 

Dia meyakini dengan adanya kota kreatif ini akan membuat kuliner Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat bersaing dengan kancah global. Setiap daerah memiliki makanan dan minuman dengan cita rasa yang khas dan varian yang berbeda. 

"Kekhasan kuliner Indonesia itu menjadi salah satu daya tarik yang besar. Kami memiliki kewajiban untuk melestarikan kuliner Indonesia sebagai salah satu potensi kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia," ucapnya. 

Sementara itu, Peneliti Senior Centre of Strategic and International Studies (CSIS) Mari Elka Pangestu menilai untuk pembangunan kota kreatif yang penting berkembang bukan lokasi fisik tetapi keberadaan ekosistemnya. 

Ekosistem itu terdiri dari keberadaan lembaga pendidikan formal dan informal, industri/jasa-jasa pendukung yg diperlukan, akses ke sumber daya yg diperlukan, SDM dan talenta, teknologi termasuk konektivitas digital/internet, pembiayaan, akses pasar dan kebijakan pemerintah yang kondusif baik pemerintah daerah maupun pusat. 

"Sebaiknya dimulai dimana sudah ada ekosistem dan cluster dari industri kreatifnya. Yang penting bukan fisik lokasi tetapi keberadaan ekosistemnya," katanya. 

Dia meyakini dengan adanya kota kreatif ini akan mampu meningkatkan kontribusi industri kreatif pada perekonomian Indonesia apabila dibangun dengan keberadaan ekosistem yang mundukung. 

"Kalau Hanya lokasi fisik yang dinamakan kota kreatif dan berharap berkembang cepat, sulit. Walaupun dibangun tempat dan diberikan gratis," tutur Mari.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :