Apa yang dimaksud relief candi

Apa yang dimaksud relief candi

Apa yang dimaksud relief candi
Lihat Foto

TROPENMUSEUM

Relief Karmawibhangga pada Candi Borobudur

KOMPAS.com - Relief merupakan pahatan dengan menampilkan bentuk dan gambar yang berbeda di antara permukaan rata sekitarnya. 

Relief menjadi sebuah karya pahat dengan penghayatan dari arah depan maupun samping. Mementingkan efek bayangan agar menguatkan bentuk volumenya. 

Relief menjadi peninggalan sejarah, umumnya berupa hiasan pada dinding candi. Relief juga sering disebut lukisan timbul. 

Dikutip dari buku Ensiklopedia Umum (1987) oleh Hassan Shadily, definisi relief adalah lukisan timbul yang dipahatkan pada sebuah bidang latar belakang yang tidak memiliki dimensi dalam yang sebenarnya. 

Dimensi dalam dikesankan oleh pertolongan proyeksi atau perspektif pada bidang latar belakang itu sendiri. 

Relief banyak ditemukan pada bagian tubuh dan kaki candi dengan berbagai macam bentuk, misalnya relief manusia, flora, atau pun relief hewan. 

Baca juga: Seni Relief: Pengertian dan Contohnya

Beberapa fungsi dari pembuatan seni relief, yaitu: 

  • Menceritakan dan mengilustrasikan peristiwa pada masa lalu 
  • Menjadi penanda kekayaan kebudayaan, perkembangan persebaran agama, dan penggambaran hikayat kerajaan pada masanya. 
  • Dapat digunakan pada bangunan-bangunan rumah pribadi atau gedung, baik untuk eksterior atau interior. 
  • Menjadi sebuah karya seni yang dapat diperjualbelikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jenis-jenis relief

Dilansir dari buku Sejarah Seni Rupa Nusantara (2021) oleh Yofita Sandra dan teman-teman, jenis-jenis relief terdiri dari: 

Relief dengan ukiran yang menonjol keluar dengan kedalaman dimensi lebih dari 50 persen. Contohnya pada arca-arca periode Hindu-Buddha Jawa. 

Jenis relief dengan ukuran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Tonjolan atau kedalaman ukiran bervariasi, biasanya hanya beberapa sentimeter atau kurang dari 50 persen kedalaman dimensi ukiran. 

Contoh relief rendah kebanyakan dari candi klasik Jawa Kuno. 

Baca juga: Relief Dasar Laut

Disebut relief dangkal karena merupakan guratan-guratan tipis untuk menghilangkan material latar. 

Permukaan dinding dibiarkan utuh dan rata, sementara ukuran figuran digambarkan tenggelam dicukil dalam permukaan dinding. Jenis relief ini dijumpai pada kesenian Mesir Kuno. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

KOMPAS.com - Candi Borobudur memiliki relief-relief indah dan penuh makna. Relief yang
terdapat di Candi Borobudur menggambarkan ajaran kehidupan Sang Buddha Gautama.

Relief-relief tersebut menggambarkan suasana alam yang permai, perahu bercadik, bangunan
tradisional nusantara, dan lain sebagainya.

Borobudur di yakini memiliki relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.

Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding, kecuali Arupadatu.Arupadatu merupakan tingkatan yang paling atas yang menggambarkan kehidupan religius

dan spiritual tertinggi.

Kehidupan religius yang mengagungkan perdamaian penuh keselamatan jiwa.

Dua tingkatan sebelumnya, yaitu Kamadhatu (kaki candi). Pada tingkatan ini digambarkan
kehidupan manusia penuh keburukan, nafsu, dan bergelimpang dosa.

Baca juga: Jataka Mala, Kisah Kehidupan yang Tergambar di Relief Candi Borobudur

Pada tingkatan di atasnya disebut Rupadhatu atau bagian tengah. Bagian ini melambangkankehidupan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu namun masih terikat dengan

hal-hal yang bersifat duniawi.

Bagian Rupadhatu terdapat 4 undak teras berbentuk persegi yang dindingnya dihiasi relief.

Sedangkan, tingkatan teratas adalah Arupadhatu yang melambangkan kehidupan religius. Tingkatan ini menggambarkan kehidupan Sang Budha yang telah mencapai kesempurnaan karena berani meninggalkan kehidupan duniawi. Pada bagian ini tidak dihiasi relief.

Pahatan relief Candi Borobudur termasuk ke dalam jenis seni rupa murni, yang artinya tercipta untuk dinikmati keindahan dan keunikkannya saja.

Apa yang dimaksud relief candi

Apa yang dimaksud relief candi
Lihat Foto

UNSPLASH/BILL FAIRS

Ilustrasi Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki penel relief sebanyak 2.672 relief. Jumlah panel relief tersebut
dibagi menjadi dua jenis, yaitu panel naratif fan dekoratif sebanyak 1.460 panel.

Panel naratif ini tersusun dalam 11 baris yang mengelilingi monumen dengan total panjangnya
lebih dari 3.000 meter.

Relief naratif yang dipahat di Candi Borobudur, yaitu Karmawibhangga, Jatakamala, Lalitavistara, Awadana, Gandawyuha dan Bhadracari.

Baca juga: Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya

Relief naratif hanya sampai pada undakan 5, yaitu undakan candi yang berdenah bujur sangkar.

Sedangkan 1.212 panel dekoratif yang disusun dalam barisan namun dianggap sebagai relief individu.

Relief-relief tersebut dibaca searah jarum jam, dalam bahasa Jawa Kuno disebut mapradaksina. Dalam bahasa Sangsekerta daksina artinya timur. Oleh karena itu, pembacaan cerita-cerita relief ini dimulai dan berakhir di pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatannya.

Relief Karmawibhangga

Relief Karmawibhangga adalah relief yang dipahat di dinding kaki Candi Borobudur. Relief ini
berjumlah 160 panel dan hanya 4 panel relief yang terbuka di sisi tenggara.

Relief menggambarkan kehidupan manusia beserta lingkungannya dan perilakuknya. Baik,
perilaku manusia terhadap lingkungan maupun terhadap sesama manusia.

Pesan yang terkandung dalam relief Karmawibhangga bersifat universal dan lintas generasi.

Pesan relief Karmawibhangga adalah hukum karma atau hukum sebab akibat, seperti kejahatan akan dibalas dengan siksaan dan kebaikan akan dibalas dengan kebahagiaan.

Panel dibaca dari sebelah timur. Cara membacanya diatur sedemikian rupa, satu panel terdiri atas dua atau tiga adegan.

Baca juga: Tim Ahli Jerman Teliti Kerusakan Batu Relief Candi Borobudur

Adegan paling kiri adalah akibat dari perbuatan yang tergambar pada adegan sebelumnya.
Setiap adegan dibatasi oleh sebatang pohon atau suatu benda tegak.

Relief ini ditemukan pada 1885 oleh J.W. Ijzerman. Selama lima tahun, batu penutup candi selesai dibongkar. Ternyata, ada relief yang dipahat 160 panel.

Sebelum ditutup kembali, seluruh relief difoto oleh kasian Cephas pada 1890 - 1891.

Apa yang dimaksud relief candi

Apa yang dimaksud relief candi
Lihat Foto

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT

Kapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur.

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa tengah.

Candi memiliki ketinggian 42 meter didirikan Raja Wisnu dari Wangsa Syailendra pada 770 Masehi dan selesai pada 842 Masehi.

Bangunan ditemukan Sir Thomas Stamford Raffles pada 1884 yang saat itu menjabat Gubernul Jenderal Inggris di Jawa. Sejak saat itu, Candi Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali).

Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban di dunia berupa punden berundak terdiri dari 9 teras bertumpuk. Terasnya mencakup 6 teras berbentuk bujur sangkar dan 3 pelataran berbentuk bundar.

Baca juga: Kisah Cinta yang Tak Terekspos di Relief Candi Borobudur

Stupa dikelilingi 3 barisan 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila.

Sementara bagian dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief indah

Sumber: repositori.kemendikbud.go.id, desain-grafis-s1.stekom.ac.id, dan
https://ppid.jatengprov.go.id/

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Salah satu komponen candi yang mencolok dan sering menjadi perhatian adalah relief. Relief adalah gambar yang dipahat di suatu media sehingga menjadi timbul. Relief dapat dilihat pada candi-candi yang tersebar di Indonesia. Pada relief, biasanya menggambarkan sosok manusia, hewan, tumbuhan, dan motif-motif lainnya. Relief terbagi menjadi dua jenis, yaitu relief cerita dan relief non cerita.

Relief cerita biasanya menggambarkan suatu cerita pada panil di dinding candi. Selain menjadi hiasan pada bangunan candi, relief cerita juga dibuat untuk menyampaikan pesan kebaikan atau ajaran-ajaran agama secara menarik. Selain cerita dengan tokoh utama manusia, relief juga menyajikan cerita dengan tokoh utama hewan. Cerita-cerita yang disajikan relief merupakan kisah-kisah yang berasal dari kitab-kitab sastra. Kisah yang menceritakan tentang seorang tokoh yang hebat, seperti kisah Ramayana.

Tentu kisah yang diceritakan pada relief agama Hindu dan Buddha berbeda. Kisahnya sesuai dengan yang ajaran yang diajarkan di masing-masing agama. Tokoh yang diceritakan pun sudah pasti berbeda. Kisah-kisah pada candi Buddha biasa menceritakan tentang kisah Siddharta Gautama dalam perjalanannya sebagai Buddha dan kisah-kisah hewan yang penuh dengan nilai budi luhur. Kisah pada candi Hindu menceritakan tentang kisah-kisah Mahabharata, Ramayana, dan lain sebagainya.

Beberapa candi Buddha yang memiliki relief cerita adalah candi Borobudur, candi Mendut dan candi Sojiwan. Kisah pada candi Buddha adalah kisah karmawibhangga, lalitavistara, jataka, avadana, gandavyuha, dan badracari. Kisah karmawibhangga menceritakan tentang hukum karma yang ada di dunia ini. Relief ini menggambarkan tentang manusia yang melakukan kejahatan di masa sekarang, maka ia akan mendapatkan balasan yang sama jahatnya di kehidupan selanjutnya. Dan sebaliknya, jika ia berbuat baik di kehidupan sekarang maka ia akan mendapat balasan kebaikan pula. Kisah lalitavistara menceritakan tentang kehidupan Siddharta Gautama sang Buddha dari ketika ia lahir hingga ia menjadi Buddha ketika sedang bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan memberikan ajaran pertamanya di Taman Kijang. Kisah jataka menceritakan tentang kisah Siddharta ketika ia bereinkarnasi menjadi hewan ataupun manusia, dan memberikan contoh kebaikan di hidupnya. Kisah avadana serupa dengan kisah Jataka hanya saja tokoh yang diceritakan bernama Sudhanakumara.

Relief pada candi Mendut dan candi Sojiwan merupakan relief jataka. Kisah-kisah pada relief Jataka sering digambarkan dengan tokoh hewan yang memiliki nilai kebaikan di masing-masing ceritanya. Contoh kisah pada relief candi Mendut adalah kisah angsa dan kura-kura. Kisah angsa dan kura-kura digambarkan dengan seekor angsa yang sedang membawa kura-kura terbang dengan cara menggigit sebatang tangkai kayu. Relief ini menceritakan kisah seekor kura-kura yang hampir mati kekeringan di sebuah kolam. Kemudian ia meminta tolong kepada seekor angsa. Angsa ingin membantu kura-kura dengan satu syarat, kura-kura harus menggigit sebatang tangkai dan angsa akan menggenggam tangkai tersebut. Sang kura-kura tidak boleh membuka mulutnya untuk alasan apapun. Ketika angsa sedang terbang dari bawah terdengar suara yang mengejek mereka berdua. Kura-kura pun marah dan membuka mulutnya untuk berteriak. Seketika ia membuka mulutnya, kura-kura pun terjatuh dan akhirnya ia mati. Kisah ini mengajarkan untuk selalu menaati peraturan atau nanti kita akan mendapat kesusahan.

Salah satu kisah pada relief pada candi Sojiwan adalah kisah tentang banteng dan singa. Dahulu kala diceritakan banteng dan singa itu bersahabat amat dekat. Kemudian datanglah seseorang yang menjelekkan dan memfitnah mereka berdua. Percaya dengan omongan orang tersebut, akhirnya banteng dan singa ini bertengkar hingga akhirnya mereka berdua mati. Nilai yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah tidak boleh gampang mempercayai sesuatu, karena bisa jadi itu adalah suatu fitnah.

Selain kisah pada candi Buddha, candi Hindu pun memiliki kisah yang tak kalah hebatnya. Contohnya di kompleks Percandian Prambanan terdapat dua relief yang menceritakan sebuah epos yang melegenda, yaitu Ramayana dan kisah Krsnayana. Kisah Ramayana merupakan kisah cinta yang menceritakan kisah cinta Rama dan Sinta. Kisah Rama dan Sinta ini dapat dilihat pada candi Siwa dan candi Brahma. Sedangkan kisah Krsnayana dapat dilihat di candi Wisnu. Krsnayana menceritakan tentang kisah Krisna dan kakaknya Balarama yang dititipkan kepada Yasoda, karena mereka diincar oleh seorang raksasa bernama Kamsa. Hingga akhirnya Kamsa pun dapat dikalahkan oleh Krisna.

Relief menjadi salah satu komponen yang membuat candi terlihat lebih indah. Relief pada candi terbagi menjadi dua jenis, yaitu relief cerita dan relief non cerita. Adanya relief cerita ini digunakan untuk menyampaikan ajaran kebaikan dengan cara yang menarik. Kisah-kisah yang ada pada relief menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada pada kitab sastra atau kisah hewan. Kisah-kisah pada relief cerita ini menceritakan tentang kisah-kisah yang memberikan nilai kebaikan yang dapat kita pahami dan terapkan hingga sekarang.

Tulisan Oleh : Desfira Ramadhania Rousthesa (Mahasiswa Magang Sarjana Universitas Indonesia)