Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia berdampak di bidang ekonomi sebutkan 3 diantaranya



KONTAN.CO.ID -  Jakarta. Kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan penjajah membawa berbagai dampak terhadap Bangsa Indonesia.  Bersumber dari situs National Geographic, kolonialisme adalah penguasaan suatu kekuasaan terdapat suatu daerah atau orang lain. Hal ini terjadi saat suatu bangsa menaklukkan bangsa, termasuk penduduknya dan mengeksploitasinya.  Sedangkan imperialisme merupakan sebuah praktik pemaksaan kekuasaan atau kekuasaan suatu bangsa terhadap bangsa lainnya dengan tujuan untuk memperluas kekuasaan menggunakan perolehan tanah dan/atau pemaksaan dominasi ekonomi dan politik.  Mengacu pada pengertian dari kedua praktik penjajahan tersebut, tentu dampak buruk lebih banyak terjadi dibandingkan dengan dampak baiknya. Bahkan gambaran kejamnya kolonialisme penjajah dituliskan dalam sebuah novel karya Multatuli berjudul Max Havelaar.  Baik kolonialisme maupun imperialisme membawa di berbagai sektor kehidupan Bangsa Indonesia, mulai dari politik, ekonomi, hingga budaya dan pendidikan. Berikut ini dampak-dampak dari penjajah terhadap Indonesia semasa penjajahan.  Baca Juga: Struktur, Ciri-ciri, dan Tujuan Teks Prosedur dalam Bahasa Indonesia

Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang politik

Bangsa Barat membawa dampak yang cukup besar dalam dunia politik Indonesia pada masa penjajahan.  Pengaruh penjajah perlahan semakin kuat sehingga mampu melakukan intervensi masalah internal kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal ini membuat kekuasaan penguasa Indonesia pada masa tersebut semakin melemah bahkan hilang.  Bersumber dari e-Modul Sejarah Indonesia Kelas 11 Kemendikbd Ristek, dampak kolonialisme bangsa Barat diantaranya:
  • Dasar pemerintahan yang modern yang dibuat Daendels atau Raffles membuat kedudukan Bupati berubah menjadi pegawai negeri dan digaji, yang semula merupakan kedudukan adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat menurut adat istiadat.
  • Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian.
  • Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
  • Intervensi terhadap persoalan kerajaan yang dilakukan oleh Belanda dan Inggris, contohnya tentang pemilihan raja sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi melemah.
  • Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.
  • Belanda ikut campur dalam pengambilan kebijakan raja. 
  • Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
Dampak kolonialisme dan imperialisme penjajah juga masih berpengaruh hingga sekarang. Hal ini terlihat dari sistem pemerintahan di Indonesia sekarang yang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda.  Dalam badan yudikatif dalam struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga kelompok berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat tahun 1918. Baca Juga: Daftar Kata Irregular Verb Bahasa Inggris yang Sering Digunakan Beserta Artinya

Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi

Masuknya bangsa Eropa di Indonesia membawa berbagai pengaruh termasuk dalam kehidupan perekonomian bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan, penduduk Indonesia diperkenalkan dengan mata uang yaitu uang kertas dan logam.  Hal ini kemudian yang mendorong  munculnya sistem perbankan modern ditandai dengan berdirinya de Javasche Bank, bank modern pertama di Hindia-Belanda yang didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1828. Kehidupan perekonomian yang mulai membaik kemudian mempengaruhi sektor lain seperti pembangunan jalan raya pos Anyer hingga Panarukan, jaringan kereta api, hingga industri pertambangan.  Meskipun banyak pembangunan di berbagai daerah, hal tersebut sama sekali tidak membuat kehidupan rakyat Indonesia makmur.  Sistem kerja paksa, buah dari masif nya pembangunan oleh Pemerintah Kolonial, membuat rakyat menderita. Selain kerja paksa, berikut ini dampak lain dari kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi:
  • Monopoli dan penguasaan suatu daerah atau koloni oleh penjajah yang menimbulkan situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
  • Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
  • Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat mundurnya perdagangan Nusantara dari kancah perdagangan internasional.
  • VOC memanfaatkan para penguasa tradisional dalam mengeksploitasi tanah jajahandengan menerapkan sistem indirect rule, dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan pajak hasil bumi. 
  • Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis tanaman baru.
  • Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang dipegang oleh orang Timur Asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer
  • Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
  • Sistem ekonomi uang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah sistem utang.
  • Dalam pengerjaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal. Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia berdampak di bidang ekonomi sebutkan 3 diantaranya

tirto.id - Perubahan tatanan sosial, politik, dan ekonomi pada abad ke-15 di Eropa memberikan pengaruh signifikan bagi negara-negara Eropa.

Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan imperium Turki Utsmani yang menguasai wilayah perdagangan Internasional, yakni Konstantinopel.

Saat itu, Utsmani membuat peraturan yang ketat dalam perdagangan dan menyebabkan pedagang-pedagang Eropa memutuskan untuk mencari wilayah baru.

Peristiwa ini pun dikenal dengan sebutan penjelajahan samudera. Penjelajahan ini digagas oleh Portugis ke wilayah Timur.

Dalam penjelajahan tersebut, Portugis membawa semangat 3G (Gold, Glory, dan Gospel). Semangat 3G inilah yang kemudian menjadi landasan negara-negara Eropa lain, seperti Spanyol, Belanda, dan Inggris ikut serta menjelajahi dunia bagian Timur.

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia berdampak di bidang ekonomi sebutkan 3 diantaranya

Salah satu yang merasakan pengaruh dari penjelajahan samudera bangsa-bangsa Barat ialah Indonesia (Nusantara).

Sejak 1510, Indonesia tepatnya di Maluku telah didatangi oleh orang Portugis bernama Alfonso d’Albuquerque.

Kedatangan bangsa Barat, kemudian berlanjut ketika Spanyol mendarat di Maluku 1521, Belanda mendarat di Banten 1596, dan Inggris pada 1811.

Kedatangan mereka ke Nusantara sudah pasti memberikan dampak ke berbagai bidang kehidupan masyarakat. Berikut ini disajikan dampak kolonialisme dalam bidang sosial dan ekonomi.

Dampak dalam bidang sosial

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Indonesia, karya Anik Sulistiyowati (2020: 6), disebutkan bahwa salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik dan Protestan.

Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547.

Sementara itu, agama Protestan baru menyebar pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles.

Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab.

Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.

Selain itu, Anik Sulistiyowati (2020: 6-7), menyebutkan dampak sosial lain yang dirasakan masyarakat yakni sebagai berikut:

1. Adanya kelompok sosial berdasarkan golongan timur asing, golongan eropa, dan golongan pribumi.

2. Terjadinya mobilitas sosial berupa transmigrasi demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja di beberapa daerah.

3. Munculnya golongan buruh dan majikan, karena berdirinya pabrik-pabrik perusahaan maupun perkebunan.

4. Muncul kaum elit terdidik yang awalnya ditujukan untuk pemenuhan pegawai pemerintahan, tetapi seiring berjalannya waktu kaum ini berpengaruh terhadap pergerakan di Indonesia.

5. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam kepada rakyat oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dampak dalam bidang ekonomi

Masih dari Anik Sulistiyowati (2020: 7), salah satu dampak dalam bidang ekonomi yang pengaruhnya bertahan hingga saat ini ialah diperkenalkannya uang sebagai alat tukar atau sistem pembayaran.

Diperkenalkannya uang sebagai alat tukar membuat pemerintah kolonial Belanda menerbitkan sistem perbankan dengan mendirikan De Javasche Bank di Batavia pada 1828 sebagai bank modern pertama di Indonesia.

Dirangkum dari Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Indonesia (2020: 7-8), beberapa dampak kolonialisme dalam bidang ekonomi, yaitu:

1. Sistem perekonomian bergeser dari pertanian ke perkebunan.

2. Terjadinya monopoli perdagangan yang tidak sehat.

3. Diterapkannya sistem tanam paksa yang memperkenalkan masyarakat terhadap tanaman baru. Namun, sistem ini juga memberikan dampak negatif karena rakyat mendapatkan tekanan dalam mengelola perkebunannya.

4. Diterpakannya sistem pemungutan pajak hasil bumi.

5. Perkembangan perkebunan membuat pemerintah kolonial membangun infrastruktur, seperti pembangunan jalan Anyer-Panarukan.

6. Pembangunan fasilitas publik, seperti kantor, rumah sakit, dan sistem transportasi.

Baca juga:

  • Tradisi dan Kritik Veganisme: Jejak Kolonialisme dan Krisis Iklim
  • Cara Belanda Peralat Tionghoa sebagai Kepanjangan Tangan Kolonial

Baca juga artikel terkait SEJARAH atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
(tirto.id - hdy/adr)


Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Alhidayath Parinduri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates