Banyak pertanyaan datang dari ibu yang baru pertama kali hamil tentang pecah ketuban. “Apakah ketuban bisa pecah ketika ibu hamil sedang berbelanja?” “Apakah akan terasa sakit saat ketuban pecah?” Wajar saja bila Anda khawatir tentang hal ini, khususnya bila Anda tidak tahu apa yang akan terjadi. Show
Berikut kami paparkan beberapa mitos seputar pecah ketuban: 1. Mitos: Anda akan merasakan ketuban pecahFakta: Saat ketuban pecah, Anda mungkin merasakan semburan atau tetesan cairan atau Anda akan merasa telah buang air kecil. Anda bisa merasakan semua ini atau tidak sama sekali. Ada juga Ibu hamil yang tidak tahu kalau ketubannya sudah pecah. Cairan vaginal akan meningkat di akhir kehamilan, dan sumbat lendir bisa keluar ketika serviks mulai matang. Ini bisa disalah-artikan sebagai cairan ketuban. Bila kantung ketuban sobek lebih tinggi dari kepala bayi, hanya tetesan cairan yang bisa keluar. Bahkan tetesan ini bisa berhenti dan membuat Anda merasa bingung karena tak ada yang terjadi selama beberapa hari. Beberapa wanita mengalami semburan ketuban, dan terkejut ketika cairan bisa keluar pada tiap kali kontraksi. Sering kali, bila ketuban telah pecah, Anda bisa langsung tahu kalau air merembes dan tidak bisa dikontrol saat Anda sedang bergerak atau berada di posisi tegak. 2. Mitos: Tidak ada tanda sebelumnya kalau ketuban akan pecahFakta: Bunda pasti sudah sering lihat di film bagaimana ibu hamil yang sedang sibuk bekerja atau berbelanja tiba-tiba terkejut melihat ketubannya pecah. Meski Anda tidak tahu persis ketika ketuban pecah, umumnya ini terjadi selama persalinan aktif, yakni ketika Anda sudah mengalami kontraksi yang teratur. Bila ketuban pecah sebelum kontraksi dimulai, tubuh Anda biasanya akan menunjukkan tanda peringatan, seperti kram ringan yang terasa seperti nyeri saat menstruasi atau bahkan sakit punggung bawah. 3. Mitos: Anda tak perlu bergegas ke rumah sakit saat ketuban pecahFakta: Ketuban Anda pecah lalu apa yang harus dilakukan? Bila di dalam film, biasanya ibu hamil akan segera menuju taksi atau menelepon pasangan untuk segera pulang dan menuju rumah sakit. Tapi ini bukan di film dan mungkin ketuban Anda pecah pada jam 2 pagi. Lalu harus bagaimana? Well, kebanyakan ketuban pecah di malam hari ketika Anda tidur. Anda mungkin akan terbangun dan memeriksa apa yang terjadi. Saat tahu kalau ketuban pecah, mungkin Bunda akan merasa senang, bahkan membangunkan suami dan mengatakan si bayi akan segera lahir. Sebaiknya segera hubungi dokter atau rumah sakit tujuan Anda ketika ketuban telah pecah. Ini untuk memastikan kalau kondisi Anda saat ini baik-baik saja dan untuk memastikan apa yang harus dilakukan bila semua tidak seperti yang direncanakan. Beristirahatlah atau berbaring di sofa dan menonton TV. Tunggu sampai kontraksi benar-benar sudah teratur dan jedanya sebentar, lalu baru pergi ke rumah sakit. 4. Mitos: Anda bisa terkena infeksi saat ketuban pecahFakta: Kantung ketuban memiliki fungsi lain selain menahan cairan ketuban. Kantung ketuban bertindak sebagai penghalang untuk mencegah infeksi yang bisa menyebabkan komplikasi berat. Bila cairan ketuban menetes, ada sedikit kemungkinan bakteri berenang-renang, kecuali jika memang ada sesuatu di masukkan ke vagina dan menutup serviks. Ini membuat bakteri terdorong dan berpotensi masuk ke serviks. Kebijakan rumah sakit berbeda-beda tentang berapa lama Anda bisa menunggu setelah ketuban pecah dan kontraksi dimulai, tapi biasanya antara 48 hingga 72 jam. Setelah melewati waktu ini dan bayi belum lahir, dokter akan merekomendasikan induksi karena resiko infeksi bisa meningkat. 5. Mitos: Persalinan tidak segera dimulai saat ketuban pecahFakta: Hanya karena ketuban telah pecah tidak berarti persalinan segera dimulai. Kontraksi mungkin dimulai dalam beberapa jam, dan Anda harus menunggu selama 12 jam atau lebih. Sekitar 1 dari 10 wanita mengalami pecah ketuban beberapa jam sebelum persalinan dimulai. Berapa lama Anda menunggu bergantung beberapa faktor, seperti posisi bayi dan kebijakan dokter tentang pecah ketuban sebelum persalinan dimulai. Banyak ibu hamil tak mau lama menunggu dan mencoba memancing kontraksi. Well, Anda akan membutuhkan banyak energi nanti untuk melahirkan bayi, jadi sebaiknya jangan masukkan apapun ke vagina untuk mengurangi resiko infeksi. 6. Mitos: Anda bisa membuat ketuban pecahFakta: Kehamilan Anda sudah melewati tanggal perkiraan kelahiran dan Anda siap untuk kelahiran si bayi. Anda mencari-cari info dan mendapat ide untuk berkendara di jalan bergelombang, melakukan hubungan seks, atau makan banyak nanas agar persalinan segera dimulai. Ilmuwan sudah mencari tahu apa yang menyebabkan persalinan dimulai. Dan jawabannya terletak pada paru-paru bayi. Paru-paru yang mencapai titik tertentu untuk matang akan memicu proses kompleks yang memberitahu tubuh Anda untuk masuk ke persalinan. Jadi tidak perlu bingung, ikuti saja alur tubuh Anda. Ada juga ibu hamil yang masuk ke tahap persalinan setelah menggunakan metode induksi natural, seperti berhubungan seks dan lainnya. Well, ini bisa terjadi karena mereka memang sudah di tahap pra-persalinan dan tubuh mereka siap untuk memulainya. 7. Mitos: Ketuban tidak pecah diniFakta: Sayangnya ini tidak benar. Sekitar 10 persen wanita akan mengalami apa yang dikenal sebagai pecah ketuban prematur. Ini terjadi ketika kantung ketuban sobek sebelum bayi siap dilahirkan (kurang dari 37 minggu). Masih dipertanyakan kenapa ini terjadi tapi penelitian menemukan persalinan dini berhubungan dengan respon peradangan dan ada peningkatan konsentrasi bakteri pada wanita yang mengalami pecah ketuban prematur. Bila ketuban Anda pecah lebih awal dari 37 minggu, segera hubungi dokter karena tersedia pilihan penanganan bergantung berapa usia kandungan Anda. 8. Mitos: Tidak ada intervensi yang dibutuhkan setelah ketuban pecahKadang kontraksi tidak dimulai atau tidak teratur dan cukup kuat untuk membuka serviks. Infeksi mungkin terjadi atau ada komplikasi seperti prolapsus tali pusar (ketika tali pusar terbawa ke serviks sebelum kepala bayi). Intervensi bisa secara medis dibutuhkan dan menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Bila intervensi direkomendasikan oleh dokter, jangan takut untuk menanyakan informasi lebih banyak, termasuk resiko dan manfaat menerima atau menolak intervensi. Kecuali dalam kondisi mendesak, Anda punya waktu untuk mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan terbaik untuk Anda dan bayi. Mitos Lain Seputar Pecah KetubanBunda, selain mitos-mitos di atas, berikut beberapa hal mendasar tentang pecah ketuban:
(Ismawati)
© 2smgwomenshealth.sg
Banyak tanda-tanda yang Moms mulai rasakan saat waktu kelahiran semakin dekat. Salah satunya, saat air ketuban pecah. Nggak sedikit dari Moms yang bertanya-tanya, bila dalam keadaan seperti ini, berapa lama sih kira-kira waktu untuk segera melahirkan? Sebelum itu, kita kenali dulu yuk Moms apa sih air ketuban itu. Melansir dari Healthline, ahli ginekologi Valinda Riggins Nwadike, MD, MH menjelaskan bahwa air ketuban ini bisa dikatakan sebagai bantalan pelindung bagi bayi yang bertanggung jawab untuk menjaga bayi agar hangat sekaligus berfungsi membantu mengembangkan paru-paru, sistem pencernaan dan lainnya. Kapan sih Sebaiknya Minum Susu untuk Ibu Hamil? Tapi setelah minggu ke 23, bayi nggak terlalu bergantung lagi Moms pada cairan ketuban untuk bertahan hidup.
1 dari 3 halaman Ilustrasi Ibu akan Melahirkan © shutterstock Saat air ketuban pecah, sebuah studi menunjukkan bahwa akan aman bagi Moms untuk menunggu selama 48 jam (dan kadang-kadang lebih lama) untuk memulai persalinan. Tapi biasanya ada juga yang melakukan persalinan dalam 24 jam ke depan. Kenapa sih Ibu Hamil Mudah Terkena Anemia dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Tentunya, pemantauan medis adalah kuncinya. Jika air ketuban pecah dan Moms nggak mendapat perhatian medis, hal ini bisa berakibat fatal bagi bayi bahkan bisa menyebabkan kematian. Selain itu, Moms juga bisa berisiko mengalami infeksi dan komplikasi lainnya.
2 dari 3 halaman
Yang perlu Moms waspadai bila air ketuban pecah saat usia kandungan Moms kurang dari 37 minggu atau biasa disebut dengan ketuban pecah dini (premature rupture of membranes). Selain itu, bila air ketuban berbau busuk, bernoda darah, atau berwarna kehijauan atau gelap, perlu banget Moms untuk segera menuju rumah sakit karena hal ini bisa jadi tanda bila bayi mungkin sedang dalam kesulitan. Hamil tapi Perut Bawah Terasa Lembek? Ternyata Ini Alasannya Moms! Ilustrasi ibu akan melahirkan © bcnews.com |