Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

KOMPAS.com - Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia.

Pengertian bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaarkan secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri maupun jamur secara langsung. 

Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan proses fermentasi (proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke dalam bioteknologi konvensional. 

Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.

Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional  yang paling sering kita jumpai di sekitar kita adalah tapai. Tapai ini dapat di buat dari berbagai bahan sumber karbohidrat seperti singkong, ketan, sukun dan lain lain.

Baca juga: Interferon Bioteknologi: Pengertian dan Fungsi

Pembuatannya bahannya harus dikukus atau direbus terlebih dahulu setelah itu didinginkan.

Pemberian ragi juga harus dalam kondisi bahan sudah dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi secara merata.

Ragi yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae, yang sengaja ditumbuhkan pada singkong atau ketan sebagai substratnya. 

Pemeraman singkong atau ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang anaerob (tanpa oksigen), gelap serta hangat. Sehingga hasil fermentasi tersebut adalah produk tapai yang banyak dijual di pasar.

Rasa pahit pada tapai singkong yang telah didiamkan pada suhu ruang merupakan hasil dari pembentukan alkohol oleh jamur Saccharomyces.

Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitar kita yang memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape, tempe, roti, dan keju adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering kita makan.

Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional.

Baca juga: Bahaya Produk Bioteknologi

Contoh produk bioteknologi konvesional

Apakah kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan beberapa produk bioteknologi konvensional:

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Lihat Foto

Dok. Pexels/cottonbro

Ilustrasi tempe yang terbuat dari kedelai

Tempe

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.

Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh manusia.

Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan dengan teknik fermentasi.

Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.

Baca juga: Bioteknologi: Jenis, Contoh, dan Penerapannya

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/KARPENKOV DENIS

Ilustrasi kecap untuk beragam masakan.

Kecap

Jamur Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap. Jamur ini ditumbuhkan dalam kulit gandum terlebih dahulu.

Selanjutnya, jamur bersama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka dihasilkan kecap

Oncom

Pernahkah kamu makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau bungkil kacang dengan bantuan jamur Neurospora Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau orange yang merupakan pewarna alami.

Tauco

Terbuat dari kacang kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun merupakan produk hasil fermentasi.

Yoghurt

Yoghurt terbuat dari susu. Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus.

Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hal tersebutlah yang menjadikan yogurt terasa asam dan kental.

Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Lihat Foto

PIXABAY/ Anna Lebed

Ilustrasi keju parmesan.

Keju

Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi.

Proses pengentalan ini dilkukan dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih).

Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Kemudian dadih mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang kita kenal dengan keju.

Mentega

Mentega terbuat dari susu dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman pada susu.

Krim susu terpisah menjadi bagian lemak yang padat, dan bagian yang cair dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk dan dipadatkan untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

Baca juga: Bioteknologi: Arti, Sejarah dan Perkembangan

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Lihat Foto

Dok. PT ANJ/ Sagu Sapapua

Ilustrasi roti tawar sagu.

Roti

Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol sehingga adonan mengembang.

Dalam proses ini, roti tidak memecah tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat dipanggang, uap CO2 hasil fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi ringan

Nata de coco

Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum.

Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa kenyal berwarna putih yang terbentuk dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat hidup bakteri Acetobacter xylinum.

Minuman Alkohol

Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir. Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus orizae.

Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase.

Baca juga: 7 Ciri Biologi sebagai Ilmu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Gramedia Literasi – Bioteknologi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Simak lebih lengkapnya penjelasan mengenai Bioteknologi berikut ini, Grameds:

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Dengan munculnya ilmu pengetahuan dan peningkatan alat-alat biologis, teknik dikembangkan untuk peningkatan standar hidup manusia. Salah satu teknik yang terpenting adalah bioteknologi.

Bioteknologi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.

Bioteknologi telah digunakan selama lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk yang diinginkan dengan menggunakan mikroorganisme, seperti roti, keju bir, dan lain-lain. Hingga saat ini, pemanfaatan bioteknologi sudah merambah ke hampir berbagai aspek kehidupan yang secara lengkap dijelaskan pada buku Bioteknologi.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Di bidang medis, penerapan cabang ilmu ini pada masa lalu dibuktikan dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.

Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.

Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.

Penerapannya pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Namun demikian, kemajuan di bidang bioteknologi ini tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari berbagai golongan.

Sejarah Bioteknologi

Bioteknologi sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia. Berikut ini sejarah perkembangan Bioteknologi dari masa ke masa, Grameds:

  • 8000 SM: Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
  • 6000 SM: Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan bantuan ragi. 4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat.
  • 1500: Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
  • 1665: Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.
  • 1800: Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan.
  • 1880: Mikroorganisme ditemukan.
  • 1856: Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
  • 1865: Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya.
  • 1919: Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.
  • 1970: Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.
  • 1975: Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.
  • 1978: Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.
  • 1980: Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia).
  • 1992: FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat “flavor saver” (Flavr Savr).
  • 2003: Perampungan Human Genome Project

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional ruang lingkupnya sangat terbatas pada peran mikroorganisme dengan menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil. Dalam proses pembuatannya pun seringkali menggunakan peralatan sederhana. Pembahasan mengenai peran mikroorganisme dalam bioteknologi juga bisa dibaca pada buku Bioteknologi Pemanfaatan Mikroorganisme.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Contoh Bioteknologi Konvensional

  1. pembuatan tempe,
  2. tape,
  3. roti,
  4. keju,
  5. yoghurt,
  6. kecap.

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang lebih jauh melibatkan rekayasa genetika sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Temukan pula berbagai praktikum yang berkaitan dengan prinsip dasar bioteknologi sederhana dan modern melalui buku Penuntun Praktikum Bioteknologi.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Contoh Bioteknologi Modern

  1. Profil DNA.
  2. Kloning DNA.
  3. Analisis genom.
  4. Transgenesis.
  5. Xenotransplantasi.
  6. Sel punca dan rekayasa jaringan.
  7. Bayi tabung
  8. Antibiotik
  9. Vaksin

Pemanfaatan Teknologi Bioteknologi

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Biotechnology is So Fun: Pengayaan Kegiatan Bioteknologi Sederhana

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Teknologi Bioteknologi memungkinkan solusi penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.

Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan “lahirnya organisme baru” produk bioteknologi dengan sifat – sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:

  • Jagung tahan hama serangga Kapas resisten hama serangga
  • Pepaya resisten virus
  • Enzim pemacu produksi susu pada sapi
  • Padi mengandung vitamin A
  • Pisang mengandung vaksin hepatitis

Contoh produk bioteknologi konvensional, misalnya di bidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. di bidang medis, antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktoroleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Jenis Bioteknologi

Bioteknologi telah digunakan selama lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk yang diinginkan dengan menggunakan mikroorganisme, seperti roti, keju bir, dan lain-lain. Di bidang medis, penerapan cabang ilmu ini pada masa lalu dibuktikan dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.

Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Secara garis besar, cabang ilmu ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu konvensional dan modern. Seperti namanya, bioteknologi konvensional masih menggunakan proses dan peralatan yang sederhana. Biasanya, jenis konvensional memanfaatkan mikroorganisme, contohnya pada proses fermentasi. Contoh-contoh produk bioteknologi ini dapat dilihat pada contoh berikut.

Tempe Bahan: Kedelai Mikroorganisme: Rhizopus oligosporus Kecap Bahan: Kedelai Mikroorganisme: Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii Tauco Bahan: Kedelai Mikroorganisme: Aspergilus oryzae Yoghurt Bahan: susu Mikroorganisme: Streptococcus, thermophilus, Lactobacillus bulgaricus Keju Bahan: Susu Mikroorganisme: Lactobacillus lactis, Lactobaccilus vulgaris Mentega Bahan: Susu Mikroorganisme: Streptococcus lactis Nata de coco Bahan: Sari kelapa Mikroorganisme: Acetobacter xylinum Sementara itu, bioteknologi modern telah menggunakan proses dan peralatan yang jauh lebih canggih. Biasanya, bioteknologi modern melibatkan rekayasa genetik atau manipulasi materi genetik.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Jenis bioteknologi ini mampu menciptakan tumbuhan dan hewan transgenik. Selain itu, bioteknologi modern dapat dilakukan untuk pengembangan gen, uji bayi tabung, mengembangkan vaksin DNA, hingga memperbaiki gen yang cacat. Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya:

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Penuntun Praktikum Bioteknologi

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)

Bioteknologi Merah (Red Biotechnology) merupakan Cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan.

Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal. Pembahasan lebih lanjut juga bisa ditemukan melalui buku Bioteknologi Farmasi dibawah ini.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Sejak bioteknologi merah memiliki keduanya penelitian murni serta aplikasi medis praktis, sering didasarkan atas produksi laboratorium bahan biologis dasar. Protein, ekspresi gen, dan antibodi yang dipelajari sebagai vektor yang dapat digunakan untuk membuat sel-sel rekayasa genetik atau seluruh organisme, seperti ragi atau bakteri, yang dapat direkayasa untuk menghasilkan obat dan insulin untuk mengobati pasien diabetes. Protein juga telah diubah untuk mendorong produksi enzim dalam sel hamster yang dapat digunakan dalam mengobati penyakit jantung manusia.

Semakin, pengembangan obat tersebut, seperti di bidang pengobatan kanker, sangat beracun dalam dosis berukuran normal dan harus diberikan dalam ukuran kecil, jumlah hati-hati dikendalikan untuk menjadi perawatan medis yang efektif. Hal ini membuat bidang penelitian nanoteknologi untuk pengiriman obat merupakan aspek penting dari bioteknologi merah juga. Bidang bioteknologi merah melibatkan menciptakan bentuk-bentuk baru obat atau perawatan selular untuk penyakit usia tua seperti tuberkulosis dan strain yang resisten terhadap malaria atau virus yang tidak merespon terhadap antibiotik tradisional.

Ini adalah bidang termasuk penelitian yang melibatkan ilmu dasar menjadi proses biologis, metode diagnostik untuk mendeteksi penyakit, dan perawatan baik dalam bentuk konvensional, seperti kedokteran, atau bentuk canggih, seperti manipulasi genetik. bioteknologi Merah menggunakan pendekatan ini berjenjang untuk mencoba untuk mengatasi beberapa penyakit yang paling luas umat manusia, dari hepatitis dan AIDS untuk menekan strain resisten dari virus influenza.

Pembahasan lebih mendalam mulai dari proses kematian sel, sarcopenia, atropi otot, dan masih banyak lagi juga bisa ditemukan pada buku Bioteknologi Penuaan, Peran Pangan dalam Peremajaan Kulit.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi Penuaan, Peran Pangan dalam Peremajaan Kulit

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi Putih atau Abu-Abu

Bioteknologi Putih/Abu-Abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir atau ragi, enzim-enzim dan organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri.

Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir. Bioremediasi merupakan cara memulihkan kondisi lingkungan yang semula tercemar sehingga mencapai suatu acuan tertentu secara biologi yang dapat digabungkan secara fisik dan kimia, tanpa menimbulkan kerusakan dan mengurangi limbah secara permanen. Proses bioremediasi tanah yang terkontaminasi berdasarkan lokasi pengolahannya, dapat dilakukan secara In-situ (pengolahan di tempat tanah tercemar berada) dan Ex-situ (pengolahan ditempat lain). Beberapa teknologi yang digunakan dalam bioremedasi, yaitu :

  • Biostimulasi : penggunaan nutrien (seperti fosfor dan nitrogen) untuk memicu mikroba melakukan biodegradasi yang terdapat secara alami.
  • Bioaugmentasi : peningkatan biodegradasi melal ui penambahan mikroba atau enzim pada lingkungan tercemar.
  • Biofilter : memisahkan gas organik dengan melewatkan udara melalui suatu carrier yang dapat berupa kompos atau tanah, mengandung mikroba untuk mendegradasi bahan yang dilewatkan.
  • Boreaktor : penangan terhadap bahan pencemar dalam tangki besar yang berisi mikroba atau enzim.
  • Bioslurry : pengolahan tanah yang tercemar hidrokarbon dengan menggunakan bakteri. Proses ini dilakukan pada kolam yang berfungsi sebagai bioreaktor.
  • Bioventing : dilakukan dengan menyemburkan oksigen melalui tanah untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba, digunakan pada tanah yang tercemar minyak bumi.
  • Composting : teknik ini dilakukan dengan mencampur bahan yang tercemar dengan kompos, lalu diinkubasi pada suhu yang reatif tinggi.
  • Landfarming : metode ini mengandalkan biodegradasi dengan menggunakan tanah sebagai sumber inokulum mikroba. Penggunaan teknik ini untuk mendorong pertumbuhan mikroba dengan cara tanah tercemar disebarkan di lahan terbuka, digunakan untuk membersihkan sejumlah besar tumpahan minyak dalam tanah.

Bioteknologi Hijau

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi In Vitro Lili

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi hijau mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.

Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen). Sementara itu, dibidang pertenakan binatang-binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Tujuan inseminasi buatan pada hewan ternak adalah Memperbaiki mutu genetik ternak, Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya, Mengoptimalkan penggunaaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lama dan Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, Mencegah penularan atau penyebaran penyakit kelamin.

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bioteknologi Biru

Bioteknologi Biru atau blue biotechnology disebut juga bioteknologi akuatik atau perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura).

Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.Rekayasa Genetika Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi.

Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada makhluk hidup melalui transfer gen dai suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetikan secara umum meliputi Isolasi gen, Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik, Mentransfer gen tersebut ke organisme baru dan Membentuk produk organisme transgenik Prosedur pembentukan organisme transgenik ada 4, yaitu Melalui proses introduksi gen Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:

  • Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik
  • Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
  • Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang di transformasikan
  • Uji coba kultur tersebut di lapangan. Melalui proses mutasigenesis Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut. Contoh nya semula tanman yang sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. · Human Genome Project Human Genome Project adalah usaha internasional untuk mengindentifikasi semua gen yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24. Proyek ini memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik manusia. · Aplikasi di bidang medis Aspek dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh lintah digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah, hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang sudah terjangkit penyakit.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Bioteknologi

Kategori Ilmu Biologi

  • Buku Biologi Best Seller
  • Latihan Soal SBMPTN Saintek dan Soshum
  • Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA
  • Materi & Soal Biologi SMA Kelas 10
  • Materi & Soal Biologi SMA Kelas 11
  • Materi & Soal Biologi SMA Kelas 12

Materi Biologi Kelas 12

  • Vegetatif dan Generatif
  • Cara Hewan Berkembang Biak
  • Penyerbukan
  • Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
  • Sifat Enzim
  • Metabolisme Tubuh Manusia
  • Membran Sel
  • Pembelahan Sel
  • Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
  • Pewarisan Sifat Genetika
  • Genetik
  • Hereditas
  • Mutasi
  • Evolusi
  • Bioteknologi



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional
Bahan makanan berikut ini dibuat dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional