Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

Nama resmi kitab Sutasoma adalah Purusadha, kitab Sutasoma di ubah ke dalam bentuk kekawinan (syair) oleh Mpu Tantuar, kitab ini adalah kitab yang mansyur dalam sejarah karena dalam bait v ke-19 terdapat kalimat yang di jadikan moto dalam garuda pancasila dan menjadi semboyan Negara Republik Indonesia , yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" mempunyai makna meski Indonesia terdiri dari bermacam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beranekaragam namun semuanya merupakan satu persatuan. dengan kata lain "walapun berbeda-beda namun tetap satu jua". Dengan demikian pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Sutasoma adalah walapun berbeda-beda namun tetap satu jua.

Berikut lima jenis iklan media cetak berdasarkan fungsinya:

  1. Advertorial: Iklan berupa berita, berfungsi untuk edukasi.
  2. Corporate Ad: Iklan perusahaan, berfungsi untuk membangun dan memperkuat citra perusahaan.
  3. Thematik Ad: Iklan dengan tema tertentu untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk/brand.
  4. Tactikal Ad: Iklan taktis, untuk keperluan promosi jangka pendek.
  5. Public Service Ad: Iklan layanan masyarakat untuk menyampaikan berbagai informasi untuk mengatasi masalah yang ada dalam masyarakat atau iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial.

Maka, iklan tersebut termasuk jenis iklan layanan masyarakat karena menyajikan pesan-pesan sosial, yaitu:

Mari kita memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa untuk meneruskan pembangunan nasional.

Dengan demikian, jawaban yang benar adalah pilihan A. 

Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

refleksi


sumber ilustrasi : Rasmia, S.Ag

 Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu

By Rasmia,S.Ag

Keanekaragaman suku bangsa Indonesia sejak zaman dahulu dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “ Bhineka Tunggal Ika”. Yang artinya berbeda-beda tetap tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras dan bahasa.

Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yan dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat. Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.

Sikap menghormati keragaman suku Bangsa Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beraneka ragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memililki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar Negara Pancasila.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah, bahwa Pancasila, harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada dilingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan sehati dalamkekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya  merupakan satu kesatuan wilayah.

Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut :

Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.

Antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.  Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan yang ada pada lambang burung Garuda. Semboyan atau motto ini menggambarkan Indonesia yang karena terdiri dari puluhan ribu pulau dengan berbagai suku budaya yang beragam.

Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Arti ini semakin menguatkan toleransi dan rasa mencintai atas perbedaan agama, ras, suku bangsa, bahasa, adat, dan budaya yang ada di Indonesia.

Makna lainnya, Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini harus terus ditanamkan dalam diri setiap warga masyarakat Indonesia, supaya tidak terjadinya perpecahan.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna Bhinneka Tunggal Ika beserta sejarah dan tujuannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/3/2022).

Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

Perbesar

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15 buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara, semboyan tersebut ditulis dalam bahasa Jawa kuno yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata-kata ''Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Jika diartikan secara harfiah, kata Bhinneka artinya beragam atau bermacam-macam, kata Tunggal artinya satu, dan kata Ika artinya itu. Kesimpulannya, secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika artinya 'beraneka satu itu'. Maknanya, bisa dikatakan bahwa beraneka ragam, tetapi masih satu jua.

Semoboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Melalui semboyan ini, Indonesia bisa dipersatukan dan semua keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini menggambarkan persatuan dan kesatuan yang terjadi di wilayah Indonesia, dengan keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi terpecah. Atas segala macam perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika dibentuk.

Semboyan ini juga digunakan sebagai ilustrasi identitas alami Indonesia dan dibangun secara sosial budaya berdasarkan keragaman. Dengan adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat membantu masyarakat Indonesia untuk lebih memahami, serta Indonesia yang pluralistik memiliki kebutuhan akan ikatan dan identitas yang sama. Kesamaan identitas mencegah Indonesia tercerai berai karena dilatari keragaman budaya.

Dengan arti dan makna yang telah disebutkan, tujuan Bhinneka Tunggal Ika adalah memunculkan keinginan menerima dan menghargai keragaman. Tanpa keinginan tersebut akan sulit mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Keinginan tersebut menjadi awal terbentuknya nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pembangunan kesadaran nasionalisme lewat Bhinneka Tunggal Ika adalah upaya menjaga loyalitas serta dedikasi pada bangsa dan negara.

Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

Perbesar

Warga memasang lambang burung Garuda Pancasila di sebuah tembok di di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Sejumlah kegiatan diadakan warga, Komunitas Taman Potret dan TNI ini untuk memperingati Hari kelahiran Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikenal untuk kali pertama pada masa Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana sekitar abad ke-14 M. Bhinneka Tunggal Ika artinya adalah kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno, yang lebih dikenal sebagai kitab Sutasoma. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Baitnya secara lengkap sebagai berikut:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Artinya:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Terjemahan: teks oleh Dr. Soewito Santoso.

Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi bangsa Indonesia. Mohammad Yamin menjadi orang pertama yang mengusulkan kutipan tersebut kepada Presiden Ir Soekarno untuk dijadikan semboyan Indonesia. Indonesia ketika itu masih memegang kuat kepercayaan Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa Sanskerta dalam penulisan.

Perumusan semboyan ini didasari keberagaman di berbagai pulau dan wilayah yang tersebar di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih banyak lagi, semuanya mengarah pada persatuan.

Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk sikap menghargai setiap perbedaan. Sebelumnya, semboyan yang dijadikan semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.

Akhirnya, pemerintah menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan resmi Indonesia pada 17 Oktober 1951. Hal ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara.

Peraturan itu menjelaskan bahwa lambang negara Indonesia terdiri dari Burung Garuda Pancasila, Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Beda suku beda bahasa beda budaya meski berbeda tetap satu jua iklan tersebut termasuk jenis iklan

Perbesar

Seorang pria memegang burung Garuda Pancasila di mobil bercorak Ulos Mandailing yang akan digunakan acara ngunduh mantu Kahiyang-Bobby di Medan, Senin (20/11). (Liputan6.com/JohanTallo)

Setelah memahami Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, anda juga perlu mengetahui tujuan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Berikut penjelasannya:

1. Pemersatu bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

2. Menjaga kesatuan bangsa agar tidak terpecah belah.

3. Wujud cita-cita bangsa Indonesia.

4. Meningkatkan kesadaran pentingya toleransi untuk mencegah perselisihan.

5. Menciptakan kehidupan masyarakat damai dan aman dari konflik.

Selain itu, terdapat pula fungsi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, antara lain:

1. Sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

2. Sebagai pedoman kehidupan dan sarana untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

3. Sebagai sarana menciptakan toleransi.

4. Sebagai cara pandang dalam pengambilan kebijakan hukum dan politik.

Lanjutkan Membaca ↓