Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya

Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya

Perbedaan pendapat bisa ditemui di mana pun, bahkan di dalam keluarga. Keragaman ini sebenarnya dapat memberi warna pada keluarga. Akan tetapi, ada saja orang-orang yang tak mampu menyikapinya dengan baik dan menjadikannya penyebab perselisihan.

Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi perbedaan sudut pandang antara setiap anggota keluarga?

Menghadapi perbedaan pendapat dalam keluarga

Perbedaan pendapat tak selalu berarti negatif. Anda justru bisa mengenal karakter setiap anggota keluarga dengan lebih baik. Agar perbedaan tidak memicu konflik, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapinya.

1. Sepakat untuk tidak sepakat

Wajar bagi seseorang untuk mempertahankan sesuatu yang menurutnya benar. Sikap yang tidak wajar adalah memaksa orang lain untuk meyakini hal yang sama.

Situasi ini bahkan bisa bertambah buruk bila semua anggota keluarga sama-sama keras kepala.

Langkah pertama untuk menyikapi perbedaan pendapat dalam keluarga adalah menyepakati perbedaan tersebut. Sepakatlah untuk ketidaksepakatan yang ada dalam keluarga.

Semua orang harus menerima fakta bahwa orang terdekat seperti keluarga pun bisa memiliki sudut pandang berbeda.

2. Mendengarkan pendapat orang lain

Konflik dapat terjadi saat salah satu pihak tidak memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berbicara. Akhirnya, muncul kesalahpahaman, perasaan tidak dihargai, serta emosi negatif yang memantik perselisihan.

Anda dapat mencegah konflik dengan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk bicara sebelum menyampaikan sudut pandang Anda.

Dengarkanlah tanpa ada agenda apa pun. Jika Anda sudah mulai merangkai jawaban saat orang lain berbicara, artinya Anda belum mendengarkan dengan baik.

3. Berikan ruang pribadi bagi orang lain

Setiap orang membutuhkan ruang untuk dirinya sendiri. Saat terpaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan Anda, ruang inilah yang membuat Anda kembali tenang dan mampu berpikir jernih.

Hal yang sama berlaku pada setiap anggota keluarga. Setiap orang berhak memiliki pandangannya sendiri. Jika Anda terus memaksakan sudut pandang dan tidak menghargai ruang pribadi orang lain, perbedaan pendapat dalam keluarga cepat atau lambat akan memicu konflik.

4. Mengabaikan isu perbedaan yang tidak diperlukan

Saat Anda berselisih paham dengan anggota keluarga, pikirkan kembali apakah perdebatan tersebut memang diperlukan. Hindari memperdebatkan masalah kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan tanpa harus beradu pendapat dengan nada tinggi.

Waktu dan energi yang Anda habiskan untuk berdebat dapat digunakan untuk hal lain yang lebih berguna. Misalnya, melakukan kegiatan menyenangkan bersama seluruh anggota keluarga untuk mempererat ikatan emosional satu sama lain.

5. Mengakhiri pembicaraan

Jika nada bicara mulai meninggi, semua orang memaksakan kehendak, dan perbedaan pendapat dalam keluarga menimbulkan suasana negatif, ini saatnya mengakhiri pembicaraan. Anda bisa kembali ke prinsip awal, yaitu sepakat untuk tidak sepakat. Setuju bahwa ada perbedaan.

Perhatikan gestur dan nada bicara Anda saat mengakhiri pembicaraan. Jangan memotong perkataan orang lain yang dapat membuatnya tersinggung. Cobalah mengatakan, “Saya baru menyadari hal itu. Coba saya pikirkan dahulu.”

Perbedaan pendapat dan argumen dalam keluarga tak selalu berarti buruk. Malah, ini merupakan pelajaran baru yang berharga bagi setiap anggota keluarga. Terutama bagi anak-anak yang sedang giat mencontoh sikap orang dewasa.

Pada akhirnya, keluarga adalah orang-orang terdekat yang paling bisa memahami satu sama lain. Perbedaan pendapat tak semestinya memecah-belah hubungan keluarga yang telah terjalin erat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sedekat apapun kamu dengan seseorang, pasti ada masa-masa dimana kamu tidak setuju dengan perilaku atau perkataan mereka. Semua sikap, watak, ide dan pendapat yang lahir dari pikiranmu sekarang tidak langsung terbentuk saat kamu lahir.

Ada pengalaman, edukasi, komunitas, dan kepercayaan yang campur tangan membentuk siapa diri kamu sekarang. Dengan perbedaan pengalaman antar inidividu, sudah pasti kamu tidak bisa berekspetasi temanmu akan selalu setuju denganmu.

Kabar baiknya, perbedaan pendapat adalah hal yang normal, bahkan dengan keluarga atau saudara terdekat sekalipun. Nanti saat kamu menapaki dunia yang lebih luas dan berhadapan dengan lebih banyak orang, makin banyak pula perdebatan serta pertidaksetujuan yang kamu harus hadapi.

Yuk, simak 5 tips menyikapi perbedaan pendapat tanpa harus emosi berikut ini!

Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
ilustrasi diskusi (pexels.com/William Fortunato)

Kalau kamu sedang berdiskusi dengn orang lain, terutama mengenai topik sensitif, berusahalah untuk mengesampingkan pendapat dan penilaianmu sendiri terlebih dulu. Memang sulit awalnya, tapi ini adalah cara agar kamu bisa menyikapi pendapat temanmu secara dil dan objektif.

Jangan terburu-buru menyatakan pertidaksetujuanmu pada mereka, apalagi dengan cara yang kasar. Selain membuat orang tersinggung, sikap itu juga menghambatmu untuk terlibat diskusi yang sehat dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Elegan Atasi Beda Pendapat dengan Atasan di Tempat Kerja 

Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Walau sering disepelekan, tidak mudah untuk sekadar diam dan mendengar kata-kata orang lain. Terlebih, bila terdapat perbedaan pendapat. Rasanya langsung ingin memotong pembicaraan mereka supaya kamu bisa mengatakan opinimu.

Cobalah untuk taham keinginanmu itu. Diam, dengarkan mereka, terima dengan kepala jernih. Selain menambah wawasan, belajar untuk mendengar opini orang juga dapat membangun kepercayaan antara kamu dan rekanmu.

Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
ilustrasi diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika ada dua sudut pandang berbeda, ada dua versi dalam cerita, cobalah untuk melihat ke belakang dan tetap bersandar pada fakta. Ketika kamu terus berpengangan pada fakta, argumen yang kamu hasilkan logis dan tidak bertele-tele.

Ini juga akan memberi peluang bagimu untuk belajar karakter lawan bicaramu; bagaimana cara ia memandang sebuah masalah. Pada akhirnya, semua kebiasaan tersebut akan memperluas pikiran dan ide-idemu lebih beragam.

Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
Bagaimana upaya yang dilakukan dayu untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompoknya
ilustrasi orang percaya diri (pexels.com/RODNAE Production)

Istilah baper harus dijauhkan dari meja diskusi, terutama ketika topik pembicaraan benar-benar menarik perhatianmu. Dalam diskusi, cobalah untuk memandang orang lain bukan sebagai sahabat atau pasanganmu, melainkan sebagai warga negara yang memiliki hak, pikiran, dan perasaan. Ia bebas mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, meski itu tidak sesuai keinginanmu.

Apalagi, ketika tanpa disengaja muncul kata-kata penghakiman, kritikan, atau apapun itu yang menyakiti hati, jangan pernah memikirkannya secara personal. Bisa jadi kata-kata itu muncul tanpa sadar seiring dengan suasana debat yang memanas. Jangan sampai hal itu malah merusak hubunganmu dengan orang tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta untuk Atasi Ketakutan Dihakimi, Beda Pendapat Itu Wajar

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.