Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

27 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Pengertian Dan Fungsi Beton Prategang – Selama ini beton prategang banyak digunakan di berbagai proyek konstruksi. Alasannya tak lain karena beton prategang mempunyai ketahanan yang cukup baik terhadap korosi. Selain itu, beton prategang juga memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis material yang lainnya.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Jika Anda ingin menggunakan beton prategang untuk kebutuhan konstruksi, maka Anda bisa simak pembahasan ini. Pada kesempatan kali ini kami akan berbagai info secara lengkap mengenai beton prategang mulai dari pengertian, fungsi sampai dengan metode pelaksanannya. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Pengertian Beton Prategang

Ada banyak sekali definisi beton prategang menurut para ahli dan organisasi, yaitu:

Pengertian beton prategang adalah beton bertulang yang sudah ditimbulkan dari tegangan-tegangan intern yang memiliki nilai dan pembagian sedimikian rupa hingga tegangan yang diakibatkan oleh beton bisa dinetralkan sampai bisa mencapai suatu saraf yang diinginkan.

Beton prategang merupakan beton bertulang yang sudah mendapat tegangan tekan dalam untuk dapat mengurangi tegangan tarik potensial dalam akibat beban kerja.

Beton prategang adalah beton yang sudah mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga mampu mengimbangi hingga mencapai batas tertentu tegangan yang terjadi karena beban eksternal.

Baca juga: Metode Pelaksanaan Beton Pracetak

Fungsi Beton Prategang

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Beton prategang memiliki banyak fungsi pada konstruksi bangunan, diantaranya:

Penyebab dibuatnya beton prategang memang dikarenakan adanya keretakan akibat beton yang tidak mampu menahan tekanan tarik. Beton prategang pun hadir untuk mengatasi segala macam keretakan yang ada pada beton ataupun bangunan secara menyeluruh.

Keretakan ini tentunya akan memberikan dampak yang bahaya jika tidak segera ditangani, terlebih jika beton tersebut merupakan bagian penting pada pondasi bangunan atau jembatan.

Fungsi beton prategang yang selanjutnya yaitu mampu mencegah terjadi kerusakan, korosi, ataupun pengikisan yang biasa terjadi pada beton. Dengan adanya beton prategang, maka kerusakan bisa dihindari meskipun beton tersebut diaplikasikan pada lingkungan yang sangat rentan korosi sekalipun.

Beton prategang memang mampu menghasilkan beton yang lebih kuat, baik itu dari segi ketahanan terhadap beban berat ataupun tekanan tarik. Inilah yang membuat beton cocok untuk digunakan dalam proyek konstruksi, khususnya pada konstruksi infrastruktuk yang selalu membutuhkan beton berkualitas. Beton prategang bisa digunakan di konstruksi besar seperti pembangunan gedung, jembatan, dan lainnya.

Beton prategang juga mampu menghasilkan beton bentuk yang terlihat ramping dan rapi, sehingga mempunyai nilai yang lebih dari segi keindahan. Bentuknya yang ramping dan rapi membuat beton lebih mudah untuk diaplikasikan di berbagai bagian konstruksi yang dibutuhkan.

Metode Pelaksanaan Aplikasi Beton Prategang

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi beton prategang, kami akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja beton prategang.  Cara kerja yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian tekanan tegangan internal pada beton, yang dimana tegangan tersebut dapat mengurangi dan bahkan mampu menghilangkan gaya tarikan.

Ada dua metode pelaksanaan kerja yang biasa digunakan dalam pengaplikasian beton prategang, yaitu:

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Metode Beton Pra Tarik

Metode ini juga biasa disebut sebagai metode pra tarik, pemberian tegangan baru akan dilakukan saat beton masih belum dicor dan mengeras. Gaya konsentris yang dimiliki oleh tegangan akan dipertahankan sampai beton benar-benar bisa mengeras.

Untuk proses pembuatannya biasa dilakukan dengan menggunakan kabel tendon yang diikat pada dua buah angkur, yakni angkur hidup dan angkur mati. Sedangkan metode kerjanya yaitu angkur hidup yang sudah ditanam pada beton akan ditarik secara langsung menggunakan dongkrak. Tujuannya tak lain supaya kabel tendon yang ada didalamnya bisa semakin panjang.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Metode Beton Pasca Tarik

Metode ini juga biasa disebut sebagai metode pasca tarik, yang dimana pemberian tegangan beton akan dilakukan jika beton sudah mengeras. Beton prategang pasca tarik ini biasa diaplikasikan pada konstruksi jembatan bentang menengah sampai bentang panjang.

Dalam metode ini, tidak perlu menggunakan kabel tendon yang sudah diikat pada angkur hidup ataupun angkur mati. Namun proses pembuatannya cukup mudah, beton dibiarkan mengeras sampai bisa mencukup umur beton tersebut. Lalu dongkrak untuk dipasang pada angkur dan kabel tendon ditarik sampai bisa mencapai tegangan yang diinginkan.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Prinsip Pasca Tarik

Berikut ini adalah prinsip dari pasca tarik (post-tensioned) secara singkat:

Tahap 1: Siapkan bekisting (formwork) yang sudah dilengkapi dengan lubang untuk kabel tendon (tendon duct) yang dipasang secara melengkung sesuai dengan bidang momen balok dan kemudian beton dicor (gambar A).

Tahap 2: Jika beton sudah di cor dan mampu memikul berat sendiri, tendon atau kabel prategngan bisa dimasukkan pada lubang tendon (tendon duct), kemudian tarik untuk bisa mendapatkan gaya prategang.  Metode pemberian gaya prategang dilakukan dengan cara mengikat salah satu angker, lalu bagian ujung angker yang lainnya ditarik (ditarik dari satu sisi). Namun bisa juga ditarik di kedua sisinya dan diangker secara bersamaan. Selanjutnya bisa langsung dilakukan grouting seperti pada lubang angker sebelumnya (gambar B).

Tahap 3: Jika sudah diangkur maka balok beton akan menjadi gaya tertekan sehingga gaya konstris berhasil ditransfer ke beton. Tendon yang dipasang secara melengkung akan membuat gaya konsentris tendon menghasilkan beban merata ke balok dengan arah ke atas, sehingga bentuk balok akan melengkung keatas (gambar C).

Beton pratekan adalah suatu beton yang diberikan tegangan tekan internal melalui proses sedemikian rupa. Kami sudah pernah menjelaskan prosesnya secara detail di artikel sebelumnya. Tujuan pemberian tegangan tekan internal tersebut yaitu mengurangi tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas/level tertentu. Keunggulan utama dari beton pratekan tadi ialah sanggup menahan momen yang lebih besar dibandingkan struktur beton konvensional kendati menggunakan penampang yang cukup kecil. Itulah mengapa, beton pratekan kini semakin digemari.

Beton sendiri merupakan material yang terbuat dari semen, pasir, dan kerikil yang dicampur air sehingga membentuk pasta yang bersifat homogen. Kadang-kadang ditambahkan pula bahan aditif yang memiliki fungsi tertentu ke dalam adukan beton tersebut. Beton mempunyai sifat yang baik yaitu kapasitas tekan yang tinggi. Namun di sisi yang lain, beton juga memiliki sifat buruk yaitu lemah pada beban tarik. Beton pratekan ini pada dasarnya memanfaatkan kelebihan baja yang kuat terhadap beban tarik supaya beton tersebut juga sanggup mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap beban tarik.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

PENGERTIAN

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Beton pratekan merupakan beton yang sudah diberi tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja. Tegangan-tegangan internal dengan besar dan distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa ke beton ini sehingga tegangan-tegangan yang ditimbulkan oleh beban luar pun akan dilawan hingga mencapai suatu tingkat yang diinginkan. Definisi pratekan tersebut mencakup tambahan gaya tekan pada struktur beton untuk mengurangi dan atau menghilangkan gaya tarik internal sehingga potensi retak pada beton pun dapat ditiadakan.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Pratekan pada beton pratekan ini dihasilkan dengan menarik baja tulangan sedemikian rupa. Gaya tekan muncul akibat reaksi baja tulangan yang ditarik. Hal ini membuat elemen beton pratekan menjadi lebih kuat dan kokoh, serta menghilangkan lendutan secara signifikan. Jenis beton yang diaplikasikan dalam pembuatan beton pratekan yaitu beton yang bernilai f’ c minimal K-300, tingkat modulus elastisitas yang tinggi, dan mengalami rangkat ultimit yang lebih kecil. Kekuatan tekan yang tinggi ini dibutuhkan untuk menahan tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, dan mencegah terjadinya masalah keretakan pada beton itu sendiri.

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Menimbang dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh beton pratekan ini, para pengembang pun lantas banyak memanfaatkannya untuk membangun berbagai jenis bangunan. Adapun aplikasi beton pratekan biasanya banyak dipakai untuk bangunan-bangunan di bawah ini!

Struktur Gable Frame

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Di Indonesia khususnya, pembangunan struktur gable frame biasanya direncanakan menggunakan baja sebagai profil WF. Penggunaan struktur baja ini membutuhkan biaya pemeliharaan khusus supaya tidak cepat mengalami kerusakan akibat korosi. Tapi sayangnya harga baja semakin mahal sehingga membuat biaya pembangunan gable frame memakai struktur baja pun meningkat. Kondisi ini lantas mendorong pengembang untuk mencari alternatifnya tanpa mengurangi mutu bangunan. Sehingga dipilihlah beton pratekan ini untuk menggantikannya. Beton pratekan memerlukan biaya yang lebih murah tanpa biaya perawatan yang besar seperti halnya pada struktur baja. Satu-satunya kekurangan beton pratekan yaitu bobotnya yang lebih besar daripa struktur baja untuk menahan momen yang sama.

Jembatan Beton Pratekan

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Jembatan beton pratekan atau PSC bridge (Pre-Stressed Concrete) adalah jembatan yang memanfaatkan beton pratekan sebagai konstruksi utamanya. Jembatan ini memakai beton yang diisi dengan kabel baja untuk memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton akibat sifat beton yang tidak kuat menahan beban tarik. Beton pratekan merupakan solusi jitu untuk mengatasi tegangan tarik yang muncul pada struktur dengan bentang yang besar. Jembatan yang dibangun dengan konstruksi beton pratekan sudah sering digunakan di seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari kelebihan konstruksi ini. Di antaranya konstruksi tersebut sangat efektif untuk bentang panjang serta momen yang terjadi relatif berkurang akibat gaya pratekan yang muncul serta bisa dibangun secara segmental.

Tiang Pancang Beton Pratekan

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Tiang Pancang Beton Pratekan (Precast Prestressed Concrete Pile) ialah tiang pancang yang terbuat dari beton pratekan yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya pratekannya. Pemakaian konstruksi ini memiliki sejumlah keuntungan yang meliputi kapasitas beban pondasi yang dipikul tinggi, tiang pancang lebih tahan terhadap karat, kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi. Akan tetapi konstruksi ini juga memiliki kekurangan seperti pondasi tiang pancang sulit ditangani, biaya permulaan dari pembuatannya relatif tinggi, dan pergeserannya cukup banyak.

Bangunan Gedung Bertingkat

Bangunan yang menggunakan Beton Prategang

Kebanyakan bangunan gedung bertingkat di Indonesia menggunakan baja untuk membuat balok serta kolom. Beberapa gedung ada pula yang memakai baja komposit atau baja pratekan. Gedung bertingkat mempunyai bentang yang cukup panjang dengan tinggi bangunan yang lebih tinggi daripada bangunan pada umumnya. Di sinilah material baja pratekan ini berperan penting sebagai bahan material alternatif untuk menyusun konstruksi gedung bertingkat tersebut. Dengan digunakannya beton pratekan ini, maka konstruksi gedung bertingkat dan pencakar langit bisa dibuat dengan struktur yang kokoh.