Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya adalah

Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta senyawa kimia. Paling banyak adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa ini terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Minyak bumimerupakan komoditas hasil tambang dengan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumberenergi. Bahan bakar mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga kerosin; serta material seperti lilin parafin dan aspal; serta berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.

Nah, kali ini kita akan ulas mengenai minyak bumi, mulai dari sejarah terbentuknya minyak bumi, komposisi, sampai pengolahannya. Sobat yang sudah duduk di kelas 11 MIPA dan sudah membaca materi dalam fitur Belajar Pintar, tentunya tidak asing lagi dengan bahasan ini.

Proses Pembentukan Minyak Bumi

Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut akan berubah menjadi berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme akan bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah daerah perangkap, yaitu batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.

== Bila kita urutkan maka akan menjadi seperti ini:

== Jasad renik yang terkubur bersama lumpur

== Diproses jutaan tahun

== Mengendap dari dasar laut

== Menghasilkan bintik minyak dan gas

== Terakumulasi di batuan kedap

== Menjadi deposit minyak bumi

Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang tak terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang sangat lama menjadi alasan dari hal ini.

Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%) terdiri darisenyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbonyang mengandung oksigen, belerang, ataupun nitrogen.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1– C4) dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, ataupungas muliaseperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut fraksi-fraksi

Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya adalah

Fraksi Minyak Bumi dan Manfaat Minyak Bumi

Berikut ini fraksi hidrokarbon dari minyak bumi dan manfaat minyak bumi untuk setiap fraksinya.

Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya adalah

Bensin

Bensin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang memiliki peran penting. Di Indonesia, tersedia beberapa jenis bensin, misalnya premium, pertamax, dan pertamax plus. Setiap jenis bensin memiliki mutu yang berbeda. Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin. Mutu bensin mempengaruhi ketepatan waktu pembakaran sehingga tidak menimbulkan ketukan (knocking) yang mengganggu gerakan piston pada mesin. Ketukan dapat mengurangi efisiensi bahan bakar, menyebabkan mesin menggelitik, dan bahkan merusak mesin.

Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan (octane number). Bilangan oktan ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin sehingga diperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling banyak, sedangkan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling sedikit. Sebagai contoh, suatu campuran yang terdiri dari 25% n-heptana dan 75% isooktana akan mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) + (75/100 × 100) = 75. Jadi, pertamax dengan bilangan oktan 92 akan memiliki mutu bensin yang setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana.

Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya adalah

Secara umum, bensin yang mengandung alkana rantai lurus akan memiliki nilai bilangan oktan lebih rendah dibanding yang mengandung alkana rantai bercabang, alisiklik, ataupun aromatik. Sebagai contoh, n-heksana memiliki bilangan oktan 25, sedangkan 2,2-dimetilbutana memiliki bilangan oktan 92.

Fraksi bensin dari hasil penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan ~70 yang tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menaikkan bilangan oktan:

=> Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming;

=> Menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin; atau

=> Menambahkan zat aditif antiketukan ke dalam bensin sehingga memperlambat pembakaran bensin.

Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu TEL (tetraethyl lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Namun, senyawa timbal (Pb) ini merupakan racun yang dapat merusak otak, sehingga penggunaannya dilarang dan diganti dengan zat antiketukan lainnya seperti MTBE (methyl tertiary-butyl ether) ataupun etanol.

Nah bagaimana Sobat? Menarik bukan, pembahasan kita tentang minyak bumi ini?

Simak kelengkapan materinya hanya di fitur Belajar Pintar, ya Sobat, bisa kalian dapatkan setelah mendownload aplikasi Aku Pintar.

Writer: Muhammad Fahmi Ridlo
Editor: Deni Purbowati, Qorin R

OLahan minyak bumi. Minyak bumi atau biasa disebut minyak mentah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam pemanfaatannya, minyak bumi bisa digunakan untuk berbagai macam hal, mulai dari bahan bakar kendaraan, bahan baku industri, hingga bahan untuk bidang kesehatan.

Mengingat banyaknya manfaat dari minyak bumi ini, membuat banyak negara melakukan eksplorasi daerah penghasil minyak bumi untuk kemudian dimanfaatkan atau diekspor ke negara lain demi keuntungan. Indonesia sendiri mengatur pemanfaatan minyak bumi dalam Permen ESDM Nomor 42 tahun 2018 tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang berarti bahwa minyak bumi telah diciptakan oleh dekomposisi bahan organik selama jutaan tahun. Karena ketergantungan dunia pada minyak bumi, industri perminyakan sangat kuat dan merupakan pengaruh besar pada politik dunia dan ekonomi global.

Olahan dari minyak bumi ini dihasilkan menggunakan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan minyak mentah menjadi campuran yang lebih sederhana dan lebih bermanfaat. Metode ini dapat digunakan karena hidrokarbon yang berbeda memiliki titik didih yang berbeda. Ada beberapa hasil olahan dari distilasi minyak mentah/minyak bumi, antara lain :

LPG, Liquefied Petroleum Gas (LPG)

LPG/ elpiji merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butane (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Penggunaan elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar rumah tangga (terutama kompor gas).

(Baca juga: 5 Negara dengan Cadangan Minyak Bumi Terbesar di Dunia)

Bensin

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantau C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

Kerosin/ Minyak Tanah

Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin diperoleh dengan cara distilasi bertingkat dari petroleum pada 1500C dan 2750C. kerosin selain banyak digunakan dalam lampu minyak tanah juga digunakan sebagai bahan bakar mesin jet.

Solar

Diesel di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel. Solar diperoleh dari proses distilasi bertingkat minyak mentah pada suhu 200-3000C. sifat umum pada solar tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan, tidak mudah menguap pada suhu normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bensin dan kerosin.

Aspal

Aspal adalah hidrokarbon yang bersifat kental dan melekat, berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis, serta mengandung sulfur, oksigen dan klor yang sangat tinggi. Aspal merupakan residu yang dihasilkan dari fraksi berat minyak bumi dan fungsi utamanya pada jalan raya untuk mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, sebagai bahan pelapis dan perekat, sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat halus  dan agregat filter.