Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit berbahaya dengan cara melakukan vaksinasi. Vaksin adalah bakteri yang telah dilemahkan dan dimasukan ke dalam tubuh manusia.Tujuan imunisasi adalah membentuk kekebalan demi mencegah penyakit pada diri sendiri dan orang lain sehingga kejadian penyakit menular menurun dan bahkan dapat menghilang dari muka bumi. Show Kekebalan dapat disalurkan oleh ibu ke bayi yang dikandung tetapi tidak berlangsung lama, maka kekebalan harus dibentuk melalui pemberian imunisasi pada bayi. Saat yang tepat untuk memberikan imunisasi adalah sebelum anak terpapar penyakit berbahaya. Agar imunisasi efektif, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah membuat jadwal imunisasi sejak bayi lahir. Jika mengikuti jadwal tersebut dengan disiplin, anak mama dapat dipastikan hidup lebih sehat daripada tanpa imunisasi. 1. Menaati jadwal imunisasiBeberapa jenis vaksin ada yang cukup diberikan sekali saja tetapi juga ada yang perlu diulang. Tujuan pengulangan ini adalah agar tubuh terus mendapatkan perlindungan optimal. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menaati jadwal imunisasi bayi. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2017, berikut adalah jadwal imunisasi anak usia 0-6 bulan:
Vaksin yang diberikan: BCG, HB-0, Polio-0.Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu. Vaksin Hepatitis B diberikan saat bayi baru lahir. Paling baik diberikan sebelum waktu 12 jam setelah lahir. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke anak saat proses kelahiran. Selain Hepatitis B, vaksin Polio juga diberikan kepada bayi saat lahir. Vaksin ini untuk mencegah lumpuh layu. Vaksin Polio diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan.
Vaksin yang diberikan: DPT/HB/Hib-1, Polio-1.Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.
Vaksin yang diberikan di usia 3 bulan adalah DPT/HB/Hib-2, Polio-2
Vaksin yang diberikan adalah DPT/HB/Hib-3, Polio-3EDITORS' PICKS
2. Vaksinasi tambahan yang bisa diberikan kepada bayiSelain vaksin yang disebutkan di atas, vaksin rotavirus juga dianjurkan diberikan kepada bayi. Vaksin ini melindungi bayi dari penyakit radang lambung dan usus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu. Pemberian vaksin sesuai jadwal, tidak hanya bermanfaat bagi bayi Mama tetapi juga buat orang di lingkungan sekitar. Konsultasikan juga dengan dokter mengenai jadwal dan jenis vaksin yang harus diberikan kepada bayi Mama. Baca juga:Bayi Mama Rewel Setelah Imunisasi? Berikut 6 Tips untuk Mengatasinya
Memiliki keluarga sehat adalah impian semua keluarga, terutama kesehatan bagi Sang buah hati. Dan imunisasi adalah cara yang terbukti ampuh dalam mencegah penyakit menular. Dengan melakukan imunisasi pada anak, kita dapat melindungi Sang buah hati karena bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit tertentu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0-18 tahun. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasarkan hasil perkembangan penelitian imunisasi secara global. Pengertian Vaksin dan Jenis Imunisasi AnakVaksin berisikan kuman yang dimatikan atau dilemahkan hingga tidak dapat membuat tubuh sakit. Vaksin merangsang sistem kekebalan pada tubuh untuk menghasilkan antibodi. Sehingga tubuh akan kebal terhadap suatu penyakit tanpa harus tertular penyakit tersebut terlebih dahulu. Tidak seperti obat yang berfungsi untuk menyembuh, vaksin adalah cara untuk mencegahnya. Indonesia memiliki konsep imunisasi rutin lengkap yang dibagi menjadi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Pelaksanaan imunisasi ini dibagi berdasarkan usia anak. Imunisasi dasar pada anak adalah langkah pencegahan utama dan imunisasi lanjutan berfungsi untuk menjaga imunitas agar tetap optimal seiring bertambahnya usia. Tujuan ImunisasiKetika anak sudah mendapatkan imunisasi, tubuh akan lebih mampu menghadapi dan mengalahkan infeksi penyakit. Dan saat sejumlah orang dalam suatu kelompok telah kebal terhadap penyakit, akan semakin sulit bagi penyakit itu untuk menyebar dan menular kepada orang yang belum diimunisasi. Hal ini yang disebut sebagai herd immunity atau kekebalan kelompok. Jadwal Imunisasi AnakMengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut jadwal imunisasi dasar lengkap untuk anak usia 0-18 tahun: Sumber: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020 Keterangan:
Manfaat ImunisasiUntuk lebih memahami betapa pentingnya untuk memenuhi jadwal imunisasi dasar anak, berikut ini manfaat dari masing-masing vaksin yang dianjurkan untuk diberikan kepada Anak:
Dampak Jika Tidak ImunisasiAnak yang tidak diimunisasi memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Ini karena tubuh tidak memiliki sistem pertahanan khusus yang dapat melindungi tubuh dari penyakit-penyakit berbahaya tertentu, sehingga kuman akan semakin mudah berkembang biak dan menginfeksi tubuh anak. |