BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyiagakan personel dan peralatan di wilayah terdampak banjir, Desa Barabai Utara, Kecamatan Barabai, Selasa (11/1). / POSJAKUT – Sebanyak 454 KK atau 1.379 jiwa warga Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dilanda banjir sejak Selasa 11 Januari, pukul 09.20 waktu setempat hingga Rabu 12 Januari. Mereka tersebar di sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah maliputi Kecamatan Batu Benawa, Haruyan dan Barabai. Banjir akibat hujan intensitas tinggi itu dengan tinggi muka air kurang lebih 50 cm. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan tidak ada laporan warga mengungsi akibat kejadian ini. Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Jakarta Tetap Dilanjutkan Meskipun Ditemukan Satu Kasus Omicron "Selain berdampak pada rumah warga, banjir menggenangi fasilitas ibadah 3 unit dan fasililitas pendidikan satu unit," jelas Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu 12 Januari 2022. Desa-desa di tiga kecamatan yang terdampak yaitu Desa Aluan Besar dan Paya Besar di Kecamatan Batu Benawa, Desa Haruyan di Kecamatan Haruyan serta Kelurahan Barabai Barat, Barabai Selatan, Barabai Utara dan Barabai Darat di Kecamatan Barabai. Baca Juga: SINGKAT JAKARTA: Dari Operasi Ranjau Paku, Pembuatan Septic Tank, sampai Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Menurutnya, petugas gabungan telah melakukan upaya penanganan dan bersiaga di lapangan untuk mengimbau warga tetap waspada dan mengantisipasi potensi banjir susulan. BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah menginformasikan pihaknya berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan dalam penanganan banjir tersebut.
Banjarmasin: Sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan kembali dilanda banjir, seiring tingginya curah hujan yang turun dalam beberapa waktu terakhir ini. Gelombang tinggi hingga 4 meter juga melanda wilayah perairan selatan Kalimantan. Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Kabupaten/Kota di Kalsel, cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang turun merata di sebagian besar wilayah menyebabkan sejumlah daerah dataran rendah terendam banjir. Sementara angin kencang menyapu dan memorakporandakan permukiman warga. Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, menyebut beberapa daerah dilanda banjir dan longsor serta angin kencang dan pohon tumbang. Tercatat banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Banjar. Baca juga: Lahar Dingin Semeru Seret Truk Penambang Pasir "Banjir terparah terjadi di Desa Rantau Nangka, Kabupaten Banjar yang menyebabkan 150 rumah warga terendam banjir, dengan ketinggian banjir 50 cm hingga satu meter," ujar Mujiyat, Rabu, 12 Januari 2022. BPBD Banjar telah menerbitkan imbauan agar masyarakat di 9 kecamatan rawan banjir di wilayah itu mewaspadai ancaman kenaikan muka air DAS Riam Kiwa akibat curah hujan yang tinggi. Kepala BPBD Hulu Sungai Tengah, Budi Haryanto, menyebutkan di wilayahnya banjir merendam ratusan rumah di tiga kecamatan yaitu Batu Benawa, Haruyan, dan Kota Barabai. Sementara di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru, hujan deras membuat sejumlah ruas jalan dan permukiman warga terendam. Pada bagian lain BMKG Kalsel juga menerbitkan peringatan dini kondisi cuaca buruk baik di daratan maupun di perairan. Tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 4 meter di perairan selatan Kalimantan dan 2,5 meter di perairan Kotabaru, sehingga cukup berbahaya bagi pelayaran. (Denny Susanto)Editor : Meilikhah
Foto : Banjir di Kabupaten Tanah Laut (15/1) (BPBD Kabupaten Tanah Laut) JAKARTA - Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sebanyak 10 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola . Hal ini berdasarkan data terakhir yang dihimpun pada 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB. Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir yang terjadi pada Selasa (12/1) lalu di Provinsi Kalimantan Selatan. Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjar Baru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi. Selanjutnya Kabupaten Balangan sebanyak 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi, Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi, Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak. Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Tanggal 14 Januari 2021. Sampai saat ini BPBD juga melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak. Tim gabungan terus bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi. BNPB dalam hal ini juga telah menyalurkan bantuan terhadap 10 Kabupaten yang terdampak bencana banjir mulai dari material maupun non material seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan. Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Admin Penulis
JAKARTA – Pusat Pengendalian Operasi BNPB mendapatkan informasi banjir melanda beberapa kawasan di Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ini, Kamis (14/1). Sejumlah laporan kejadian banjir terjadi di Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Banjir Tapin dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Genangan di Kabupaten Tapin terpantau pada pukul 01.00 waktu setempat. Peristiwa di kabupaten ini berdampak di Kecamatan Binuang, seperti di Kelurahan Raya Belanti. Petugas masih melakukan identifikasi terhadap kelurahan lain yang terdampak banjir. Di samping itu, petugas masih mendata dampak lain, seperti korban yang mengungsi maupun rumah tergenang. Saat banjir terjadi, tinggi muka air beragam dari 50 hingga 150 cm. Kondisi terkini genangan masih melanda kelurahan terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, koordinasi lintas instansi dan evakuasi warga terdampak. Selain itu, petugas di lapangan mendistribusikan bantuan logistik. Di lokasi lain, banjir mengenangi Kota Banjarbaru. Hujan dengan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Kemuning. Banjir terjadi pada hari ini, Kamis (14/1) sekitar pukul 01.10 waktu setempat dengan tinggi muka air 50 – 90 cm. Dua kelurahan terdampak di kabupaten ini yaitu Kelurahan Kemuning (Kecamatan Banjarbaru) dan Kelurahan Guntung Payung (Kecamatan Landasan Ulin). Data sementara per hari ini, Kamis (14/1), jumlah warga terdampak di dua kelurahan tersebut sebanyak 121 KK (323 jiwa). Pantuan BPBD Kota Banjarbaru, banjir berangsur surut di beberapa titik. Sedangkan banjir di Kabupaten Balangan, BPBD setempat menginformasikan hujan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Balangan dan Pitap. Peristiwa terjadi pada Kamis (14/1), pukul 08.30 waktu setempat. Berikut kecamatan dan desa terdampak di Kabupaten Balangan, yaitu Kecamatan Tebing Tinggi (Desa Mayanau, Gunung Batu, Sungsum, Ju’uh, Simpang Bumbu’an, Simpang Nadung dan Tebing Tinggi), serta Kecamatan Awayan (Desa Putat Basiun, Pasar Awayan, Badalungga, Badalungga Hilir, Pulantan dan Muara Jaya). Data sementara BPBD Kabupaten Balangan mencatat 1.708 KK atau 5.919 warga terdampak banjir ini. Rincian jumlah warga terdampak di dua kecamatan tadi, yaitu Kecamatan Tebing Tinggi 836 KK / 2.828 jiwa dan Kecamatan Awayan 872 KK / 3.091 jiwa. Sedangkan rumah terendam sebanyak 1.658 unit. Tinggi muka air genangan saat kejadian berlangsung sekitar 10 hingga 100 cm. Sementara itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (13/1), pukul 23.00 waktu setempat. Banjir di kawasan ini dipicu oleh tingginya curah hujan. Dua kecamatan tergenang yaitu di Kecamatan Barabai dan Hantakan. Petugas di lapangan masih mendata dampak banjir, seperti warga yang mengungsi maupun pemukiman yang tergenang. Tinggi genangan pada saat awal banjir sekitar 50 – 200 cm. Kondisi terkini pada Kamis (14/1), sekitar pukul 09.30 WIB, hujan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang. Sedangkan genangan, petugas BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan banjir masih bertahan. Melihat analisis InaRISK, sebanyak 13 kabupaten memiliki potensi bahaya banjir dengan intensitas sedang hingga tinggi. Empat kabupaten yang saat ini dilanda banjir termasuk dari ketiga belas kabupaten dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut. Dari analisis prakiraan cuaca BMKG terhadap wilayah yang berpotensi banjir pada Januari 2021, kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Tapin. Wilayah-wilayah ini berpotensi banjir dengan kategori menengah. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021. Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Admin Penulis
|