Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

tirto.id - Dalam sebuah tulisan utuh, keberadaan paragraf menjadi sebuah miniatur karangan. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang saling berhubungan dan secara bersama digunakan dalam menyatakan atau mengembangkan gagasan.

Sebuah paragraf memiliki inti pokok pikiran yang kemudian disokong dengan himpunan kalimat yang saling berkaitan dalam membentuk gagasan.

Mengutip buku Paragraf (Kemdikbud 2015), fungsi paragraf pada tulisan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman. Hal tersebut dijalankan dengan memisahkan satu topik dengan topik lain pada setiap paragraf. Setiap paragraf hanya dapat memuat satu unit ide pokok.

Paragraf memiliki ide pokok atau gagasan utama yang dituangkan melalui kalimat utama. Ide pokok tersebut lantas menjadi pengendali dalam penyusunan kalimat-kalimat penjelas sehingga penulisan tidak sampai keluar dari ide pokok itu.

Jenis paragraf menurut letak kalimat utama

Berdasar letak kalimat utamanya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran, dan naratif. Berikut ini penjelasannya seperti dilansir dari laman Kemdikbud:

1. Paragraf deduktif

Dalam paragraf deduktif, kalimat utama diletakkan pada awal paragraf. Susunan paragraf deduktif dimulai dari pernyataan mengenai hal yang sifatnya umum, selanjutnya diikuti hal yang lebih khusus.

Dengan demikian, kalimat utama memaparkan persoalan pokok yang diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas untuk menguraikan mengenai persoalan pokok itu.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif berkebalikan dengan paragraf deduktif dalam peletakan kalimat utama. Letak kalimat utama pada paragraf induktif ada di akhir paragraf. Penyusunan paragraf diawali dari pemaparan hal-hal khusus, lalu diakhiri dengan kalimat yang sifatnya umum.

Tanda dari kalimat penutup pada paragraf induktif, kerap menggunakan ungkapan penghubung. Misalnya penggunaan kata seperti, oleh karena itu, jadi, dengan demikian, dan sebaiknya. Paragraf seperti ini lebih argumentatif sebab mengungkap data, fakta, atau kasus terlebih dahulu dan diakhiri dengan kesimpulan.

3. Paragraf campuran

Paragraf campuran menggabungkan gaya paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf ini memiliki kalimat utama yang terletak pada awal dan akhir paragraf. Awalnya dibahas mengenai hal-hal umum pada bagian awal, dilanjutkan hal-hal khusus, dan di bagian akhir memuat hal-hal umum kembali.

Pengulangan penggunaan kalimat utama di awal dan di akhir menunjukkan adanya gagasan yang sangat penting. Dengan demikian, pembaca lebih bisa menangkap maksud dari ide pokok sebuah paragraf.

4. Paragraf naratif

Paragraf naratif menampilkan semua bagian paragraf sebagai satu kesatuan isi. Paragraf ini terintegrasi dengan baik dan menggambarkan semua bagian dengan tanpa sumbang. Akibat setiap kalimat sama pentingnya, maka muncul kesulitan untuk menentukan gagasan utama yang tersirat.

Baca juga:

  • Apa Itu Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Bahasa Indonesia
  • Pengertian Kalimat Tunggal, Struktur dalam SPOK, & Contohnya

Baca juga artikel terkait JENIS PARAGRAF atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/wta)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi menulis. (Photo created by stories on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan. Secara umum, paragraf dipakai untuk menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).

Dalam suatu karangan, semua gagasan dikemas dalam bentuk paragraf-paragraf. Kemudian dalam paragraf ada gagasan pokok atau utamanya dan gagasan penjelasan.

Perlu diketahui, berdasarkan letak gagasan utama, ada lima jenis paragraf. Kelima jenis paragraf tersebut antara lain paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.

Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, seperti dilansir dari rumahpusbin.kemdikbud.go.id, Jumat (3/12/2021). 

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi menulis. (Photo created by pch.vector on Freepik)

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.

Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang untuk memperjelas informasi yang ada.

Berikut contoh paragraf deduktif yang gagasan utamanya terdapat di awal:

  • Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi menulis, mengetik. (Photo by Lukas Blazek on Unsplash)

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di bagian akhir. Secara umum, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:

a. Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama.

b. Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.

Contoh Paragraf Induktif:

  • Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya makin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di Negeri Matahari Terbit.

Contoh paragraf tersebut di atas diawali dengan perincian berupa peristiwa-peristiwa khusus.

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi menulis. (Photo created by jannoon028 on Freepik)

Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di awal dan akhir. Meski terdapat dua kali pemunculan kalimat topik, bukan berarti gagasan utamanya ada dua.

Adanya dua kalimat topik itu hanya sebagai bentuk pengulangan gagasan utama sekaligus untuk mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum.

Setelah itu diikuti dengan pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan pernyataan umum sebagai pengulangan gagasan utama.

Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama.

Contoh paragraf deduktif-induktif:

  • Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80 persen penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika, hampir 90 persen penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi mengetik. /Copyright unsplash.com

Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar.

Setelah itu diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:

  • Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.

Berdasarkan letak kalimat utamanya bacaan tersebut disebut paragraf

Ilustrasi menulis, teks. (Image by Free-Photos from Pixabay)

Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh:

  • Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Sumber: Kemdikbud