Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

Secara umum, masa inkubasi diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan mikroorganisme dari mulai masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala klinis (sakit). Secara lebih spesifik, masa inkubasi HIV berarti waktu yang dibutuhkan HIV yang masuk ke tubuh (paparan) hingga menimbulkan gejala awal dan terdeteksi melalui pemeriksaan.

Masa inkubasi HIV adalah 2-4 minggu. Jadi diperlukan waktu 2-4 minggu bagi HIV yang masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala awal. Paparan HIV dapat melalui perlukaan dengan objek tercemar, jarum suntik tercemar, atau kontak seksual tak aman. Gejala awal ini disebut sebagai infeksi akut primer.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

Masa inkubasi ini sangat penting diketahui guna mendeteksi penyakit HIV secepat mungkin dengan hasil akurat yang dapat diandalkan. Beberapa orang ingin melakukan tes HIV secepat mungkin, namun untuk mendapatkan hasil tes yang akurat maka ada waktu-waktunya.

Terkait dengan tes HIV ini, ada istilah masa inkubsai HIV yang lebih detil, yaitu 'window period'. Window period HIV adalah waktu antara terpapar HIV hingga hasil tes yang dilakukan dapat memberikan hasil yang akurat.

Jika seseorang masih berada pada masa window period, maka hasil tes yang dilakukan pasti negatif, sedangkan ia sebenarnya sudah tertular dan dapat menularkan ke orang lain.

Urutan masa inkubasi HIV, mulai virus masuk hingga menimbulkan reaksi pada tubuh.

  • Hari ke 0 : saat virus masuk (terpapar)
  • Hari ke 7-14 : Virus memperbanyak diri (viral load)
  • Hari ke 16 : antigen p24 virus dapat terdeteksi (beberapa orang pada 1-8 minggu setelah terpapar)
  • Serokonversi : Gejala mulai muncul (rata-rata 7-21 hari, 95% kasus pada 4 minggu setelah terpapar)
  • Hari ke 28 : 95% kasus, antibodi dapat terdeteksi secara akurat melalui pemeriksaan (tes HIV)
  • Hari ke 90 : 99,7 % kasus, antibodi dapat terdeteksi dengan akurat.

Jadi, kapan waktu yang pas untuk tes HIV?

Berdasarkan pemeriksaan di atas, maka pemeriksaan HIV paling cepat yang dapat dilakukan yaitu pada 3-4 minggu setelah terpapar. Dengan asumsi bahwa pada saat itu tubuh telah menghasilkan antibodi (zat kekebalan) terhadap HIV, karena pada umumnya alat tes HIV untuk mendeteksi antibodi HIV.

Tes HIV paling akurat dilakukan pada minggu ke 4 setelah terpapar.

Jika pada saat itu hasil tesnya negatif, maka perlu dikonfirmasi dengan tes kedua pada tiga bulan setelah terpapar. Hal ini terjadi karena ada beberapa orang yang membutuhkan waktu lebih dari empat minggu untuk menghasilkan respons antibodi.

Di sisi lain, pemeriksaan viral load dapat dilakukan pada minggu pertama setelah terpapar, terutama saat gejala muncul. Hal ini dilakukan pada jenis paparan berisiko tinggi, misalnya cedera jarum suntik pada tenaga kesehatan atau kontak seksual dengan penderita.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

Dalam kasus ini, hasil negatif dari viral load berarti tidak ada infeksi HIV. Namun, tes viral load tidak disetujui untuk mendiagnosis HIV sehingga hasil negatif masih perlu dikonfirmasi dengan tes antibodi tiga bulan setelah terpapar.

Kesimpulan

Jika kedua tes HIV (minggu ke 4 dan 12) di atas menunjukkan hasil negatif, maka dapat dipastikan bahwa tidak ada penyakit HIV di dalam tubuhnya.

Terkahir, ada istilah masa inkubasi HIV yang menunjukkan kelanjutan penyakit dari HIV ke AIDS. AIDS itu sendiri merupakan tahap akhir dari penyakit HIV ketika sistem kekebalan tubuh benar-benar lumpuh sehingga timbullah berbagai penyakit infeksi dan juga keganasan atau kanker hingga berujung pada kematian. Penjelasan lebih lanjut: Jangan Keliru! Ini Perbedaan HIV dan AIDS

Masa inkubasi rata-rata dari infeksi HIV sampai menjadi AIDS diperkirakan sekitar 10 tahun untuk orang dewasa muda. Sedangkan pada bayi dan Lansia lebih singkat lagi.

Mengingat bahaya penyakit HIV AIDS, maka pencegahan adalah satu-satunya solusi aman. Pun ketika sudah terlanjur, pengobatan intensif akan sangat membantu meminimalisir perkembangan HIV. Baca juga: Bisakah Obat HIV AIDS Menyembuhkan?

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana09 Sep 2020, 22:29

Selamat malam M, Pada intinya hasil reaktif bila sudah ditemukan antibodi terhadap HIV di dalam tubuh, dan rata-rata antibodi ini terbentuk setelah 12 minggu lebih. Itulah sebabnya disarankan melakukan tes HIV setelah 12 minggu berhubungan seksual berisiko. Bila Anda ingin lebih pasti, Anda bisa melakukan PCR dimana mendeteksi virus HIV nya langsung, bukan antibodinya. Salam sehat, dr. Vina

       

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

  • Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi


Tes HIV merupakan pengujian untuk mengetahui apakah HIV ada dalam tubuh seseorang. Tes HIV yang umumnya digunakan adalah yang mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dalam merespons HIV, karena antibodi itu lebih mudah (dan lebih murah) dideteksi dibanding pendeteksian virus itu sendiri. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dalam merespons suatu infeksi. Bagi sebagian besar orang, antibodi tersebut memerlukan waktu tiga bulan untuk berkembang. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, antibodi ini perlu sampai enam bulan untuk berkembang. Hendaknya anda menunggu tiga bulan setelah pajanan sebelum dites HIV. Walaupun tes antibodi HIV sangat sensitif, ada “periode jendela” selama tiga sampai 12 minggu, yang merupakan periode antara terinfeksi HIV dengan kemunculan antibodi yang dapat dideteksi. Dalam hal tes anti HIV paling sensitif yang saat ini direkomendasikan, ?periode jendela?-nya adalah sekitar tiga minggu. Periode ini bisa saja lebih lama bila tes yang kurang sensitif yang digunakan. Selama “periode jendela”, orang yang terinfeksi HIV tidak memiliki antibodi yang dapat dideteksi oleh tes HIV dalam darahnya. Kendatipun demikian, seseorang mungkin sudah memiliki HIV dalam kadar tinggi dalam cairan tubuhnya seperti darah, cairan semen, cairan vagina, dan ASI. HIV dapat ditularkan ke orang lain selama “periode jendela” ini, walau tes HIV mungkin saja tidak menunjukkan bahwa anda tidak terinfeksi HIV. Ada dua keuntungan penting bila anda mengetahui status HIV. Pertama, bila anda terinfeksi HIV, anda dapat mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu sebelum gejala muncul, yang secara potensial dapat memperpanjang hidup anda selama beberapa tahun. Kedua, bila anda tahu bahwa anda terinfeksi, anda dapat mengambil segala kewaspadaan yang dipandang perlu untuk mencegah penyebaran HIV kepada orang lain. Banyak tempat di mana anda dapat dites HIV: di kantor praktek dokter swasta, departemen kesehatan setempat, rumah sakit, klinik keluarga berencana, dan tempat-tempat yang secara khusus dibangun untuk pengetesan HIV. Cobalah untuk mencari tahu tentang tes di tempat dimana konseling HIV/AIDS diberikan. Semua orang yang melakukan tes HIV harus memberikan izin sebelum dites. Hasil tes harus mutlak dijaga kerahasiaannya. Ada berbagai jenis tes yang tersedia:

  • Tes HIV rahasia
  • Para ahli kesehatan yang menangani tes HIV menyimpan hasil tes dalam data medis secara rahasia. Hasil tidak dapat dibagi dengan orang lain tanpa izin tertulis dari orang yang dites.
  • Tes HIV Anonim
  • nama orang yang dites tidak digunakan dalam kaitannya dengan tes tersebut. Sebagai gantinya, sebuah nomor kode diterakan dalam tes, yang memungkinkan individu yang dites menerima hasil tes. Tidak ada dokumen tersimpan yang dapat mengaitkan orang dengan tesnya. Kerahasiaan bersama (shared confidentiality) dianjurkan, dalam artian kerahasiaan tersebut juga dipegang oleh orang lain yang mungkin meliputi anggota keluarga, orang yang dicintai, para pengasuh, dan teman-teman yang layak dipercaya. Namun perlu hati-hati dalam membuka hasil tes HIV karena dapat menimbulkan diskriminasi dalam perawatan kesehatan, serta lingkungan profesi dan sosial. Oleh karena itu keputusan atas kerahasiaan bersama harus sepenuhnya atas kehendak orang yang akan dites. Walaupun hasil tes HIV sebaiknya tetap dijaga kerahasiaannya, para ahli seperti konselor, pekerja sosial, dan pekerja kesehatan perlu juga untuk mengetahui status HIV-positif seseorang dalam upaya memberikan perawatan yang sesuai. Berkat perkembangan pengobatan baru, kini terdapat lebih banyak orang yang hidup dengan HIV (ODHA) dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih lama. Sangatlah penting bagi anda untuk memiliki dokter yang tahu bagaimana cara perawatan HIV. Konselor atau perawat terlatih dapat memberikan konseling dan merekomendasikan dokter yang tepat. Selain itu, anda dapat melakukan hal-hal berikut agar tetap sehat:
  • Ikuti petunjuk dokter anda. Atur dan tepai janji dengan dokter. Bila dokter anda memberi resep, minumlah sesuai dengan yang tertera dalam resepnya.
  • Lakukan imunisasi (suntikan) untuk mencegah infeksi seperti pneumonia dan flu (setelah berkonsultasi dengan dokter anda).
  • Bila anda merokok atau anda menggunakan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter anda, segera hentikan.
  • Makan makanan yang sehat.
  • Berolahragalah secara teratur agar tetap sehat dan kuat.
  • Tidur dan beristirahatlah dengan cukup.

  • Hasil tes yang negatif berarti bahwa di dalam darah anda, tidak terdapat antibodi HIV saat Anda melakukan tes. Bila anda negatif, pastikan bahwa anda tetap seperti itu: pelajari berbagai fakta mengenai penularan HIV dan hindarkan diri agar tidak terjerumus dalam perilaku yang tidak aman.

    Kendatipun demikian, masih terdapat kemungkinan terinfeksi, karena sistem kekebalan tubuh memerlukan waktu sampai tiga bulan untuk memproduksi antibodi dalam jumlah yang cukup untuk mengindikasikan infeksi dalam tes darah anda. Sangat disarankan untuk melakukan tes ulang beberapa waktu setelah tes pertama itu, dan seraya menunggunya, anda bersifat waspada. Selama “periode jendela” sangat besar kemungkinan seseorang untuk menularkan, dan karenanya, anda hendaknya melakukan berbagai upaya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan.

    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Arsip


    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi


    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi

    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Pengunjung hari ini : 26


    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Total pengunjung : 119225

    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Hits hari ini : 40


    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Total Hits : 475221

    Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi
    Pengunjung Online: 2


    Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar Jalan Melati No 21 Dangin Puri Kangin Denut Email:

    Tlp. 0361.264471 - Fax. 0361 264478