Ingin membuat resensi buku? Tapi bingung mau mulai dari mana? Show
Kalau begitu, kamu sedang membaca artikel yang tepat. Di sini, kamu bisa mempelajari berbagai macam hal tentang resensi buku yang meliputi: Langsung saja, berikut pembahasannya. Apa itu Resensi?Menurut KBBI, resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau juga bisa disebut sebagai ulasan buku. Resensi juga bisa diartikan sebagai sebuah tulisan atau ulasan yang mendeskripsikan sebuah hasil karya baik berupa buku, novel, dan lain-lain secara objektif dan kritis. Penulisan resensi bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang mendalam kepada para pembaca tentang apa yang ada dalam sebuah karya. Unsur-Unsur ResensiSebuah resensi memiliki beberapa unsur, yaitu: 1. JudulSebuah resensi juga memerlukan sebuah judul. Judul resensi harus sesuai atau selaras dengan keseluruhan isi resensi. Mau resensi buku ataupun novel, judul resensi harus dibuat semenarik mungkin dan menjiwai seluruh tulisan. 2. Data BukuData buku yang harus ada dalam sebuah resensi antara lain adalah sebagai berikut:
3. PembukaanPembukaan dalam sebuah resensi dapat memuat beberapa hal seperti berikut ini:
4. Tubuh/IsiSedangkan tubuh atau isi dalam resensi biasanya memuat beberapa hal berikut ini:
5. PenutupBagian terakhir dari resensi yang menjelaskan tentang kesimpulan dari ulasan. Misalnya seperti buku tersebut penting untuk siapa dan mengapa. Contoh Resensi Buku dan NovelAgar lebih paham, simaklah beberapa contoh resensi buku dan novel yang ada di bawah ini! 1. Resensi Buku “Metode Penelitian Survei”Lihat PDF 2. Resensi Buku “Things Your English Book Don’t Tell You”Lihat PDF 3. Resensi Novel “Harry Potter and The Half-Blood Prince”Lihat PDF 4. Resensi Novel “Saiful is Me: Berpikir Merdeka”Lihat PDF Baca Juga: Contoh Cerpen dan Unsur Intrinsiknya Cara Menulis Resensi BukuSecara garis besar, terdapat 5 langkah utama dalam menulis sebuah resensi buku yaitu: 1. PersiapanLangkah pertama yang harus dilakukan dalam meresensi buku tentunya adalah memilih buku yang akan diulas. Jika temanya bebas, pilihlah buku yang sesuai dengan keahlian dan minat kamu sebagai penulis resensi. Selain itu, pilih juga buku dengan terbitan terbaru serta pastikan buku tersebut belum pernah diresensi oleh orang lain. Setelah memilih buku, catat data buku seperti yang dijelaskan pada unsur-unsur resensi di atas. 2. MembacaBerikutnya, baca dengan cermat buku yang sudah kamu pilih sebelumnya. Perhatikan informasi-informasi yang ada dalam buku, baik yang tersurat maupun tersirat. Kenali juga siapa penulis atau pengarang dari buku tersebut, mulai dari nama, latar belakang, hingga tujuan ia menulis buku tersebut. Beberapa pertanyaan yang bisa kamu gunakan untuk memahami isi buku secara mendalam adalah:
3. MenganalisisLangkah selanjutnya setelah membaca adalah menganalisis buku tersebut. Dalam menganalisis, ada 3 hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu isi, penyajian, dan bahasa. Isi BukuUntuk dapat mengkritisi isi dari buku yang ingin kamu ulas, kamu bisa menanyakan beberapa pertanyaan yang bisa mendukung analisis kamu, misalnya:
PenyajianSedangkan untuk penyajiannya, beberapa pertanyaan yang bisa kamu gunakan sebagai bahan antara lain adalah:
Bahasa yang digunakanPenggunaan bahasa juga salah satu hal penting yang harus dianalisis dalam proses meresensi buku. Perhatikan apakah isi buku sudah menggunakan kaidah bahasa yang baik, seperti penggunaan kata baku, kalimat efektif, maupun ejaan yang sesuai EYD. Jika yang diresensi adalah sebuah novel, perhatikan apakah pemilihan kata dan susunan kalimatnya sudah sesuai dengan target pembacanya? 4. MenulisJika langkah-langkah di atas sudah dilakukan, kamu bisa langsung menulis resensi buku sesuai dengan unsur-unsur yang sudah dijelaskan sebelumnya. Lihat juga contoh-contoh resensi buku dan novel yang sudah kami berikan di atas sebagai referensi. 5. MenyuntingLangkah terakhir, baca kembali resensi buku yang sudah kamu buat. Teliti apakah isi dari resensi sudah cukup jelas, lengkap, dan meyakinkan. Perhatikan juga bahasa yang kamu gunakan dalam penulisan resensi. Pastikan bahasa yang kamu gunakan singkat, padat, dan tidak berbelit-belit [mudah dipahami]. FAQ Tentang Resensi Buku1. Apa bedabnya resensi, sinopsis, dan review buku?Resensi dan review buku sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja resensi lebih dalam pembahasannya karena cakupannya luas. Sedangkan sinopsis sifatnya hanya meringkas, tidak ada penilaiannya. 2. Apakah kelemahan buku harus disampaikan dalam resensi?Sebenarnya, memang tidak semua buku memiliki kelemahan yang nampak. Namun, untuk menjaga objektivitas, maka penulis resensi harus jujur dan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dari buku yang diulas. 3. Seberapa panjangkah tulisan sebuah resensi?Sebuah resensi boleh ditulis hanya dalam 1 paragraf saja, sekitar 100 kata atau lebih. Sedangkan jika ingin ditulis secara kompleks, maka resensi bisa memuat antara 1000 sampai 3000 kata. Pada intinya, menulis sebuah resensi buku itu bukan hanya menceritakan kembali apa yang ada pada buku, tetapi merupakan proses membaca, menganalisis, dan menilai isi buku. Semoga setelah mempelajari materi dan contoh resensi buku di atas, kamu bisa menulis sendiri resensi buku yang baik dan bermanfaat untuk para pembaca. Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Sekian, semoga bermanfaat. Pengertian identitas buku penting dikuasai oleh peresensi buku. Karena saat menulis buku referensi, peresensi wajib mencantumkan identitas buku tersebut sebagai syarat utama. Dalam konteks meresensi buku, buku apapun genrenya. Mulai dari resensi buku pendidikan, buku fiksi hingga buku nonfiksi sekalipun wajib mencantumkan identitasnya. Hanya saja peresensi tidak perlu menyantumkan pengertian identitas buku secara teoritis. Jadi langsung ke dalam bentuk prakteknya saja. Nah, pengertian identitas buku itu sebenarnya kumpulan data atau identitas data yang dimaksudkan agar pembaca mengetahui buku tersebut diterbitkan dari penerbit mana, ditulis oleh penulis siapa dan diterbitkan pada tahun berapa. Identitas yang tercantum semacam ini ternyata dapat mempengaruhi pembaca yang tertarik ingin membaca buku ingin membaca. Bisa karena pembaca ngefans sama penulisnya, bisa karena pembaca merasa cocok dan tertarik dengan tema atau judulnya. Pokoknya memugnkinkan segala kemungkinan ini bisa terjadi. Hal terpenting dalam meresensi sebenarnya bukan hanya menguasai pengertian identitas buku saja. Tetapi tahu yang termasuk komponennya itu apa saja? Artikel berikut ini ada beberapa poin. Berikut ulasan lengkapnya. Pengertian Identitas Buku dan JenisnyaDalam KBBI identitas diartikan sebagai sebuah ciri-ciri atau keadaan khusus, jati diri. Maka identitas buku adalah ciri-ciri, keadaan khusus atau informasi yang melakat pada sebuah buku. Identitas buku itu terdiri dari komponen berikut ini : 1. Judul – Identitas BukuIdentitas buku yang pertama adalah judul buku, merupakan headline atau kepala karangan yang biasanya terdapat dalam cover bagian depan. Judul memiliki sifat singkat, padat, jelas dan biasanya bersifat menarik agar orak tertarik untuk membaca buku tersebut. Jadi judul buku ini berbeda dengan judul resensi yang kamu buat. Dalam meresensi buku, ada dua judul. Pertama judul resensi artikel kamu, dan judul buku yang diresensi. Judul pada artikel resensi kamu, dibuat oleh peresensi. Sifatnya judul bisa fleksibel sesuai keinginan penulis. Sebaliknya, judul buku, tidak boleh di ubah-ubah. Judul buku tersebut adalah judul baku, yang sudah ditetapkan. Buat kamu yang masih binggung, kamu anggap buku yang diresensi sebagai fokus pembahasan kamu. Jadi judul buku yang diresensi [identitas] tidak boleh diotak-atik. Sedangkan artikel resensi yang kamu tulis itulah yang bisa di otak-atik. 2. PenulisMacam identitas buku yang kedua adalah nama penulis buku. Jika dilihat secara keseluruhan, dalam satu artikel ada dua penulis. Pertama penulis buku yang diresensi, dan kamu sebagai penulis atau sebagai peresensi. Nah, nama penulis yang dicantumkan di bagian ini adalah nama penulis buku diletakan dibagian atas. Nah, sedangkan nama kamu bisa diletakan di bagian akhir resensi yang kamu tulis. Bagaimana jika di dalam buku resensi tidak ada penulisnya? Hanya tertulis penerjemahnya? Maka di dalam identitas yang dicantumkan adalah penerjemah buku. Nah, untuk buku-buku jenis ini hanya sedikit jumlahnya kok. Umumnya untuk buku-buku terjemahan dari luar negeri saja. Sedangkan buku-buku yang ditulis oleh penulis lokal, biasannya langsung dicantumkan penulisnya. 3. Penerbit – Identitas BukuJenis identitas buku pada resensi buku yang perlu dicantumkan adalah asal penerbit. Misalnya penerbit yang menerbitkan dari penerbit Deepublish. Maka itulah yang dicantumkan. Bukan berarti peresensi bebas menyantumkan asal penerbit semaunya dong ya. Kenapa harus dicantumkan asal penerbit? Salah satunya ada beberapa judul buku yang memiliki judul yang hampir sama. Bagi orang yang tidak titen, judul yang mirip seringkali mengkecoh. Padahal maksudnya judul yang dicari adalah buku yang terbitan dari Deepublish. Itu sebabnya penerbit dimasukan dalam identitas utama dalam meresensi buku. 4. Tahun terbitTahun terbit ini juga menjadi elemen penting di dalam identitas buku. Kehadiran dan keberadaan tahun terbit inilah yang akan membantu mengidentifikasi. Jadi sebenarnya tahun terbit sebagai identifikasi buku itu sendiri agar mudah dibaca oleh calon pembaca. Nah, kamu pasti pernah melihat atau membeli buku yang dicetak beberapa kali. Tentu saja setiap percetakan kedua, tiga dan seterusnya selalu di tampilkan tahun cetak ulangnya bukan? Nah, dalam meresensi buku pun juga perlu dicantumkan loh. Misal kamu meresensi di buku cetakan ke dua, tahun 2019, maka kamu menyantumkan cetakan terakhir yang sedang kamu resensi. 5. Tebal halaman – Identitas bukuIdentitas buku yang tidak kalah penting adalah tebal halaman. Nah, fungsi menyantumkan tebal halaman akan memudahkan calon pembaca terkait perkiraan buku tersebut. Misal, ada pembaca buku yang senang dengan buku yang tebal. Sebaliknya ada pembaca yang suka dengan buku yang tipis. Menyantumkan ketebalan buku juga akan membantu pembaca bisa memperkirakan harga bukunya. Nah, di tahap ini memang tidak semua orang tahu. Tapi ya bisa untuk mengira-ngira harga bukunya di kisaran berapa. Tentunya semakin tebal halaman, semakin mahal pula biaya baku, dan biaya produksinya. 6. Ukuran BukuIdentitas buku yang ke -enam adalah ukuran buku. Ukuran buku ini bisa dibagi ke dalam berbagai macam mulai dari A4, A3 dan ukuran umum lainya seperti Ukuran 13 x 19 cm [Novel]Ukuran 14 x 20 cm.Ukuran 14,8 x 21 cm [A5]Ukuran 15 x 23 cm.Ukuran A4 Ukuran A3 7. ISBN [International Standard Book Number]ISBN merupakan pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Sehingga tidak mungkin sama antara satu buku dengan buku yang lainnya. Ibarat KTP, ISBN ini adalah NIK [Nomor Induk Kependuduk]. Nomor ini diterbikan oleh pihak yang berwenang. Di Indonesia misalnya, ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai Badan Nasional ISBN. Dan setiap negara memiliki badan-badan tersendiri. Dengan ISBN yang terdiri dari 13 digit ini, kita bisa mengecek sebuah buku melalui ISBN yang kemudian akan muncul beberapa informasi terkait identitas buku seperti judul, penerbit, dan lain sebagainya. Apa Fungsi dan Tujuan Identitas Buku?Jika sudah mengetahui macam-macamnya apa saja, sekarang tahukah kalian kira-kira apa ya tujuan dari adanya identitas buku itu? Identitas buku berfungsi untuk :
Contoh Identitas Buku Pada ResensiJika di bab sebelumnya sudah dijelaskan tentang apa itu pengertian identitas buku dan resensi buku. Barangkali ada yang belum tahu atau masih binggung bentuk resensi buku strukturnya bagaimana. Nah berikut salah satu contoh resensi. Resensi Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Dengan Assessment Perikanan Tangkap Identitas Buku :
Dari contoh resensi buku di atas, yang disebut dengan identitas buku ada dibagian bawah judul resensi. Di sana tampak beberapa data/informasi yang disampaikan secara singkat. Umumnya identitas di atas tidak hanya digunakan untuk kepentingan resensi buku saja loh. Ada juga yang digunakan untuk kepentingan resensi film dan resensi music. Ada perbedaan antara pengertian identitas buku dengan identitas film/music. Secara struktur identitas sama, hanya beda pada konten isinya saja. Jika pada konten buku, maka fokus pada kelemahan dan kelebihan buku. Sedangkan untuk resensi film dan music, maka fokus pada kelemahan dan kelebihan film dan musinya. Semoga ulasan ini bermanfaat. Video yang berhubungan |