Berapa lamakah periode orbit landsat untuk melakukan sekali pengukuran

Untuk album musik, lihat Orbital Period (album).

Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantuperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: – · · · · (Desember 2009)

Periode orbit adalah waktu yang diperlukan bagi suatu benda untuk melakukan satu orbit penuh mengitari benda lain.

Jika disebutkan tanpa mendalami astronomi, maka rujukannya adalah periode sidereal suatu benda astronomis, yang dihitung terhadap bintangnya.

Ada beberapa jenis periode orbit untuk benda-benda yang mengitari Matahari (atau benda langit lainnya):

  • Periode sidereal adalah siklus sementara yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan satu orbit penuh relatif terhadap bintangnya. Ini dianggap sebagai periode orbit sejati benda tersebut.
  • Periode sinodis adalah interval sementara yang dibutuhkan suatu benda untuk muncul kembali di titik yang sama relatif terhadap dua benda lain (node linier), contohnya ketika Bulan relatif terhadap Matahari dilihat dari Bumi kembali ke fase iluminasi yang sama. Periode sinodis adalah waktu yang berlangsung antara dua konjungsi berturut-turut dengan garis Matahari-Bumi dalam urutan linier yang sama. Periode sinodis berbeda dari periode sidereal karena Bumi mengorbit Matahari.
  • Periode drakonitik atau periode drakonik adalah waktu yang berlangsung antara dua perlintasan benda melalui node menaiknya, titik orbitnya tempat benda tersebut melintasi ekliptika dari belahan selatan ke utara. Periode ini berbeda dari periode sidereal karena kedua bidang orbit benda dan bidang ekliptika berpresesi terhadap bintang tetap, sehingga persimpangan mereka, yaitu garis node, juga berpresesi terhadap bintang tetap. Meski bidang ekliptika sering bersifat tetap di posisi yang ia tempati pada epos tertentu, bidang orbit benda tersebut masih berpresesi dan mengakibatkan periode drakonitik berbeda dari periode sidereal.
  • Periode anomalistik adalah waktu yang berlangsung antara dua perlintasan benda di periapsis-nya (pada planet di tata surya, disebut perihelion), titik pendekatan terdekatnya terhadap benda yang menariknya. Periode ini berbeda dari periode sidereal karena sumbu semimayor benda berjalan dengan sangat lambat.
  • Periode tropis Bumi (atau disebut juga "tahun") adalah waktu yang berlangsung antara dua penjajaran sumbu rotasinya dengan Matahari, juga dilihat sebagai dua perlintasan benda di asensio rekta nol. Satu tahun Bumi memiliki interval yang sedikit lebih pendek daripada orbit Matahari (periode sidereal) karena sumbu inklinasi dan bidang khatulistiwanya secara perlahan berpresesi (berotasi dalam istilah sidereal), kembali sejajar sebelum orbit selesai dengan interval yang sama dengan kembalinya siklus presesi (sekitar 25.770 tahun).

Daftar isi

Parameter kunci lain yang digunakan untuk menggambarkan satelit adalah waktu yang diperlukan untuk satelit untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi sekali, yaitu, untuk menyelesaikan satu orbit. Waktu ini dikenal sebagai periode orbit. Karena sebagai ketinggian orbit meningkatkan satelit kedua bergerak lebih lambat dan harus melakukan perjalanan jauh pada setiap orbit, periode meningkat dengan ketinggian orbit.

Untuk orbit ketinggian rendah (ketinggian beberapa ratus kilometer), periode adalah sekitar 90 menit; pada ketinggian yang lebih tinggi, periode meningkat. Sejak satu hari kira-kira 1.440 menit, plot menunjukkan bahwa satelit di ketinggian sekitar 36.000 kilometer mengorbit sekali sehari-pada tingkat yang sama bumi berputar. Orbit tersebut disebut geosynchronous.

Sebuah satelit ditempatkan di orbit geosynchronous di atas khatulistiwa adalah unik karena itu tetap di atas titik yang sama di bumi. Orbit geostasioner tersebut memiliki kegunaan penting.

Berkas:Orbital period as a function of altitude for circular orbits.jpg

Copernicus mencetuskan rumus matematika untuk menghitung periode sidereal suatu planet dari periode sinodisnya.[butuh rujukan]

Dengan menggunakan singkatan

E = periode sidereal Bumi (tahun sidereal, tidak sama seperti tahun tropis) P = periode sidereal planet lain S = periode sinodis planet lain (dilihat dari Bumi)

Pada waktu S, Bumi bergerak sepanjang sudut (360°/E)S (dengan mengasumsikan orbit lingkaran) dan planet bergerak (360°/P)S.

Anggaplah suatu planet inferior, yaitu planet yang akan menyelesaikan satu orbit lebih cepat daripada Bumi sebelum keduanya kembali ke posisi yang sama relatif terhadap Matahari.

S P 360 ∘ = S E 360 ∘ + 360 ∘ {\displaystyle {\frac {S}{P}}360^{\circ }={\frac {S}{E}}360^{\circ }+360^{\circ }}

dan secara matematis muncullah rumus:[butuh rujukan]

P = 1 1 E + 1 S {\displaystyle P={\frac {1}{{\frac {1}{E}}+{\frac {1}{S}}}}}

Untuk planet superior, rumusnya:

P = 1 1 E − 1 S {\displaystyle P={\frac {1}{{\frac {1}{E}}-{\frac {1}{S}}}}}

Umumnya, jika periode sidereal planet lain dan Bumi telah diketahui P dan E, maka periode sinodisnya dapat dengan mudah dicari:

S = 1 | 1 E − 1 P | , {\displaystyle S={\frac {1}{\left|{\frac {1}{E}}-{\frac {1}{P}}\right|}},}

yang berlaku untuk planet inferior dan planet superior.

Rumus-rumus tersebut mudah dipahami dengan mempertimbangkan kecepatan sudut Bumi dan suatu benda: kecepatan sudut semu benda adalah kecepatan sudut semunya (sidereal) dikurangi kecepatan sudut Bumi, dan periode sinodisnya adalah lingkaran penuh dibagi kecepatan sudut semu tersebut.[butuh rujukan]

Tabel periode sinodis di Tata Surya, relatif terhadap Bumi:[butuh rujukan]

Periode Sidereal (a) Periode Sinodis (a) Periode Sinodis (d)
Merkurius 0,241 0,317 115,9
Venus 0,615 1,599 583,9
Bumi 1
Bulan 0,0748 0,0809 29,5306
Mars 1,881 2,135 779,9
4 Vesta 3,629 1,380 504,0
1 Ceres 4,600 1,278 466,7
10 Hygiea 5,557 1,219 445,4
Jupiter 11,86 1,092 398,9
Saturnus 29,46 1.035 378,1
Uranus 84,32 1,012 369,7
Neptunus 164,8 1,006 367,5
134340 Pluto 248,1 1,004 366,7
136199 Eris 557 1,002 365,9
90377 Sedna 12050 1,00001 365,1

Lihat informasi mengenai
synodic di Wiktionary.

Berapa lamakah periode orbit landsat untuk melakukan sekali pengukuran

Periode orbit adalah waktu yang diperlukan bagi suatu benda untuk melakukan satu orbit penuh mengitari benda lain.

Jika disebutkan tanpa mendalami astronomi, maka rujukannya adalah periode sidereal suatu benda astronomis, yang dihitung terhadap bintangnya.

Ada beberapa jenis periode orbit untuk benda-benda yang mengitari Matahari (atau benda langit lainnya):

  • Periode sidereal adalah siklus sementara yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan satu orbit penuh relatif terhadap bintangnya. Ini dianggap sebagai periode orbit sejati benda tersebut.
  • Periode sinodis adalah interval sementara yang dibutuhkan suatu benda untuk muncul kembali di titik yang sama relatif terhadap dua benda lain (node linier), contohnya ketika Bulan relatif terhadap Matahari dilihat dari Bumi kembali ke fase iluminasi yang sama. Periode sinodis adalah waktu yang berlangsung antara dua konjungsi berturut-turut dengan garis Matahari-Bumi dalam urutan linier yang sama. Periode sinodis berbeda dari periode sidereal karena Bumi mengorbit Matahari.
  • Periode drakonitik atau periode drakonik adalah waktu yang berlangsung antara dua perlintasan benda melalui node menaiknya, titik orbitnya tempat benda tersebut melintasi ekliptika dari belahan selatan ke utara. Periode ini berbeda dari periode sidereal karena kedua bidang orbit benda dan bidang ekliptika berpresesi terhadap bintang tetap, sehingga persimpangan mereka, yaitu garis node, juga berpresesi terhadap bintang tetap. Meski bidang ekliptika sering bersifat tetap di posisi yang ia tempati pada epos tertentu, bidang orbit benda tersebut masih berpresesi dan mengakibatkan periode drakonitik berbeda dari periode sidereal.
  • Periode anomalistik adalah waktu yang berlangsung antara dua perlintasan benda di periapsis-nya (pada planet di tata surya, disebut perihelion), titik pendekatan terdekatnya terhadap benda yang menariknya. Periode ini berbeda dari periode sidereal karena sumbu semimayor benda berjalan dengan sangat lambat.
  • Periode tropis Bumi (atau disebut juga "tahun") adalah waktu yang berlangsung antara dua penjajaran sumbu rotasinya dengan Matahari, juga dilihat sebagai dua perlintasan benda di asensio rekta nol. Satu tahun Bumi memiliki interval yang sedikit lebih pendek daripada orbit Matahari (periode sidereal) karena sumbu inklinasi dan bidang khatulistiwanya secara perlahan berpresesi (berotasi dalam istilah sidereal), kembali sejajar sebelum orbit selesai dengan interval yang sama dengan kembalinya siklus presesi (sekitar 25.770 tahun).

Parameter kunci lain yang digunakan untuk menggambarkan satelit adalah waktu yang diperlukan untuk satelit untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi sekali, yaitu, untuk menyelesaikan satu orbit. Waktu ini dikenal sebagai periode orbit. Karena sebagai ketinggian orbit meningkatkan satelit kedua bergerak lebih lambat dan harus melakukan perjalanan jauh pada setiap orbit, periode meningkat dengan ketinggian orbit.

Untuk orbit ketinggian rendah (ketinggian beberapa ratus kilometer), periode adalah sekitar 90 menit; pada ketinggian yang lebih tinggi, periode meningkat. Sejak satu hari kira-kira 1.440 menit, plot menunjukkan bahwa satelit di ketinggian sekitar 36.000 kilometer mengorbit sekali sehari-pada tingkat yang sama bumi berputar. Orbit tersebut disebut geosynchronous.

Sebuah satelit ditempatkan di orbit geosynchronous di atas khatulistiwa adalah unik karena itu tetap di atas titik yang sama di bumi. Orbit geostasioner tersebut memiliki kegunaan penting.

Berkas:Orbital period as a function of altitude for circular orbits.jpg

Berkas:Select values for the orbital periods and altitudes of satellites in orbit.jpg

Copernicus mencetuskan rumus matematika untuk menghitung periode sidereal suatu planet dari periode sinodisnya.[butuh rujukan]

Dengan menggunakan singkatan

E = periode sidereal Bumi (tahun sidereal, tidak sama seperti tahun tropis) P = periode sidereal planet lain S = periode sinodis planet lain (dilihat dari Bumi)

Pada waktu S, Bumi bergerak sepanjang sudut (360°/E)S (dengan mengasumsikan orbit lingkaran) dan planet bergerak (360°/P)S.

Anggaplah suatu planet inferior, yaitu planet yang akan menyelesaikan satu orbit lebih cepat daripada Bumi sebelum keduanya kembali ke posisi yang sama relatif terhadap Matahari.

S P 360 ∘ = S E 360 ∘ + 360 ∘ {\displaystyle {\frac {S}{P}}360^{\circ }={\frac {S}{E}}360^{\circ }+360^{\circ }}  

dan secara matematis muncullah rumus:[butuh rujukan]

P = 1 1 E + 1 S {\displaystyle P={\frac {1}{{\frac {1}{E}}+{\frac {1}{S}}}}}  

Untuk planet superior, rumusnya:

P = 1 1 E − 1 S {\displaystyle P={\frac {1}{{\frac {1}{E}}-{\frac {1}{S}}}}}  

Umumnya, jika periode sidereal planet lain dan Bumi telah diketahui P dan E, maka periode sinodisnya dapat dengan mudah dicari:

S = 1 | 1 E − 1 P | , {\displaystyle S={\frac {1}{\left|{\frac {1}{E}}-{\frac {1}{P}}\right|}},}  

yang berlaku untuk planet inferior dan planet superior.

Rumus-rumus tersebut mudah dipahami dengan mempertimbangkan kecepatan sudut Bumi dan suatu benda: kecepatan sudut semu benda adalah kecepatan sudut semunya (sidereal) dikurangi kecepatan sudut Bumi, dan periode sinodisnya adalah lingkaran penuh dibagi kecepatan sudut semu tersebut.[butuh rujukan]

Tabel periode sinodis di Tata Surya, relatif terhadap Bumi:[butuh rujukan]

    Periode Sidereal (a)   Periode Sinodis (a)   Periode Sinodis (d)
Merkurius       0,241   0,317   115,9
Venus       0,615   1,599   583,9
Bumi       1     —     —
Bulan       0,0748     0,0809   29,5306
Mars       1,881   2,135   779,9
4 Vesta       3,629   1,380   504,0
1 Ceres       4,600   1,278   466,7
10 Hygiea       5,557   1,219   445,4
Jupiter       11,86   1,092   398,9
Saturnus       29,46   1.035   378,1
Uranus       84,32   1,012   369,7
Neptunus       164,8   1,006   367,5
134340 Pluto       248,1   1,004   366,7
136199 Eris       557   1,002   365,9
90377 Sedna       12050   1,00001   365,1
Bintang biner Periode orbit
AM Canum Venaticorum 17,146 menit
Beta Lyrae AB 12,9075 hari
Alpha Centauri AB 79,91 tahun
Proxima Centauri - Alpha Centauri AB 500.000 tahun atau lebih
  • Derivasi orbit geosinkronus
  • Waktu sidereal
  • Tahun sidereal]
  • Oposisi (astronomi)
  • Daftar komet periodik

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Periode_orbit&oldid=18006227"


Page 2

Ceres (penamaan planet minor 1 Ceres; simbol:

Berapa lamakah periode orbit landsat untuk melakukan sekali pengukuran
)[18] adalah satu-satunya planet katai di Tata Surya Dalam.[19][20][21] Ceres merupakan benda langit berbatu dan ber-es dengan diameter sebesar 950 km dan merupakan planet katai terkecil yang pernah ditemukan. Massa Ceres meliputi sepertiga massa sabuk asteroid.[22][23] Ditemukan pada tanggal 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi,[24] Ceres merupakan asteroid pertama yang ditemukan, meskipun pada saat itu objek ini diklasifikasi sebagai planet.[25] Pada 24 Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan untuk mengubah status Ceres menjadi "planet katai".

Berapa lamakah periode orbit landsat untuk melakukan sekali pengukuran
Ceres
Berapa lamakah periode orbit landsat untuk melakukan sekali pengukuran

Ceres dilihat melalui wahana antariksa Dawn pada Mei 2015.[a]

Penemuan[1]Ditemukan olehGiuseppe PiazziTanggal penemuan1 Januari 1801Penamaan

Penamaan

1 CeresPelafalan/ˈsɪərz/ SEER-eez[2]

Asal nama

Cerēs

Nama alternatif

A899 OF; 1943 XB

Kategori planet minor

planet katai
sabuk utamaKata sifat bahasa InggrisCererian /sɨˈrɪəri.ən/[3]Ciri-ciri orbit[5]Epos 18 Juni 2009
(Hari Julian 2455000,5)Aphelion2,9858 au (446.669.320 km)Perihelion2,5468 au (380.995.855 km)

Sumbu semimayor

2,7654 au (413.690.604 km)Eksentrisitas0,079138

Periode orbit

4,60 tahun
1679,67 hari

Kecepatan orbit rata-rata

17,882 km/s

Anomali rata-rata

113,410°Inklinasi10,587° ke ekliptik
9,20° ke bidang invariabel[4]

Bujur node menaik

80,3932°

Argumen perihelion

72,5898°Elemen orbit tetap[6]

Sumbu semimayor tetap

2,7670962 AU

Eksentrisitas tetap

0,1161977

Inklinasi tetap

9,6474122°

Pergerakan rata-rata tetap

78.193318 ° / tahun

Periode orbit tetap

4.60397 tahun
(1681.601 hari)

Presesi perihelion

54,070272 arcsec / tahun

Presesi node menaik

−59,170034 arcsec / tahunCiri-ciri fisik

Jari-jari khatulistiwa

487,3 ± 1,8 km[7]

Jari-jari kutub

454,7 ± 1,6 km[7]

Luas permukaan

2.850.000 km2Massa9,43 ± 0,07×1020 kg[8]
0,00015 Massa Bumi
0,0128 Bulan

Massa jenis rata-rata

2,077 ± 0,036 g/cm3[7]

Gravitasi permukaan

0,27 m/s2
0,028 g[9]

Kecepatan lepas

0,51 km/s[9]

Periode rotasi sideris

0,3781 hari
9,074170 jam[10][11]

Kemiringan sumbu

about 3°[7]

Asensio rekta kutub utara

19 jam 24 menit
291°[7]

Deklinasi kutub utara

59°[7]Albedo0,090 ± 0,0033 (albedo geometrik)[12]
Suhu permukaan min. rata-rata maks.
Kelvin ? ~168 K[16] 235 K[17]

Pola spektrum

C[13]

Magnitudo semu

6,64[14] hingga 9,34[15]

Magnitudo mutlak (H)

3,36 ± 0,02[12]

Diameter sudut

0,854" hingga 0,339"

Permukaan Ceres mungkin merupakan campuran antara es air dan berbagai mineral terhidrasi seperti karbonat dan lempung.[13] Planet katai ini tampaknya terdiferensiasi dengan inti yang berbatu dan mantel yang ber-es,[7] dan mungkin mengandung samudra di bawah permukaannya.[26][27] Dari Bumi, magnitudo tampak Ceres bervariasi antara 6.7 hingga 9.3, sehingga terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang kecuali jika langit sangat gelap.[14]

Wahana antariksa Dawn milik NASA berhasil memasuki orbit Ceres pada tanggal 6 Maret 2015 setelah mengunjungi asteroid Vesta pada tanggal 16 Juli 2011. Gambar resolusi tinggi Ceres diperoleh dan jauh lebih baik dari pengamatan oleh teleskop luar angkasa Hubble.

Planet katai ini dinamai dari Ceres, dewi pertanian Romawi.[24]

Gagasan bahwa ada planet yang belum ditemukan di antara orbit Mars dan Jupiter diusulkan oleh Johann Elert Bode pada tahun 1772.[24] Sebelumnya, pada tahun 1596, Kepler sudah menyadari kekosongan antara Mars dan Jupiter.[24] Pertimbangan Bode didasarkan pada Hukum Titius-Bode, yaitu hipotesis (yang kini sudah ditolak) yang menyatakan bahwa terdapat pola dalam sumbu semi-mayor planet-planet yang telah ditemukan yang diganggu oleh kekosongan antara Mars dan Jupiter.[24][28] Bode memperkirakan bahwa seharusnya ada planet yang memiliki orbit dengan sumbu semi-mayor di dekat 2,8 sa.[28] Penemuan Uranus oleh William Herschel pada tahun 1781[24] memperkuat keyakinan terhadap hukum Titius dan Bode, dan pada tahun 1800, mereka meminta kepada dua puluh empat astronom berpengalaman untuk memulai pencarian planet di antara Mars dan Jupiter.[24][28] Kelompok ini dikepalai oleh Franz Xaver von Zach, penyunting di Monatliche Correspondenz. Meskipun mereka tidak menemukan Ceres, mereka menemukan beberapa asteroid besar.[28]

 

Buku Piazzi yang berjudul "Della scoperta del nuovo pianeta Cerere Ferdinandea" menguraikan penemuan Ceres.

Salah satu astronom yang terpilih untuk ikut serta dalam pencarian tersebut adalah Giuseppe Piazzi dari Akademi Palermo, Sisilia. Sebelum menerima undangan tersebut, Giuseppe Piazzi menemukan Ceres pada tanggal 1 Januari 1801.[29] Ia mencari "[bintang] ke-87 dalam Katalog bintang Zodiak Mr la Caille"..[24] Namun, ia malah menemukan objek yang awalnya ia kira merupakan sebuah komet.[30] Piazzi mengamati Ceres sebanyak 24 kali, dan yang terakhir pada 11 Februari 1801, ketika pengamatannya terganggu karena ia jatuh sakit. Ia mengumumkan penemuannya pada 24 Januari 1801 melalui surat yang dialamatkan ke dua astronom, Barnaba Oriani dari Milan dan Bode dari Berlin.[31] Ia melaporkan objek tersebut sebagai sebuah komet, namun karena pergerakannya sangat lambat dan lebih seragam, ia beberapa kali terpikir bahwa objek tersebut bukan komet.[24] Pada bulan April, Piazzi mengirim data pengamatannya ke Oriani, Bode, dan Jérôme Lalande di Paris. Informasi tersebut diterbitkan pada September 1801 di Monatliche Correspondenz.[30]

Pada saat itu, posisi tampak Ceres telah berubah (terutama karena pergerakan orbit Bumi) dan astronom lain terganggu oleh silaunya Matahari. Pada akhir tahun tersebut, Ceres seharusnya sudah tampak lagi, tetapi saat itu posisinya sulit diperkirakan. Untuk menemukan kembali Ceres, Carl Friedrich Gauss, yang saat itu berumur 24 tahun, mengembangkan metode penentuan orbit yang efisien.[30] Hanya dalam waktu beberapa minggu, ia mampu memperkirakan jalur Ceres dan mengirim hasilnya ke von Zach. Pada 31 Desember 1801, von Zach dan Heinrich W. M. Olbers menemukan Ceres di dekat posisi yang diperkirakan.[30]

Pengamat awal hanya mampu menghitung ukuran Ceres dalam satu urutan magnitudo. Herschel membuat perkiraan ukuran yang terlalu rendah pada tahun 1802, yaitu 260 km, sementara pada tahun 1811 Johann Hieronymus Schröter membuat perkiraan yang terlalu besar, yaitu 2.613 km.[32][33]

Piazzi awalnya mengusulkan nama Cerere Ferdinandea, yang dinamai dari tokoh mitologis Ceres (dewi agrikultur Romawi, dalam bahasa Italia disebut Cerere) dan Raja Ferdinand III dari Kerajaan Sisilia.[24][30] "Ferdinandea" tidak diterima oleh negara lain sehingga dihapuskan. Ceres juga sempat disebut Hera di Jerman.[34] Di Yunani, nama objek ini adalah Demeter (Δήμητρα), yang merupakan dewi Cerēs versi Yunani; dalam bahasa Inggris, nama tersebut digunakan untuk asteroid 1108 Demeter. Bentuk adjektif Ceres dalam bahasa Inggris adalah Cererian,[35] yang berasal dari bahasa Latin Cerēris.[3] Lambang astronomi lama Ceres adalah sabit ( ); lambang ini kemudian diganti menjadi ①.[30][36]

Unsur cerium yang ditemukan pada tahun 1803 dinamai dari Ceres.[37] Pada tahun yang sama, unsur lain juga dinamai dari Ceres, namun penemunya mengganti namanya menjadi palladium (dari asteroid 2 Pallas) ketika cerium dinamai.[38]

 

Ceres (kiri bawah), Bulan, dan Bumi.

Klasifikasi Ceres sudah berubah lebih dari sekali dan masih diperdebatkan. Johann Elert Bode meyakini Ceres sebagai "planet yang hilang" di antara Mars dan Jupiter.[24] Ceres memiliki simbol planet dan tetap dianggap sebagai planet di buku-buku astronomi (bersama dengan 2 Pallas, 3 Juno dan 4 Vesta) selama sekitar setengah abad.[24][30][39]

Para ahli kemudian mulai menyadari bahwa Ceres, seperti objek lain di wilayah tersebut, merupakan objek yang berbeda.[24] Pada tahun 1802, Sir William Herschel menciptakan istilah asteroid ("seperti bintang") untuk objek semacam itu,[39] dan menulis bahwa "mereka sangat mirip dengan bintang kecil sehingga sulit dibedakan bahkan dengan teleskop yang sangat bagus".[40] Dalam penomoran asteroid modern, objek ini diberi nama 1 Ceres untuk menunjukkan bahwa objek ini merupakan asteroid pertama yang ditemukan.[39]

Perdebatan pada tahun 2006 mengenai status Pluto dan definisi planet menimbulkan pertimbangan untuk mereklasifikasi Ceres sebagai planet.[41][42] Usulan di Persatuan Astronomi Internasional (IAU) yang mendefinisikan planet sebagai "benda langit yang (a) memiliki massa yang cukup agar gravitasinya dapat melebihi gaya benda tegar sehingga mencapai bentuk keseimbangan hidrostatik (hampir bulat), dan (b) mengorbit bintang, dan bukan bintang ataupun satelit suatu planet".[43] Apabila definisi ini ditetapkan, Ceres akan menjadi planet kelima dari Matahari.[44] Namun, usulan ini ditolak, dan definisi lain yang ditetapkan pada tanggal 24 Agustus 2006 salah satunya mengharuskan agar planet dapat "membersihkan orbitnya". Berdasarkan definisi ini, Ceres bukanlah planet karena tidak mendominasi orbitnya dan memiliki orbit yang sama dengan ribuan asteroid lain di sabuk asteroid. Kini Ceres diklasifikasi sebagai planet katai.

Kadang-kadang Ceres dianggap telah direklasifikasi sebagai planet katai dan tidak lagi dianggap sebagai asteroid. Contohnya, di Space.com tertulis "Pallas, asteroid terbesar, dan Ceres, planet katai yang sebelumnya diklasifikasi sebagai asteroid",[45] sementara menurut situs tanya jawab IAU, "Ceres adalah (atau kini dapat kita katakan sebelumnya merupakan) asteroid terbesar", walaupun kemudian situs tersebut menulis tentang "asteroid lain" yang melewati jalur Ceres dan maka secara tidak langsung menganggap Ceres sebagai asteroid.[46] Minor Planet Center menyatakan bahwa objek seperti Ceres mungkin memiliki dua sebutan.[47] Keputusan IAU tahun 2006 yang mengklasifikasi Ceres sebagai planet katai tidak pernah menyebut apakah Ceres merupakan sebuah asteroid, karena IAU sendiri tidak pernah mendefinisikan kata asteroid, dan menggunakan istilah 'planet minor' hingga tahun 2006, dan 'benda Tata Surya kecil' dan 'planet katai' setelah tahun 2006. Lang (2011) berkomentar bahwa "[IAU telah] menambahkan sebutan baru untuk Ceres, mengklasifikasikannya sebagai planet katai. [...] Berdasarkan definisi tersebut, Eris, Haumea, Makemake, dan Pluto, serta asteroid terbesar, 1 Ceres, semuanya merupakan planet katai."[48] Ia juga mendeskripsikan objek ini sebagai "planet katai-asteroid 1 1 Ceres".[48] Sementara itu, NASA terus menyebut Ceres sebagai sebuah asteroid, dan mengumumkan pada tahun 2011 bahwa "Dawn akan mengorbit dua asteroid terbesar di Sabuk Utama",[49] dan begitu pula buku teks akademik lainnya.[50][51]

 

Ukuran sepuluh objek sabuk utama dibandingkan dengan Bulan. Ceres merupakan yang paling kiri (1).

 

Citra Ceres yang diabadikan oleh Teleskop Angkasa Hubble pada tahun 2003-04, dengan resolusi sekitar 30 km. Sifat bintik cerah tersebut masih belum pasti.[52]

Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.[13] Massa Ceres ditentukan berdasarkan analisis pengaruh planet katai tersebut terhadap asteroid-asteroid yang lebih kecil. Beberapa peneliti memperkirakan hasil yang sedikit berbeda.[53] Rata-rata tiga perkiraan yang paling tepat pada tahun 2008 adalah 9,4×1020 kg.[8][53] Massa ini merupakan sepertiga dari jumlah massa di sabuk asteroid (3,0 ± 0,2×1021 kg),[22] yang merupakan 4% massa Bulan. Luas permukaan Ceres diperkirakan sama dengan luas India atau Argentina. Massa Ceres cukup untuk mencapai bentuk bulat dalam keseimbangan hidrostatik.[7] Sebaliknya, asteroid besar lain seperti 2 Pallas,[54] 3 Juno,[55] dan terutama 10 Hygiea[56] memiliki bentuk yang tidak biasa.

Struktur dalam

Kepepatan Ceres menunjukkan bahwa Ceres mungkin terdiferensiasi, yang menunjukkan bahwa Ceres terdiri dari inti berbatu yang dilapisi oleh mantel ber-es.[7] Mantel setebal 100 km ini (23%–28% massa Ceres; 50% volume Ceres)[57] mengandung 200 juta kilometer kubik air, yang melebihi kandungan air tawar di Bumi.[58] Hal ini didukung oleh pengamatan melalui teleskop Keck pada tahun 2002 dan permodelan evolusioner.[8][26] Selain itu, karakteristik dan sejarah permukaan Ceres (seperti jarak dari Matahari yang melemahkan radiasi matahari) mendukung keberadaan materi volatil di bagian dalam Ceres.[8]

Akan tetapi, bentuk dan dimensi Ceres mungkin juga dihasilkan oleh struktur dalam yang berpori dan terdiferensiasi sebagian atau sepenuhnya tak terdiferensiasi. Keberadaan lapisan batu di atas es tidaklah stabil secara gravitasional. Apabila endapan batu terbenam di lapisan es yang terdiferensiasi, endapan garam dapat terbentuk. Endapan semacam itu hingga kini masih belum ditemukan. Maka, mungkin Ceres tidak memiliki lapisan es yang besar, namun terbentuk dari asteroid dengan massa jenis yang rendah dan mengandung komponen encer. Peluruhan isotop radioaktif mungkin tidak cukup untuk menyebabkan diferensiasi.[59]

Permukaan

Komposisi permukaan Ceres mirip dengan asteroid tipe C.[13] Terdapat beberapa perbedaan. Spektrum inframerah Ceres menunjukkan keberadaan materi terhidrasi, yang menunjukkan keberadaan air di lapisan dalam. Unsur lain yang mungkin ada di permukaan adalah lempung yang kaya akan besi (kronstedtit) dan mineral karbonat (dolomit dan siderit), yang merupakan mineral yang umum ditemui dalam kondrit C.[13] Spektra karbonat dan lempung biasanya tidak tampak dalam spektra asteroid tipe C lainnya.[13] Kadang-kadang Ceres diklasifikasikan sebagai asteroid tipe G.[60]

Permukaan Ceres relatif hangat. Suhu maksimal dengan Matahari di hadapan diperkirakan sebesar 235 K (sekitar −38 °C, −36 °F) pada tanggal 5 Mei 1991.[17]

 

Diagram yang menggambarkan struktur Ceres.

Hanya beberapa fitur permukaan Ceres yang berhasil dilacak secara pasti. Citra yang diabadikan oleh Teleskop Angkasa Hubble pada tahun 1995 menunjukkan bintik gelap di permukaan yang dijuluki "Piazzi" untuk menghormati penemu Ceres.[60] Fitur ini diduga sebagai sebuah kawah. Citra inframerah dekat berikutnya dengan resolusi yang lebih tinggi menemukan beberapa fitur terang dan gelap.[8][61] Dua fitur gelap berbentuk bulat dan diduga merupakan kawah; salah satunya memiliki wilayah tengah yang terang, sementara yang lainnya merupakan fitur "Piazzi".[8][61] Citra Hubble yang lebih baru pada tahun 2003 dan 2004 menunjukkan keberadaan 11 fitur permukaan, dan sifat fitur tersebut masih belum pasti.[12][62] Salah satu fitur tersebut mirip dengan fitur "Piazzi".[12]

Pengamatan terakhir juga menemukan bahwa kutub utara Ceres menunjuk ke arah asensio rekta 19 jam 24 menit (291°), deklinasi +59°, di rasi bintang Draco. Artinya, kemiringan sumbu Ceres sangat kecil, yaitu hanya sekitar 3°.[7][12]

Atmosfer

Terdapat indikasi bahwa Ceres mungkin memiliki atmosfer yang lemah dan mengandung es uap air di permukaan.[63] Es air di permukaan tidak stabil di jarak yang kurang dari 5 SA dari Matahari,[64] sehingga es tersebut diduga akan menyublim jika dipaparkan langsung ke radiasi matahari. Es air dapat bermigrasi dari lapisan dalam ke permukaan, namun akan menguap dalam waktu yang sangat singkat. Akibatnya, melacak penguapan air bukanlah hal yang mudah. Air yang menguap dari wilayah kutub Ceres kemungkinan diamati pada awal tahun 1990-an, namun hal ini belum ditunjukkan secara jelas. Mungkin ada cara untuk melacak air yang menguap dari sekeliling kawah tubrukan atau dari celah di lapisan bawah permukaan Ceres.[8] Pengamatan ultraviolet dari wahana IUE melacak kandungan ion hidroksida di kutub utara Ceres, yang merupakan hasil dari disosiasi uap air akibat radiasi ultraviolet matahari.[63]

Meskipun tidak banyak dibicarakan sebagai tempat adanya kehidupan luar bumi seperti di Mars dan Europa, kemungkinan keberadaan es air memicu dugaan bahwa ada kehidupan di Ceres,[65] dan bahwa buktinya dapat ditemukan dalam pecahan (ejecta) di Bumi yang mungkin berasal dari Ceres.[66]

 

Orbit Ceres

Ceres melalui orbit yang berada di antara Mars dan Jupiter (di sabuk asteroid) dengan periode sebesar 4,6 tahun Bumi.[5] Orbit ini terinklinasi (i = 10,6° dibandingkan dengan Merkurius 7° dan Pluto 17°) dan eksentrik (e = 0,08 dibandingkan dengan Mars 0,09).[5]

Proper orbital elements dan osculating orbital elements Ceres:
Jenis a
(dalam SA)
e i Periode
(dalam hari)
Proper[6] 2,7671 0,116198 9,647435 1681,60
Osculating[5]
(Epoch 23 Juli 2010)
2,7653 0,079138 10,586821 1679,66
Perbedaan 0,0018 0,03706 0,939386 1,94

Dulu, Ceres dianggap sebagai bagian dari famili asteroid.[67] Asteroid dalam kelompok tersebut memiliki proper orbital elements yang mirip, yang mungkin menunjukkan asal usul yang sama. Ceres memiliki properti spektral yang berbeda dengan anggota famili lain, sehingga pengelompokan ini kini dinamai famili Gefion.[67] Ceres tampaknya merupakan penyelundup di familinya sendiri karena memiliki elemen orbit yang mirip tetapi asal usulnya berbeda.[68]

Periode rotasi Ceres (hari di Ceres) tercatat sebesar 9 jam dan 4 menit.[10] Sementara itu, rasio resonansi orbit antara Ceres dan Pallas adalah 1:1.[69] Namun, resonansi sesungguhnya antara kedua objek tersebut tampaknya tidak mungkin terjadi; akibat massa yang relatif kecil bila dibandingkan dengan jarak, resonansi antar asteroid sangat jarang terjadi.[70]

Transit planet dari Ceres

Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars tampak melewati Matahari atau melakukan transit di Ceres. Transit yang paling sering terjadi adalah transit Merkurius, yang biasanya berlangsung setiap beberapa tahun, seperti pada tahun 2006 dan 2010. Transit Venus terjadi pada tahun 1953 dan 2051, Bumi pada tahun 1814 dan 2081, dan Mars pada tahun 767 dan 2684.[71]

Ceres mungkin merupakan protoplanet yang terbentuk 4,57 miliar tahun yang lalu di sabuk asteroid.[26] Sementara sebagian besar protoplanet di Tata Surya Dalam bergabung dengan protoplanet lain dan membentuk planet kebumian atau dikeluarkan dari Tata Surya oleh Jupiter,[72] Ceres diyakini berhasil bertahan.[26] Teori lain mengusulkan bahwa Ceres terbentuk di sabuk Kuiper dan nantinya pindah ke sabuk asteroid.[73]

Evolusi geologis Ceres bergantung kepada sumber panas yang tersedia saat pembentukannya: friksi dari akresi planetesimal dan peluruhan berbagai radionuklida (kemungkinan termasuk unsur berumur pendek seperti 26Al). Hal tersebut diduga cukup untuk mendiferensiasi Ceres menjadi inti berbatu dan mantel ber-es setelah pembentukannya.[12][26] Proses ini mungkin menyebabkan pelapisan kembali oleh vulkanisme dan tektonika air yang menghapis fitur geologis kuno.[26] Karena ukurannya yang kecil, Ceres akan mendingin lebih cepat, sehingga proses pelapisan kembali berhenti.[26][27] Es di permukaan akan menyumblim secara perlahan dan meninggalkan mineral terhidrasi seperti lempung dan karbonat.[13]

Kini, Ceres tampak tidak aktif secara geologis.[12] Keberadaan es air[7] mungkin menunjukkan bahwa Ceres memiliki lapisan air di dalam.[26][27] Lapiasn hipotetis ini sering kali disebut samudra.[13] Jika lapisan air memang ada, lapisan tersebut diyakini berada di antara inti berbatu dan mantel ber-es seperti di Europa.[26] Keberadaan samudra menjadi lebih mungkin bila larutan (contohnya garam), amonia, asam sulfat, dan senyawa antibeku lainnya larut di air.[26]

Pada masa oposisi dekat perihelion, magnitudo tampak Ceres dapat mencapai +6,7.[14] Walaupun masih terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, dalam keadaan tertentu orang yang bermata tajam dapat melihat planet katai ini. Kenampakan Ceres yang paling jelas adalah pada tanggal 18 Desember 2012 (6,73).[15] Satu-satunya asteroid lain yang dapat mencapai magnitudo sebesar itu adalah 4 Vesta, dan, pada masa oposisi dekat perihelion, 2 Pallas dan 7 Iris.[74] Saat konjungsi, magnitudo tampaknya mencapai +9,3, sehingga dapat dilihat dengan binokular saat langit sedang gelap.

Beberapa pengamatan penting Ceres meliputi:

  • Okultasi bintang oleh Ceres diamati di Meksiko, Florida, dan Karibia pada tanggal 13 November 1984.[75]
  • Citra ultraviolet Teleskop Angkasa Hubble dengan resolusi 50 km diabadikan pada tanggal 25 Juni 1995.[60][76]
  • Citra inframerah dengan resolusi 30 km diambil teleskop Keck pada tahun 2002 dengan menggunakan optika adaptif.[61]
  • Citra cahaya tampak dengan resolusi 30 km diabadikan oleh Teleskop Angkasa Hubble pada tahun 2003 dan 2004.[12][62]
  • Pada 22 Desember 2012, okultasi bintang TYC 1865-00446-1 oleh Ceres diamati di Jepang, Rusia, dan Cina.[77] Magnitudo tampak Ceres tercatat sebesar 6,9, sementara magnitudo bintang tersebut 12,2.[77]

 

Penggambaran wahana Dawn dan mesin roket ionnya, dengan Vesta, Ceres (kanan), dan asteroid lain di belakangnya.

Hingga saat ini, hanya ada satu wahana antariksa yang berhasil mengunjungi sekaligus mengorbit Ceres, yaitu Dawn milik NASA. Sebelumnya, sinyal radio dari wahana di orbit di sekitar dan di permukaan Mars telah dimanfaatkan untuk memperkirakan massa Ceres berdasarkan perturbasi Ceres terhadap gerakan Mars.[22]

Wahana Dawn yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 2007 mengorbit asteroid 4 Vesta dari 15 Juli 2011 hingga 5 September 2012[78] dan melanjutkan perjalanannya ke Ceres. Wahana ini tiba di Ceres pada tanggal 6 Maret 2015, lima bulan sebelum New Horizons tiba di Pluto.[79] Maka, Dawn menjadi wahana antariksa pertama yang mempelajari planet katai ini dari dekat.

Berdasarkan profil misi Dawn, wahana tersebut memasuki orbit Ceres di ketinggian 13.500 km, dan hanya bertahan selama kurang lebih satu orbit (lima belas hari). Wahana tersebut kemudian mengurangi jarak orbitnya hingga 4.400 km untuk orbit pengamatan kedua selama tiga minggu, dan kemudian ke ketinggian 1.470 km untuk Orbit Pemetaan Ketinggian Tinggi (HAMO) selama dua bulan, dan kemudian ke ketinggian 375 km untuk Orbit Pemetaan Ketinggian Rendah (LAMO) selama setidaknya tiga bulan.[80] Alat yang ada di wahana tersebut meliputi kamera, spektrometer visual dan inframerah, dan pelacak sinar gamma dan neutron. Alat-alat tersebut digunakan untuk menyelidiki bentuk dan komposisi unsur Ceres.[79]

  • Kolonisasi Ceres

  1. ^ This image was taken by the Dawn spacecraft on 2 May 2015, during a "rotation characterization" orbit, 13,642 kilometer (8,477 mi) above the surface of Ceres. Visible at center and center right are two bright spots, a phenomenon common on Ceres, in Oxo and Haulani craters respectively. Ahuna Mons is also visible in the image as a noticeable, bluff hill, seen just right of bottom.

  1. ^ Schmadel, Lutz (2003). Dictionary of minor planet names (edisi ke-5th). Germany: Springer. hlm. 15. ISBN 978-3-540-00238-3. 
  2. ^ "Dictionary.com Unabridged (v 1.1)". Random House, Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2007-09-26. 
  3. ^ a b Simpson, D. P. (1979). Cassell's Latin Dictionary (edisi ke-5th). London: Cassell Ltd. hlm. 883. ISBN 978-0-304-52257-6. 
  4. ^ "The MeanPlane (Invariable plane) of the Solar System passing through the barycenter". 2009-04-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-14. Diakses tanggal 2009-04-10.  (dihasilkan melalui Solex 10 Diarsipkan 2008-03-01 di Wayback Machine. ditulis oleh Aldo Vitagliano; lihat pula bidang invariabel)
  5. ^ a b c d Yeomans, Donald K. (5 July 2007). "1 Ceres". JPL Small-Body Database Browser. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-04. Diakses tanggal 2003-08-29. —The listed values were rounded at the magnitude of uncertainty (1-sigma).
  6. ^ a b "AstDyS-2 Ceres Synthetic Proper Orbital Elements". Department of Mathematics, University of Pisa, Italy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2011-10-01. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k Thomas, P. C. (2005). "Differentiation of the asteroid Ceres as revealed by its shape". Nature. 437 (7056): 224–226. Bibcode:2005Natur.437..224T. doi:10.1038/nature03938. PMID 16148926.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  8. ^ a b c d e f g Carry, Benoit (2007). "Near-Infrared Mapping and Physical Properties of the Dwarf-Planet Ceres" (PDF). Astronomy & Astrophysics. 478 (1): 235–244. arXiv:0711.1152  . Bibcode:2008A&A...478..235C. doi:10.1051/0004-6361:20078166. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-05-30. Diakses tanggal 2009-10-14.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  9. ^ a b Dihitung berdasarkan parameter yang diketahui
  10. ^ a b Williams, David R. (2004). "Asteroid Fact Sheet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2009-10-14. 
  11. ^ Chamberlain, Matthew A. (2007). "Ceres lightcurve analysis – Period determination". Icarus. 188 (2): 451–456. Bibcode:2007Icar..188..451C. doi:10.1016/j.icarus.2006.11.025.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  12. ^ a b c d e f g h Li, Jian-Yang (2006). "Photometric analysis of 1 Ceres and surface mapping from HST observations". Icarus. 182 (1): 143–160. Bibcode:2006Icar..182..143L. doi:10.1016/j.icarus.2005.12.012. Diakses tanggal 2007-12-08.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  13. ^ a b c d e f g h Rivkin, A. S. (2006). "The surface composition of Ceres:Discovery of carbonates and iron-rich clays" (PDF). Icarus. 185 (2): 563–567. Bibcode:2006Icar..185..563R. doi:10.1016/j.icarus.2006.08.022. Diakses tanggal 2007-12-08.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  14. ^ a b c Menzel, Donald H.; and Pasachoff, Jay M. (1983). A Field Guide to the Stars and Planets (edisi ke-2nd). Boston, MA: Houghton Mifflin. hlm. 391. ISBN 978-0-395-34835-2. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  15. ^ a b APmag and AngSize generated with Horizons(Ephemeris: Observer Table: Quantities = 9,13,20,29) Diarsipkan 2011-10-05 di WebCite
  16. ^ Angelo, Joseph A., Jr (2006). Encyclopedia of Space and Astronomy. New York: Infobase. hlm. 122. ISBN 0-8160-5330-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  17. ^ a b Saint-Pé, O. (1993). "Ceres surface properties by high-resolution imaging from Earth". Icarus. 105 (2): 271–281. Bibcode:1993Icar..105..271S. doi:10.1006/icar.1993.1125.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  18. ^ JPL/NASA (2015-04-22). "What is a Dwarf Planet?". Jet Propulsion Laboratory. Diakses tanggal 2022-01-19. 
  19. ^ "NASA – Dawn at a Glance". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 14 August 2011. 
  20. ^ Space Telescope Science Institute (2009). Hubble 2008: Science year in review. NASA Goddard Space Flight Center. hlm. 66. 
  21. ^ Alan Stern (2009). "Origin of the Solar System with Dr. Alan Stern". Challenger Center for Space Science Education. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ a b c Pitjeva, E. V. (2005). "High-Precision Ephemerides of Planets—EPM and Determination of Some Astronomical Constants" (PDF). Solar System Research. 39 (3): 176. Bibcode:2005SoSyR..39..176P. doi:10.1007/s11208-005-0033-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-09-07. Diakses tanggal 2007-12-09. 
  23. ^ Moomaw, Bruce (2007-07-02). "Ceres As An Abode of Life". Spacedaily. Diakses tanggal 2012-10-10. 
  24. ^ a b c d e f g h i j k l m Hoskin, Michael (1992-06-26). "Bode's Law and the Discovery of Ceres". Observatorio Astronomico di Palermo "Giuseppe S. Vaiana". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2007-07-05. 
  25. ^ Coffey, Jerry. "The First Asteroid Discovered". universetoday.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2 September 2011. 
  26. ^ a b c d e f g h i j McCord, Thomas B. (2005). "Ceres: Evolution and current state". Journal of Geophysical Research. 110 (E5): E05009. Bibcode:2005JGRE..11005009M. doi:10.1029/2004JE002244. 
  27. ^ a b c Castillo-Rogez, J. C. (2007). "Ceres: evolution and present state" (PDF). Lunar and Planetary Science. XXXVIII: 2006–2007. Diakses tanggal 2009-06-25.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  28. ^ a b c d Hogg, Helen Sawyer (1948). "The Titius-Bode Law and the Discovery of Ceres". Journal of the Royal Astronomical Society of Canada. 242: 241–246. Bibcode:1948JRASC..42..241S. 
  29. ^ Hoskin, Michael (1999). The Cambridge Concise History of Astronomy. Cambridge University press. hlm. 160–161. ISBN 978-0-521-57600-0. 
  30. ^ a b c d e f g Forbes, Eric G. (1971). "Gauss and the Discovery of Ceres". Journal for the History of Astronomy. 2: 195–199. Bibcode:1971JHA.....2..195F. 
  31. ^ Clifford J. Cunningham (2001). The first asteroid: Ceres, 1801–2001. Star Lab Press. ISBN 978-0-9708162-1-4. Diakses tanggal 6 August 2011. 
  32. ^ Hilton, James L. "Asteroid Masses and Densities" (PDF). U.S. Naval Observatory. Diakses tanggal 2008-06-23. 
  33. ^ Hughes, D. W. (1994). "The Historical Unravelling of the Diameters of the First Four Asteroids". R.A.S. Quarterly Journal. 35 (3): 331. Bibcode:1994QJRAS..35..331H. (Page 335)
  34. ^ Foderà Serio, G.; Manara, A.; Sicoli, P. (2002). "Giuseppe Piazzi and the Discovery of Ceres". Dalam W. F. Bottke Jr., A. Cellino, P. Paolicchi, and R. P. Binzel. Asteroids III (PDF). Tucson, Arizona: University of Arizona Press. hlm. 17–24. Diakses tanggal 2009-06-25. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  35. ^ Jörg Rüpke (25 March 2011). A Companion to Roman Religion. John Wiley and Sons. hlm. 90–. ISBN 978-1-4443-4131-7. Diakses tanggal 6 August 2011. 
  36. ^ Gould, B. A. (1852). "On the symbolic notation of the asteroids". Astronomical Journal. 2 (34): 80. Bibcode:1852AJ......2...80G. doi:10.1086/100212. 
  37. ^ Staff. "Cerium: historical information". Adaptive Optics. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  38. ^ "Amalgamator Features 2003: 200 Years Ago". 2003-10-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-07. Diakses tanggal 2006-08-21. 
  39. ^ a b c Hilton, James L. (2001-09-17). "When Did the Asteroids Become Minor Planets?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2006-08-16. 
  40. ^ Herschel, William (6 May 1802). "Observations on the two lately discovered celestial Bodies.". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2013-06-16. 
  41. ^ Battersby, Stephen (2006-08-16). "Planet debate: Proposed new definitions". New Scientist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  42. ^ Connor, Steve (2006-08-16). "Solar system to welcome three new planets". NZ Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  43. ^ Gingerich, Owen (2006-08-16). "The IAU draft definition of "Planet" and "Plutons"". IAU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2007-04-27.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  44. ^ Staff Writers (2006-08-16). "The IAU Draft Definition of Planets And Plutons". SpaceDaily. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  45. ^ Geoff Gaherty, "How to Spot Giant Asteroid Vesta in Night Sky This Week", 3 August 2011 How to Spot Giant Asteroid Vesta in Night Sky This Week |Asteroid Vesta Skywatching Tips |Amateur Astronomy, Asteroids & Comets |Space.com Diarsipkan 2011-10-05 di WebCite
  46. ^ "Question and answers 2". IAU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2008-01-31. 
  47. ^ Spahr, T. B. (2006-09-07). "MPEC 2006-R19: EDITORIAL NOTICE". Minor Planet Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2008-01-31. the numbering of "dwarf planets" does not preclude their having dual designations in possible separate catalogues of such bodies. 
  48. ^ a b Lang, Kenneth (2011). The Cambridge Guide to the Solar System. Cambridge University Press. hlm. 372, 442. 
  49. ^ "NASA/JPL, Dawn Views Vesta, 2011 Aug 02". Archived from the original on 2011-10-05. Diakses tanggal 2013-06-16. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  50. ^ de Pater; Lissauer (2010). Planetary Sciences (edisi ke-2nd). Cambridge University Press. ISBN 9780521853712. 
  51. ^ Mann; Nakamura; Mukai (2009). Small bodies in planetary systems. Lecture Notes in Physics. 758. Springer-Verlag. ISBN 9783540769347. 
  52. ^ J. Parker, P. Thomas, and L. McFadden (2005-09-07). "Largest Asteroid May Be 'Mini Planet' with Water Ice". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2011-06-06. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  53. ^ a b Kovacevic, A.; Kuzmanoski, M. (2007). "A New Determination of the Mass of (1) Ceres". Earth, Moon, and Planets. 100 (1–2): 117–123. Bibcode:2007EM&P..100..117K. doi:10.1007/s11038-006-9124-4. 
  54. ^ Carry, B. (2007). "Asteroid 2 Pallas Physical Properties from Near-Infrared High-Angular Resolution Imagery" (PDF). ISO. ESO Planetary Group: Journal Club. Diakses tanggal 2011-09-04.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  55. ^ Kaasalainen, M. (2002). "Models of Twenty Asteroids from Photometric Data" (PDF). Icarus. 159 (2): 369–395. Bibcode:2002Icar..159..369K. doi:10.1006/icar.2002.6907. Diakses tanggal 2009-06-25.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  56. ^ Barucci, M (2002). "10 Hygiea: ISO Infrared Observations". Icarus. 156 (1): 202. Bibcode:2002Icar..156..202B. doi:10.1006/icar.2001.6775. 
  57. ^ 0.72–0.77 batu anhidrat berdasarkan massa, per William B. McKinnon, 2008, "On The Possibility Of Large KBOs Being Injected Into The Outer Asteroid Belt". American Astronomical Society, DPS meeting No. 40, #38.03 Diarsipkan 2011-10-05 di WebCite
  58. ^ Carey, Bjorn (7 September 2005). "Largest Asteroid Might Contain More Fresh Water than Earth". SPACE.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2006-08-16. 
  59. ^ Zolotov, M. Yu. (2009). "On the Composition and Differentiation of Ceres". Icarus. 204 (1): 183–193. Bibcode:2009Icar..204..183Z. doi:10.1016/j.icarus.2009.06.011. 
  60. ^ a b c Parker, J. W. (2002). "Analysis of the first disk-resolved images of Ceres from ultraviolet observations with the Hubble Space Telescope". The Astrophysical Journal. 123 (1): 549–557. arXiv:astro-ph/0110258  . Bibcode:2002AJ....123..549P. doi:10.1086/338093.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  61. ^ a b c Staff (2006-10-11). "Keck Adaptive Optics Images the Dwarf Planet Ceres". Adaptive Optics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  62. ^ a b "Largest Asteroid May Be 'Mini Planet' with Water Ice". HubbleSite. 2005-09-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2006-08-16. 
  63. ^ a b A'Hearn, Michael F. (1992). "Water vaporization on Ceres". Icarus. 98 (1): 54–60. Bibcode:1992Icar...98...54A. doi:10.1016/0019-1035(92)90206-M.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  64. ^ Jewitt, D; Chizmadia, L.; Grimm, R.; Prialnik, D (2007). "Water in the Small Bodies of the Solar System". Dalam Reipurth, B.; Jewitt, D.; Keil, K. Protostars and Planets V (pdf). University of Arizona Press. hlm. 863–878. ISBN 0816526540. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
  65. ^ O'Neill, Ian (5 March 2009). "Life on Ceres: Could the Dwarf Planet be the Root of Panspermia". Universe Today. Diakses tanggal 30 January 2012. 
  66. ^ "Glaciopanspermia: Seeding the Terrestrial Planets with Life?" Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine. Joop M. Houtkooper, Institute for Psychobiology and Behavioral Medicine, Justus-Liebig-University, Giessen, Germany
  67. ^ a b Cellino, A.; et al. (2002). "Spectroscopic Properties of Asteroid Families". Asteroids III (PDF). University of Arizona Press. hlm. 633–643 (Table on p. 636). Bibcode:2002aste.conf..633C. Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link)
  68. ^ Kelley, M. S.; Gaffey, M. J.; Gaffey (1996). "A Genetic Study of the Ceres (Williams #67) Asteroid Family". Bulletin of the American Astronomical Society. 28: 1097. Bibcode:1996BAAS...28R1097K. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  69. ^ Kovačević, A. B. (2011-12-05). "Determination of the mass of Ceres based on the most gravitationally efficient close encounters". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 419 (3): 2725–2736. arXiv:1109.6455  . Bibcode:2012MNRAS.419.2725K. doi:10.1111/j.1365-2966.2011.19919.x. 
  70. ^ Christou, A. A. (2000-04). "Co-orbital objects in the main asteroid belt". Astronomy and Astrophysics. 356: L71–L74. Bibcode:2000A&A...356L..71C.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  71. ^ "Solex". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-29. Diakses tanggal 2009-03-03 numbers generated by Solex.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  72. ^ Petit, Jean-Marc (2001). "The Primordial Excitation and Clearing of the Asteroid Belt" (PDF). Icarus. 153 (2): 338–347. Bibcode:2001Icar..153..338P. doi:10.1006/icar.2001.6702. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-02-21. Diakses tanggal 2009-06-25.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  73. ^ About a 10% chance of the asteroid belt acquiring a Ceres-mass KBO. William B. McKinnon, 2008, "On The Possibility Of Large KBOs Being Injected Into The Outer Asteroid Belt". American Astronomical Society, DPS meeting No. 40, #38.03 Diarsipkan 2011-10-05 di WebCite
  74. ^ Martinez, Patrick, The Observer's Guide to Astronomy, page 298. Published 1994 by Cambridge University Press
  75. ^ Millis, L. R. (1987). "The size, shape, density, and albedo of Ceres from its occultation of BD+8 deg 471". Icarus. 72 (3): 507–518. Bibcode:1987Icar...72..507M. doi:10.1016/0019-1035(87)90048-0.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  76. ^ "Observations reveal curiosities on the surface of asteroid Ceres". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2006-08-16. 
  77. ^ a b "Asteroid Occultation Updates". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 2013-06-16. 
  78. ^ "NASA's Dawn Prepares for Trek Toward Dwarf Planet". NASA. Diakses tanggal 1 September 2012. 
  79. ^ a b Russel, C. T. (2006). "Dawn Discovery mission to Vesta and Ceres: Present status". Advances in Space Research. 38 (9): 2043–2048. Bibcode:2006AdSpR..38.2043R. doi:10.1016/j.asr.2004.12.041.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  80. ^ Rayman, Marc (2006-07-13). "Dawn: mission description". UCLA—IGPP Space Physics Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-18. Diakses tanggal 2007-04-27. 

  • Film rotasi Ceres (citra Hubble yang diproses) Diarsipkan 2006-01-03 di Wayback Machine.
  • Bagaimana Gauss menentukan orbit Ceres Diarsipkan 2008-04-14 di Wayback Machine. dari keplersdiscovery.com
  • Simulasi orbit Ceres

  • l
  • b
  • s

Navigasi planet minor
Didahului oleh:
-
1 Ceres Diikuti oleh:
2 Pallas

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ceres&oldid=20969609"