Ada sejumlah langkah pertolongan pertama pada orang tenggelam yang bisa diterapkan guna menyelamatkan nyawa yang bersangkutan. Seperti apa langkah-langkah pertolongan pada korban tenggelam tersebut? Berikut informasinya untuk Anda simak. Show
Apa yang Terjadi saat Tenggelam?Tenggelam adalah suatu situasi ketika tubuh seseorang berada di dalam air tanpa menggunakan alat bantu pernapasan bawah air. Alhasil, saat tenggelam air akan masuk ke dalam saluran pernapasan melalui mulut atau hidung untuk kemudian menghambat aliran pernapasan. Situasi seperti ini bisa terjadi di kolam renang, danau, sungai, hingga perairan laut yang luas. Air yang masuk ke dalam sistem pernapasan—termasuk paru-paru—tersebut lantas turut menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada organ tersebut. Tidak hanya itu, korban tenggelam juga sangat mungkin menderita hipotermia dan sesak napas. Oleh sebab itu, pertolongan medis harus segera dilakukan karena jika tidak, korban bisa-bisa kehilangan kesadaran alias pingsan atau bahkan dalam kondisi terburuk, meninggal dunia. Pertolongan Pertama pada Orang TenggelamSeperti yang sudah disinggung sebelumnya, tenggelam adalah situasi yang sangat berbahaya. Oleh sebab itu, korban tenggelam sebisa mungkin harus segera mendapat pertolongan. Apabila melihat ada orang tenggelam di dekat Anda, lakukan sejumlah langkah pertolongan pertama pada orang tenggelam. Apa saja langkah-langkah pertolongan pertama pada korban tenggelam? 1. Mencari BantuanHal pertama yang harus Anda lakukan saat melihat orang tenggelam adalah mencari bantuan. Jika situasi ini terjadi di fasilitas umum seperti kolam renang atau pantai, maka biasanya akan ada petugas penyelamat (lifeguard). Nah, kepada petugas inilah Anda meminta bantuan. Apabila ini terjadi di tempat yang minim atau tidak ada pengawasan sama sekali, maka Anda bisa mencoba untuk menolong korban seorang diri atau bersama orang lain yang ada di sekitar. Akan tetapi, sebaiknya ini dilakukan apabila Anda memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni, terlebih jika penyelamatan mengharuskan Anda untuk berenang atau menyelam guna meraih korban. Gunakan alat-alat yang ada di sekitar seperti pelampung, tongkat, atau tali guna menarik korban keluar dari dalam air. Lakukan secara cepat namun juga tetap penuh kehati-hatian. Diperlukan adanya kerjasama yang baik pula dengan penyelamat lain agar cara ini berhasil. Sementara jika keadaan tidak memungkinkan, Anda bisa meminta bantuan melalui nomor-nomor darurat berikut ini:
2. Memeriksa Tubuh KorbanSetelah korban berhasil diangkat ke daratan, langkah pertolongan pertama selanjutnya adalah memeriksa tubuh korban. Ini juga termasuk pemeriksaan fungsi-fungsi vital dari korban tersebut. Pertama-tama, tempatkan korban di bidang yang datar dalam keadaan telentang. Kemudian, tutupi tubuh korban dengan kain atau baju kering. Ini bertujuan untuk menghangatkan tubuh korban yang kedinginan. Setelah itu, coba cari tahu apakah ada hembusan napas dari hidung atau mulut korban, pun perhatikan dadanya apakah bergerak naik turun atau tidak. Manakala tidak ada hembusan napas dan dada tidak bergerak naik turun, periksa nadi korban selama kurang lebih 10 detik. Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan napas buatan. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
3. Lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru/Cardiac Pulmonary Rescutiation (CPR)Seperti yang tadi sudah dijelaskan, sangat mungkin bagi Anda untuk tidak dapat merasakan tanda-tanda korban bernapas. Jika ini yang terjadi, maka bentuk pertolongan pertama pada orang tenggelam yang bisa dilakukan adalah RJP. Tindakan RJP atau resusitasi jantung paru-paru dilakukan untuk membuka jalur pernapasan yang mengalami penyempitan atau bahkan tertutup total. RJP memang merupakan prosedur pertolongan pertama umum pada seseorang yang mengalami henti napas. Langkah-langkah melakukan RJP adalah sebagai berikut: 4. Segera Bawa Korban ke Fasilitas KesehatanApabila korban berhasil disadarkan kembali, bukan berarti hal ini sudah selesai. Faktanya, korban tenggelam bisa saja masih mengalami iritasi dan pembengkakan pada paru-parunya. Belum lagi cedera pada tubuh, hipotermia, dan sejumlah kondisi lainnya yang mungkin berbahaya. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan selanjutnya adalah dengan membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Pemeriksaan medis lebih lanjut diperlukan guna memastikan kondisi korban pasca mengalami insiden ini, apakah dibutuhkan penanganan lebih lanjut atau tidak. Referensi
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Belajar renang mungkin sulit atau seram bagi sebagian orang. Tapi jangan menyerah karena olahraga air ini baik untuk kesehatan otot dan jantung, maupun keselamatan Anda. 29 Apr 2020|Armita Rahardini Ditinjau olehdr. Karlina Lestari Belajar berenang bisa dilakukan dengan bantuan pelatih profesionalBelajar berenang bisa dilakukan oleh siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Untuk bisa menguasai kemampuan ini, tentu tidak bisa dilakukan dalam satu kali latihan. Anda bisa melakukan cara belajar berenang secara bertahap, dimulai dari membiasakan diri berada di dalam air. Selanjutnya, latihan bisa dilanjutkan dengan belajar mengambang, bernapas, hingga akhirnya mempraktikkan teknik macam-macam gaya berenang, mulai dari gaya dada, gaya bebas, hingga gaya punggung dan kupu-kupu.Belajar berenang tidak hanya baik untuk memperkuat jantung dan paru-paru. Menguasai olahraga ini juga akan membantu terhindar dari bahaya tenggelam atau siap saat harus melakukan penyelamatan kala kondisi darurat. Tips dan cara belajar berenang untuk pemulaBerikut ini cara belajar berenang yang bisa dicoba bagi para pemula.Membiasakan diri berada di dalam air adalah langkah pertama yang perlu dilakukan saat Anda belajar berenang. Caranya sederhana. Anda bisa memulainya dengan berdiri di kolam yang tidak terlalu dalam, yang jika Anda berdiri, kaki masih bisa menjejak dasar kolam dan kepala belum masuk ke air. Setelah itu, mulai masukkan wajah ke dalam air sambil masih dalam posisi berdiri. Tahan lima detik sambil menghembuskan napas di dalam air, lalu kembali angkat wajah dari air. Ini akan membuat Anda merasakan sensasi bernapas di dalam air dan perlahan membiasakan diri berada di dalam air.Untuk bisa berenang, Anda harus bisa mengambang di dalam air. Sebenarnya, tubuh kita secara otomatis akan bisa mengambang di atas air, namun kadang rasa takut membuat orang tidak berani benar-benar melepaskan pegangan atau jejakkan kakinya dari dasar kolam.Karena itu, ketika Anda belajar mengambang, mulailah di kolam yang dangkal agar jika ada reflek untuk berdiri setelah mencoba mengambang untuk pertama kali, kaki masih bisa menggapai dasar kolam. Belajar mengambang bisa dimulai dengan memposisikan tubuh seperti bintang laut dengan kaki dan lengan terbuka lebar. Cobalah untuk diam di posisi tersebut selama beberapa detik atau bahkan menit, dan rasakan tubuh bisa mengambang di permukaan air.Jika sudah terbiasa dengan posisi tersebut, selanjutnya Anda bisa mulai belajar cara mengambang yang baik saat berenang, yaitu:
Belajar berenang dan tantangannya bagi pemulaBagi banyak orang dewasa yang belum bisa berenang, mereka biasanya termasuk dalam salah satu kategori berikut:Anda mungkin pernah belajar renang, tapi tidak berhasil menguasai teknik renang yang tepat. Pada akhirnya, Anda jadi tidak pernah berenang karena malu berenang dengan teknik yang terlihat asal-asalan.Punya pengalaman buruk dalam air yang memicu trauma dan takut tenggelam juga bisa menjadi alasan seseorang menghindari berenang.Orang yang hingga dewasa belum ada kesempatan belajar renang bisa saja merasa sudah terlambat untuk belajar sekarang.Termasuk dalam kategori manapun Anda, yakinlah bahwa semua orang bisa berenang dan tidak ada kata terlambat untuk belajar. Yang jelas, Anda takkan pernah mampu menguasainya jika tidak pernah atau tidak mau mencobanya.Padahal, manfaat renang bukan hanya sekadar olahraga. Kegiatan fisik ini tergolong keterampilan penting untuk keselamatan.Orang yang bisa berenang dapat menghindari bahaya tenggelam ketika tercebur ke dalam air. Dengan berbekal kemampuan berenang, Anda juga dapat menikmati olahraga maupun aktivitas air lainnya.Baca JugaMengenal Tumpeng Gizi Seimbang untuk Pola Hidup SehatSeperti Apa Teknik Passing Bola Basket yang Benar?Manfaat Jumping jack yang Seringkali DilupakanPentingnya mencari bantuan pelatih renang profesionalHarus diakui bahwa teknik renang yang benar agak sulit dikuasai jika Anda juga tidak belajar renang dengan benar. Untuk itu, ada baiknya Anda belajar renang di bawah bimbingan pelatih yang bersertifikat.Carilah pelatih renang yang cocok dengan kriteria Anda. Banyaklah bertanya dan berkonsultasi sebelum Anda memutuskan untuk belajar berenang dengan pelatih tersebut.Pada pertemuan pertama, pelatih biasanya akan melakukan penilaian dengan melihat reaksi dan kemampuan Anda bertahan dalam air. Dengan ini, pelatih bisa menentukan program latihan yang sesuai.Pelatih renang profesional umumnya butuh sekitar 12 sesi latihan hingga seseorang benar-benar bisa berenang. Sebagian orang bisa cepat menguasai teknik renang, tapi ada pula yang butuh waktu lebih lama untuk bisa rileks dalam air dan mengoordinasikan gerak anggota badannya.Apabila Anda termasuk kelompok kedua, janganlah menyerah. Pada akhirnya, semua orang pasti bisa menguasai olahraga air ini jika belajar berenang dilakukan dengan benar.Bagi Anda mengalami trauma yang berhubungan dengan air, kolam renang, atau berenang, dan ingin mengakhirinya, segera konsultasikan ke psikolog maupun psikiater. Dengan ini, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.berenangolahragatips olahragaHealthline. https://www.healthline.com/health/exercise-fitness/how-to-swim#for-beginners Jenis olahraga peninggi badan antara lain latihan kekuatan, latihan fleksibilitas, latihan aerobik, dan posisi gantung. Olahraga ini dapat memperbaiki postur sehingga tubuh terlihat lebih tinggi. Otot bisep dan otot lengan bawah bekerja secara berlawanan. Berikut ini cara melatihnya untuk mendapatkan bisep dan trisep ideal. Jenis olahraga untuk saraf kejepit adalah latihan dengan gerakan sederhana dan santai. Tanpa gerakan berat, Anda bisa melakukannya di rumah. Dijawab Oleh dr. Farahdissa Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari |